SKOR.id - Adrien Rabiot menjadi salah satu Bintang Lapangan pada pertandingan UEFA Nations League 2024-2025, yang digelar pada jeda internasional bulan November 2024.Adrien Rabiot menjadi bagian penting Timnas Prancis pada pertandingan keenam UEFA Nations League 2024-2025, ketika menghadapi Italia.Pada pertandingan tersebut, Prancis berhasil menang dengan skor 3-1 atas Italia, dan Adrien Rabiot punya andil besar dalam kemenangan Les Bleus.Hasil pertandingan ini membuat Prancis sukses balas dendam atas Italia yang pada pertemuan pertama mengalahkan mereka dengan skor serupa.Kemenangan atas Italia ini, memastikan Prancis keluar sebagai juara Grup A2 UEFA Nations League 2024-2025 meski memiliki poin yang sama dengan Gli Azzurri.Prancis unggul selisih gol atas Italia sehingga berhak menjadi pemuncak klasemen, tetapi kedua tim memastikan langkah mereka ke babak perempat final UEFA Nations League 2024-2025.Pada babak perempat final, lawan yang mungkin dihadapi Prancis adalah Kroasia, Belanda, dan Denmark.Kroasia memperoleh tiket terakhir di Grup A1 setelah bermain imbang 1-1 menghadapi Portugal, sedangkan di laga lain Polandia kalah dari Skotlandia.Sementara itu, Belanda menemani Jerman lolos ke perempat final dari Grup A3.Belanda meraih sembilan poin dari enam laga, sedangkan Jerman di puncak klasemen dengan 14 poin.Denmark juga memastikan satu tiket lain ke babak perempat final dari jalur runner-up.Mereka duduk di peringkat kedua Grup A4 dengan koleksi delapan poin, di bawah Spanyol yang memiliki 16 poin.Artinya masih ada kesempatan bagi Adrien Rabiot untuk berperan di skuad Prancis pada ajang UEFA Nations League 2024-2025.Skor.id mengulas tentang Adrien Rabiot dalam Bintang Lapangan, artikel yang menampilkanperan pemain dalam pertandingan yang membuatnya berbeda.Sundulan Maut Mengulang Torehan Zinedine ZidaneDilansir dari Beinsports, dua sundulan ke gawang Italia membuat Adrien Rabiot mengulang torehan Zinedine Zidane.Adrien Rabiot menjadi pemain pertama yang mencetak dua gol sundulan untuk Prancis di laga resmi, setelah Zinedine Zidane di final Piala Dunia 1998.Kala itu di laga final, Zinedine Zidane mendapatkan dua assist dari Youri Djorkaeff.Sama halnya dengan Adrien Rabiot, ia mencetak gol melalui assist dari pemain yang sama, Lucas Digne.Gol pertama Rabiot tercipta dari tendangan pojok Lucas Digne, saat laga memasuki dua menit.Sedangkan gol keduanya ia cetak pada menit ke-65, lewat tendangan bebas Lucas Digne.Dilansir dari Opta, gol pertama Rabiot tercipta setelah satu menit 59 detik, ini menjadi catatan lainnya setelah 40 tahun.Gol ini menjadi gol tandang tercepat Prancis di kompetisi resmi, sejak Patrick Battiston melakukannya pada 40 tahun lalu, di Luksemburg (13 Oktober 1984).Selain itu, gol ini menjadi catatan efektivitas pemain berusia 29 tahun itu pada pertandingan melawan Italia.Gol Keenam untuk PrancisTorehan brace Rabiot ini membuat dirinya telah menorehkan total enam gol sepanjang membela Prancis.Eks pemain Paris Saint-Germain (PSG) itu pertama kali menyumbang gol untuk Les Bleus pada saat menang 8-0 atas Kazakhstan.Momen tersebut terjadi pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang digelar 13 November 2021.Gol keduanya tercipta saat membela Prancis melawan Kroasia di laga UEFA Nations League, 6 Juni 2022.Rabiot juga menyumbahg satu assist dan satu gol saat Prancis menang 4-1 atas Australia di Piala Dunia 2022.Pada saat Prancis mencatat rekor kemenangan 14-0 atas Gibraltar 18 November 2023, Rabiot juga menyumbang satu gol.Tambahan dua gol ke gawang Italia membuat perolehannya menjadi enam gol, dalam 50 laga bersama Les Bleus.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/r3f8pRVb1bo?si=R9pywa9eE_0zMplv" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Adrien Rabiot bobol gawang Italia dua kali di UEFA Nations League, sundulannya ikuti jejak Zinedine Zidane.

