SKOR.id - Di antara pemain Timnas Swiss yang harus diwaspadai Italia, tiada lain adalah Yann Sommer.Kiper Nati (julukan Timnas Swiss) ini peraih Scudetto bersama Inter Milan pada 2023-2024 lalu.Banyak kiper hebat di Eropa, namun hanya sedikit yang memiliki kemampuan dalam meredam penalti.Yann Sommer salah satu kiper yang mampu membaca arah bola tembakan penalti dengan baik.Penjaga gawang berusia 35 tahun ini memang sudah dikenal sebagai spesialis peredam tembakan penalti.Menurut Sky Sports, Yann Sommer kiper dengan kemampuan yang sangat baik menghadapi situasi 12 pas di depan gawangnya. Rata-rata mampu meredam 1 dari 5 penalti.Italia memiliki trauma di laga menghadapi Swiss dengan kiper berpostur 1,83 meter ini. Gelandang Timnas Italia, Jorginho, pun memiliki kenangan pahit tentang Yann Sommer.Dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 silam, dalam dua pertandingan menghadapi Swiss (kandang dan tandang), di dua laga itu pula Italia mendapatkan penalti.Jorginho sang eksekutornya. Namun, dari dua momen yang berbeda itu pula, penalti Jorginho gagal menjadi gol.Satu penalti berhasil diredam Yann Sommer dan satu penalti lainnya, bola tembakan Jorginho melambung.Hasil minim lawan Swiss tersebut salah satu yang membuat Timnas Italia gagal tampil (tidak lolos) ke Piala Dunia 2022 lalu."Penalti tersebut merupakan momen yang menyakitkan dan akan saya bawa sepanjang hidup saya sebagai kenangan pahit," kata Jorginho, pada awal 2023 lalu."Ini seperti yang menjadi penyebab kegagalan Italia tampil di Piala Dunia. Mereka mengatakan untuk melupakan momen itu, tapi kenyataannya tidaklah mudah," kata Jorginho lagi.Kini, Italia dan Jorginho akan kembali menghadapi "hantu" yang membayangi mereka di bawah mistar Swiss, dalam laga 16 besar Euro 2024.Bukan hanya Italia, Yann Sommer juga pernah membuat Kylian Mbappe menangis. Itu terjadi pada Euro 2020 (2021) lalu di 16 besar laga Prancis vs Swiss yang harus ditentukan dengan adu penalti.Dalam drama adu penalti tersebut, Kylian Mbappe merupakan penembak terakhir Timnas Prancis, dan Yann Sommer mampu meredam bola tembakan bintang Les Bleus tersebut yang membuat Swiss lolos ke perempat final, memulangkan Prancis.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Yann Sommer 🇨🇭💪<a href="https://twitter.com/hashtag/EURO2024?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#EURO2024</a> <a href="https://t.co/Tc5sRrcXbw">pic.twitter.com/Tc5sRrcXbw</a>— UEFA EURO 2024 (@EURO2024) <a href="https://twitter.com/EURO2024/status/1736365370175270996?ref_src=twsrc%5Etfw">December 17, 2023</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> </div>Kini, Yann Sommer akan mencoba kembali meredam Italia. Jelang laga 16 besar Euro 2024 yang akan digelar pada Sabtu (29/6/2024) pukul 23.00 WIB ini, ada kemungkinan Italia mendapatkan momen mendapatkan hadiah penalti.Kemungkinan lain bahwa laga 16 besar ini akan ditentukan melalui adu penalti juga sangat terbuka."Italia adalah favorit dari laga ini, mereka merupakan juara bertahan," kata Yann Sommer, dalam konferensi pers tentang pertandingan malam ini lawan Italia."Namun, kami fokus dengan performa kami. Jorginho? Saya tidak ingin menghadapi penalti Jorginho lagi," kata Yann Sommer, tersenyum.Yann Sommer juga menyinggung tentang rekan-rekannya sesama pemain Inter Milan yang memperkuat Timnas Italia di Euro 2024 ini."Saya belum mendapatkan kabar apapun dari rekan-rekan Inter Milan dalam beberapa hari ini, tapi sebelum turnamen ini kami sudah memberikan pesan satu dengan yang lainnya. Saya menantikan pertemuan dengan mereka," kata Yann Sommer.