SKOR.id - Turnamen sekelas Euro (Piala Eropa) tak jarang memunculkan nama-nama mentereng, yang bersinar sepanjang gelaran tersebut digelar, hingga mendapat predikat pemain terbaik.Sebagai pemanasan seblum Euro 2024 berlangsung di Jerman pada 14 Juni 2024 hingga 15 Juli 2024 mendatang, Skor.id akan membahas mengenai para pemain terbaik dalam sejarah Euro.Penghargaan pemain terbaik Euro, diberikan kepada mereka yang mampu tampil menonjol di dalam tim, serta berbagai aspek permainan lainnya yang membuat sang pemain layak mendapat predikat tersebut.Penghargaan pemain terbaik Euro secara resmi mulai diberikan pada edisi 1996, kala itu bintang Jerman, Matthias Sammer menjadi pemain pertama yang dianugerahi gelar tersebut.Sebenarnya, UEFA telah memberikan anugerah pemain terbaik pada Piala Eropa edisi 1984, 1988, serta 1992, tetapi gelar tersebut bukanlah penghargaan resmi seperti yang diketahui saat ini.Pada Euro 1984, 1988, dan 1992, pemain yang memperoleh penghargaan sebagai pemain terbaik Piala Eropa adalah Michel Platini (Prancis), Marco van Basten (Belanda), dan Peter Schmeichel (Denmark).Belum resminya gelar penghargaan pemain terbaik yang diterima Michel Platini, Marco van Basten, dan Peter Schmeichel, membuat Matthias Sammer menjadi pemain pertama yang menerima anugerah tersebut saat turnamen Euro 1996 yang digelar di Inggris.Berikutnya pada edisi Euro 2000 yang digelar di Belgia dan Belanda Zinedine Zidane berhasil merengkuh gelar pemain terbaik, setelah berhasil mengantarkan Prancis menjadi juara, melengkapi gelar Piala Dunia 1998.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Theodoros_Zagorakis_Andres_Iniesta_dan_Antoine_Griezmann_621fc1affa.jpeg" alt="Theodoros Zagorakis, Andres Iniesta, dan Antoine Griezmann pernah menjadi pemain terbaik Euro (Piala Eropa). (Jovi Arnanda/Skor.id)."><figcaption>Theodoros Zagorakis, Andres Iniesta, dan Antoine Griezmann pernah menjadi pemain terbaik Euro (Piala Eropa). (Jovi Arnanda/Skor.id).</figcaption></figure>Pada Euro 2004, Yunani secara mengejutkan mampu menjuarai turnamen dengan mengalahkan tuan rumah, Portugal, 1-0 di pertandingan final.Theodoros Zagorakis yang tampil vital di lini tengah Yunani, terpilih sebagai pemain terbaik Euro 2024, melengkapi pencapaiannya di turnamen tersebut.Era kejayaan Spanyol pun hadir, Xavi Hernandez terpilih menjadi pemain terbaik di Euro 2008 yang kala itu digelar di Austria dan Swiss.Selanjutnya, pada pencapaian gelar edisi 2012, giliran Andres Iniesta yang terpilih menjadi pemain terbaik Piala Eropa 2012, meneruskan jejak Xavi Hernandez di Timnas Spanyol, yang juga rekan setimnya di Barcelona.Edisi 2016 ketika Euro digelar di Prancis, Antoine Griezmann terpilih menjadi pemain terbaik turnamen.Namun, ia harus memendam kekecewaan setelah gagal membawa Prancis juara karena kalah dari Portugal di laga final.Pada edisi Euro 2020 yang digelar di 11 negara, Italia berhasil meraih gelar setelah mengalahkan Inggris. Gianluigi Donnarumma pun terpilih menjadi pemain terbaik.Belum resminya gelar pemain terbaik yang diterima Peter Schmeichel pada Euro 1992, membuat Gianluigi Donnarumma menjadi penjaga gawang pertama yang secara resmi meraih penghargaan pemain terbaik Euro.Berikut ini 7 pemain terbaik dalam sejarah Euro (Piala Eropa):1. Matthias Sammer (Euro 1996) 2. Zinedine Zidane (Euro 2000) 3. Theodoros Zagorakis (Euro 2004) 4. Xavi Hernandez (Euro 2008) 5. Andres Iniesta (Euro 2012) 6. Antoine Griezmann (Euro 2016) 7. Gianluigi Donnarumma (Euro 2020)<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/0ml9m1V3Bs0?si=tyAld9na7uNU2ODc" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Sejauh ini baru ada 7 pemain yang mendapat gelar pemain terbaik dalam sejarah penyelenggaraan Piala Eropa (Euro).