World

Bintang Lapangan: Adrien Rabiot, Ulang Sundulan Bersejarah Zinedine Zidane

SKOR.id - Kylian Mbappe menjadi pemain Prancis terbaru yang membela Real Madrid, setelah didatangkan Los Blancos secara gratis dari Paris Saint-Germain (PSG).Keputusan ini sekaligus mengakhiri drama kepindahan Kylian Mbappe dari PSG menuju Real Madrid, di bursa transfer dalam beberapa tahun terakhir.Kedatangan Kylian Mbappe akan menjadi tambahan kekuatan bagi Real Madrid, khususnya di lini depan mereka.Kylian Mbappe bukan satu-satunya pemain dari Prancis di dalam skuad Real Madrid saat ini, ada Eduardo Camavinga, Aurelien Tchouameni, hingga Ferland Mendy.Dilansir dari dari Transfermarkt, Kylian Mbappe menjadi pemain Prancis ke-22 yang menjadi pemain Real Madrid.Sejarah hubungan pemain Prancis dengan Real Madrid dimulai oleh Rene Petit, yang membelaLos Blancos pada periode 1916 hingga 1917, ia mencatatkan delapan laga dan satu gol.Selanjutnya ada Manuel Anatol (1928-1929), Jean Luciano (1950-1951), hingga Loia Hon (1950-1953). Manuel Anatol tak diketahui memiliki catatan tampil, Jean Luciano hanya tampil 17 kali, sedangkan Louis Hon bermain 41 kali.Real Madrid juga sempat dibela oleh penyerang legendaris Prancis, Raymond Kopa pada periode 1956 hingga 1959.Didatangkan dari Stade Reims, Raymond Kopa tampil 101 kali dengan sumbangan 30 gol untuk Real Madrid, sebelum kembali ke klub lamanya tersebut.Lucien Muller menjadi pemain Stade Reims lain yang dibeli Real Madrid pada 1962, ia tampil 92 kali dengan sumbangan tiga gol, sebelum bergabung ke Barcelona pada 1965.Baru pada era 90-an, Real Madrid kembali dibela oleh pemain Prancis, yaitu hristian Karembeu (1998-2000) dengan catatan 82 laga dan empat gol, serta Nicolas Anelka (1999-2000) yang mencatatkan tujuh gol dalam 33 laga.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Kylian_Mbappe_dari_PSG_ke_Real_Madrid_2ef67ebed7.jpeg" alt="Kylian Mbappe pindah dari PSG ke Real Madrid secara gratis. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)"><figcaption>Kylian Mbappe pindah dari PSG ke Real Madrid secara gratis. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)</figcaption></figure>Dua andalan Les Bleus juga membela Real Madrid di awal tahun 2000-an, pertama adalah Claude Makelele yang mencatatkan 145 penampilan plus dua gol pada tahun 2000 hingga 2003.Selanjutnya Zinedine Zidane yang menjadi pembelian termahal kala itu, ia berseragam putih dari 2001 hingga 2006 dengan torehan 227 laga dan 49 gol.Tahun 2009, Real Madrid mendatangkan Lassana Diarra (2009-2012) dan Karim Benzema (2009-2023). Lassana Diara tampil 116 kali dengan torehan satu gol.Sementara itu, Karim Benzema menjadi salah satu legenda Los Blancos, ia mencetak 345 gol dalam 648 laga, sebelum hengkang ke Al Ittihad.Pemain selanjutnya adalah Raphael Varane (2011-2021), ia tampil 360 kali dengan sumbangan 17 gol selama bersama Real Madrid.Theo Hernandez yang kini menjadi andalan AC Milan, pernah berseragam putih pada 2017-2019, dan hanya tampil 23 kali.Ada tiga pemain dari Prancis yang merupakan putra Zinedine Zidane, mereka adalah Enzo Zidane, Theo Zidane, dan Luca Zidane, tetapi karier mereka di Real Madrid kurang sukses.Enzo Zidane hanya sekali tampil dengan torehan satu gol, Luca Zidane yang berposisi penjaga gawang bermain dua kali, sedangkan Theo belum tampil di tim utama.Alphonse Areola pernah semusim berseragam Real Madrid pada 2019-2020, ia kala itu dipinjamkan PSG, dan hanya tampil sembilan kali.Ferland Mendy (2019), Eduardo Camavinga (2021), dan Aurelien Tchouameni (2022) menjadi pemain Prancis yang masih bermain di Real Madrid, ketika Kylian Mbappe datang.Ferland Mendy telah tampil dalam 170 laga dengan sumbangan enam gol, Eduardo Camavinga tampil 145 kali dengan dua gol, dan Aurelien Tchouameni 88 laga dengan torehan tiga gol.Berikut ini daftar pemain Prancis di Real MadridKylian Mbappe (2024-....) Aurelien Tchouameni (2022-....) Eduardo Camavinga (2021-....) Alphonse Areola (2019-2020) Ferland Mendy (2019-....) Luca Zidane (2019-2020) Theo Hernandez (2017-2019) Raphael Varane (2011-2021) Karim Benzema (2009-2023) Lassana Diarra (2009-2012) Zinedine Zidane (2001-2006) Claude Makelele (2000-2003) Nicolas Anelka (1999-2000) Christian Karembeu (1998-2000) Lucien Muller (1962-1965) Raymond Kopa (1056-1959) Louis Hon (1950-1953) Jean Luciano (1950-1951) Manuel Anatol (1928-1929) Rene Petit (1916-1917) Theo Zidane Enzo Zidane<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/hVll3iq46Z8?si=TzqPe1r_7hycEFqf" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Banyak pemain Prancis yang pernah berseragam Real Madrid, dari era sebelum Raymond Kopa hingga Kylian Mbappe.