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Yann_Sommer_3b5cc107c7.jpg" alt="Kiper Inter Milan, Yann Sommer. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)."><figcaption>Kiper Inter Milan, Yann Sommer, malam ini akan tampil bersama Timnas Swiss menghadapi rekannya &nbsp;di skuad Italia dalam Euro 2024. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).</figcaption></figure>Timnas Swiss pernah memberikan para kiper mereka kacamata khusus dalam setiap latihan mereka. Itu diterapkan dalam beberapa tahun terakhir ini, khususnya di Euro 2020 lalu.Kacamata yang digunakan merupakan produk dari sebuah perusahaan Jepang.Kacamata tersebut membantu kiper dalam memaksimalkan pandangan mereka, refleks, serta kemampuan atletik dalam mengantisipasi bola-bola dari tembakan penalti.Terlepas dari bantuan teknologi ini, Yann Sommer sudah lama memperlihatkan kemampuannya dalam meredam penalti.Berikut ini sejumlah penyelamatan Yann Sommer dalam meredam tembakan penalti dalam kariernya (tidak termasuk adu penalti):1. Penembak penalti: Denni Avdic Swiss U-21 4-1 Swedia U-21 (Kualifikasi Euro U-21) 7 Oktober 20102. Penembak penalti: Matias Vitkieviez Servette 0-4 Basel (Liga Super Swiss) 10 September 20113. Penembak penalti: Moreno Costanza Basel 1-2 Young Boyz (Liga Super Swiss) 23 Mei 20124. Penembak penalti: Magne Hoseth Basel 1-1 Molde (Kual. Liga Champions) 8 Agustus 20125. Penembak penalti: Roman Shirokov Zenit 1-0 Basel (Liga Europa) 14 Maret 20136. Penembak penalti: Davide Chiumiento Zurich 0-0 Basel (Liga Super Swiss) 27 Oktober 20137. Penembak penalti: Veroljub Salatic Grasshopper 1-1 Basel (Liga Super Swiss) 23 Februari 20148. Penembak penalti: Marco Fabian Eintracht Frankfurt 0-0 Borussia Monchengladbach (Liga Jerman) 1 April 20179. Penembak penalti: Davy Klaassen Borussia Monchengladbach 3-1 Werder Bremen (Liga Jerman) 10 November 201910. Penembak penalti: Sergio Ramos Swiss 1-1 Spanyol (Liga Negara Eropa) 14 November 202011. Penembak penalti: Sergio Ramos Swiss 1-1 Spanyol (Liga Negara Eropa) 14 November 202012. Penembak penalti: Jorginho Swiss 0-0 Italia (Kualifikasi Piala Dunia) 5 September 202113. Penembak penalti: Patrik Schick Borussia Monchengladbach 1-2 Bayer Leverkusen (Liga Jerman) 15 Januari 202214. Penembak penalti: Kerem Demirbay Borussia Monchengladbach 1-2 Bayer Leverkusen (Liga Jerman) 15 Januari 202215. Penembak penalti: Tomas Soucek Swiss 2-1 Rep. Ceko (Liga Negara Eropa) 27 September 202216. Penembak penalti: Nico Gonzalez Fiorentina 0-1 Inter Milan (Liga Italia) 28 Januari 2024Bagi yang ingin ngobrol langsung tentang Euro 2024 Swiss vs Italia, langsung aja join ke Live Room Stadeo, dengan hostnya Bolatransfers. Live Room akan mulai pada jam 22.00 WIB, jangan sampai ketinggalan ya, klik link di bawah ini:<div class="raw-html-embed"><iframe style="border: none;width: 100%;height: 550px;" id="stadeo" rameborder="0" frameborder="no" allowtransparency="no" allow="microphone;camera;midi;encrypted-media;" src="https://widget.stadeo.live/#/?channelID=s761h6krq42p69fmkdlsvtlhpb"></iframe></div><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/HWXMmlQTD9I?si=s1XGEN0dPVo9qj8P" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Yann Sommer salah satu yang membuat Italia gagal tampil di Piala Dunia 2022 dan pernah membuat Swiss menyingkirkan Prancis di Euro 2020 lalu.

