SKOR.id – Jelang lomba lari lintas alam UTMB 2024 yang dimulai Jumat (30/8/2024), merek apparel The North Face merilis koleksi alas kaki dan pakaian untuk para pelari.Koleksi tersebut dirilis bekerja sama dengan Yves Klein Archive yang dibuat khusus untuk ajang ultramaraton populer internasional tersebut.Terkait kolaborasi ini, pihak The North Face mengungkapkan akan memanfaatkan arsip mendiang Yves Klein tersebut.“Kami menggunakan warna biru khas sang seniman (dijuluki International Klein Blue) sebagai simbol cerita penting,” kata perwakilan The North Face.&nbsp;Warna ini akan menghiasi tiap bagian dari koleksi, yang menurut pihak The North Face telah dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pelari lintas alam di ajang UTMB, serta fokus pada perlengkapan wajib untuk lomba tersebut.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Sepatu_lari_The_North_Face_x_Yves_Klein_Archive_Summit_Series_Vectiv_Pro_2_0_Dok_The_North_Face_4cff614015.jpg" alt="Sepatu lari The North Face x Yves Klein Archive Summit Series Vectiv Pro 2.0 (Dok. The North Face)."><figcaption>Sepatu lari kolaborasi The North Face x Yves Klein Archive Summit Series Vectiv Pro 2.0 (Dok. The North Face).</figcaption></figure>Salah satu sorotan atau highlight dari koleksi kolaborasi ini adalah sepatu lari lintas alam Summit Series Vectiv Pro 2.0.&nbsp;Gaya sepatu siap lomba ini memiliki bagian atas yang direkayasa tanpa jahitan yang dibuat dengan 92 persen bahan daur ulang dan diperkuat dengan benang berkekuatan tinggi.&nbsp;Selain itu, sepatu tersebut dilengkapi dengan midsole busa Dream yang ringan dan berdaya pantul tinggi, serta diresapi dengan nitrogen.Selain alas kaki, pilihan busana koleksi ini meliputi jaket Summit Superior FutureLight, celana FutureLight, dan atasan midlayer Altimetro LT 180g baru dengan inovasi penyerap kelembapan Stretch Dotknit.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C-452HJCgUk"></oembed></figure>Kolaborasi The North Face dengan Yves Klein Archive sudah diperkenalkan pada 20 Agustus 2024 melalui Thenorthface.com dan di beberapa toko tertentu.Meskipun ini adalah berita utama terbaru dari The North Face, merek apparel khusus outdoor ini sebelumnya telah membuat beberapa berita fashion akhir-akhir ini.&nbsp;Salah satunya, The North Face menunjuk Caroline Brown sebagai presiden merek globalnya pada bulan Juni 2024 lalu.&nbsp;Brown, yang menjabat sebagai direktur independen di dewan VF Corporation dari Februari 2024 hingga Mei 2024, menggantikan Nicole Otto, yang menjadi presiden merek global The North Face pada bulan Juni 2022.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/th5kOZNR04c?si=92Z7zPejSzCESfGT" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Sorotan The North Face x Yves Klein ini adalah sepatu lari lintas alam Summit Series Vectiv Pro 2.0.

Fashion

The North Face x Yves Klein Archive Hadirkan Koleksi Pakaian Lari Lintas Alam

SKOR.id – The North Face belum lama ini mengungkapkan pakaian hasil desain mereka untuk cabang olahraga sport climbing&nbsp;(panjat tebing) di Olimpiade Paris 2024 yang akan berlangsung pada 26 Juli sampai 11 Agustus mendatang.&nbsp;Dalam pernyataan resminya, produsen peralatan kegiatan di alam bebas (outdoor) asal San Francisco, Amerika Serikat (AS), itu menyebut bila seragam itu akan dipakai para atlet dari negara-negara AS, Jepang, Korea Selatan, dan Austria.Desain dan proses pembuatan seragam sport climbing&nbsp;untuk Olimpiade Paris ini melibatkan sejumlah pendaki profesional sekelas Nathaniel Coleman, Melina Costanza, dan Nina Williams untuk menjamin fungsi yang maksimal dari pakaian-pakaian tersebut.Estetika seragam sport climbing&nbsp;dari The North Face ini menggabungkan unsur-unsur dari pertemuan puncak tertinggi di setiap negara yang mereka dukung, termasuk Mount Denali (gunung tertinggi di Amerika Utara: 6.190 mdpl), Mount Grossglockner (gunung tertinggi di sebelah timur Brenner Pass, Pegunungan Alpen, Austria: 3.798 mdpl), Mt. Fuji (gunung tertinggi di Jepang: 3.776 mdpl), dan Hallasan Volcano (titik tertinggi Korsel yang berada di Pulai Jeju: 1.947 mdpl).&nbsp;Konseptualisasi desain ini selaras dengan tema Olimpiade tentang para atlet yang siap mencapai puncak kesuksesan dalam cabang olahraga masing-masing. Demikian pernyataan The North Face dalam rilisnya.Salah satu fitur utama seragam adalah konstruksi pita eksternal. Metode ini, yang ditandai dengan pita yang terlihat di bagian luar pakaian, menyimpang dari pita internal tradisional tanpa memberikan dampak negatif terhadap kinerja atlet, kata The North Face. Ini juga menandai gaya warisan pendakian perusahaan tersebut.Sejak olahraga panjat tebing pertama kali diikutsertakan di Olimpiade Tokyo 2020, partisipasi dan minat akan olahraga ini terus meningkat. Menurut data Olimpiade kehadiran olahraga ini terus berkembang secara global, dengan perkiraan 25 juta pendaki di 150 negara.&nbsp;Didirikan oleh Doug Tompkins hampir enam dekade silam, The North Face selama ini selalu mendukung para pendaki di setiap level – mulai dari peserta Olimpiade hingga pemula dalam olahraga ini.&nbsp;The North Face juga telah menciptakan koleksi untuk atlet Prancis serta untuk pasar konsumen, yang mencakup perlengkapan kompetisi olahraga panjat tebing AS dan Prancis.&nbsp;Produk konsumen ini dijadwalkan untuk dirilis pada tanggal 1 Juli dan akan mencakup celana pendek kompetisi, T-shirt, dan tank top, dengan kisaran harga yang ditetapkan antara 80 dolar AS sampai 145 dolar AS (sekira Rp1,29 juta sampai Rp2,35 juta).&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Vn3JM_rJCto?si=WpO5SO46Sv1AWS2s" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