La Liga

Daftar Pemain Prancis di Real Madrid, Kylian Mbappe Terbaru

SKOR.id - Spanyol dan Prancis akan bertemu dalam semifinal Euro 2024, malam ini atau Rabu (10/7/2024) pukul 02.00 WIB.Dalam sejarahnya, Spanyol dan Prancis telah bertemu dalam 36 pertandingan.Dari jumlah tersebut, Spanyol meraih 16 kemenangan, Prancis meraih 13 kemenangan dengan 7 laga lainnya berakhir imbang.Spanyol telah mengoleksi 64 gol ke gawang Prancis dari 36 laga di semua ajang tersebut, sedangkan Prancis mengoleksi 39 gol.Dengan pertemuan tersebut, Prancis dan Spanyol merupakan dua tim yang memiliki sejarah pertemuan yang panjang.Namun, ada sejumlah laga yang tidak akan terlupakan dan memiliki momen yang menandai sukses kedua tim termasuk pemain yang terlibat ketika itu.Jelang laga Spanyol vs Prancis di semifinal Euro 2024 ini, Skor.id merangkum 5 laga menarik dari duel yang pernah terjadi antara Spanyol dan Prancis:1. Euro 1984 Miliknya Michel Platini<ul><li>Prancis 2-0 Spanyol, 27 Juni 1984</li></ul>Dalam laga final Euro 1984. Ini merupakan laga kompetitif pertama antara kedua tim.Tuan rumah Prancis meraih kemenangan yang ditandai dengan performa Michel Platini sepanjang turnamen ini.Laga lawan Spanyol di Stadion Parc des Princes hanya sebagai penegasan dari era karier emas sang gelandang flamboyan.Gelar Piala Eropa 1984 menjadi trofi utama pertama dalam sejarah Prancis. Gelar tersebut mereka raih setelah di final mengalahkan Spanyol, 2-0.Michel Platini membuka keunggulan dengan menaklukkan kiper Timnas Spanyol ketika itu, Luis Arconada. Bola tembakan Michel Platini yang meluncur datar tidak dapat dihentikan Luis Arconada.Michel Platini mencetak gol tersebut melalui tendangan bebas, gol ke-9 yang diciptakannya di turnamen yang digelar di Prancis dan membuatnya sebagai pencetak gol terbanyak di ajang tersebut.Sedangkan satu gol lainnya diciptakan Bruno Bellone pada menit ke-90 memanfaatkan assist Jean Tigana.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Michel_Platini_e64ce90bc0.jpg" alt="Michel Platini ketika tampil di Piala Eropa 1984. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)."><figcaption>Michel Platini berperan besar dalam membawa Prancis juara Piala Eropa 1984. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).</figcaption></figure>2. Gol Mengejutkan Youri Djorkaeff<ul><li>Prancis 2-1 Spanyol, 25 Juni 2000</li></ul>Euro 2000, di Perempat Final, Prancis mengalahkan Spanyol 2-1 yang kemudian membawa mereka menjadi juara di ajang yang digelar di Belanda dan Belgia ini.Kemenangan Prancis di Brugges (Belgia) diawali dengan gol tendangan bebas Zinedine Zidane, bintang Prancis bernomor 10.Spanyol kemudian menyamakan kedudukan melalui gol Gaizka Mendieta.Namun, gelandang Youri Djorkaeff membuat Prancis menang 2-1 lewat gol pada menit ke-44, di tim yang ketika itu dipimpin Didier Deschamps sebagai kapten.3. Turnamen Terakhir Zinedine Zidane<ul><li>Prancis 3-1 Spanyol, 27 Juni 2006</li></ul>Terjadi di Piala Dunia 2006, fase 16 Besar, Prancis menang 3-1 atas Spanyol dalam Piala Dunia 2006 yang digelar di Jerman.Spanyol unggul lebih dulu melalui penalti David Villa pada menit ke-27 dalam pertandingan yang digelar di Hannover.Namun, Prancis kemudian membalikkan kedudukan yang jadi salah satu langkah mreka ke final.Tiga gol Prancis pada laga tersebut diciptakan Franck Ribery, Patrick Vieira, dan Zinedine Zidane dan membawa mereka ke perempat final.Pada ajang ini merupakan momen terakhir Zinedine Zidane sebagai pemain Prancis.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">🇪🇸 Happy birthday, Xabi Alonso 🎉 ⏮️ Flashback to his double against France at EURO 2012 ⚽️<a href="https://twitter.com/SEFutbol?ref_src=twsrc%5Etfw">@SEFutbol</a> | <a href="https://twitter.com/hashtag/HBD?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#HBD</a> | <a href="https://twitter.com/hashtag/EURO2024?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#EURO2024</a> <a href="https://t.co/EH47IAKaHQ">pic.twitter.com/EH47IAKaHQ</a>— UEFA EURO 2024 (@EURO2024) <a href="https://twitter.com/EURO2024/status/1596156764667277314?ref_src=twsrc%5Etfw">November 25, 2022</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> </div>4. Momen Xabi Alonso<ul><li>Spanyol 2-0 Prancis, 28 Juni 2012</li></ul>Laga ini terjadi di perempat final Euro 2012. Dalam ajang yang digelar di Polandia dan Ukraina itu, Spanyol menang 2-0 atas Prancis lewat dua gol yang diciptkan Xabi Alonso.Momen itu semakin spesial karena menandai pula laga ke-100 Xabi Alonso dengan Timnas Spanyol.Gol pertama diciptakan Xabi Alonso dengan tandukan dan yang kedua dari penalti.Gelar ini merupakan gelar ketiga Spanyol di ajang besar internasional secara beruntun setelah meraih gelar Euro 2008 dan Piala Dunia 2010.5. Gelar Liga Negara Eropa Prancis<ul><li>Spanyol 1-2 Prancis, 10 Oktober 2021</li></ul>Duel terakhir antara Spanyol dan Prancis terjadi di final UEFA Nations League (Liga Negara Eropa) di mana Prancis menang 2-1 dalam laga yang digelar di Milan.Dua gol terjadi di awal-awal laga. Pertama Spanyol lewat gol Mikel Oyarzabal sebelum Prancis menyamakan kedudukan melalui Karim benzema.Kylian Mbappe kemudian menjadi penentu kemenangan setelah menaklukkan kiper Unai Simon.Spanyol protes karena gol tersebut dinilai harusnya dianulir karena Kylian Mbappe berada dalam posisi offside.Namun, VAR membuat wasit tetap mengesahkan gol tersebut, kemenangan bagi Prancis.Bagi yang ingin ngobrol langsung tentang laga semifinal Euro 2024 Spanyol vs Prancis malam ini, langsung join ke Live Room Stadeo ya. Live Room akan mulai pada Rabu (10/7/2024) jam 01.00 WIB, jangan sampai ketinggalan ya!<div class="raw-html-embed"><iframe style="border: none;width: 100%;height: 550px;" id="stadeo" rameborder="0" frameborder="no" allowtransparency="no" allow="microphone;camera;midi;encrypted-media;" src="https://widget.stadeo.live/#/?channelID=m9n2bk8aha95pdbt0rrc0ot10h"></iframe></div><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/fq6eKXk6oko?si=aqHrRhhd6ltD81RK" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Spanyol dan Prancis akan bertemu dalam semifinal Euro 2024, Rabu (10/7/2024) dini hari WIB, berikut ini 5 laga tak terlupakan dari duel keduanya.

5 Laga Tidak Terlupakan Spanyol vs Prancis

Zidane memang bukan yang tercepat, tapi kecerdasan dan ketenangannya cukup untuk mengimbangi kekurangannya.