World

7 Pemain Terbaik dalam Sejarah Piala Eropa, Ada Zidane hingga Xavi

SKOR.id – Zinedine Zidane, 51 tahun, tidak lagi menjadi pelatih sejak meninggalkan Real Madrid pada tahun 2021. Namun, nama pria asal Prancis itu masih tetap populer di Eropa.Manchester United dilaporkan menjadi salah satu klub yang tertarik untuk mengontraknya. Laporan mengklaim bahwa Sir Jim Ratcliffe – yang baru-baru ini mengakuisisi 27,7% saham di klub – ingin menjadikan Zidane sebagai pelatih Tim Setan Merah berikutnya.Namun, terlepas dari keinginan miliarder Inggris itu, United mungkin harus mencari tempat lain setelah mantan rekan setimnya di Real Madrid, Zidane, mengungkapkan daftar keinginannya untuk tiga klub.&nbsp;Mantan bintang Denmark Thomas Gravesen berbicara kepada Discovery+ tentang pemain Prancis itu dan mengingat percakapan mereka dua tahun lalu.“Saya berbicara dengan Zidane di Madrid dua tahun lalu dan dia mengatakan kepada saya bahwa hanya ada tiga tim yang ingin dia terima jika ditawari posisi pelatih,” ucap Gravesen, gelandang bertahan Real Madrid pada 2005-2006.“Mereka adalah (Olympique) Marseille, Madrid, dan Tim Nasional Prancis. Kami berada di Madrid dua tahun lalu dan dia mengatakan hal itu kepada saya.“Saya lalu bertanya kepadanya sekali lagi, apakah ia bersedia menjadi pelatih lagi. Dan di sana dia memberitahu saya bahwa kemungkinan dirinya melatih hanya ada di ketiga tim itu.”Gravesen kemudian menanggapi rumor bahwa Zidane bisa saja pindah ke Old Trafford dengan mengatakan: “Sangat sulit melakukan sesuatu dengan tim United saat ini.Dia melanjutkan: “Menurut saya tim yang dia miliki di Madrid sangat fantastis, sehingga dia bisa mudah mempersiapkannya sejak awal.&nbsp;“Di United situasinya berbeda, sangat sulit melakukan sesuatu dengan tim yang dimiliki Ten Hag (Erik Ten Hag, pelatih Man United) saat ini.”Hingga kini Madrid masih menjadi satu-satunya tim yang dilatih Zidane sejak pensiun dari karier bermain legendarisnya pada tahun 2006 setelah Piala Dunia FIFA tahun itu di Jerman.Sementara itu, jurnalis Prancis Julien Laurens baru-baru ini memberikan dua alasan mengapa menurutnya mantan bos Madrid itu tidak akan pernah memilih pindah ke Inggris.“Saya selalu diberitahu bahwa kendala bahasa (dalam hal ini bahasa Inggris) yang tidak bisa Zidane kuasai dan tidak ingin dia pelajari, selalu menjadi hambatan baginya untuk mencapai Liga Inggris,” kata Laurens kepada RMC Sport.&nbsp;“Saya rasa Zidane juga tidak menyukai kehidupan di Inggris. Dia tidak ingin datang sebagai pemain dan juga tidak ingin datang sebagai manajer.”Zidane pertama kali memulai karier kepelatihannya di tim B Real Madrid sebelum dipromosikan ke posisi tim utama pada tahun 2016 dan diangkat kembali pada tahun 2019.&nbsp;Kesuksesan luar biasa Zidane memberikan Madrid dua gelar La Liga dan Piala Super Spanyol, tiga gelar Liga Champions secara beruntun (2016, 2017, 2018) dan sejumlah penghargaan besar lainnya.&nbsp;Masa jabatan kedua Zidane sebagai manajer di ibu kota Spanyol berakhir mengecewakan, setelah menelan hasil akhir buruk di sejumlah kompetisi. Ia pun meninggalkan Madrid pada 21 Mei 2021.Man United lalu ingin menggoda pemenang Piala Dunia 1998 di Prancis itu ke Old Trafford pada musim panas karena yakin ia dapat membantu membangun proyek kesuksesan jangka panjang di klub.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ukIIcciKInw?si=YOCN1xmoEuPqMoPC" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;&nbsp;

Mantan rekan setim Zinedine Zidane, Thomas Gravesen, mengungkapkan percakapan mereka. 

Liga Inggris, premier league, piala fa, piala liga inggris, carabao cup, timnas inggris

