SKOR.id – Untuk ketiga kalinya – setelah Sven-Goran Eriksson (2001-2006) dan Fabio Capello (2007-2012) – Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) kembali mempercayai pelatih asing usai menunjuk Thomas Tuchel sebagai manajer tim nasional pada Rabu (16/10/2024) lalu.Tuchel, pelatih asal Jerman berusia 51 tahun, akan mulai bertugas menangani Timnas Inggris – dengan menggantikan pelatih interim Lee Carsley yang akan kembali menangani tim U-21 – pada 1 Januari 2025. Menariknya, Tuchel hanya dikontrak selama 18 bulan alias 1,5 tahun. &nbsp;Banyak hal maupun pertanyaan menarik mengapa Tuchel mau menerima tawaran FA untuk menangani Timnas Inggris. Apa saja kelebihan Tuchel hingga FA mempercayakan Three Lions ditangani olehnya?&nbsp;Skor.id akan coba membahasnya Skor Special edisi kali ini.&nbsp;(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).Inggris Minim Pelatih Lokal Hebat&nbsp;Timnas sepak bola dilatih oleh orang asing bukanlah sebuah masalah besar di Inggris saat ini, sejak Eriksson diberi pekerjaan tersebut pada akhir tahun 2000 (dengan debut pada 28 Februari 2001).&nbsp;Namun hal ini (memakai pelatih asing) merupakan masalah yang cukup besar di antara tim-tim nasional besar lainnya yang belum pernah mempekerjakan pelatih dari luar negeri, seperti Brasil, Argentina, Jerman, Prancis, atau Italia.&nbsp;Kendati begitu, tidak satu pun dari negara-negara dengan tradisi sepak bola kuat di atas yang memiliki liga yang berwawasan ke luar, beragam, dan terglobalisasi seperti Inggris. Jadi memakai pelatih asing dirasa masih masuk akal bagi FA.Selain itu, negara-negara seperti Brasil, Argentina, Jerman, Prancis, maupun Italia juga tidak menghadapi problem kekurangan pelatih lokal bertalenta yang sudah berlangsung lama seperti yang terjadi di Inggris.&nbsp;Saat ini, bisa dibilang hanya pelatih Newcastle United Eddie Howe, satu-satunya pemain Inggris yang berhasil finis di 10 besar liga dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, cukup masuk akal jika FA memilih Tuchel.&nbsp;Tipe dan Model TuchelSalah satu hal terpenting mengapa FA memilih Tuchel karena (juga seperti Capello dan Eriksson sebelumnya) keinginan yang sangat besar untuk menang, dan harus segera melakukannya.&nbsp;Tuchel dipandang sebagai jalan pintas menuju kesuksesan – seorang pelatih yang sangat gemar mengeksekusi, bukan membangun. Tidak ada kepastian, yang ada hanyalah persentase, seperti yang diketahui oleh klub terakhirnya, FC Bayern Munchen.&nbsp;Tuchel, setidaknya di antara para pelatih yang tersedia, telah menunjukkan bahwa ia dapat mengambil tindakan dan memberi Anda peluang terbaik untuk menang selama kans masih terbuka. &nbsp;Fakta bahwa Tuchel diberi kontrak berdurasi 18 bulan bukti lebih lanjut dari hal ini. Semuanya sesuai dengan pandangan Tuchel saat ini: tipe pelatih yang mampu memperbaiki secara instan dan memberikan hasil.&nbsp;Pun begitu, Tuchel selama ini juga dipuji atas gaya permainan, visi, dan kreativitasnya dibandingkan dengan hasilnya.Tuchel Telah Memenangi Banyak TrofiUsai menghantam Finlandia 3-1 pada Minggu (13/10/2024) lalu, Carsley sejatinya berpeluang untuk menjadi pelatih permanen Timnas Inggris. Namun, ia kemudian menyatakan bahwa dirinya bukan yang paling cocok untuk posisi tersebut.“Pekerjaan ini layak dilakukan pelatih kelas dunia yang telah memenangi trofi dan saya masih dalam jalur untuk mencapainya,” kata Carsley kepada BBC Sport.Sepanjang kariernya, Tuchel sudah mengoleksi 11 trofi di sejumlah klub dari tiga negara berbeda. Enam gelar direbut saat menangani klub raksasa Prancis Paris Saint-Germain (PSG), tiga bersama klub elite Inggris Chelsea, serta masing-masing satu bersama dua klub top Jerman, Borussia Dortmund dan FC Bayern Munchen.Timnas Inggris belum bisa dikatakan tim yang menua. Meskipun, sang kapten Harry Kane serta sejumlah besar pemain kuncinya sudah berusia 30 tahun.&nbsp;Masalahnya, mereka hanya mencapai dua final, semifinal, dan perempat final dalam empat turnamen besar terakhir. Jadi, ini adalah waktu yang tepat untuk mengambil langkah terakhir menuju trofi sebelum Inggris – yang terakhir mengangkat trofi di Piala Dunia 1966 – yakin bahwa mereka “dikutuk selamanya”.&nbsp;<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Boks_Skor_Specil_Thomas_Tuchel_Rahmat_Ari_Hidayat_Skor_id_746fff575f.jfif" alt="Boks Skor Specil Thomas Tuchel - Rahmat Ari Hidayat Skor.id.jfif"><figcaption>Salah satu kehebatan Thomas Tuchel dalam melatih adalah saat mengantar Chelsea merebut trofi Liga Champions pada 2021. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)</figcaption></figure>Tuchel Piawai Membuat Pemain Mengeluarkan Kemampuan TerbaiknyaInggris kini memiliki pelatih yang tahu bagaimana membuat para pemainnya berkembang dengan cara yang baru dan menarik. Tuchel sangat cermat dan menyukai detail. Ia bisa menemukan masalah kecil dan memperbaikinya, sering kali dengan cara yang tidak dilihat oleh pelatih lain.Bukan suatu kebetulan Jorginho (gelandang tengah) dan Thiago Silva (bek tengah) memiliki periode terbaik mereka di Chelsea di bawah asuhan Tuchel. Kendati sudah tak lagi memiliki kecepatan, keduanya mampu bermain efektif berkat formasi 3-4-2-1 yang membuat mereka memiliki kecepatan dan energi luar biasa di sekitar mereka.Tidak ada seorang pun pelatih yang mampu membuat Reece James dan Ben Chilwell – dua full-back yang menjadi penyerang Chelsea – mengeluarkan kemampuan lebih, seperti yang terjadi ketika Tuchel masih bertanggung jawab di Stamford Bridge.&nbsp;Tuchel pula yang menemukan sesuatu yang ekstra dalam diri Cesar Azpilicueta dan Mason Mount di Chelsea. Ia juga memimpin, saat Kane memecahkan rekor musim lalu di Munchen.Tuchel mempunyai catatan luar biasa dalam mengembangkan potensi pemain dalam waktu singkat. Hal ini pada dasarnya cocok untuk seorang pelatih tim nasional, yang biasanya memiliki kamp pelatihan sangat terbatas sehingga komunikasi yang efektif menjadi kunci.