Legenda Piala Eropa: Zinedine Zidane, Maestro Permainan Indah

SKOR.id – Zinedine Zidane mendapat kehormatan untuk berkontribusi dalam 24 Hours of Le Mans 2024. Sang maestro sepak bola akan jadi pengibar bendera start ajang balap ketahanan legendaris tersebut.Le Mans dijadwalkan berlangsung pada 15 -16 Juni mendatang di Sirkuit de La Sarthe, Prancis. Balapan ini juga adalah putaran keempat FIA World Endurance Championship (WEC) 2024.Tahun ini, 24 Hours of Le Mans diikuti sebanyak 62 mobil. Salah satunya yang bakal dikemudikan pembalap Indonesia Sean Gelael, yang tergabung di kelas LMGT3 bersama Team WRT.Penyelenggara Le Mans, Automobile Clube de I’Ouest (ACO) memang sengaja melibatkan tokoh ternama yang sukses di bidangnya untuk mengibarkan bendera start. Tradisi ini dimulai sejak tahun 1949 silam.Sebelum Zidane, sederet figure top, dari atlet hingga selebritas dunia, pernah melakukannya. Di antaranya Steve McQueen (1971), Alain Delon (1996), Brad Pitt (2016, dan Rafael Nadal (2018).Pada edisi tahun lalu megabintang NBA sekaligus salah satu pebasket terbaik dalam sejarah, LeBron James, yang dapat kesempatan langka mengibarkan bendera start 24 Hours of Le Mans.Zinedine Zidane sendiri adalah nama besar dalam dunia olahraga, khususnya sepak bola. Ia berandil besar membawa Tim Nasional Prancis menjadi juara Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.Di level klub, ia meraih segudang prestasi, baik individu maupun tim, ketika bermain untuk klub sepak bola raksasa seperti Juventus (Italia) dan Real Madrid (Spanyol).&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C7hDHPwi-bF"></oembed></figure>Tak hanya sebagai pemain, Zizou, sapaan akrab Zidane, juga sukses sebagai pelatih. Pria keturunan Aljazair ini berhasil membawa Real Madrid menyabet trofi Liga Spanyol serta Liga Champions.Soal perannya sebagai race starter atau pengibar bendera start 24 Hours of Le Mans 2024, Zinedine Zidane mengaku sangat bangga dan merasa terhormat. Ia antusias untuk melepas 62 mobil yang akan bersaing.“24 Hours of Le Mans tidak ada bandingannya. Ini adalah balapan ikonik untuk siapa pun yang mencintai motorsport, bagi orang-orang di seluruh dunia. Ini juga sebuah sumber kebanggaan besar bagi Prancis,” kata Zidane, dikutip dari laman Le Mans. &nbsp;&nbsp;“Kepala saya penuh dengan gambaran soal balapan, para pembalap legendaris, kisah-kisah menakjubkan, meski semua itu berasal dari adegan di TV atau film!”“Untuk benar-benar berada di sana akan menjadi yang pertama bagi saya dan tentu saya sangat senang. Saya merasa terhormat bisa mengambil peran sebagai starter. Tidak sabat untuk berada di garis start 24 Hours Le Mans pada 15 Juni!” imbuhnya.Sementara itu, ACO juga senang Zizou bersedia untuk berkontribusi dalam gelaran Le Mans 2024. Ini juga menjadi kehormatan bisa memiliki seorang ikon olahraga yang telah menginspirasi banyak generasi.“Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Zinedine Zidane karena telah menerima peran sebagai starter. 24 Hours of Le Mans adalah event terkenal di dunia, yang sepanjang sejarahnya, disambut baik oleh sejumlah nama hebat dari berbagai bidang,” kata Presiden ACO Pierre Fillon.“Zinedine Zidane adalah ikon, seorang olahragawan yang bakatnya telah menginspirasi generasi-generasi penggemar. Dengan line-up luar biasa, menjanjikan lagi 24 Hours Le Mans yang bersejarah, kami tidak bisa mengharapkan starter yang lebih bergengsi.” &nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/lmFk3afcaro?si=bvafqCwjJGTKF6u0" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Zinedine Zidane, legenda Prancis, Real Madrid, dan Juventus, mendapat kehormatan menjadi starter untuk balapan ikonik 24 Hours of Le Mans 2024, 15 Juni mendatang.

Semua berita terkini tentang tenis, voli, MMA, renang, atletik, WSBK, Formula E, dan masih banyak lainnya.

Other Sports

Maestro Sepak Bola Zinedine Zidane Akan Jadi Pengibar Bendera Start 24 Hours of Le Mans