Liga Inggris

Zinedine Zidane Sebut 3 Tim yang Ingin Dilatih, Man United Tak Termasuk

SKOR.id - Selalu ada tempat untuk mantan bintang di bangku pelatih.Pep Guardiola contoh terbaik ketika dia mengawali kariernya sebagai pelatih di Barcelona, klub yang pernah dibelanya ketika masih bermain.Perjalanan karier Pep Guardiola ketika melatih Barcelona menjadi impian yang tentunya selalu ada di benak para mantan pemain yang baru memulai karier kepelatihan.Termasuk Daniele De Rossi. Pria berusia 40 tahun itu kini menambah daftar pelatih berstatus menangani mantan klub.Daniele De Rossi sudah resmi sebagai pelatih AS Roma pada 16 Januari 2024 lalu menggantikan Jose Mourinho yang dipecat pada hari yang sama.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Daniele_De_Rossi_5e861a9e57.jpg" alt="Daniele De Rossi pelatih baru AS Roma menggantikan Jose Mourinho. (Jovi Arnanda/Skor.id)."><figcaption>Daniele De Rossi resmi sebagai pelatih baru AS Roma pada Selsaa (16/1/2024). (Jovi Arnanda/Skor.id).</figcaption></figure>Pep Guardiola memang memulai karier kepelatihannya bersama mantan klubnya, Barcelona. Jauh sebelumnya ada Johan Cruyff atau Marcelo Bielsa dan mereka sukses.Namun, tidak selalu para eks tersebut berada di jalan yang mudah.Tapi, Daniel De Rossi bisa mengikuti jejak 8 pelatih yang dinilai berhasil saat mengawali kariernya sebagai pelatih bersama mantan klubnya.Berikut ini 8 pelatih yang sukses di awal karier sebagai pelatih bersama mantan klubnya tersebut:1. Johan Cruyff (Ajax Amsterdam)Johan Cruff sukses ketika masih bermain di Ajax dan kemudian juga di Barcelona.Kariernya sebagai pelatih di kedua klub tersebut kemudian pun ditandai dengan sejumlah trofi.Bersama Ajax memberikan gelar Piala Belanda dua kali dan satu gelar Piala Winners.Sementara di Barcelona, selain empat gelar La Liga, Johan Cruyff juga memberikan sejumlah trofi lainnya, termasuk Piala Champions pada 1991-1992.2. Marcelo Bielsa (Newell's Old Boys)Pelatih berjulukan "El Loco" atau "si Gila" karena ide-idenya dalam hal taktik yang kemudian menjadi inspirasi bagi sejumlah pelatih top dunia.Sebagai pemain, karier Marcelo Bielsa tidaklah cemerlang. Dia dikenal sebagai mantan pemain Newell's Old Boys.Namun, di klub inilah kariernya sebagai pelatih dimulai. Marcelo Bielsa membawa Newell's Old Boys juara Liga Argentina pada 1990-1991 dan juara Clausura pada 1992.Warisannya untuk sepak bola adalah tentang pola 3-3-3-1 yang kemudian diadopsi oleh sejumlah pelatih di dunia.3. Fabio Capello (AC Milan)Jauh sebelum sukses yang diraih Pep Guardiola, ada Fabio Capello, yang menangani AC Milan menggantikan Arrigo Sacchi.Karier bermain Fabio Capello di AC Milan yaitu pada 1976 dan pensiun pada 1980.Dia kemudian menjadi pelatih I Rossoneri dimulai sebagai pelatih sementara.Fabio Capello kemudian membawa AC Milan meraih sejumlah gelar, termasuk 4 gelar Liga Italia dan 1 gelar Liga Champions.4. Jurgen Klopp (Mainz)Untuk Jurgen Klopp, suksesnya bersama mantan klub bukanlah trofi melainkan apa yang telah diberikan terkait strategi.Jurgen Klopp gantung sepatu ketika di Mainz 05, tepatnya pada 2001.Setelah itu, dia pun langsung menangani Mainz 05 dari 2001 hingga 2008.Pada musim pertamanya, Jurgen Klopp membawa Mainz tampil dengan permainan menekan dan balik menekan yang kemudian disebut dengan gegenpressing.Strategi ini sendiri diambil Jurgen Klopp dari gurunya, yaitu pelatih Ralf Rangnick.Klopp berhasil membawa Mainz 05 promosi ke Bundesliga pada 2003-2004.Klopp membawa strategi ini ketika dirinya diangkat sebagai pelatih Borussia Dortmund yang membuatnya mendunia.5. Pep Guardiola (Barcelona)Pep Guardiola adalah contoh terbaik di mana seorang pelatih berhasil saat menangani mantan klubnya.Bahkan, ini adalah contoh ketika seorang pelatih yang tidak memiliki pengalaman di level tertinggi, justru mampu membuat hasil yang besar.Kisah atau perjalanan Pep Guardiola di awal kariernya sebagai pelatih sudah menjadi rahasia umum. Berawal dari melatih Barcelona B yang kemudian diangkat sebagai pelatih tim senior.Dari Barcelona dia kemudian menjadi pelatih top dunia. Pep Guardiola memberikan 14 gelar untuk Barcelona termasuk tiga trofi La Liga dan dua trofi Liga Champions.6. Frank de Boer (Ajax Amsterdam)Frank de Boer salah satu generasi emas yang pernah dimiliki Ajax dengan memberikan 5 gelar Liga Belanda dan satu gelar Liga Champions serta trofi lainnya.Kariernya di Ajax sebagai pelatih pun mengikuti Johan Cruyff bahkan lebih baik lagi.Sebagia pelatih, Frank de Boer memberikan 4 gelar Liga Belanda dan satu gelar Piala Super Belanda.7. Zinedine Zidane (Real Madrid)Sebagai pelatih, Zinedine Zidane membawa Real Madrid juara La Liga dua kali.Total ada 11 trofi sebagai pelatih Real Madrid, termasuk tiga gelar Liga Champions.Zinedine Zidane diangkat sebagai pelatih Real Madrid setelah sebelumnya sebagai asisten dari Carlo Ancelotti.Ketika masih bermain untuk Real Madrid, Zinedine Zidane membawa Los Blancos meraih 6 gelar, termasuk 1 gelar La Liga dan 1 gelar Liga Champions.8. Simone Inzaghi (Lazio)Simeone Inzaghi pernah diakui sebagai salah satu penyerang tajam ketika masih bermain untuk Lazio.Dia membawa Lazio juara Liga Italia 1999-2000, serta tiga gelar Piala Italia, dan masing-masing satu gelar Piala Super Italia dan 1 Piala UEFA.Sedangkan sebagai pelatih untuk mantan klubnya ini, Simone Inzaghi membawa I Biancoceleste juara Piala Itlaia 2018-2019 dan dua kali Piala Super Italia.Demikianlah deretan pelatih yang sukses bersama klub yang pernah dibelanya sebagai pemain. Namun demikian, walau sudah mengenal begitu baik mantan klubnya, tidak semua pelatih bisa sukses di tempat yang sudah sangat dikenalnya.Sejumlah mantan pemain yang kembali ke klub lamanya sebagai pelatih pun ada yang dinilai gagal. Andrea Pirlo contohnya sang maestro lini tengah pada masa kariernya sebagai pemain justru gagal di Juventus.Lalu ada Frank Lampard, yang dinilai gagal bersama Chelsea. Sebelum melatih Chelsea, Lampard memang sempat menangani klub lain yaitu Derby County.Nama Clarence Seedorf yang juga pernah melatih AC Milan, lalu ada Vincent Kompany di Anderlecht, atau Vincenzo Montella di AS Roma. Deretan contoh tersebut tentu akan menjadi inspirasi Daniele De Rossi di AS Roma.Diego Simeone, sebelum melatih Atletico Madrid saat ini di awal kariernya juga melatih klub terakhirnya sebagai pemain, Racing Club. Namun, dia tidak sukses.Gelar pertamanya sebagai pelatih justru bersama Atletico Madrid. Dia memberikan 1 glear La Liga dan 1 gelar Piala Raja. Sejumlah gelar juga diraihnya di klub lain seperti Lazio.Bersama Atletico Madrid pula, Diego Simeone berhasil meraih gelar sebagai pelatih. Total delapan gelar, di antaranya dua gelar La Liga dan dua gelar Liga Europa.Lalu ada Xavi Hernandez (Barcelona). Sebagai pemain, Xavi Hernandez telah memenangkan semua gelar bersama Barcelona.Xavi Hernandez hanya mengenal Barcelona dalam kariernya sebagai pemain meski kemudian dia bermain di klub Qatar, Al Sadd.Setelah melatih Al Sadd, Xavi Hernandez kemudian menerima tawaran Barcelona pada 2021 hngga saat ini.Hanya semusim kemudian, Xavi Hernandez berhasil membawa Barcelona juara La Liga 2022-2023 dan Piala Super Spanyol 2022-2023.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/x94-PUIj8BE?si=xGhOti4SJXbxyrAv" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pelatih AS Roma, Daniele De Rossi, bisa mengikuti jejak delapan pelatih yang meraih sukses ketika memulai kariernya bersama mantan klub.