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/DBN_edmhLNL/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14" style=" background:#FFF; border:0; border-radius:3px; box-shadow:0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width:540px; min-width:326px; padding:0; width:99.375%; width:-webkit-calc(100% - 2px); width:calc(100% - 2px);"><div style="padding:16px;"> <a href="https://www.instagram.com/p/DBN_edmhLNL/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" background:#FFFFFF; line-height:0; padding:0 0; text-align:center; text-decoration:none; width:100%;" target="_blank"> <div style=" display: flex; flex-direction: row; align-items: center;"> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div></div></div><div style="padding: 19% 0;"></div> <div style="display:block; height:50px; margin:0 auto 12px; width:50px;"><svg width="50px" height="50px" viewBox="0 0 60 60" version="1.1" xmlns="https://www.w3.org/2000/svg" xmlns:xlink="https://www.w3.org/1999/xlink"><g stroke="none" stroke-width="1" fill="none" fill-rule="evenodd"><g transform="translate(-511.000000, -20.000000)" fill="#000000"><g><path d="M556.869,30.41 C554.814,30.41 553.148,32.076 553.148,34.131 C553.148,36.186 554.814,37.852 556.869,37.852 C558.924,37.852 560.59,36.186 560.59,34.131 C560.59,32.076 558.924,30.41 556.869,30.41 M541,60.657 C535.114,60.657 530.342,55.887 530.342,50 C530.342,44.114 535.114,39.342 541,39.342 C546.887,39.342 551.658,44.114 551.658,50 C551.658,55.887 546.887,60.657 541,60.657 M541,33.886 C532.1,33.886 524.886,41.1 524.886,50 C524.886,58.899 532.1,66.113 541,66.113 C549.9,66.113 557.115,58.899 557.115,50 C557.115,41.1 549.9,33.886 541,33.886 M565.378,62.101 C565.244,65.022 564.756,66.606 564.346,67.663 C563.803,69.06 563.154,70.057 562.106,71.106 C561.058,72.155 560.06,72.803 558.662,73.347 C557.607,73.757 556.021,74.244 553.102,74.378 C549.944,74.521 548.997,74.552 541,74.552 C533.003,74.552 532.056,74.521 528.898,74.378 C525.979,74.244 524.393,73.757 523.338,73.347 C521.94,72.803 520.942,72.155 519.894,71.106 C518.846,70.057 518.197,69.06 517.654,67.663 C517.244,66.606 516.755,65.022 516.623,62.101 C516.479,58.943 516.448,57.996 516.448,50 C516.448,42.003 516.479,41.056 516.623,37.899 C516.755,34.978 517.244,33.391 517.654,32.338 C518.197,30.938 518.846,29.942 519.894,28.894 C520.942,27.846 521.94,27.196 523.338,26.654 C524.393,26.244 525.979,25.756 528.898,25.623 C532.057,25.479 533.004,25.448 541,25.448 C548.997,25.448 549.943,25.479 553.102,25.623 C556.021,25.756 557.607,26.244 558.662,26.654 C560.06,27.196 561.058,27.846 562.106,28.894 C563.154,29.942 563.803,30.938 564.346,32.338 C564.756,33.391 565.244,34.978 565.378,37.899 C565.522,41.056 565.552,42.003 565.552,50 C565.552,57.996 565.522,58.943 565.378,62.101 M570.82,37.631 C570.674,34.438 570.167,32.258 569.425,30.349 C568.659,28.377 567.633,26.702 565.965,25.035 C564.297,23.368 562.623,22.342 560.652,21.575 C558.743,20.834 556.562,20.326 553.369,20.18 C550.169,20.033 549.148,20 541,20 C532.853,20 531.831,20.033 528.631,20.18 C525.438,20.326 523.257,20.834 521.349,21.575 C519.376,22.342 517.703,23.368 516.035,25.035 C514.368,26.702 513.342,28.377 512.574,30.349 C511.834,32.258 511.326,34.438 511.181,37.631 C511.035,40.831 511,41.851 511,50 C511,58.147 511.035,59.17 511.181,62.369 C511.326,65.562 511.834,67.743 512.574,69.651 C513.342,71.625 514.368,73.296 516.035,74.965 C517.703,76.634 519.376,77.658 521.349,78.425 C523.257,79.167 525.438,79.673 528.631,79.82 C531.831,79.965 532.853,80.001 541,80.001 C549.148,80.001 550.169,79.965 553.369,79.82 C556.562,79.673 558.743,79.167 560.652,78.425 C562.623,77.658 564.297,76.634 565.965,74.965 C567.633,73.296 568.659,71.625 569.425,69.651 C570.167,67.743 570.674,65.562 570.82,62.369 C570.966,59.17 571,58.147 571,50 C571,41.851 570.966,40.831 570.82,37.631"></path></g></g></g></svg></div><div style="padding-top: 8px;"> <div style=" color:#3897f0; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:550; line-height:18px;">Lihat postingan ini di Instagram</div></div><div style="padding: 12.5% 0;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px; align-items: center;"><div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px);"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; height: 12.5px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px; flex-grow: 0; margin-right: 14px; margin-left: 2px;"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px);"></div></div><div style="margin-left: 8px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-bottom: 2px solid transparent; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg)"></div></div><div style="margin-left: auto;"> <div style=" width: 0px; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-right: 8px solid transparent; transform: translateY(16px);"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; flex-grow: 0; height: 12px; width: 16px; transform: translateY(-4px);"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-left: 8px solid transparent; transform: translateY(-4px) translateX(8px);"></div></div></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div></div></a><p style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; line-height:17px; margin-bottom:0; margin-top:8px; overflow:hidden; padding:8px 0 7px; text-align:center; text-overflow:ellipsis; white-space:nowrap;"><a href="https://www.instagram.com/p/DBN_edmhLNL/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:normal; line-height:17px; text-decoration:none;" target="_blank">Sebuah kiriman dibagikan oleh CHELSEA HONG KONG FANPAGE🇭🇰💙 (@chelseahk_fanpage)</a></div></blockquote>
<script async="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script></div>Tuchel Pelatih untuk Pertandingan BesarPemahaman Tuchel mengenai lawan dan cara mengalahkan mereka di pertandingan-pertandingan besar, bakal menjadi nilai tambah yang besar bagi Timnas Inggris.Pelatih Inggris sebelumnya, Gareth Southgate, sering menekan “terapkan untuk semua” ketika menyangkut taktiknya, jarang menjauh dari dua gelandang bertahan atau empat bek bahkan ketika situasinya jelas membutuhkan perubahan. Pelatih yang hebat tahu bagaimana beradaptasi dan, yang terpenting, kapan melakukannya.Chelsea asuhan Tuchel melakukan ini melawan Manchester City di laga final Liga Champions 2021. Mereka memaksa tim produktif sekelas City hanya mampu melepaskan satu tembakan ke gawang, sebelum Kai Havertz mencetak gol kemenangan yang terkenal.Itu masih Havertz yang sama yang dikecam karena tidak bisa menjadi gelandang atau striker, yang berlari melewati pertahanan City untuk memenangkan trofi terbesar di level klub sepak bola. Havertz yang sama kini melakukan hal itu secara rutin untuk Arsenal FC.Chelsea memenangi pertandingan atas Man City yang memiliki aset pemain sangat hebat. Lini tengah racikan Pep Guardiola dikalahkan dengan satu umpan dan laju Havertz tidak meningkat karena sebelumnya dia bukan pemain yang perlu dikhawatirkan dalam kapasitas tersebut.&nbsp;Itu hanyalah salah satu contoh kemampuan Tuchel dalam mengalahkan pikiran lawannya dalam sebuah pertandingan krusial.Tuchel selama ini bekerja dengan tingkat perencanaan yang mendetail di tengah jadwal klub yang padat. Jadi, sangat menarik untuk melihat apa yang bisa dia lakukan selama berminggu-minggu untuk mempersiapkan Timnas Inggris untuk setiap jeda internasional.Bagaimana Tuchel menyeimbangkan skuad “Jekyll and Hyde” yang memiliki potensi serangan terbaik di dunia dan pertahanan yang buruk, akan menentukan masa jabatannya di Timnas Inggris. Durasi kontrak lebih panjang akan menunggu jika ia dapat memaksimalkan bakat alaminya untuk menjadi lebih baik daripada Southgate.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/idybh7i0-8s?si=mvCISbEmGALeq9bx" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Thomas Tuchel memiliki sederet kelebihan yang diyakini akan meningkatkan pencapaian Timnas Inggris.

Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage situs Skor.id.

SKOR SPECIAL

Mengapa FA Memilih Thomas Tuchel sebagai Pelatih Timnas Inggris

SKOR.id - Thomas Tuchel telah resmi ditunjuk Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), menjadi pelatih Timnas Inggris, sepeninggal Gareth Southgate.Thomas Tuchel akan mulai bekerja sebagai pelatih Timnas Inggris pada Januari 2025, dan akan dibantu oleh Anthony Barry yang menjabat sebagai asisten.Rencananya pelatih asal Jerman itu akan dikontrak selama 18 bulan, tugasnya selesai setelah Piala Dunia 2026, dan ada bonus besar menanti jika berhasil membawa The Three Lions juara.Sebelum kedatangan Thomas Tuchel, Lee Carsley mendapat peran sebagai pelatih sementara Inggris, dan mampu menjalankan tughasnya dengan cukup baik.Tercatat dalam empat pertandingan di bawah arahan Lee Carsley, Inggris berhasil meraih tiga kemenangan dan sekali mengalami kekalahan.Lee Carsley masih memiliki dua pertandingan tersisa untuk memimpin Inggris di ajang UEFA Nations League 2024-2025, dengan ini ia akan mencatatkan enam pertandingan sebagai pelatih sementara The Three Lions, sebelum diambil alih Thomas Tuchel.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Thomas_Tuchel_89c2fbe372.jpg" alt="Thomas Tuchel, pelatih baru Timnas Inggris. (Yusuf/Skor.id)."><figcaption>Thomas Tuchel dikabarkan telah resmi sebagai pelatih baru Timnas Inggris. (Yusuf/Skor.id).</figcaption></figure>Torehan ini akan membuat Lee Carsley berada di belakang Joe Mercer, yang menjadi pelatih sementara Inggris dengan catatan laga terbanyak, yaitu tujuh pertandingan.Kedatangan Thomas Tuchel akan menjadi era baru di Timnas Inggris, setelah delapan tahun di bawah kepemimpinan Gareth Southgate.Gareth Southgate telah memimpin Inggris dalam 102 pertandingan, dengan hasil 64 kemenangan, 20 imbang, dan 18 kekalahan.Catatan 102 pertandingan, membuat Southgate menjadi pelatih dengan catatan pertandingan terbanyak bersama The Three Lions, lebih banyak dari pelatih legendaris, Sir Bobby Robson.Sir Bobby Robson memimpin Inggris dalam 95 pertandingan, dengan catatan 47 kemenangan, 30 imbang, dan 18 kalah.Southgate juga melewati catatan Sven-Goran Eriksson yang memimpin Inggris pada priode 2001 hingga 2006 dengan 67 pertandingan.Sven-Goran Eriksson memiliki catatan 40 kemenangan, 17 imbang, dan 10 kekalahan sepanjang kiprahnya bersama Inggris.Meski begitu catatan Southgate masih kalah dengan dua pelatih legendaris Inggris lainnya, Sir Alf Ramsey dan Walter Winterbottom.Berikut ini lima pelatih dengan catatan pertandingan terbanyak untuk Inggris.5. Sven-Goran Eriksson&nbsp; Jumlah pertandingan 67&nbsp; 40 menang, 17 imbang, 10 kalah4. Sir Bobby Robson Jumlah pertandingan 95 47 menang, 30 imbang, 18 kalah3. Gareth Southgate Jumlah pertandingan 102 61 menang, 24 imbang, 17 kalah2. Sir Alf Ramsey Jumlah pertandingan 113 69 menang, 27 imbang, 17 kalah1. Walter Winterbottom Jumlah pertandingan 139 78 menang, 33 imbang, 28 kalah*Artikel ini dibuat oleh Riziq Daffa, mahasiswa Uhamka yang menjalani magang di Skor.id<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/KM3oz0PJ5HY?si=BIjr2hwptWeOVzvj" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Gareth Southgate menjadi salah satu pelatih dengan catatan laga terbanyak untuk Timnas Inggris.