SKOR.id - Laga Borussia Dortmund vs Real Madrid akan tersajdi di final Liga Champions musim 2023-2024.Real Madrid berhasil melaju ke laga final Liga Champions musim ini, setelah mengalahkan Bayern Munchen dengan agregat 4-3.Sementara itu Borussia Dortmund akan tampil di final Liga Champions, berkat kemenangan 2-0 secara agregat atas Paris Saint-Germain (PSG).Laga final Liga Champions antara Borussia Dortmund vs Real Madrid akan digelar di Stadion Wembley, Minggu (2/6/2024) dini hari WIB.Ini akan menjadi pertandingan final ketiga Borussia Dortmund di ajang Liga Champions, setelah musim 1996-1997 dan 2012-2013.Sementara itu bagi Real Madrid laga melawan Die Borussen nanti akan menjadi laga final Liga Champions ke-18 sepanjang sejarah keikutsertaan mereka.Dilansir dari laman resmi UEFA, berikut ini jejak penampilan Borussia Dortmund dan Real Madrid di final Liga Champions:Borussia DortmundPertama kali Dortmund tampil di laga final Liga Champions adalah pad amusim 1996-1997, kala itu mereka berjumpa Juventus.Karl-Heinz Riedle mencetak dua gol di menit ke-29 dan 34', sebelum Alessandro Del Piero memperkecil kedudukan di menit ke-65.Namun, gol spektakuler Lars Ricken membuat Die Borussen menyegel kemenangan 3-1 atas Juventus dan berhak merengkuh gelar Liga Champions pertama mereka.Final kedua terjadi di musim 2012-2013, kala itu mereka berhadapan dengan raksasa Jerman lainnya, Bayern Munchen di Wembley, lokasi yang sama untuk final 2023-2024.Namun kala itu gol penalti Ilkay Gundogan di menit ke-68, tak cukup membantu Dortmund yang kebobolan dua gol melalui Mario Mandzukic (60') dan Arjen Robben (89').Dortmund pun harus menerima kekalahan di laga final Liga CHampions kedua merekaKiprah Dortmund di Final Liga Champions1996-1997: Dortmund 3-1 Juventus 2012-2013: Dortmund 1-2 Bayern Munchen 2023-2024: -<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Borussia_Dortmund_vs_Real_Madrid_di_final_Liga_Champions_45f7523433.jpeg" alt="Final Liga Champions 2023-2024, mempertemukan Borussia Dortmund vs Real Madrid. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)."><figcaption>Final Liga Champions 2023-2024, mempertemukan Borussia Dortmund vs Real Madrid. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id).</figcaption></figure>Real MadridReal Madrid dikenal sebagai rajanya Liga Champions, kini mereka mengincar trofi Si Kuping Besar itu untuk ke-15 kali sepanjang sejarah.Terakhir, Los Blancos berhasil meraih trofi Liga Champions di musim 2021-2022, ketika di laga final mereka mengalahkan Liverpool 1-0 berkat gol tunggal Vinicius Junior.Sejarah panjang telah dituliskan Los Blancos di turnamen ini, bahkan sejak masih disebut sebagai Piala Champions, mereka memenangi lima edisi awal secara beruntun.Mulai musim 1955-1956 hingga 1959-1960, Real Madrid berhasil menguasai trofi tersebut, sekaligus titik awal mereka disebut penguasa di kompetisi ini.Namun, masa kelam kemudian hadir, Real Madrid kalah 3-5 di final 1961-1962 melawan Benfica, meski di laga itu Ferenc Puskas berhasil menorehkan hat-trick.Dua tahun kemudian, Real Madrid yang masih diperkuat para pemain veteran seperti Alfredo Di Stefano dan Ferenc Puskas kembali gagal di final setelah ditekuk Inter Milan 1-3, yang kala itu diperkuat Sandro Mazolla.Tim ibu kota Spanyol itu kembali tampil di final musim 1965-1966 menghadapi Partizan, kali ini mereka menang dengan skor 2-1 setelah gol Amancio Amaro (70') dan Fernandeo Seren (76'), memupus keunggulan Partizan melalui gol Velibor Vasovic (55').Real Madrid harus menunggu lama untuk kembali tampil di final, tepatnya di musim 1980-1981, tetapi kali ini mereka harus menyerah 0-1 dari Liverpool yang mencetak gol melalui Alan Kennedy (81').Baru pada musim 1997-1998, Real Madrid kembali berlaga di final, kala itu gol tunggal Predrag Mijatovic berhasil menentukan kemenangan Los Blancos.Pada era 2000-an, Real Madrid merengkuh dua gelar Liga Champions di musim 1999-2000 dengan menekuk Valencia 3-0 dan 2001-2002 saat mengalahkan Bayer Leverkusen 2-1.Momen kemenangan 2-1 atas Bayer Leverkusen ini menjadi salah satu momen yang paling dikenang ketika sepakan voli Zinedine Zidane yang melegenda itu berhasil menjebol gawang bayer Leverkusen.Seusai keberhasilan tersebut, Real Madrid masih meraih 5 trofi Liga Champions lainnya, termasuk ketika Zinedine Zidane menjadi pelatih, yang kala itu mengandalkan trio BBC (Karim Benzema, GaretH Bale, dan Cristiano Ronaldo).Keberhasilan Zinedine Zidane memanfaatkan ketajaman Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan turut membawa kesuksesan termasuk tiga gelar beruntun di tahun 2016, 2017, dan 2018.Kiprah Real Madrid di final Liga Champions1955-1956: Real Madrid 4-3 Stade de Reims 1956-1957: Real Madrid 2-0 Fiorentina 1957-1958: Real Madrid 3-2 AC Milan 1958-1959: Real Madrid 2-0 Stade de Reims 1959-1960: Real Madrid 7-3 Eintracht Frankfurt 1961-1962: Benfica 5-3 Real Madrid 1963-1964: Inter 3-1 Real Madrid 1965-1966: Real Madrid 2-1 Partizan 1980-1981: Liverpool 1-0 Real Madrid 1997-1998: Real Madrid 1-0 Juventus 1999-2000: Real Madrid 3-0 Valencia 2001-2002: Real Madrid 2-1 Leverkusen 2013-2014: Real Madrid 4–1 Atletico Madrid 2015-2016: Real Madrid 1–1 Atletico (5–3-pen) 2016-2017: Real Madrid 4–1 Juventus 2017-2018: Real Madrid 3–1 Liverpool 2021-2022: Liverpool 0-1 Real Madrid 2023-2024: -<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/n1tu4PUA_vU?si=D5Ae5zEEeRPf6rQO" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Borussia Dortmund dan Real Madrid akan saling berhadapan di laga final Liga Champions 2023-2024.