8 Pelatih yang Sukses di Awal Karier bersama Mantan Klub

SKOR.id - Real Madrid telah meraih trofi pertamanya musim ini dengan meraih gelar Piala Super Spanyol 2023-2024.Los Blancos memastikan gelar tersebut setelah mengalahkan Barcelona di final, 4-1, Senin (15/1/2024) dini hari WIB.Hat-trick Vinicius Junior dan satu gol Rodrygo Goes menandai sukses Real Madrid asuhan Carlo Ancelotti yang mempermalukan Barcelona di laga bertajuk El Clasico tersebut.Bersama Jude Bellingham, yang memberikan assist untuk gol pertama Vinicius Junior di laga yang digelar di Arab Saudi ini, ketiganya menjadi bintang yang membuat Real Madrid mengoyak gawang Blaugrana empat kali.Sukses ini juga ditandai dengan rekor jumlah laga Carlo Ancelotti sebagai pelatih Real Madrid.Laga lawan Barcelona di final Piala Super Spanyol merupakan pertandingan ke-264 Carlo Ancelotti sebagai pelatih Real Madrid.Pelatih berusia 64 tahun ini dengan jumlah laga tersebut resmi melewati catatan jumlah laga pelatih Los Blancos sebelumnya, Zinedine Zidane.Sebelumnya, keduanya sama-sama telah membawa Real Madrid tampil di 263 laga di semua ajang.Kini, dengan catatan 264 pertandingan, Carlo Ancelotti resmi sebagai pelatih kedua dengan laga terbanyak dalam sejarah kepelatihan Real Madrid.Hanya pelatih legendaris Real Madrid lainnya, yaitu Miguel Munoz, yang masih berada di posisi pertama dengan catatan 605 pertandingan.Miguel Munoz memang pelatih terlama setelah 16 musim menangani Los Blancos, dengan 14 musim terakhir secara beruntun.Trofi Piala Super Spanyol 2023-2024 ini juga membuat Carlo Ancelotti mengoleksi 11 trofi dalam kariernya sebagai pelatih Real Madrid. Yang menarik, jumlah tersebut membuatnya menyamai catatan Zinedine Zidane.Namun, Carlo Ancelotti tentu saja bisa membuat dirinya unggul dari jumlah trofi atas Zinedine Zidane jika pada musim ini dia mampu meraih beberapa gelar yang masih tersedia untuk diraih yaitu La Liga, Piala Raja, dan Liga Champions.Awal karier kepelatihan Carlo Ancelotti dimulai pada 18 Agustus 2013 silam, ketika itu dia membawa Real Madrid menang 2-1 atas Real Betis di ajang La Liga yang digelar di Stadion Santiago Bernabeu.Pada periode pertamanya menangani Real Madrid, Carlo Anncelotti mencatat 119 laga yang ketika itu mulai mendekati 10 besar daftar pelatih dengan laga terbanyak sebagai pelatih Real Madrid.Sedangkan di periode keduanya ini, dia sudah mencatat 146 pertandingan sebagai pelatih Real Madrid.Statistik yang diraih Carlo Ancelotti sebagai pelatih Real Madrid juga sangat mengesankan.Total mantan pelatih AC Milan atau Paris Saint-Germain ini telah mencatat 192 kemenangan atau rata-rata persentase kemenangannya mencapai 72,62 persen.Faktanya, menurut as.com, tidak ada pelatih yang mampu mencatat persentase kemenangan setinggi itu bagi pelatih yang minimal telah memainkan 50 laga.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/HhfiXRonpBs?si=KuZLjeQ4S81-rhlc" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Carlo Ancelotti berpeluang mematahkan jumlah trofi yang diraih Zinedine Zidane sebagai pelatih Real Madrid.

La Liga

Carlo Ancelotti 264 Laga dengan Real Madrid, Melewati Zinedine Zidane

SKOR.id - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, membandingkan Jude Bellingham dengan mantan bintang Los Blancos, Zinedine Zidane, setelah kemenangan atas Napoli, Kamis (30/11/2023) dini hari WIB.Real Madrid menang 4-2 atas Napoli di laga kelima fase grup Liga Champions 2023-2024 ini.Dengan kemenangan di Stadion Santiago Bernabeu tersebut, Real Madrid memastikan diri lolos dengan status juara Grup C.Carlo Ancelotti memberikan pujian kepada Jude Bellingham yang di laga ini tampil maksimal lewat satu gol dan satu assist yang diciptakannya."Sulit tentunya membandingkan dua generasi yang berbeda," kata Carlo Ancelotti setelah kemenangan tersebut."Perbedaan yang saya lihat adalah intensitas Jude Bellingham yang sering melakukan teknanan di jantung pertahanan lawan yang tidak dimiliki Zinedine Zidane," kata Carlo Ancelotti."Dan, ada kualitas tertentu Zinedine Zidane yang tidak dimiliki Jude Bellingham," dia menambahkan.Penilaian itulah yang setidaknya membedakan antara Jude Bellingham dengan legenda Real Madrid asal Prancis tersebut.Namun, Carletto mengingatkan bahwa keduanya berasal dari generasi sepak bola yang berbeda."Ada sejumlah perbedaan tapi ini adalah sepak bola modern, di mana fisik yang kuat dari pemain, seperti Jude Bellingham, mampu mencover semua area dengan sangat cepat," Carlo Ancelotti menambahkan.Dengan kemenangan ini, pasukan Carlo Ancelotti meraih 15 poin dari lima pertandingan fase grup, atau unggul delapan poin atas Napoli yang kini di peringkat kedua masih dengan 7 poin.Real Madrid yang sudah memastikan diri lolos ke 16 besar di putaran keempat lalu, sempat tertinggal lebih dulu di laga ini karena gol yang diciptakan Giovanni Simeone pada menit ke-9.Namun, keunggulan Napoli tidak bertahan lama karena hanya dua menit kemudian, Real Madrid berhasil membalas dengan gol yang diciptakan Rodrygo Goes pada menit ke-11 memanfaatkan assist Brahim Diaz.Jude Bellingham kemudian mencetak gol untuk Real Madrid yang membuat kedudukan 2-1 memanfaatkan assist David Alaba.Meski Napoli kemudian menyamakan kedudukan, Real Madrid mampu menambah dua gol lagi yang membuat mereka memastikan kemenangan 4-2.Gol pemain muda Real Madrid, Nico Paz Martinez dan gol Joselu yang tercipta dari assist Bellingham, membuat Los Blancos memastikan tiga poin di laga ini.Jude Bellingham yang berusia 20 tahun, bergabung pada musim panas ini dari Real Madrid dengan nilai transfer 103 juta euro.Perkembangan Jude Bellingham di Real Madrid sangat cepat yang membuat dirinya menjadi perhatian. Total dia telah mengoleksi 15 gol dari 16 laga yang dimainkan bersama Real Madrid."Tidak ada yang membayangkan dia beradaptasi begitu cepat dengan klub dan dengan sepak bola di sini. Itu memberikan kejutan kepada setiap fans, rekan setimnya, dan juga lawan," kata Carlo Ancelotti.Fakta Menarik dari Kemenangan Real Madrid atas Napoli<ul><li>Dalam usia 19 tahun 82 hari, Nico Paz menjadi pemain termuda asal Argentina yang mencetak gol di Liga Champions setelah Lionel Messi yang berusia 18 tahun 131 hari ketika mencetak gol lawan Panathinaikos, November 2005.</li><li>Jude Bellingham mencetak 10 gol di Liga Champions, mencetak gol dalam semua (empat) pertandingan bagi Real Madrid dan menjadi pemain pertama asal Inggris yang mampu mengoleksi dua digit gol sebelum berusia 21 tahun. Menyamai Erling Haaland, Kylian Mbappe, dan Karim Benzema.</li><li>Kemenangan ini membuat Real Madrid tidak pernah kalah dari Napoli dalam enam laga terakhir (5 menang 1 imbang), mereka meraih empat kemenangan di Liga Champions lawan Napoli.</li></ul>Hasil Pertandingan dan Susunan PemainReal Madrid 4-2 NapoliGol: 0-1 (Giovanni Simeone, 9), 1-1 (Rodrygo, 11), 2-1 (Jude Bellingham, 22), 2-2 (Zambo Anguissa, 47), 3-2 (Nico Paz, 84), 4-2 (Joselu, 90+4)Real Madrid (4-3-1-2): Andriy Lunin; Dani Carvajal, Antonio Rudiger, David Alaba, Ferland Mendy/Nacho Fernandez (87); Federico Valverde, Toni Kroos, Dani Ceballos/Joselu (57); Jude Bellingham; Rodrygo/Lucas Vazquez (87), Brahim Diaz/Nico Paz (65)Pelatih: Carlo AncelottiNapoli (4-3-3): Alex Meret; Giovanni Di Lorenzo, Amir Rrahmani, Natan, Juan Jesus/Alessandro Zanoli (87); Andre-Frank Zambo Anguissa, Stanislav Lobotka/Giacomo Raspadori (87), Piotr Zielinski/Eljif Elmas (65); Matteo Politano/Jens-Lys Cajuste (78), Giovanni Simeone/Victor Osimhen (46), Khvicha KvaratskheliaPelatih: Walter MazzarriKartu kuning: Piotr Zielinski, Jens-Lys Cajuste Kartu merah: - Wasit: Francois Letexier Stadion: Santiago Bernabeu Penonton: 73.562<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/jBlynOI5TPE?si=qb3Q9leiJ_-wYB7Y" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, bandingkan Jude Bellingham dengan Zinedine Zidane setelah kemenangan 4-2 atas Napoli di Liga Champions, Kamis (30/11/2023) dini hari WIB.