World

5 Pelatih dengan Catatan Laga Terbanyak untuk Timnas Inggris

SKOR.id - Thomas Tuchel, telah resmi ditunjuk oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) menjadi pelatih baru Timnas Inggris sepeninggal Gareth Southgate. Penunjukan ini membuat eks nakhoda Chelsea ini menjadi pelatih asing ketiga yang menangani The Three Lions.Melalui laman resmi FA, Thomas Tuchel telah diumumkan sebagai pelatih baru Inggris, ia telah menandatangani kontrak sejak 8 Oktober 2024, tetapi pengumuman ini ditunda agar tidak mengganggu persiapan The Three Lions di ajang UEFA Nations League.Thomas Tuchel akan dibantu Anthony Barry sebagai asisten, dan mulai bekerja sama di Timnas Inggris pada Januari 2025 mendatang."FA telah mengumumkan bahwa pemenang Liga Champions UEFA Thomas Tuchel adalah pelatih kepala senior Inggris yang baru dan akan dibantu oleh pelatih Inggris yang terkenal secara internasional Anthony Barry," bunyi pernyataan resmi FA."Pasangan ini akan mulai bekerja pada 1 Januari 2025 menjelang proses kualifikasi untuk putaran final Piala Dunia FIFA tahun berikutnya, yang akan diselenggarakan di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat," bunyi pernyataan FA lainnya.Sebelum diambil alih Thomas Tuchel, skuad Timnas Inggris masih akan diasuh oleh pelatih sementara, Lee Carsley, termasuk untuk dua pertandingan UEFA Nations League 2024-2025 di bulan November 2024.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Thomas_Tuchel_89c2fbe372.jpg" alt="Thomas Tuchel, pelatih baru Timnas Inggris. (Yusuf/Skor.id)."><figcaption>Thomas Tuchel dikabarkan telah resmi sebagai pelatih baru Timnas Inggris. (Yusuf/Skor.id).</figcaption></figure>Pria asal Jerman itu diikat kontrak selama 18 bulan untuk menangani Timnas Inggris, atau berakhir setelah gelaran Piala Dunia 2026 dan tidak menutup dilakukan perpanjangan tergantung hasil yang ia berikan.FA memang lebih sering memberikan kepercayaan kepada pelatih lokal ketika memimpin tim nasional mereka, beberapa nama pelatih lokal yang menangani Inggris sebelum Tuchel adalah Gareth Southgate (102 laga), Sam Allardyce (1 laga), hingga Roy Hodgson (56).Lee Carsley yang menjadi pelatih sementara, adalah pria kelahiran Birmingham, meski ia memiliki kewarganegaraan Irlandia.Di kompetisi lokal (Premier League), sejauh pelatih asli Inggris kalah bersaing dengan deretan pelatih asing yang masih atau pernah berkiprah di sana, seperti Sir Alex Ferguson, Arsene Wenger, Pep Guardiola, hingga Jurgen Klopp.Kini Thomas Tuchel menjadi pelatih asing ketiga yang menangani Inggris, mengikuti jejak dari dua pelatih ternama, Fabio Capello dan Sven-Goran Eriksson.Dilansir dari Independent, selama menangani The Three Lions kedua pelatih ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, meski begitu mereka juga gagal mempersembahkan gelarBerikut ini kiprah Sven-Goran Eriksson dan Fabio Capello selama menangani Timnas Inggris.1. Sven-Goran Eriksson (2001-2006)Sven-Goran Eriksson telah berpulang pada 26 Agustus 2024 lalu, tetapi ia akan dikenang sebagai pelatih asing pertama yang menangani Timnas Inggris.Ia menangani Inggris dalam 67 pertandingan pada periode kepelatihannya dari Januari 2001 hingga Juli 2006. Eriksson memiliki catatan 40 kemenangan, 17 imbang, dan 15 kekalahan saat menangani The Three Lions.Selama menangani Inggris, ia membawa timnya tampil di Piala Dunia 2002, Euro 2004, dan Piala Dunia 2006.Erikson membawa Inggris melaju hingga babak perempat final di tiga turnamen besar itu.Selama menangani Inggris, Eriksson dicintai oleh para pemain, terutama yang selalu ia andalkan di lapangan, pelatih asal Swedia itu juga tenang menghadapi tekanan di dalam dan luar media, termasuk di hadapan media.Namun, kesetiaannya kepada pemain-pemain pilihan dalam skuad, membuatnya terhambat untuk memberikan kesempatan kepada pemain baru, gaya permainannya juga dikritik karena tak bisa memaksimalkan generasi emas Inggris.2. Fabio Capello (2007-2012)Fabio Capello menangani Timnas Inggris pada periode 2007 hingga 2012, setelah sebelumnya menangani Real Madrid selama semusim dan mempersembahkan trofi La Liga.Selama menangani Inggris, Fabio Capello memimpin dalam 42 pertandingan, dengan catatan 28 kemenangan, 8 imbang, dan 6 kekalahan.Fabio Capello membawa CV mentereng ketika datang menangani Inggris, dengan berbagai kesuksesan selama melatih AC Milan, Real Madrid, AS Roma, hingga Juventus.Namun, saat menangani Inggris, ia hanya membawa The Three Lions melaju hingga babak 16 besar Piala Dunia 2010.Terkendala masalah bahasa, Capello pernah mengatakan bahwa dirinya hanya butuh 100 kata untuk berkomunikasi dengan pemain.Selama menangani Inggris, ia dinilai memperlakukan timnya dengan ketat seperti anak sekolah, perubahan ini tidak diterima dengan baik oleh para pemain.Kondisi markas Inggris di Piala Dunia 2010 bahkan disebut sebagai sebuah penjara yang mewah.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/KM3oz0PJ5HY?si=IN8q-rAUW3pOMdkN" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) telah mengumumkan Thomas Tuchel sebagai pelatih baru Timnas Inggris.