Daftar Penampilan Real Madrid dan Borussia Dortmund di Final Liga Champions

SKOR.id - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, menyatakan dirinya sangat bahagia setelah memenangkan gelar La Liga yang kedua sebagai pelatih Los Blancos.Real Madrid baru saja memastikan gelar La Liga 2023-2024 setelah mereka menang atas Cadiz dan Barcelona kalah dari Girona, Sabtu (4/5/2024) malam WIB."Kami sangat bahagia. Kami pantas meraih gelar La Liga 2023-2024 ini dengan semua yang telah kami perjuangkan sepanjang musim ini," kata Carlo Ancelotti, kepada Realmadrid TV, Minggu (5/5/2024) dini hari tadi WIB."Dan kami mendapatkan dukungan yang fantastis dari fans. Kami ingin merayakannya dengan mereka tapi mereka tentu paham bahwa Rabu nanti kami juga akan menghadapi pertandingan yang sangat penting," kata Carlo Ancelotti lagi menambahkan.Karena itu pula, rencananya, Real Madrid baru merayakan pesta gelar La Liga ini pada pekan depan, bersama-sama fans mereka di Cibelles, tempat yang menjadi tradisi Los Blancos dalam merayakan gelar.Real Madrid memang akan menghadapi Bayern Munchen dalam laga kedua semifinal Liga Champions 2023-2024 pada Rabu nanti, trofi yang juga menjadi salah satu target utama Los Blancos pada musim ini.Ini merupakan gelar La Liga ke-36 dalam sejarah Real Madrid dan gelar La Liga yang kedua bagi Carlo Ancelotti sebagai pelatih Los Blancos setelah meraih trofi ini pada 2021-2022 lalu.Gelar La Liga 2023-2024 ini juga menambah daftar trofi Carlo Ancelotti dengan Los Blancos menjadi 12 gelar (trofi) termasuk dua gelar Liga Champions pada 2013-2014 dan 2021-2022.Dengan demikian pula, Carlo Ancelotti kini mematahkan rekor Zinedine Zidane yang mengoleksi 11 trofi sebagai pelatih Real Madrid.Pelatih asal Italia tersebut kini di peringkat kedua daftar pelatih yang paling banyak meraih gelar bersama Real Madrid, di bawah Miguel Munoz di posisi pertama dengan 14 trofi juara."Ya, saya juga semakin dekat dengan pencpaian pelatih legendaris Miguel Munoz. Kami ingin kembali tampil di final di Liga Champions yang digelar di London," kata Carlo Ancelotti lagi."Semua fans mengingingkan gelar tresebut dan kami akan merayakan gelar La Liga ini pekan depan," dia menegaskan.Dengan berhasil ke final dan kemudian meraih gelar Liga Champions, koleksi trofi Carlo Ancelotti bersama Real Madrid memang akan menjadi 13 trofi, hanya kurang satu trofi dibandingkan koleksi Miguel Munoz."Jika melihat kembali musim ini, dapat saya katakan bahwa keberhasilan juara La Liga adalah komitmen dari semua dari setiap orang," kata Carlo Ancelotti lagi."Menjadi sangat mudah menangani sebuah klub karena di klub itu begitu banyak komitmen, sedikit ego, setiap orang saling membantu satu dengan yang lainnya, dan bersama teman-teman," dia menambahkan."Karena itulah, ini merupaka gelar La Liga yang fantastis, dengan komitmen dan sikap yang kami miliki sepanjang musim ini."Carlo Ancelotti pun menyampaikan terima kasih kepada semuanya, khususnya kepada pemain dan fans."Semua berjalan menjadi sesuai yang kami ingnkan, terima kasih kepada pemain dan di atas semuanya terima kasih kepada fans. Di sini, di Stadion Santiago Bernabeu, mereka selalu memberikan dukungan penuh kepada kami di setiap pertandingan," katanya.Kunci Sukses Carlo AncelottiSukses Real Madrid meraih gelar La Liga 2023-2024 memang memperlihatkan pula kemampuan Carlo Ancelotti sebagai pelatih.Pria berusia 64 tahun ini membuat beberapa perubahan termasuk dari pola serta strategi yang diterapkan dalam permainan timnya.Salah satu "karya" Carlo Ancelotti adalah menempatkan Jude Bellingham sebagai playmaker di antara dua penyerang Vinicius Junior dan Rodrygo Goes dalam pola 4-3-1-2 yang hampir selalu diterapkannya sepanjang musim ini.Kepercayaan dirinya menjadikan Vinicius Junior dan Rodrygo Goes juga juga menjadi salah satu jejak kunci sukses Carlo Ancelotti musim ini.Dia juga memberikan kepercayaan kepada Andriy Lunin di bawah mistar selama Thibaut Courtois sempat absen panjang pada musim ini karena cedera.Kepercayaannya kepada old crack seperti Luka Modric dan Toni Kroos juga menjadi kredit tersendiri yang membuat Los Blancos menjadi yang terbaik di Spanyol.Itu hanya sebagian dari beberapa faktor yang menjadi kunci sukses dari keberhasilan Real Madrid juara La Liga 2023-2024.12 Gelar Carlo Ancelotti sebagai Pelatih Real Madrid2 La Liga: 2021-2022, 2023-20242 Piala Raja (Copa del Rey): 2013-2014, 2022-20232 Piala Super Spanyol: 2021-2022, 2023-20242 Liga Champions: 2013-2024, 2021-20222 Piala Super Eropa: 2014, 20222 Piala Dunia Antarklub: 2014, 2022<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/FufwrOXgwGI?si=8TIWC-Cko_fyUZbV" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Carlo Ancelotti menyatakan sangat bahagia akhirnya berhasil membawa Real Madrid memastikan gelar La Liga 2023-2024.