Real Madrid vs Napoli: Cetak Gol dan Assist Jude Bellingham Dibandingkan dengan Zinedine Zidane

SKOR.id – Seniman asal Cile, Jeoan Joao, memanfaatkan kenangan nostalgianya untuk memasukkan sepak bola ke dalam karya seninya.Sepak bola dikenal sebagai permainan global, dicintai, dan dihargai hampir di seluruh penjuru dunia.&nbsp;Liga sepak bola Eropa bisa dibilang merupakan puncak karier pemain dari olahraga ini, dan pengaruhnya terasa jauh melampaui batas geografis benua tersebut.Hal itu terbukti pada Jeoan Joao, seorang seniman asal Cile yang menemukan inspirasi dari masa kecilnya, dan para pemain legendaris yang ada di dalamnya.&nbsp;Karyanya mendapat apresiasi luas, terutama setelah pameran pertamanya yang berpusat pada era keemasan sepak bola indah atau Joga Bonito khas Brasil.Dalam gaya lukisannya yang unik, Anda tidak akan menemukan lukisan Kylian Mbappe atau Erling Haaland. Tidak ada pula Mo Salah maupun Karim Benzema.Bahkan Anda akan kesulitan menemukan lukisan Lionel Messi. Itu karena Joao memanfaatkan era keemasan sepak bola awal tahun 1990-an pada seluruh karyanyA.Sepak bola masa itu merupakan era yang menentukan pada masa remajanya, dan era yang tentunya meninggalkan jejaknya.&nbsp;Para pemain bintang era itu macam Zinedine Zidane, Edgar Davids, hingga Ronaldinho memainkan peran sentral dalam karya ciptanya.&nbsp;Dan tentu saja ada El Fenomeno, Ronaldo Luis Nazario De Lima. Mantan penyerang Real Madrid ini sangat mencerminkan generasi sepak bola era tersebut.Dan sebagai hasilnya, Ronaldo tampil menonjol di seluruh karya Joao, permainannya tertanam dalam benak sang seniman.Karya Joao benar-benar seperti mengambil gambar dari ingatan Anda sendiri. Sedikit kabur dalam ingatan, namun penuh warna dan nostalgia.Dari pemain hingga produk, momen ajaib hingga momen kegilaan, semuanya ada untuk dikagumi.&nbsp;“Saya mulai melukis ketika berusia sekitar 15-16 tahun, namun minat saya terhadap seni lukis mulai berkembang beberapa tahun kemudian. Pada 2019 saya melukis tiap hari,” ujar Joao.“Sepak bola selalu bersamaku. Saya ingat ketika berumur sekitar tiga atau empat tahun, saya bermain dengan ayah saya,” ia menambahkan.&nbsp;“Ketika saya melihat kembali kehidupan saya, saya tidak dapat memikirkannya tanpa memikirkan tentang sepak bola,” ucapnya.Joao mengaku sudah lama memutuskan untuk menggabungkan minatnya terhadap sepak bola dan seni.&nbsp;“Saya kira itu dimulai sejak dini. Ketika saya belajar seni dan memikirkan proyek, sepak bola selalu ada dalam pikiran saya.”&nbsp;“Semua kenangan saya, secara intrinsik terkait dengan permainan sehingga menjadi sumber inspirasi instan.”&nbsp;“Seiring kemajuan studi saya dan saya melanjutkan ke universitas, saya ingin menggabungkan minat saya lebih jauh lagi,” ujar Joao.Mengenai minatnya terhadap seni, ia mengaku fokusnya hanya pada lukisan. “Saya tidak mengerjakan bentuk seni lainnya,” Joao menuturkan.&nbsp;“Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, karya saya biasanya terinspirasi oleh kenangan pribadi saya, biasanya dari masa kecil saya.”“Hal-hal yang membentuk siapa saya sebagai pribadi dan yang telah memengaruhi karakter saya selama bertahun-tahun.”&nbsp;“Saya mencoba merefleksikan diri melalui karya seni saya sebanyak yang saya bisa,” kata Joao.Kenangan pertamanya tentang sepak bola datang dari lapangan yang letaknya sangat dekat dengan tempat ia dibesarkan.&nbsp;“Dari situlah saya mulai bermain dengan ayah saya pada awalnya, dan kemudian dengan teman-teman.”&nbsp;"Saat tumbuh dewasa, saya ingat banyak menonton Cristiano Ronaldo di musim pertamanya di Manchester United.""Hal-hal yang dia lakukan dengan kakinya, dribbling-nya, semua itu, dia sungguh menakjubkan untuk ditonton.“&nbsp;“Salah satu kenangan favorit saya adalah di final Liga Champions Manchester United melawan Barcelona. Itu pertemuan Lionel Messi vs Cristiano Ronaldo untuk pertama kalinya.”Joao mengaku menyukai tim AC Milan sejak musim 2004-2005, tim yang kalah di final Liga Champions dari Liverpool.&nbsp;“Milan saat itu penuh dengan bintang, dan itu jelas merupakan salah satu favorit saya sepanjang masa.”“Cafu, Dida, Paolo Maldini, Gennaro Gattuso, Kaka, saya menyukai mereka semua. Mereka memiliki banyak karakter. Mereka agresif, tapi dengan keberanian yang sangat seimbang,” katanya.Ketika diminta memilih tiga pemain terbaik sepanjang masa versi dia, Joao mengaku sulit menyebutkannya.“Begitu banyak pemain hebat selama bertahun-tahun. Namun bagi saya, Ronaldo Nazario pastilah nomor satu. Lalu Zinedine Zidane, dan terakhir Ronaldinho.”“Hampir mustahil untuk tidak menyebut Lionel Messi, tapi merekalah yang memiliki tempat spesial di hati saya.”<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/LAarZCzKXAI?si=EZ9OpM0CuBp_JvVc" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Anda tidak akan menemukan Kylian Mbappe atau Erling Haaland dalam lukisan Joao. 