Thomas Tuchel, Pelatih Asing Ketiga yang Tangani Timnas Inggris

SKOR.id - Timnas Inggris akhirnya memiliki pelatih baru. Setelah melihat sejumlah kandidat yang tersedia, akhirnya Thomas Tuchel resmi menangani The Three Lions.Hingga Rabu (16/10/2024) ini, memang belum ada pengumuman atau pemberitahuan resmi dari pihak Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA).Namun, sejumlah pers Eropa termasuk di Inggris dan Jerman, telah menyatakan sudah adanya kesepakatan dengan pelatih asal Jerman tersebut.Bahkan, Sky Sports sudah menyatakan Thomas Tuchel telah menandatangani kontrak yang membuatnya resmi sebagai pelatih Timnas Inggris.Thomas Tuchel disebutkan telah menandatangani kontrak yang akan membuatnya menangani Timnas Inggris untuk 18 bulan, pada Selasa (15/10/2024) lalu.Meski demikian, Thomas Tuchel tidak akan memulai tugasnya dalam waktu dekat ini melainkan dimulai pada 1 Januari 2025 nanti.Berarti pula, untuk sementara saat Harry Kane dan kawan-kawan melakoni dua laga UEFA Nations League B pada 14 dan 17 November nanti menghadapi Yunani dan Republik Irlandia, mereka masih di bawah asuhan pelatih sementara Lee Carsley.Kemungkinan besar pula, hari ini atau Rabu (16/10/2024), FA akan mengumumkan terkait pengangkatan Thomas Tuchel sebagai pelatih baru yang menggantikan Gareth Southgate, pelatih sebelumnya.Nama Thomas Tuchel sebelumnya memang menjadi salah satu yang kerap muncul sebagai kandidat pelatih baru Timnas Inggris.Selain pelatih berusia 51 tahun ini, sejumlah nama seperti Pep Guardiola dan Graham Potter juga disebut-sebut menjadi target FA.Bahkan, ada kabar bahwa dalam beberapa pekan terakhir, FA telah melakukan pendekatan dengan Pep Guardiola dan juga Manchester City terkait hal ini.Namun demikian, mendapatkan Pep Guardiola tentu saja sangat sulit karena sang pelatih belum memperlihatkan tanda-tanda akan meninggalkan Manchester City.Pilihan terhadap Thomas Tuchel sendiri tidak mengejutkan. Utamanya, Thomas Tuchel memiliki pengalaman melatih di klub Liga Inggris yaitu Chelsea.Bahkan, Thomas Tuchel berhasil membawa Chelsea meraih gelar yaitu juara Liga Champions 2020-2021 lalu.Thomas Tuchel pun memiliki latar belakang yang sangat kuat sebagai pelatih yang menangani klub besar Eropa.Mantan pelatih Borussia Dortmund ini pernah melatih Paris Saint-Germain dan juga Bayern Munchen.Keputusan FA yang mengangkat Thomas Tuchel sebagai pelatih juga disebabkan karena tidak adanya kepastian dari Lee Carsley.Mantan pelatih Timnas Inggris U-21 tersebut diyakini mendaptkan kesempatan dari FA untuk menjadi pelatih tetap.Namun demikian, tidak adanya kepastian yang kuat dari sang pelatih membuat FA kemudian memutuskan untuk menjadikan Thomas Tuchel sebagai pelatih kepala yang baru.Thomas Tuchel juga pelatih yang tentu saja sudah mengenal pemain Timnas Inggris, terutama Harry Kane di mana keduanya pernah bekerja sama di Bayern Munchen.Selain membawa Chelsea juara Liga Champions, Thomas Tuchel juga membawa The Blues juara Piala Super Eropa 2021 dan Piala Dunia Antarklub 2021.Sementara di Bundesliga dia membawa Bayern Munchen juara Liga Jerman pada 2022-2023. Di Ligue 1, Thomas Tuchel mengantaarkan Paris Saint-Germain juara 2 kali Liga Prancis, 1 Piala Prancis dan Piala Liga Prancis, serta 2 Piala Super Prancis.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/KM3oz0PJ5HY?si=zwFN36Tfdt79m4sx" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Thomas Tuchel sepakat dengan FA sebagai pelatih Timnas Inggris menggantikan posisi Gareth Southgate dan pelatih sementara Lee Carsley.