Carlo Ancelotti tentang Makna Gelar La Liga 2023-2024 bagi Real Madrid

SKOR.id – Baik Carlo Ancelotti maupun Zinedine Zidane sama-sama sudah menjalani dua periode sebagai pelatih di Real Madrid CF.&nbsp;Ancelotti kini tidak hanya mendekati Zidane dari sisi total waktu menangani Madrid (5 musim pada akhir 2023-2024 nanti). Pelatih gaek asal Italia itu tampaknya juga akan mampu melewati Zidane dalam beberapa pekan lagi.&nbsp;Secara matematis, Ancelotti dan Real Madrid tinggal butuh tujuh poin untuk mengamankan gelar La Liga ke-36 (belum termasuk laga di kandang Real Sociedad, dini hari WIB tadi). Bagi Ancelotti, itu akan menjadi trofi La Liga keduanya sepanjang menangani klub raksasa Spanyol itu.&nbsp;Dengan satu gelar liga, dua Liga Champions, dua trofi Piala Raja (Copa del Rey), dua Piala Super Spanyol, dua Piala Super Eropa, dan dua Piala Dunia Antarklub, Ancelotti saat ini mengoleksi total 11 gelar sebagai pelatih Madrid, sama banyaknya dengan Zidane.Ancelotti tampaknya akan merebut trofi ke-12 dalam beberapa pekan ke depan. Dengan begitu Ancelotti akan melewati Zidane dari sisi jumlah gelar selama menjadi pelatih Los Blancos, yang membuatnya akan naik ke posisi kedua pelatih tersukses Madrid.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CkEaZYRj250"></oembed></figure>Dengan peluang merebut Liga Champions yang juga masih terbuka musim ini – Madrid sudah lolos ke semifinal untuk menghadapi FC Bayern Munchen – Ancelotti juga bisa makin mendekati Miguel Munoz.&nbsp;Hingga kini Munoz masih tercatat sebagai pelatih tersukses sepanjang sejarah Real Madrid setelah mengoleksi total 14 trofi.&nbsp;Meskipun hingga akhir masa jabatannya Munoz tidak pernah merebut trofi Piala Super (Spanyol maupun Eropa) dan gelar Piala Dunia Antarklub, sembilan gelar La Liga masih menjadikan Munoz sebagai pelatih tersukses dalam sejarah kompetisi domestik sepak bola Spanyol.Pelatih Tersukses dalam Sejarah Real Madrid Mengacu Jumlah Trofi (Gelar):Miguel Munoz&nbsp;(13 April 1960 – 15 Januari 1974) – 14 Gelar 2 Piala Eropa/Piala Champions (1960, 1966) 9 La Liga (1961, 1962, 1963, 1964, 1965, 1967, 1968, 1969, 1972) 1 Piala Interkontinental (1960) 2 Piala Raja (1962, 1970)Carlo Ancelotti&nbsp;(25 Juni 2013 – 25 Mei 2015; 1 Juni 2021 – sekarang) – 11 Gelar 2 Liga Champions (2014, 2022) 1 La Liga (2022) 2 Piala Dunia Antarklub (2014, 2022) 2 Piala Raja (2014, 2023) 2 Piala Super Eropa (2014, 2022) 2 Piala Super Spanyol (2022, 2024)&nbsp;Zinedine Zidane&nbsp;(4 Januari 2016 – 31 Mei 2018; 11 Maret 2019 – 27 Mei 2021) – 11 Gelar 3 Liga Champions (2016, 2017, 2018) 2 La Liga (2017, 2020) 2 Piala Dunia Antarklub (2016, 2017) 2 Piala Super Eropa (2016, 2017) 2 Piala Super Spanyol (2017, 2020)<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Rz2Pzk64-W8?si=ah6-hsmvVVWJqxWX" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Carlo Ancelotti masih berpeluang menambah gelar dari La Liga dan Liga Champions pada musim ini. 

Carlo Ancelotti Beberapa Pekan Lagi Lewati Rekor Zinedine Zidane di Real Madrid

SKOR.id - Turnamen sekelas Euro (Piala Eropa) tak jarang memunculkan nama-nama mentereng, yang bersinar sepanjang gelaran tersebut digelar, hingga mendapat predikat pemain terbaik.Sebagai pemanasan seblum Euro 2024 berlangsung di Jerman pada 14 Juni 2024 hingga 15 Juli 2024 mendatang, Skor.id akan membahas mengenai para pemain terbaik dalam sejarah Euro.Penghargaan pemain terbaik Euro, diberikan kepada mereka yang mampu tampil menonjol di dalam tim, serta berbagai aspek permainan lainnya yang membuat sang pemain layak mendapat predikat tersebut.Penghargaan pemain terbaik Euro secara resmi mulai diberikan pada edisi 1996, kala itu bintang Jerman, Matthias Sammer menjadi pemain pertama yang dianugerahi gelar tersebut.Sebenarnya, UEFA telah memberikan anugerah pemain terbaik pada Piala Eropa edisi 1984, 1988, serta 1992, tetapi gelar tersebut bukanlah penghargaan resmi seperti yang diketahui saat ini.Pada Euro 1984, 1988, dan 1992, pemain yang memperoleh penghargaan sebagai pemain terbaik Piala Eropa adalah Michel Platini (Prancis), Marco van Basten (Belanda), dan Peter Schmeichel (Denmark).Belum resminya gelar penghargaan pemain terbaik yang diterima Michel Platini, Marco van Basten, dan Peter Schmeichel, membuat Matthias Sammer menjadi pemain pertama yang menerima anugerah tersebut saat turnamen Euro 1996 yang digelar di Inggris.Berikutnya pada edisi Euro 2000 yang digelar di Belgia dan Belanda Zinedine Zidane berhasil merengkuh gelar pemain terbaik, setelah berhasil mengantarkan Prancis menjadi juara, melengkapi gelar Piala Dunia 1998.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Theodoros_Zagorakis_Andres_Iniesta_dan_Antoine_Griezmann_621fc1affa.jpeg" alt="Theodoros Zagorakis, Andres Iniesta, dan Antoine Griezmann pernah menjadi pemain terbaik Euro (Piala Eropa). (Jovi Arnanda/Skor.id)."><figcaption>Theodoros Zagorakis, Andres Iniesta, dan Antoine Griezmann pernah menjadi pemain terbaik Euro (Piala Eropa). (Jovi Arnanda/Skor.id).</figcaption></figure>Pada Euro 2004, Yunani secara mengejutkan mampu menjuarai turnamen dengan mengalahkan tuan rumah, Portugal, 1-0 di pertandingan final.Theodoros Zagorakis yang tampil vital di lini tengah Yunani, terpilih sebagai pemain terbaik Euro 2024, melengkapi pencapaiannya di turnamen tersebut.Era kejayaan Spanyol pun hadir, Xavi Hernandez terpilih menjadi pemain terbaik di Euro 2008 yang kala itu digelar di Austria dan Swiss.Selanjutnya, pada pencapaian gelar edisi 2012, giliran Andres Iniesta yang terpilih menjadi pemain terbaik Piala Eropa 2012, meneruskan jejak Xavi Hernandez di Timnas Spanyol, yang juga rekan setimnya di Barcelona.Edisi 2016 ketika Euro digelar di Prancis, Antoine Griezmann terpilih menjadi pemain terbaik turnamen.Namun, ia harus memendam kekecewaan setelah gagal membawa Prancis juara karena kalah dari Portugal di laga final.Pada edisi Euro 2020 yang digelar di 11 negara, Italia berhasil meraih gelar setelah mengalahkan Inggris. Gianluigi Donnarumma pun terpilih menjadi pemain terbaik.Belum resminya gelar pemain terbaik yang diterima Peter Schmeichel pada Euro 1992, membuat Gianluigi Donnarumma menjadi penjaga gawang pertama yang secara resmi meraih penghargaan pemain terbaik Euro.Berikut ini 7 pemain terbaik dalam sejarah Euro (Piala Eropa):1. Matthias Sammer (Euro 1996) 2. Zinedine Zidane (Euro 2000) 3. Theodoros Zagorakis (Euro 2004) 4. Xavi Hernandez (Euro 2008) 5. Andres Iniesta (Euro 2012) 6. Antoine Griezmann (Euro 2016) 7. Gianluigi Donnarumma (Euro 2020)<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/0ml9m1V3Bs0?si=tyAld9na7uNU2ODc" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Sejauh ini baru ada 7 pemain yang mendapat gelar pemain terbaik dalam sejarah penyelenggaraan Piala Eropa (Euro).