Seniman Cile Jeoan Joao, Pelukis Spesialis Sepak Bola Era 1990-an

SKOR.id - Nasib Erik ten Hag memang masih dalam spekulasi. Pelatih asal Belanda ini sudah memberikan pesan bahwa dirinya tidak akan mundur dari jabatannya sebagai pelatih Manchester United.Namun, suka atau tidak, pelatih berusia 53 tahun ini menghadapi kemungkinan pemecatan jika Manchester United terus mengalami hasil buruk.Manchester United hanya harus memberikan 17 juta euro sebagai kompensasi untuk mengakhiri kontrak Erik ten Hag yang masih berlaku hingga 2025.Manchester United, seperti yang diberitakan Mirror yang juga merilis dari Times, Jumat (3/11/2023) dini hari WIB, sudah memiliki dua calon sebagai pengganti Erik ten Hag. Keduanya adalah Zinedine Zidane dan Ruben Amorim.Kedua nama pelatih ini pun sebenarnya bukanlah nama baru dalam daftar setiap kali Manchester United mencari pelatih.Manajemen Manchester United pernah menempatkan keduanya sebagai kandidat ketika Tim Setan Merah akan memecat Ole Gunnar Solskjaer yang pergi pada November 2021 silam.Ruben Amorim yang baru berusia 38 tahun masih sebagai pelatih klub Portugal, Sporting. Sedangkan Zinedine Zidane masih tanpa klub setelah dirinya meninggalkan Real Madrid pada 2021.Zinedine Zidane memang sempat menyanggah kemungkinan dirinya akan melatih Manchester United, namun pernyataan tersebut disampaikan setahun yang lalu kepada pers Spanyol, Marca."Apakah saya akan melatih Manchester United? Saya memahami Inggris (bahasa Inggris), tapi saya tidak menguasainya dengan baik. Tentu saja, saya tahu bahwa ada pelatih yang bisa melatih sebuah klub tanpa menguasai bahasanya, tapi saya punya cara yang berbeda," kata Zinedine Zidane, ketika itu.Sementara itu, Ruben Amorim telah melatih Sporting CP sejak Maret 2020. Meski usianya masih muda, Ruben Amorim pernah melatih sejumlah klub meski dalam waktu yang tidak lama yaitu melatih Braga.Sebagai pelatih, Ruben Amirom telah membawa Sporting CP tampil dalam 173 dengan meraih 119 kemenangan, 27 imbang, dan mengalami 27 kekalahan.Statistik tersebut membuat Sporting CP memiliki persentase kemenangan mencapai 68,79 persen. Ruben Amiron membawa Sporting juara liga (Primeira Liga) pada 2020-2021, Piala Liga dan Piala Super pada musim yang sama.Seiring dengan isu terkait ancaman pemecatan terhadap Erik ten Hag, atmosfer Tim Setan Merah juga dikabarkan tidak kondusif karena ada sejumlah pemain yang mempertanyakan apakah Erik ten Hag pelatih yang tepat untuk membawa tim ini keluar dari situasi sulit.Sejumlah pemain juga mempertanyakan tentang metode hingga intensitas latihan Manchester United di bawah asuhan Erik ten Hag karena menyebabkan sejumlah pemain yang mengalami cedera.Erik ten Hag dalam ancaman pemecatatan setelah Tim Setan Merah mengalami dua kekalahan beruntun yang telak di Stadion Old Trafford dalam jarak waktu yang dekat.Pertama kalah 0-3 dari Manchester City dalam Manchester Derby di Liga Inggris pada pekan lalu, dan kemudian kekalahan itu terjadi lagi saat takluk dari Newcastle United, 0-3, di ajang Piala Liga Inggris, Kamis (2/11/2023) dini hari WIB. Kekalahan yang membuat Manchester Unitd terlempar dari ajang ini.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/zCxah01hzuQ?si=XIpVThzsdZE1w65w" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe>
</div>

Zinedine Zidane dan Ruben Amorim pernah menjadi kandidat pelatih Manchester United ketika Setan Merah memecat Ole Gunnar Solskjaer pada 2021 lalu.