World

Swiss vs Italia: Yann Sommer, Spesialis Peredam Penalti

SKOR.id - Musim 2023-2024, performa Yann Sommer meraih sorotan, berkat aksi gemilangnya bersama Inter Milan, terutama di kompetisi Liga Italia (Serie A).Menggantikan posisi Andre Onana yang hengkang, nyatanya Yann Sommer menjadi pilihan yang tepat bagi Inter Milan, dan berhasil membuktikan diri di musim perdana bersama I Nerazzurri.Tercatat dalam 29 pertandingan di Liga Italia, Inter Milan hanya kebobolan 14 kali, dan menorehkan 17 clean sheets, atau terpaut empat dari rekor di Serie A (21).Menariknya, bila banyak penjaga gawang memiliki postur menjulang, Yann Sommer justru kebalikannya, ia adalah kiper terpendek di Liga Italia saat ini, hanya 183 sentimeter.Berikut ini daftar tinggi badan kiper di Liga Italia 2023-2024:1. Milinkovic-Savic &nbsp;(Torino: 202 sentimeter 2. Okoye (Udinese): 197 3. Szczesny (Juventus): 196 4. Falcone (Lecce): 195 5. Provedel (Lazio): 194 6. Terracciano (Fiorentina): 193 7. Scuffet (Cagliari): 193 8. Maignan (Milan): 191 9. Carnesecchi (Atalanta): 191 10. Martinez (Genoa): 191 11. Montipo (Verona): 191 12. Caprile (Empoli): 191 13. Meret (Napoli): 190 14. Svilar (Roma): 189 15. Consigli (Sassuolo): 189 16. Skorupski (Bologna): 188 17. Turati (Frosinone): 188 18. Di Gregorio (Monza): 187 19. Ochoa (Salernitana): 185 20. Sommer (Inter): 183<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Kiper_asal_Swiss_Yann_Sommer_sudah_menjalani_tes_kesehatan_untuk_bergabung_ke_Inter_Milan_f918c46216.jpg" alt="Kiper asal Swiss Yann Sommer. (M. Yusuf/Skor.id)"><figcaption>Kiper asal Swiss Yann Sommer terbilang sukses dalam awal kariernya sebagai pemain baru Inter Milan. (Yusuf/Skor.id)</figcaption></figure>Tinggi badan bukanlah masalah bagi Yann Sommer, ia tetap mampu menunjukkan performa terbaik di lapangan, karena menurut pemain asal Swiss itu, ia memiliki kelebihan lain."Bagi saya, yang penting bukanlah seberapa tinggi seorang kiper atau pemainnya. Jika Anda tidak tinggi, Anda harus melakukan hal-hal lain dengan sangat baik: pengaturan waktu, daya ledak, kekuatan, lompatan, keberanian," ujar Yann Sommer."Ini adalah aspek mendasar untuk mengimbangi ketinggian yang tidak pernah menjadi masalah bagi saya," ujarnya."Kualitas terbaik saya? Eksplosifitas dan kecepatan gerakan kaki saya adalah hal yang penting. Kiper favorit saya sepanjang masa? Casillas," ujar Yann Sommer menambahkan.Tinggi 183 sentimeter yang dimiliki Yann Sommer, sama seperti tinggi badan penjaga gawang Arsenal, David Raya, kiper Al Nassr, David Ospina, hingga legenda Rangers, Allan Mcgregor, bahkan lebih tinggi dari kiper Osasuna Aitor Fernandez (182).Jordi Masip (Valladolid), Edgar Badia (Real Zaragoza), Luis Malagon (Club America), hingga Wuilker Farinez (Caracas) bahkan memiliki tinggi 180 dan menjadi andalan di klub mereka.Tinggi badan memang penting, tetapi tidak selalu menjadi penentu, kiper-kiper ternama Italia bahkan memiliki tinggi di bawah Sommer, mereka adalah sang legenda, Dino Zoff (182), Angelo Peruzzi (181), hingga Lucca Bucci (180).Penjaga gawang tertua di ajang Piala Dunia Antarklub, Oscar Perez, yang membela Pachuca di usia 44 tahun pada 2017 lalu, bahkan hanya memiliki tinggi 172 sentimeter.Satu nama yang tak bisa dilupakan adalah Jorge Campos, penjaga gawang legendaris yang sering memakai seragam hasil desainnya sendiri, ditambah aksinya maju menggiring bola hingga menjadi seorang striker, total ia mencetak 46 gol sepanjang kariernya.Jorge Campos semasa berkarier menjadi salah satu kiper terbaik, meski ia hanya memiliki tinggi 170 sentimeter.Namun, dalam daftar ini, penjaga gawang terpendek adalah Francesco Quintini, yang memiliki tinggi 168 sentimeter.Francesco Quintini melakoni debutnya pada 1971 bersama AS Roma, tetapi ia hanya menjadi kiper ketiga, dan cuma tampil dalam sembilan laga di delapan musim kebersamaanya dengan I Giallorossi.Meski begitu dia disebut menjadi pemain yang sangat dicintai rekan setim dan para pendukung AS Roma, selanjutnya ia menjadi pelatih kiper di tim ibu kota Italia itu hingga pertengahan tahun 90-an.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/0ml9m1V3Bs0?si=q5iuSZx57wSt8mm7" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Meski memiliki tinggi badan yang relatif pendek dibandingkan dengan kiper pada umumnya, Yann Sommer tetap mampu unjuk gigi.