7 Pemain Terbaik dalam Sejarah Piala Eropa, Ada Zidane hingga Xavi

SKOR.id – Zinedine Zidane, 51 tahun, tidak lagi menjadi pelatih sejak meninggalkan Real Madrid pada tahun 2021. Namun, nama pria asal Prancis itu masih tetap populer di Eropa.Manchester United dilaporkan menjadi salah satu klub yang tertarik untuk mengontraknya. Laporan mengklaim bahwa Sir Jim Ratcliffe – yang baru-baru ini mengakuisisi 27,7% saham di klub – ingin menjadikan Zidane sebagai pelatih Tim Setan Merah berikutnya.Namun, terlepas dari keinginan miliarder Inggris itu, United mungkin harus mencari tempat lain setelah mantan rekan setimnya di Real Madrid, Zidane, mengungkapkan daftar keinginannya untuk tiga klub.&nbsp;Mantan bintang Denmark Thomas Gravesen berbicara kepada Discovery+ tentang pemain Prancis itu dan mengingat percakapan mereka dua tahun lalu.“Saya berbicara dengan Zidane di Madrid dua tahun lalu dan dia mengatakan kepada saya bahwa hanya ada tiga tim yang ingin dia terima jika ditawari posisi pelatih,” ucap Gravesen, gelandang bertahan Real Madrid pada 2005-2006.“Mereka adalah (Olympique) Marseille, Madrid, dan Tim Nasional Prancis. Kami berada di Madrid dua tahun lalu dan dia mengatakan hal itu kepada saya.“Saya lalu bertanya kepadanya sekali lagi, apakah ia bersedia menjadi pelatih lagi. Dan di sana dia memberitahu saya bahwa kemungkinan dirinya melatih hanya ada di ketiga tim itu.”Gravesen kemudian menanggapi rumor bahwa Zidane bisa saja pindah ke Old Trafford dengan mengatakan: “Sangat sulit melakukan sesuatu dengan tim United saat ini.Dia melanjutkan: “Menurut saya tim yang dia miliki di Madrid sangat fantastis, sehingga dia bisa mudah mempersiapkannya sejak awal.&nbsp;“Di United situasinya berbeda, sangat sulit melakukan sesuatu dengan tim yang dimiliki Ten Hag (Erik Ten Hag, pelatih Man United) saat ini.”Hingga kini Madrid masih menjadi satu-satunya tim yang dilatih Zidane sejak pensiun dari karier bermain legendarisnya pada tahun 2006 setelah Piala Dunia FIFA tahun itu di Jerman.Sementara itu, jurnalis Prancis Julien Laurens baru-baru ini memberikan dua alasan mengapa menurutnya mantan bos Madrid itu tidak akan pernah memilih pindah ke Inggris.“Saya selalu diberitahu bahwa kendala bahasa (dalam hal ini bahasa Inggris) yang tidak bisa Zidane kuasai dan tidak ingin dia pelajari, selalu menjadi hambatan baginya untuk mencapai Liga Inggris,” kata Laurens kepada RMC Sport.&nbsp;“Saya rasa Zidane juga tidak menyukai kehidupan di Inggris. Dia tidak ingin datang sebagai pemain dan juga tidak ingin datang sebagai manajer.”Zidane pertama kali memulai karier kepelatihannya di tim B Real Madrid sebelum dipromosikan ke posisi tim utama pada tahun 2016 dan diangkat kembali pada tahun 2019.&nbsp;Kesuksesan luar biasa Zidane memberikan Madrid dua gelar La Liga dan Piala Super Spanyol, tiga gelar Liga Champions secara beruntun (2016, 2017, 2018) dan sejumlah penghargaan besar lainnya.&nbsp;Masa jabatan kedua Zidane sebagai manajer di ibu kota Spanyol berakhir mengecewakan, setelah menelan hasil akhir buruk di sejumlah kompetisi. Ia pun meninggalkan Madrid pada 21 Mei 2021.Man United lalu ingin menggoda pemenang Piala Dunia 1998 di Prancis itu ke Old Trafford pada musim panas karena yakin ia dapat membantu membangun proyek kesuksesan jangka panjang di klub.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ukIIcciKInw?si=YOCN1xmoEuPqMoPC" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;&nbsp;

Mantan rekan setim Zinedine Zidane, Thomas Gravesen, mengungkapkan percakapan mereka. 

Liga Inggris, premier league, piala fa, piala liga inggris, carabao cup, timnas inggris

Latest Articles - Zinedine Zidane