Thomas Tuchel Pelatih Baru Timnas Inggris, Aktif Mulai 1 Januari 2025

SKOR.id - Bayern Munchen resmi mengangkat Vincent Kompany sebagai pelatih baru mereka, Rabu (29/5/2024) ini.Vincent Kompany, pelatih asal Belgia, menggantikan Thomas Tuchel yang di pertengahan musim 2023-2024 telah sepakat mengakhiri kontraknya.Vincent Kompany yang masih berusia 38 tahun telah menandatangani kontrak yang durasinya mencapai tiga tahun atau berlaku hingga 30 Juni 2027 nanti.Sebelumnya, Vincent Kompany melatih klub Inggris, Burnley.Pelatih yang juga dikenal sebagai salah satu legenda Manchester City ini pernah membawa Burnley promosi namun kemudian musim ini terdegradasi.Keputusan Bayern Munchen mengangkat Vncent Kompany memang cukup kontroversial. Meski semasa masih bermain merupakan pemain yang sukses, namun Vincent Kompany terbilang minim pengalaman.Namun demikian, Vincent Kompany tidak asing dengan Liga Jerman (Bundesliga). Semasa masih bermain, dia sempat dua tahun memperkuat Hamburger SV (2006-2008)."Saya mencari tantangan. Ini sebuah kehormatan bagi saya bisa melatih di klub ini, Bayern Munchen, salah satu tim besar di dunia," kata Vincent Kompany, setelah penandatangan kontrak.Vincent Kompany menjanjikan tim Bayern Munchen yang agresif. "Saya sangat menyukai tim yang banyak memiliki penguasaan bola. Kini saya akan bekerja dengan pemain di sini, membangun sebuah tim," kata Vincent Kompany lagi."Jika Anda memiliki fondasi yang bagus, kesuksesan akan mengikuti," dia menambahkan.Dukungan GuardiolaKehadiran Vincent Kompany tidak terlepas pula dari Pep Guardiola, mantan pelatihnya ketika masih bermain untuk Manchester City.Vincent Kompany ada di bawah kepelatihan Pep Guardiola pada 2016 hingga 2019. Sejumlah gelar diraih bersama Pep Guardiola di antaranya Liga Inggris 2011-2012 dan 2013-2014.Vincent Kompany merupakan pemain penting dari awal-awal karier Pep Guardiola sebagai pelatih di Manchester City."Saya memiliki kekaguman untuk kerja kerasnya, personalitasnya. Tidak masalah bahwa dia baru saja terdegradasi dengan Burnley, saya sangat senang jika Bayern Munchen memilihnya sebagai pelatih," kata Pep Guardiola, saat mendengar kabar ketertarikan Munchen kepada Vincent Kompany.Di sisi lain, Bayern Munchen sendiri pun sebelum memastikan mengangkat Vincent Kompany, mereka lebih dulu meminta saran kepada Pep Guardiola.Pep Guardiola memang memiliki kedekatan dengan Bayern Munchen karena pelatih asal Spanyol ini pernah menangani klub raksasa Jerman tersebut."Pep memberikan bantuan yang besar. Dia sangat memuji Vincent Kompany, dan pendapatnya tentang Vincent Kompany sangat berarti bagi kami," kata salah satu supervisi Bayern Munchen, Karl-Heinz Rummenigge, yang juga mantan bintang Timnas Jerman.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/z2o2VDkcWQE?si=llpNR3vTFzUCl5it" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Vincent Kompany resmi sebagai pelatih Bayern Munchen, Rabu (29/5/2024) dengan kontrak hingga Juni 2027.

Ada Peran Guardiola, Bayern Munchen Angkat Vincent Kompany sebagai Pelatih

Faktor Harry Kane, pelatih Thomas Tuchel, dan hasil buruk di Jerman bisa melecut Bayern Munchen di leg kedua semifinal Liga Champions 2023-2024 di kandang Real Madrid.

5 Alasan Bayern Munchen Bisa Bekap Real Madrid di Semifinal Kedua Liga Champions 2023-2024

SKOR.id – Thomas Tuchel selama ini dikenal memiliki reputasi sebagai pelatih intervensionis baik dalam pendekatannya maupun dalam permainan.&nbsp;Itulah mengapa pelatih FC Bayern Munchen itu sudah mempersiapkan beberapa perubahan baru pada starting line-up timnya untuk leg kedua semifinal Liga Champions melawan Real Madrid di kandangnya, Santiago Bernabeu, Rabu (8/5/2024) malam atau Kamis dini hari pukul 02:00 WIB.Seperti diketahui, pertandingan leg&nbsp;pertama di kandang Munchen, Allianz Arena, Selasa (30/4/2024) pekan lalu, berakhir imbang dengan skor 2-2.&nbsp;Seperti dikutip surat kabar asal Jerman, Bild, di Spanyol nanti, Tuchel tidak bisa menurunkan kedua bek sayapnya, Raphael Guerreiro (cedera ligamen ankle dan capsule) dan Kingsley Coman (cedera otot). Selain mereka, anggota skuad Munchen lainnya dinyatakan siap tempur.Masih dari Bild, pelatih asal Jerman itu diyakini akan mencoba tiga perubahan susunan pemain (lineup) dalam latihan hari Selasa (7/5/2024) di Sabener Strasse sebelum terbang ke Madrid.&nbsp;Di lini pertahanan, Matthijs de Ligt untuk menggantikan Kim Min-jae, yang berperan dalam kedua gol Real Madrid pada leg pertama yang seluruhnya dicetak Vinicius Junior.&nbsp;Bek tengah internasional Belanda tersebut absen pada leg pertama karena beberapa masalah otot. Namun untuk laga di Bernabeu, kecuali ada kejutan, De Ligt akan bermain sebagai duet bek tengah bersama Eric Dier di barisan belakang Munchen.Di lini tengah, Tuchel sudah mencoba Aleksandar Pavlovic sebagai pendamping Konrad Laimer. Pada leg pertama, Leon Goretzka menjadi starter.&nbsp;Tetapi, gelandang internasional Jerman itu “dikorbankan” di akhir babak pertama untuk memberi jalan bagi Guerreiro untuk bermain sebagai interior player.&nbsp;Posisi interior&nbsp;adalah pemain yang biasanya ditempatkan di tengah lapangan, dekat garis tengah lapangan dan biasanya di belakang striker. Pemain ini bertugas membangun permainan dan mendukung barisan depan.Namun, full-back asal Portugal itu tidak akan bisa mengulanginya di leg kedua karena cedera pada akhir pekan lalu saat Munchen takluk 1-3 di kandang VfB Stuttgart di Liga Jerman (Bundesliga).Perubahan ketiga yang diperkirakan bakal dilakukan Tuchel di kandang Madrid adalah memilih Serge Gnabry ketimbang Thomas Muller. Pada leg&nbsp;pertama, Muller bermain sebagai second striker&nbsp;di antara Jamal Musiala (di kiri) dan Leroy Sane dalam formasi 4-2-3-1.Gnabry sendiri sempat dimainkan di leg pertama menggantikan Muller di babak kedua. Namun, karena hanya 10 menit bermain, perannya tidak terlalu signifikan. Di Madrid, Gnabry akan berada sejajar dengan Musiala dan Sane untuk mendukung striker Harry Kane.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/3d5dNBJ2KgE?si=ZDl2xPIZ7casGPT6" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pelatih Bayern Munchen Thomas Tuchel telah berlatih serius bersama Matthijs de Ligt, Aleksandar Pavlovic, dan Serge Gnabry sebelum berangkat ke kandang Real Madrid.