Manchester United Ingin Zinedine Zidane atau Ruben Amorim sebagai Pengganti Erik ten Hag

SKOR.id – Lionel Messi resmi merebut trofi Ballon d’Or 2023 dalam acara malam penganugerahan yang dilangsungkan di Theatre Du Chatelet, Paris, Prancis pada Selasa (31/10/2023) dini hari WIB.&nbsp;Ini menjadi Ballon d’Or kedelapan bagi penyerang Inter Miami CF dan kapten Timnas Argentina berusia 36 tahun tersebut, sekaligus kian mengokohkan dirinya sebagai pemenang gelar Pesepak Bola Terbaik Dunia terbanyak.&nbsp;Sejak kali pertama diadakan pada 1956, sudah 45 nama berbeda yang mampu merebut Ballon d’Or. Sebagian besar dari para peraih Ballon d’Or itu kini menjalalni kehidupan dengan kekayaan melimpah. Namun, ada juga yang jatuh miskin dan tersangkut masalah hukum.Skor.id&nbsp;coba merangkum sejumlah peraih Ballon d’Or yang hingga kini masih hidup bergelimang harta. Juga satu nama yang secara ekonomi kini terpuruk.&nbsp;Cristiano Ronaldo (5 Ballon d’Or) – 363 juta pounds<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CvpeltKuvAC"></oembed></figure>Selain menjadi atlet paling populer – dengan lebih dari 876 juta pengikut media sosial – Cristiano Ronaldo juga merupakan olahragawan dengan bayaran terbaik di dunia.&nbsp;Bintang Portugal, yang telah memenangi Ballon d’Or lima kali ((2008, 2013, 2014, 2016, 2017), diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar 363 juta poundsterling (sekira Rp7 triliun).&nbsp;Pada bulan Desember 2022, Ronaldo menandatangani kontrak dua setengah tahun dengan klub Liga Arab Saudi, Al Nassr, berani menggaajinya 62 juta pounds setahun.Berkat berbagai peluang komersial yang terlibat dalam kesepakatan tersebut, diperkirakan Ronaldo bisa mendapatkan sebanyak 173 juta untuk setiap tahun dia bersama tim.Pemain berusia 38 tahun ini juga memiliki kontrak seumur hidup dengan Nike, yang dimulai pada tahun 2003, senilai 1 miliar pounds.Selain meminjamkan namanya ke merek lain, Ronaldo juga punya kerajaan bisnis sendiri. Di dalamnya terdapat dua hotel, pakaian dalam, selimut CR7, alat fitnes wajah, dan sampo.Lionel Messi (8) – 105 juta pounds<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CujhW_OtHBf"></oembed></figure>Dianggap sebagai salah satu pesepak bola terhebat sepanjang masa, tidak mengherankan jika Lionel Messi memenangi Ballon d'Or sebanyak delapan kali (2009, 2010, 2011, 2012, 2015, 2019, 2021, 2023).&nbsp;Mantan pemain FC Barcelona dan Paris Saint-Germain (PSG) itu pindah ke Inter Miami CF milik David Beckham pada bulan Juni setelah menandatangani kontrak awal selama dua setengah tahun. Dia diyakini berpenghasilan sekitar 35-47 juta pounds per tahun.Kekayaan bersih Messi pada awal tahun 2023 diperkirakan mencapai 105 juta pounds, menurut majalah Forbes. Jumlah tersebut tidak diragukan lagi meningkat sejak kepindahannya ke Inter Miami.&nbsp;Selain gaji sepak bolanya, pemain berusia 36 tahun ini juga memiliki sejumlah sponsor dan kesepakatan merek yang membantu meningkatkan penghasilannya.&nbsp;Dia menandatangani kontrak seumur hidup dengan Adidas pada tahun 2017, senilai 20,4 juta pounds per tahun, dan juga merupakan duta global untuk Pepsi.Mengenai usaha pribadinya, Messi merilis label pakaian mewahnya bersama saudara perempuan Tommy Hilfiger, Ginny Hilfiger pada tahun 2019.&nbsp;Dia juga menjadi pengusaha hotel pada tahun 2017 setelah membeli MiM Sitges di resor pantai dekat Barcelona seharga £26 juta. MiM juga telah membuka perusahaan lain di Ibiza, Mallorca, Baqueira dan Sotogrande.Kaka (1) – 74 juta pounds<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CIS9oA2HuFL"></oembed></figure>Sebelum Cristiano Ronaldo dan Messi memonopoli trofi Ballon d’Or selama lebih dari satu dekade, pemain terakhir yang mengalahkan mereka adalah legenda Brasil, Kaka.&nbsp;Mantan playmaker top yang kini berusia 41 tahun itu memenangkan Ballon d’Or pada tahun 2007, tahun yang sama ia menjadi pencipta gol kemenangan AC Milan di final Liga Champions melawan Liverpool FC.&nbsp;Dua tahun sebelumnya, Kaka kembali menyiksa raksasa Inggris tersebut di Istanbul. Namun The Reds berhasil membalikkan keadaan dalam salah satu pertandingan paling dramatis sepanjang masa.Setelah pensiun pada tahun 2017, Kaka dilaporkan masih memiliki kekayaan 74 juta pounds, sebagian berkat banyaknya pengikut media sosialnya.&nbsp;Dia adalah atlet pertama yang memperoleh lebih dari 10 juta pengikut di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, dan memiliki 22,7 juta penggemar di Instagram.Bintang cerdas ini telah mencapai kesepakatan yang menguntungkan dengan perusahaan teknologi pintar Global OPPO, American Tourister, dan Playstation, yang baru-baru ini ia bintangi dalam promo bersama Gareth Bale.Karim Benzema (1) – 62,5 juta poundsMantan penyerang tengah Real Madrid CF Karim Benzema memenangi Ballon d'Or pada tahun 2022 dan memiliki kekayaan sekitar 62 juta pounds, menurut Celebrity Net Worth.&nbsp;Pemain berkebangsaan Prancis itu dilaporkan memperoleh 275 ribu pounds sepekan saat bermain untuk klub raksasa Spanyol, sebelum meninggalkan klub itu pada bulan Juni setelah 14 tahun bersama.