SKOR.id – Ada beberapa manga tentang olahraga yang sudah dikenal oleh para penggemar komik Jepang.Contohnya seperti keseruan balapan retro Speed&nbsp;​​Racer, tema tinju Ring Ni Kakero, dan pukulan servis fantastis olahraga tenis dalam Prince of Tennis.&nbsp;Meski begitu, manga-manga ini tidak sepenuhnya realistis. Petinju asli tidak akan menghancurkan lawan mereka dengan "Galactica Phantom."Serena Williams juga tidak memukul bola tenis dengan sangat keras hingga membuat dinosaurus punah.Sebenarnya banyak juga manga yang meninggalkan gaya shonen&nbsp;dan fokus pada seluk-beluk olahraga mereka.&nbsp;Slam Dunk dan Real mendalami bola basket.&nbsp;Major membahas tentang kelelahan yang dapat dialami pemain bisbol.Lima anime dan manga terbaik berikut ini membahas sepak bola dengan cara yang menarik dan realistis. Simak urutannya berikut ini:5. CatenaccioMelakukan Segala Cara untuk Menjadi yang Terbaik<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Anime_Catenaccio_Dok_Catenaccio_via_Game_Rant_83ab1616bc.avif" alt="Anime &quot;Catenaccio&quot; (Dok. Catenaccio via Game Rant)."><figcaption>Anime "Catenaccio" (Dok. Catenaccio via Game Rant).</figcaption></figure><ul style="list-style-type:disc;"><li>Pencipta: Daisuke Morimoto</li><li>6+ Volume, 57+ Bab (sedang jeda)</li><li>Tersedia dalam Bahasa Inggris melalui Manga Plus</li></ul>Bagaimana upaya pemain sepak bola yang ingin terjun ke profesional? Apa saja rintangan yang harus mereka lalui? Catenaccio menawarkan jawabannya.Yataro bercita-cita menjadi pemain sepak bola terbaik di dunia dalam waktu 10 tahun. Namun, untuk mencapainya, ia harus masuk ke tim papan atas Eropa.Selain menunjukkan bagaimana olahraga ini merekrut pemain muda, mulai dari mencari pemain liga bawah hingga akademi muda, anime ini juga menunjukkan seberapa jauh pemain akan melangkah untuk menjadi pemain profesional.&nbsp;Yataro berdedikasi pada olahraga ini dan akan melakukan apa saja untuk meraih mimpinya.Entah itu dengan melanggar beberapa aturan, atau mempelajari beberapa keterampilan tambahan.Misalnya seperti meningkatkan peluangnya untuk masuk ke klub Italia dengan mempelajari Bahasa Italia.4. Be BluesMelakukan Comeback di Luar Lapangan<img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Anime_Be_Blues_Dok_Be_Blues_via_Game_Rant_be9754252a.avif" alt="Anime &quot;Be Blues&quot; (Dok. Be Blues via Game Rant)."><ul style="list-style-type:disc;"><li>Pencipta: Motoyuki Tanaka</li><li>49 Volume, 489 Bab</li><li>Tidak ada terjemahan resmi kecuali dari penggemar</li></ul>Liga utama Eropa cenderung menjadi tempat para pemain terbaik mengasah kemampuan, tapi ada yang jadi bintang dengan berfokus menjadi yang terbaik untuk tim asal mereka.&nbsp;Seperti di Be Blues, di mana pemain berbakat Ryu bercita-cita menjadi bagian dari tim sepak bola nasional Jepang, "The Blues."&nbsp;Namun, Ryu mengalami kemunduran serius dalam permainan setelah tertabrak mobil ketika mencoba melindungi sahabatnya.Ryu harus menjalani rehabilitasi ekstensif untuk mencapai setidaknya level dasar permainannya, dan pemulihannya tidak dijamin.&nbsp;Ia bisa saja melihat mimpinya berakhir sebelum dimulai atau mengalahkan segala rintangan dan memulihkan keterampilan sepak bolanya setelah membaik.&nbsp;Semuanya tergantung pada tekad Ryū dan sedikit keberuntungan di sana-sini.3. DaysPemain Tidak Perlu Menjadi Superstar untuk Menjadi Penting<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Anime_Days_Dok_Days_via_Game_Rant_d057e1f5df.avif" alt="Anime &quot;Days&quot; (Dok. Days via Game Rant)."><figcaption>Anime "Days" (Dok. Days via Game Rant).</figcaption></figure><ul style="list-style-type:disc;"><li>Tanggal Rilis: 3 Juli 2016</li><li>Studio: MAPPA</li><li>Jumlah Episode: 24</li></ul>Strip manga sering kali mengikuti tokoh utama yang awalnya putus asa pada premisnya, lalu menjadi lebih baik seiring kemajuan mereka.&nbsp;Namun, protagonis Days, Tsukushi, tidak menunjukkan minat atau bakat khusus untuk olahraga sampai ia diselamatkan dari beberapa pengganggu oleh teman sekelasnya, Jin Kazama.