Yann Sommer dan Kisah Kiper dengan Postur Pendek Lainnya

SKOR.id - Pertandingan antara Juventus vs Inter Milan akan dilangsungkan di Stadion Allianz, Senin (27/11/2023) pukul 02.45 dini hari WIB, pada giornata ke-13 Liga Italia (Serie A) musim 2023-2024.Pertemuan Juventus vs Inter Milan pada lanjutan pertandingan Serie A nanti bisa menjadi penentuan peringkat teratas di papan klasemen saat ini.Sementara ini Inter Milan masih memimpin klasemen Liga Italia dengan koleksi 31 poin dari 12 pertandingan yang sudah mereka jalani.Perolehan tersebut unggul dua poin dari Juventus yang menempati posisi kedua klasemen Liga Italia, dengan mengoleksi 29 poin hasil dari 12 pertandingan.Performa Inter Milan di Liga Italia sejauh ini memang cukup mengesankan, mereka mengoleksi 10 kemenangan, sekali imbang, dan sekali kalah.Inter Milan juga sudah mencetak 29 gol, dan hanya enam kali kebobolan di Serie A, catatan ini menjadi torehan gol terbanyak dibanding tim lain, dan menjadi tim yang gawangnya paling sedikit jebol.Tebalnya tembok pertahananan I Nerazzurri ini tidak lepas dari performa apik yang ditampilkan oleh Yann Sommer, kiper Inter Milan yang didatangkan musim ini.Yan Sommer tampil apik di Liga Italia, ia tampil dalam 12 pertandingan, hanya kebobolan enam kali, dan delapan kali melakukan clean sheets.Sementara itu di ajang Liga Champions, penjaga gawang tim nasional Swiss itu tampil dalam empat pertandingan, hanya kebobolan dua kali, dan dua laga mencatatkan clean sheets.Performa Yann Sommer ini bisa menjadi kunci bagi Inter Milan untuk mengamankan poin penuh atas Juventus, ia akan menjadi tembok pertahanan yang sulit ditembus oleh pemain I Bianconeri.Penjaga gawang berusia 34 tahun itu baru bergabung ke Inter Milan musim ini, menggantikan posisi Andre Onana yang hengkang ke Manchester United, sehingga ini akan menjadi pertemuan pertama menghadapi Juventus di Serie A.Namun, dalam perjalanan kariernya Yann Sommer pernah dua kali berhadapan dengan Juventus, yakni di ajang Liga Champions musim 2015-2016 ketika masih membela Borussia Monchengladbach.Yann Sommer pernah berhadapan dua kali dengan Juventus di ajang Liga Champions ketika tergabung di Grup D musim 2015-2016.Pada pertemuan pertama, Sommer tampil selam 90 menit dan mampu menjaga gawang timnya tak kebobolan dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 0-0.Sementara pada pertandingan kedua ketika bermain di kandang, gawangnya hanya kebobolan sekali ketika Borussia Monchengladbach menahan I Bianconeri dengan skor 1-1.Kini ia menjadi andalan Inter Milan di sektor penjaga gawang, dengan suasana berbeda Yann Sommer akan menjadi tembok terakhir I Nerazzurri.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/mcamvXpXz0g?si=TMdmEtmIdVVjSjRj" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Yann Sommer, akan menjadi tembok kokoh I Nerazzurri pada laga Juventus vs Inter Milan di Liga Italia.

Latest Articles - Yann Sommer

Swiss vs Italia: Yann Sommer, Spesialis Peredam Penalti

Yann Sommer dan Kisah Kiper dengan Postur Pendek Lainnya

Juventus vs Inter Milan: Yann Sommer Tembok Tebal Nerazzurri