Di Kandang Real Madrid, Pelatih Bayern Munchen Siapkan 3 Perubahan

SKOR.id - Bayern Munchen menjadi salah satu tim yang berhasil memastikan diri melaju ke babak semifinal Liga Champions 2023-2024, setelah menyingkirkan wakil Inggris, Arsenal.Kemenangan 1-0 Bayern Munchen atas Arsenal pada leg kedua babak perempat final Liga Champions 2023-2024, memastikan mereka ke babak semifinal turnamen tersebut.Hasil positif di Stadion Allianz Arena, Kamis (18/4/2024) dini hari WIB itu, membuat Bayern Munchen meraih kemenangan 3-2 secara agregat atas Arsenal.Kemenangan ini memastikan Bayern Munchen melaju ke babak semifinal Liga Champions 2023-2024, dan akan berhadapan dengan Real Madrid di laga empat besar tersebut.Ini akan menjadi pertemuan pertama Die Roten dan Los Blancos yang pertama kali, setelah terakhir kali saling berhadapan di babak semifinal Liga Champions musim 2017-2018.Kala itu Bayern Munchen gagal melaju ke babak final, setelah kalah 3-4 secara agregat dari Real Madrid, mereka kalah 1-2 di leg pertama, dan bermain imbang 2-2 pada leg kedua.Bayern Munchen yang meraih gelar Liga Champions musim 2019-2020, langkah mereka kemudian selalu terhenti di babak perempat final secara beruntun, hingga akhirnya musim ini mereka menembus semifinal.Keberhasilan Die Roten melaju ke semifinal ini juga diwarnai beberapa rekor dan catatan menarik yang mewarnai langkah mereka di Liga Champions.Dilansir dari Opta, berikut ini lima rekor dan catatan menarik yang mewarnai langkah Bayern Munchen ke semifinal Liga Champions 2023-2024.1. Thomas Tuchel menjadi pelatih asal Jerman pertama, yang mencapai babak semifinal Liga Champions bersama tiga tim berbeda (PSG, Chelsea, dan Bayern Munchen).2. Manuel Neuer kembali menunjukkan kualitasnya, ia telah mencatatkan 58 clean sheet dalam 138 pertandingan di Liga Champions, ia melampaui catatan Iker Casillas yang membuat 57 clean sheets dalam 177 laga.3. Harry Kane menjadi pemain terbanyak yang mencetak gol ke gawang Arsenal di Stadion Emirates, sejak dibuka pada tahun 2006. Eks penyerang Tottenham Hotspur itu menyarangkan enam gol saat bermain di markas The Gunners.4. Satu gol Serge Gnabry ke gawang mantan timnya, Arsenal, pada leg pertama membuat ia sudah mencetak tujuh gol ke gawang tim Inggris dia ajang Liga Champions (4 vs Tottenham Hotspur, 2 vs Chelsea, 1 vs Arsenal). Tercatat hanya Karim Benzema (11) yang punya catatan lebih banyak gol melawan tim Inggris.5. Total Harry Kane telah menyarangkan 15 gol ke gawang Arsenal di berbagai kompetisi, delapan di antaranya berasal dari eksekusi penalti. Torehan ini dihitung sejak ia membela Tottenham Hotspur.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/TzmrONRfrE4?si=q15Z6MAWsE1ydpVD" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Setidaknya ada 5 rekor yang tercipta, mengiringi keberhasilan Bayern Munchen menuju semifinal Liga Champions 2023-2024.