&nbsp;Dia meminta Tsukushi menggantikan pemain di tim futsalnya (pada dasarnya sepak bola dalam ruangan), dan dia menerimanya, meskipun tidak memiliki harapan dalam olahraga tersebut.Namun dia bermain sepanjang pertandingan meskipun kakinya cedera, dan berhasil mencetak gol penentu.&nbsp;Dari sana, realismenya lebih terletak pada perkembangan Tsukushi, karena dia bukanlah berlian yang belum diasah, bahkan ketika Jin berhasil memasukkannya ke dalam tim sepak bola elite sekolah mereka.&nbsp;Namun, usaha dan ketekunannya cukup menginspirasi orang lain untuk melakukan yang terbaik, dan dia belajar menghargai dirinya sendiri atas apa yang dapat dia lakukan dengan baik.2. Giant KillingMenggunakan Taktik Sejati untuk Mengalahkan Tim Besar<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Anime_Giant_Killing_Dok_Giant_Killing_via_Game_Rant_ec7d707fdb.avif" alt="Anime &quot;Giant Killing&quot; (Dok. Giant Killing via Game Rant)."><figcaption>Anime "Giant Killing" (Dok. Giant Killing via Game Rant).</figcaption></figure><ul style="list-style-type:disc;"><li>Tanggal Rilis: 4 April 2010</li><li>Studio: Studio Deen</li><li>Jumlah Episode: 26</li></ul>Alur cerita tentang pemain yang belajar menjadi lebih baik dalam suatu olahraga adalah hal yang lumrah dalam tema olahraga.Begitu pula dengan alur cerita tentang pelatih unik yang menemukan cara untuk membuat tim mereka yang tidak memiliki harapan menjadi sukses.&nbsp;Giant Killing mengikuti alur cerita terakhir, saat tim East Tokyo United (ETU) yang sedang berjuang hampir terdegradasi ke liga yang lebih rendah.&nbsp;Harapan mereka terletak pada mantan pemain yang menjadi manajer, Tatsumi Takeshi, yang berhasil mengubah tim amatir Inggris menjadi pesaing Piala FA.Sekarang ia bermaksud melakukan hal yang sama untuk ETU melalui keahliannya dalam "membunuhan raksasa", alias mengalahkan tim yang lebih besar.Kedengarannya tidak mungkin, tetapi taktik Takeshi memiliki beberapa kelebihan yang nyata, karena taktik tersebut didasarkan pada permainan sepak bola strategis yang sebenarnya.&nbsp;Taktik tersebut juga membahas cara kerja hierarki sepak bola, yang juga berarti tiap orang yang memiliki peran di ETU mendapat kesempatan untuk bersinar.Mulai dari para pendukung di tribune hingga ketua yang memiliki keputusan akhir tentang apa yang terjadi di klub.1. AoashiPertandingan Indah Tanpa Filter Disampaikan dalam Bentuk Manga dan Anime<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Anime_Aoashi_Dok_Aoashi_via_Game_Rant_2690ee3230.avif" alt="Anime &quot;Aoashi&quot; (Dok. Aoashi via Game Rant)."><figcaption>Anime "Aoashi" (Dok. Aoashi via Game Rant).</figcaption></figure><ul style="list-style-type:disc;"><li>Tanggal Rilis: 9 April 2022</li><li>Studio: Production I.G</li><li>Jumlah Episode: 24</li></ul>Jika pemain dan tim bangkit kembali di jalan menuju pemulihan masih terdengar sedikit fantastis, Aoashi seharusnya lebih cocok untuk mereka.&nbsp;Cerita ini dianggap sebagai salah satu cerita sepak bola terbaik, karena protagonis Ashito Aoi menunjukkan janji sebagai pemain.&nbsp;Dia berdedikasi untuk meningkatkan keterampilannya dan berkomitmen pada olahraga sepak bola, tapi juga keras kepala dan lebih suka bermain menyerang daripada bertahan.Meski demikian, pelatih J-Youth League Fukuda berpikir Ashito memiliki potensi untuk melangkah jauh dalam sepak bola jika bakatnya diasah dengan benar.&nbsp;Ini adalah adaptasi yang sangat mirip tentang bagaimana pemain muda masuk ke sepak bola sambil menciptakan kembali taktik sepak bola sungguhan dengan sangat dekat, sehingga para pemain J-League mengomentari keakuratannya.&nbsp;Dalam hal manga dan anime, sulit untuk mendapatkan yang lebih realistis daripada Aoashi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/PLHkBOsMyA4?si=Ra1ABrBDYst9pqnX" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Anime dan manga ini fokus pada skenario olahraga realistis menampilkan perjuangan para pemain.