The North Face memasok seragam tim panjat tebing dari empat negara di Olimpiade Paris 2024. 

Culture

Estetika Unik dari The North Face pada Seragam Sport Climbing Olimpiade Paris 2024 

SKOR.id – The North Face bekerja sama dengan Legs of Steel, dengan dukungan produser eksekutif Phil Young, membuat film dokumenter yang menceritakan kisah inspiratif pemain ski terkenal Dennis Ranalter, yang diberi judul Descendance.D-Ran, begitu Dennis Ranalter dikenal luas, dipuja karena kepercayaan dirinya saat melibas lereng ekstrem bersalju. Gaya freeski dan kemampuannya untuk menggabungkan berbagai disiplin olahraga ekstrem untuk menghasilkan trik-trik hebat, telah mendapat pujian di dunia olahraga musim dingin.&nbsp;Dibesarkan di pedesaan, kota pegunungan di Austria, warisan ganda D-Ran selalu menjadi titik perbedaan sepanjang tahun-tahun pertumbuhannya.&nbsp;Sebagai satu-satunya orang kulit hitam di kotanya, dan juga di daerah lereng pegunungan, ia juga mengalami banyak ketidakadilan. Perasaan menjadi “orang buangan” pun tidak berubah ketika mengambil bagian dalam – dan mendominasi – olahraga yang pada dasarnya biasa dilakukan oleh orang-orang berkulit putih.&nbsp;Film dokumenter ini mengeksplorasi perjalanan penemuan jati diri Ranalter dan bagaimana ia berhasil menavigasi perjuangan identitas masa kecilnya untuk menjadi pemain ski freeride termasyhur seperti sekarang ini.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/Cokcpa9ILhR"></oembed></figure>Selain menampilkan kisah langsung dari orang-orang terdekatnya, film ini juga mengikuti perjalanan emosional D-Ran ke Ghana — rumah ayahnya — untuk pertama kalinya, menyoroti kekuatan keluarga dan bagaimana mengunjungi akar leluhur mampu mengubah dampak pada perspektif (sudut pandang) seseorang.&nbsp;Difilmkan selama dua tahun, Descendance bercerita tentang pengalaman orang kulit hitam di Eropa dan juga tentang kehidupan Ranalter. Meskipun mengeksplorasi topik ras, sejarah, dan mendobrak hambatan dalam dunia olahraga, film ini juga menyentuh pelarian abadi yang ditemukan di alam terbuka.&nbsp;Memperingati perilisan film tersebut, Hypebeast telah bekerja sama dengan The North Face untuk mengadakan pemutaran eksklusif film dokumenter tersebut di London, Inggris, bulan depan.&nbsp;Selain itu ada juga diskusi panel yang dipandu oleh Peigh Asante dari Swim Dem Crew dan menampilkan Dennis Ranalter, Phil Young serta Zaineb Abelque dan Evie Muir dari kolektif luar ruangan Athene Club dan Peaks of Colour.Untuk mendapat kesempatan melihat Descendance terlebih dahulu, Anda bisa memesan tiket di Eventbrite, di sini. Untuk informasi lebih lanjut tentang The North Face dan peluncuran merek mendatang, kunjungi situs webnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/zCxah01hzuQ?si=ZQDr7L2vWXYxIsrO" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Latest Articles - The North Face

The North Face x Yves Klein Archive Hadirkan Koleksi Pakaian Lari Lintas Alam

Estetika Unik dari The North Face pada Seragam Sport Climbing Olimpiade Paris 2024

Descendance, Film Dokumenter D-Ran dari The North Face