5 Rekor Bayern Munchen Menuju Semifinal Liga Champions 2023-2024

SKOR.id – FC Barcelona akan dihadapkan dengan masalah anggaran yang kecil pada musim panas mendatang. Oleh karena itu, mereka harus berusaha menghindari pemborosan dan mencoba berhemat untuk pelatih.&nbsp;Di sisi lain, Blaugrana juga harus mampu mendapatkan pelatih yang bisa andalkan untuk meningkatkan pemain dalam skuad yang bertalenta namun masih muda.&nbsp;Masalahnya, pelatih dalam daftar incaran Barcelona yang memiliki rekor terbaik dalam melakukan hal tersebut (mengasah pemain muda) tidak melihat klub juara Liga Champions lima kali (1992, 2006, 2009, 2011, 2015) itu sebagai pilihan pertamanya.Thomas Tuchel, salah satu dari tiga pelatih asal Jerman yang dilaporkan masuk dalam daftar pilihan Barcelona bersama dengan Julian Nagelsmann dan Hansi Flick, membuat heboh dunia sepak bola ketika memberi tahu penggemar FC Bayern Munchen bahwa dia akan “senang merasakan” Liga Spanyol, Februari lalu. Tak lama kemudian, ia diumumkan takkan lagi menukangi Munchen musim depan.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">🚨 Several coaches are currently applying for the managerial role at Barca through their agents, but the board has not initiated any conversations yet. <a href="https://twitter.com/MatteMoretto?ref_src=twsrc%5Etfw">@MatteMoretto</a>— barcacentre (@barcacentre) <a href="https://twitter.com/barcacentre/status/1766850569992339713?ref_src=twsrc%5Etfw">March 10, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Diyakini sebagai salah satu pilihan pilihan Barcelona untuk peran tersebut saat ini, analis transfer Matteo Moretto mengatakan bahwa informasi saat ini menyebut Tuchel memprioritaskan untuk kembali ke Liga Inggris daripada mencari pengalaman baru di La Liga bersama Barcelona.&nbsp;Salah satu masalah yang mungkin bakal dihadapi Barcelona pada musim panas nanti adalah meskipun mereka memiliki prestise dan daya tarik alami, ketidakmampuan untuk memberikan jaminan yang kuat dalam hal tawaran dan sumber daya menjelang musim depan tidak diragukan lagi akan menjadi hal yang mengecewakan bagi banyak pelatih top.&nbsp;Sebagian besar dari para pelatih top tentu akan mendapat banyak tawaran pada musim panas nanti, khususnya dari Liga Inggris. Selain anggaran yang tersedia akan sangat besar, kondisinya pun jauh lebih mudah untuk dikerjakan.Seperti diberitakan sebelumnyaa, pelatih Barcelona Xavi Hernandez sudah menyatakan bakal pergi pada akhir musim 2023-2024 nanti. Tekanan besar seusai rangkaian hasil buruk sepanjang Desember dan Januari lalu, diyakini menjadi salah satu penyebab Xavi memutuskan untuk meninggalkan klub yang pernah dibelanya sebagai pemain tersebut.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/SKOpYRRxpHU?si=fjOtRym6XdT-q30u" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Anggaran yang terbatas membuat FC Barcelona kemungkinan hanya akan mencari pelatih kelas dua.

La Liga

Anggaran Minim, Barcelona Mungkin ‘Korbankan’ Pelatih 

SKOR.id - Krisis yang terjadi di Bayern Munchen akhirnya berakhir dengan keputusan selesainya tugas Thomas Tuchel sebagai pelatih pada akhir musim 2023-2024 ini.Bayern Munchen mengumumkan secara resmi pada Rabu (21/2/2023) ini bahwa mereka dan Thomas Tuchel setuju untuk mengakhiri kerja sama. Namun, kesepakatan itu berlaku saat musim ini berakhir.Dengan demikian, Thomas Tuchel baru akan meninggalkan Bayern Munchen di akhir musim 2023-2024 ini.Menurut Sky Jerman, kemungkinan besar pengganti Thomas Tuchel di akhir musim nanti adalah pelatih Bayer Leverkusen, Xabi Alonso."Bayern Munchen dan pelatih Thomas Tuchel bersama-sama memutuskan untuk mengakhiri kerja sama mereka yang sebenarnya baru akan berakhir pada 30 Juni 2025, setelah kesepakatan ini menjadi Juni 2024," demikian pernyataan resmi Bayern Munchen."Ini merupakan hasil dari dialog yang baik, pembicaraan antara CEO Jan-Christian Dreesen dan Thomas Tuchel."Keputusan ini merupakan efek dari hasil buruk yang diraih Bayern Munchen di semua ajang yang membuat Die Bayern terancam tanpa meraih gelar pada musim 2023-2024 ini.Keputusan itu sendiri diambil tiga hari setelah Bayern Munchen mengalami kekalahan ketiga secara beruntun, terakhir lawan Bochum 2-3 pada pekan lalu.Hasil tersebut membuat Bayern Munchen tertinggal delapan poin dari Bayer Leverkusen asuhan Xabi Alonso.Sepanjang musim ini, Bayern Munchen memang mengalami kesulitan. Meski mereka masih bertarung dan bersaing di puncak klasemen sementara, namun semua itu tidak cukup.Manajemen Bayern Munchen dan fans mulai melihat tidak ada hasil yang diharapkan. Karena itu, pada akhirnya mereka memutuskan untuk mengambil langkah ini.Dengan demikian pula, karier Thomas Tuchel praktis hanya akan setahun di Bayern Munchen setelah dirinya diangkat menggantikan Julian Nagelsmann, pelatih yang juga dipecat oleh Bayern Munchen.Menurut pers Jerman, para petinggi Bayern Munchen meyakini bahwa dengan tetap mempertahankan Thomas Tuchel hingga akhir musim ini merupakan pilihan terbaik.Para pemain Bayern Munchen sendiri dikabarkan sudah memahami bahwa Thomas Tuchel tidak akan lagi menjadi pelatih mereka di musim depan.Selanjutnya, Bayern Munchen akan mencoba berusaha semaksimal mungkin untuk membuat Xabi Alonso, menerima tawaran mereka untuk menjadi pelatih Harry Kane dan kawan-kawan pada musim depan.Sementara itu, Thomas Tuchel sendiri tampak tenang dengan keputusan ini. Situasi ini pun sebenarnya sudah diperkirakan oleh mantan pelatih Chelsea tersebut."Kami setuju bahwa kami akan mengakhiri kerja sama setelah musim ini berakhir. Sebelum waktu itu datang, tentu saya akan melanjutkan tugas saya untuk meraih hasil yang paling maksimal bersama staf saya," kata Thomas Tuchel, mengomentari keputusan ini.Thomas Tuchel diangkat sebagai pelatih Bayern Munchen pada Maret 2023 lalu menggantikan Julian Nagelsmann. Hanya dua bulan kemudian, dia merayakan gelar Liga Jerman bersama Die Bayern peninggalan Julian Nagelsmann.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/yFo8X3pv9dE?si=kaAvdDCmW-LV1j5j" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Bayern Munchen dan Thomas Tuchel mencapai kesepakatan kerja sama keduanya berakhir pada Juni 2024 nanti.

Latest Articles - Thomas Tuchel