Films

5 Anime dan Manga Sepak Bola yang Paling Realistis

SKOR.id – Kuroko's Basketball: Last Game adalah sebuah film olahraga bola basket animasi asal Jepang tahun 2017 yang diproduksi oleh Production I.G dan didistribusikan oleh Shochiku.&nbsp;Ini adalah film pertama dalam franchise Kuroko's Basketball yang dibuat oleh Tadatoshi Fujimaki.&nbsp;Film ini dirilis di bioskop Jepang pada 18 Maret 2017.&nbsp;ODEX kemudian menayangkan film tersebut di Singapura dan Malaysia pada 4 Mei 2017.Dilanjut ke Filipina dan Indonesia pada 17 Mei 2017 dan Vietnam pada 18 Juli 2017.Film ini mulai streaming di Netflix pada 15 November 2021, dengan sulih suara bahasa Inggris.SinopsisTim bola basket jalanan Amerika Serikat bernama Jabberwock (Jabauokku) datang ke Jepang dan memainkan pertandingan persahabatan lawan tim basket Jepang, Strky (Sutaki).Kemudian setelah tim Strky mengalami kekalahan telak, anggota tim Jabberwock mulai mengejek bola basket Jepang.&nbsp;Komentar mereka membuat ayah Riko marah, jadi dia membentuk tim yang terdiri dari lima anggota Generation of Miracles (Generasi Keajaiban) ditambah Tetsuya Kuroko dan Taiga Kagami.Tim ini disebut sebagai Vorpal Swords yang dibentuk untuk melakukan pertandingan balas dendam melawan Jabberwock.&nbsp;Simak trailer Kuroko's Basketball: Last Game di bawah ini:<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/iSZLkmbpXtw?si=DR8pOpLWIZiqZlzk" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Tokoh Sentral Jabberwock1. Nash Gold Jr.Pengisi suara: Hikaru Midorikawa (Jepang); David Matranga (Bahasa Inggris)Nash Gold Jr adalah kapten tim bola basket Amerika Serikat, Jabberwock. Gold diceritakan mempunyai kepribadian bermuka dua.&nbsp;Ketika di luar lapangan dia tenang, sopan, dan bahkan menawan. Tapi sebagai pemain di lapangan dia kejam, kasar, dan mungkin paling sombong di tim.Selain itu, ia tampaknya memiliki kepribadian yang lebih gelap ketika menjadi serius.&nbsp;Hal ini terlihat saat ia mengungkapkan "Belial Eye" miliknya kepada Akashi.&nbsp;Gold menjadi makin arogan, mengatakan bahwa Tuhan pun tidak dapat mengalahkannya.2. Jason SilverPengisi suara: Tetsu Inada (Jepang); Kane Jungbluth-Murry (Bahasa Inggris)Jason Silver juga merupakan salah satu anggota tim bola basket Amerika Serikat, Jabberwock. Silver sombong dan bodoh, dan dia menyebut dirinya "Aku yang Mahakuasa".Selain itu dia juga sangat cerewet, hanya karena mempunyai banyak ketertarikan pada wanita.&nbsp;Silver tidak akan peduli dengan orang-orang di sekitarnya, kecuali Nash Gold Jr yang melakukannya. Silver juga cenderung mengejek mereka yang dianggapnya lemah.Film LarisFilm ini kali pertama dirilis di Jepang pada 18 Maret 2017 di 91 layar bioskop.&nbsp;Perusahaan menjual 124.000 tiket pada akhir pekan seharga 190 juta yen (sekitar 1,7 juta dolar AS saat itu).&nbsp;Kuroko's Basketball: Last Game menduduki peringkat ke-6 rata-rata kehadiran per layar pada akhir pekan pembukaannya.Setelah itu dikalahkan Pretty Cure Dream Stars! oleh Izumi Todo yang menjalani debutnya pada pekan yang sama.Lalu mengalahkan Sword Art Online The Movie: Ordinal Scale oleh Reki Kawahara dan Your Name&nbsp;oleh Makoto Shinkai.&nbsp;Pada 15 Mei 2017, Kuroko's Basketball: Last Game meraup total lebih dari 1 miliar yen dari 752.856 penonton.KontroversiPada 17 Mei 2017, GSC Movies mengungkapkan bahwa bagian-bagian film tersebut seharusnya direkam selama waktu pemutaran di Malaysia, dan diposting secara online.&nbsp;GSC Movies kemudian menulis pernyataan permintaan maaf yang "sangat mengancam" terhadap ODEX, GSC Movies, dan pemegang hak cipta film Jepang.SoundtrackLagu tema penutup film ini adalah "Glorious Days" yang dinyanyikan oleh Granrodeo.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/aXZR3033D20?si=m8M3PfNEDZBe5muH" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kuroko's Basketball: Last Game streaming di Netflix 15 November 2021, dengan sulih suara bahasa Inggris.