&nbsp;Dia menandatangani kesepakatan besar untuk bergabung dengan klub Liga Arab Saudi Al Ittihad, dan sekarang menerim tidak kurang dari 3,3 juta pounds per pekan!Benzema dikenal suka menghamburkan uang, menghadiri pesta penghargaan tahun lalu dengan mengenakan jam tangan Richard Mille senilai 435 ribu pounds (sekira Rp8,4 miliar).Dalam pidato kemenangannya, Benzema, 35, mengatakan: “Melihat hadiah ini di hadapan saya membuat saya sangat bangga. Itu adalah impian masa kecil saya dan semua pekerjaan yang telah saya lakukan, saya tidak pernah menyerah.”Michael Owen (1) – 54,4 juta pounds<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/Ct6H9ups3h3"></oembed></figure>Michael Owen, yang membawa pulang Ballon d'Or pada tahun 2001, dilaporkan memiliki kekayaan sebesar 54,4 juta pounds.Mantan striker berusia 43 tahun ini pernah bermain untuk klub-klub seperti Liverpool FC, Real Madrid CF, Newcastle United, Manchester United, dan Stoke City selama kariernya yang gemilang sebelum pensiun pada tahun 2013.&nbsp;Sejak gantung sepatu itu, dia bekerja sebagai pakar dan analis sepak bola di BT Sport. Owen juga terlibat dalam pembiakan kuda balap dan mendirikan Manor House Stables, fasilitas pelatihan kuda pacu di Cheshire, bersama istrinya Louise.Zinedine Zidane (1) – 52 juta pounds<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CiaFrSajthp"></oembed></figure>Bintang Timnas Prancis yang menginspirasi timnya meraih kemenangan Piala Dunia pada 1998, Zinedine Zidane, berhasil memenangi Ballon d’Or pada tahun yang sama. &nbsp;Menyusul kesuksesan karier sepak bolanya sebagai pemain, Zidane lalu terjun ke dunia manajemen, pertama bersama Real Madrid Castilla dan kemudian skuad senior.Sebagai pelatih, ia membawa Madrid memenangi Liga Champions tiga kali beruntun pada 2015–2016, 2016–2017, dan 2017–2018.Zidane lalu mengumumkan pengunduran dirinya pada tahun 2018, sebelum kembali 10 bulan kemudian. Namun dia hengkang untuk kedua kalinya pada musim panas 2021.Zidane, 51, memperoleh 2,3 juta pounds setahun sebagai manajer Real Madrid, yang berlipat ganda ketika ia menghidupkan kembali tim pada akhir musim 2015-2016.Meskipun saat ini menganggur, kekayaan bersih Zidane dilaporkan sebesar 52 juta pounds. Kesepakatan dukungan dengan merek seperti Adidas, Louis Vuitton, dan Christian Dior telah berkontribusi terhadap pendapatannya.Luis Figo (1) – 41 juta poundsTransfer kontroversial pemain Portugal Luis Figo dari FC Barcelona ke rival Real Madrid pada 2000 — tahun ia mengantongi Ballon d’Or — memecahkan rekor dunia transfer saat itu sebesar 50 juta pounds.Figo menikmati kesuksesan besar di Madrid dengan memperoleh 3,74 juta pounds per tahun, dengan mencetak 45 gol dan 58 assist dalam 249 penampilan selama lima tahun bertugas.Mantan winger yang kini berusia 50 tahun itu sekarang memiliki kekayaan sekira 41 juta pounds menurut Idol Net Worth. Ia bergabung dengan UEFA pada 2017 dengan menjadi penasihat dan mempromosikan kompetisi di seluruh dunia.“Luis Figo adalah pemain fantastis yang menjadi teladan dalam berperilaku baik di dalam maupun di luar lapangan,” kata Presiden UEFA saat itu.&nbsp;“Dia adalah sosok yang sangat dihormati dalam sepak bola dan saya sangat senang dia bergabung dengan tim kami. Pengalaman sepak bolanya yang luar biasa akan menjadi aset yang sangat berharga bagi UEFA.”Fabio Cannavaro (1) – 36 juta pounds<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CsWS2h7MWEZ"></oembed></figure>Mantan kapten Timnas Italia Fabio Cannavaro, yang memenangi Piala Dunia dan Ballon d’Or pada 2006, disinyalir memiliki kekayaan senilai 36 juta pounds.Mantan pemain yang kini berusia 50 tahun itu dianggap sebagai salah satu bek terbaik sepanjang masa sebelum pensiun pada tahun 2011.Cannavaro sekarang menjadi pelatih sepak bola profesional dan pernah melatih tim-tim di Timur Tengah dan Cina. Ia sempat ditunjuk sebagai manajer Timnas Cina pada tahun 2019 dan baru-baru ini, ia menjadi pelatih kepala klub Serie B Benevento.&nbsp;Sebelumnya dilaporkan bahwa Cannavaro adalah manajer dengan bayaran tertinggi di Liga Super Cina, tempatnya melatih selama lima musim, dan manajer dengan bayaran tertinggi keempat di dunia, dengan penghasilan 10,6 juta pounds setahun.Ronldinho (1) – Tidak jelas<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CvZTQaOLEqF"></oembed></figure>Pemenang Piala Dunia 2002 Ronaldinho sebelumnya dilaporkan memiliki kekayaan bersih hingga 80 juta pounds. Namun, ia kemudian kehilangan ribuan dolar Amerika karena utang yang sangat besar.Peraih Ballon d’Or 2005 itu dilaporkan hanya memiliki 5 pounds di rekeningnya pada 2018 — tahun yang sama ketika dia mengumumkan pensiun dari sepak bola — sementara utangnya mencapai 1,75 juta pounds.Mantan winger&nbsp;yang kini berusia 43 tahun itu didenda berat karena pembangunan ilegal di kawasan yang dilindungi di negara asalnya, Brasil.&nbsp;Setelah menggadaikan kembali propertinya, Ronaldinho masih tidak mampu menutupi utangnya karena tingginya tingkat bunga hingga akhirnya hakim memerintahkan agar paspornya disita.&nbsp;Pada tahun 2020, Ronaldinho ditahan di sebuah penjara di Paraguay karena diduga mencoba memasuki negara tersebut dengan dokumen palsu.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/5PsgPn-szTU?si=XoFoHpz2PS1Z_0l2" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Latest Articles - Zinedine Zidane