Kuroko's Basketball: Last Game, Anime Basket Bertema Rivalitas Jepang vs AS

SKOR.id – Penggemar kanal musik MTV tahun 1990-an tentunya mengenal serial kartun satire komedi Beavis and Butt-Head.&nbsp;&nbsp;Serial ini begitu populer, karena diselipkan di sela acara musik &nbsp;MTV dengan mengusung tema-tema sosial yang kebanyakan tidak terkait dengan musik. &nbsp;&nbsp;Dan baru-baru ini, merek apparel Puma berkolaborasi dengan Beavis and Butt-Head untuk menghasilkan sepasang sneaker yang terinspirasi dari acara TV tersebut.&nbsp;Sneaker Puma x Beavis and Butt-Head&nbsp;ini dijual seharga 90 dolar AS (Rp1,39 jutaan), dan sudah dirilis dalam situs web Foot Locker pada 1 Desember 2023.Sneaker suede abu-abu menampilkan judul serial tersebut, Beavis and Butt-Head. Garis biru muda membentang dari tumit hingga sol sepatu, yang merupakan ciri khas garis Puma klasik.&nbsp;Coretan tersebut memberi aksen pada tambalan kuning dan merah yang menampilkan judul serial yang terdapat di sisi sepatu.&nbsp;Pada bagian dalam sepatu suede abu-abu tersebut tertulis kalimat “Saya adalah Cornholio yang hebat,” yang merujuk pada adegan ikonik dalam serial tersebut.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C0UOEH9sjio"></oembed></figure>Sneaker ini juga menampilkan detail yang mudah dikenali, yaitu gantungan kunci tali sepatu yang dibuat menyerupai gulungan tisu toilet.&nbsp;Melengkapi warna sepatu yang unik ini adalah tali sepatu hitam, lidah, dan kain bagian dalam. Tumit dan lidah sepatu menampilkan gambar biru dan kuning.Serial kartun komedi situasi ini berlangsung selama delapan musim dan telah berkolaborasi dengan perusahaan apparel lainnya di masa lalu.Perusahaan pakaian atletik Adidas bermitra dengan acara TV tersebut pada tahun 2018 untuk merilis sepasang sepatu kets, “Beavis and Butt-Head” x Adidas Skateboarding.&nbsp;Pada saat itu, kedua perusahaan juga bermitra untuk merilis koleksi pakaian yang serasi bersamaan dengan peluncuran sneaker.Pada tahun 2013, acara TV tersebut bermitra dengan Nike untuk merilis dua pasang sepatu kets yang terinspirasi oleh karakter utama dan nama acara tersebut.&nbsp;Sepasang Nike SB Dunk mid-biru dan abu-abu, mirip dengan karakter Beavis.Sedangkan yang lainnya adalah sepasang Nike SB Dunk Low dengan warna merah, kuning, dan hitam yang terinspirasi oleh Butt-Head.Bagi penggemar acara tersebut atau sneakerhead yang ingin mendapatkan sepasang sepatu Puma, hanya satu pasang sneaker Puma x Beavis and Butt-Head&nbsp;&nbsp;yang tersedia untuk dibeli per orang.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/o97exisFdqo?si=2bzdS9R0gcMdkgAL" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Sneaker Puma x Beavis and Butt-Head sudah dirilis di situs Foot Locker 1 Desember 2023.

Latest Articles - kartun

5 Anime dan Manga Sepak Bola yang Paling Realistis

Kuroko's Basketball: Last Game, Anime Basket Bertema Rivalitas Jepang vs AS

Puma x Beavis and Butt-Head Rilis Rp1,39 Jutaan, Nostalgia MTV 1990-an