SKOR.id – Marc Marquez menggemparkan MotoGP dengan keputusannya pergi dari Repsol Honda dan bergabung ke Gresini Racing untuk musim 2024. Namun sebagian orang menilai itu pilihan yang logis.Salah satunya Pol Espargaro, test rider KTM sekaligus mantan tandem Marquez di tim pabrikan Honda. Ia percaya juara dunia delapan kali tersebut telah membuat keputusan tepat.&nbsp;Menurut Espargaro, jika The Baby Alien ingin kembali menjadi juara dunia dan mengalahkan koleksi gelar legenda MotoGP, Valentino Rossi, meninggalkan Honda merupakan sesuatu yang sangat masuk akal.&nbsp;Menjelang bergulirnya MotoGP 2024, Pol Espargaro juga memiliki peran baru selain pembalap penguji KTM, yakni sebagai analis atau komentator untuk DAZN Spanyol. Ia berbagi perspektif tentang para rider. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Pria Spanyol ini akan melihat MotoGP dari sudut pandang berbeda. Salah satu pembahasan awal adalah mengenai peralihan Marc Marquez. Kompatriotnya itu bakal menggeber motor yang berbeda pada 2024.Sebagai rider Gresini Racing, salah satu tim satelit Ducati, Marquez tentu saja mengendarai Desmosedici, motor yang sekarang mendominasi MotoGP, &nbsp;musim ini. Sebuah hal baru karena sebelumnya The Baby Alien selalu memacu RC213V sejak promosi ke kelas premier pada 2013.Kepindahan Marquez ke Gresini juga menjadi logis apabila melihat usianya yang sudah tidak muda untuk ukuran atlet, 31 tahun. Spaniard kemungkinan hanya punya beberapa musim lagi sebelum pensiun.“Pada dunia olahraga, tahun-tahun berlalu dengan sangat cepat, terutama dalam balap motor, di mana para pembalap tiba di kelas premier pada usia sangat muda. Level naik dengan cepat, jadi bisa dibilang dia (Marquez) hanya memiliki satu tahun kontrak untuk diselesaikan,” kata Pol Espargaro.“Tetapi dalam olahraga elite, satu musim bisa sangat lama, secara mental dan teknis. Anda harus mampu menyesuaikan dan menemukan kembali diri Anda setiap tahun. Saya paham dia memiliki ambisi untuk terus menang.”“Dia ingin kembali menaklukkan dunia. Dia ingin melampaui jumlah gelar Valentino Rossi (sembilan kali juara dunia). Namun, itu cuma dapat dilakukan dengan (motor) Ducati saat ini,” imbuhnya. &nbsp;&nbsp;&nbsp;Beberapa musim terakhir, Ducati Desmosedici menjadi motor paling komplet dan didambakan pembalap di grid. Pabrikan Borgo Panigale sudah melakukan pekerjaan luar biasa yang sulit ditandingi para pesaing.“Itu adalah serangkaian dari banyak hal. (Desmosedici) memiliki banyak stabilitas, mereka (Ducati) yang pertama memperkenalkan aerodinamika, yang kini dikerjakan semua brand. Di sana Ducati adalah yang nomor satu,” kata Espargaro. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;“Mereka sangat memahami apa yang harus dilakukan ketika sebuah masalah muncul, dan ini saya Yakini adalah kunci keunggulannya. Menghentikan dominasi Ducati? Semoga saja, itulah tujuannya.”“Tetapi tidak akan mudah karena Ducati sudah mengambil langkah maju tahun ini. Motor 2024 (mereka) tampaknya sudah sangat siap. Itu bukan hanya masalah bagi KTM, namun untuk semuanya,”&nbsp;Sementara itu, Honda masih kesulitan meningkatkan performa RC213V. Pabrikan Jepang itu masih terus mencoba mengejar ketertinggalan setelah hanya mampu meraih satu kemenangan balapan Grand Prix dalam dua musim terakhir.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/VI0tMaRlUJg?si=AKidsx67gE1snLiu" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pol Espargaro menilai keputusan Marc Marquez meninggalkan Repsol Honda dan bergabung ke Gresini Racing pada MotoGP 2024 sangat logis. 

MotoGP

Marc Marquez Hanya Mungkin Lewati Rekor Gelar Valentino Rossi dengan Ducati

SKOR.id – Pembalap MotoGP dari tim GasGas Factory Racing Tech3, Pol Espargaro, rupanya memiliki passion lain dalam hidupnya.Espargaro mengaku hobi bermain piano di saat waktu senggangnya. Hal tersebut ia utarakan dalam blognya di Box Repsol. &nbsp;Ini merupakan blog pertama Pol Espargaro di Box Repsol, di mana ia menceritakan salah satu minat terbesarnya di luar trek: bermain piano.&nbsp;Simak tulisan Pol Espargaro di blog Box Repsol di bawah ini:Hai, pengikut&nbsp;Box Repsol! Ini pertama kalinya saya menemui Anda melalui blog ini, dan saya ingin membicarakan sesuatu yang Anda tanyakan kepada saya di media sosial: minat saya terhadap musik.&nbsp;Seperti sepeda motor, saya menikmatinya sepanjang hidup saya. Piano adalah salah satu minat terbesar saya dan sesuatu yang saya mulai sejak kecil.&nbsp;Saya selalu menyukai musik instrumen. Ketika saya masih di sekolah dasar, ada pelajaran piano sepulang sekolah. Di situlah semuanya dimulai.Saya memberi tahu orangtua saya bahwa saya ingin belajar alat musik, dan mereka berpikir mungkin piano adalah pilihan yang baik karena dapat membantu saya sebagai rider.&nbsp;Misalnya, hal ini mengajari saya untuk meningkatkan refleks dan mempertajam pikiran.Saya mulai belajar piano ketika saya berusia lima atau enam tahun dan mengambil kelas selama lima tahun.Namun seiring bertambahnya usia, saya hampir tidak punya waktu untuk mengabdikan diri pada piano seperti yang sebenarnya saya inginkan.&nbsp;Saat saya tidak balapan, saya ingin berkumpul dengan teman-teman, jadi saya menyerah (untu bermain piano). Dan sampai saat ini musik masih menjadi hobi yang menyita banyak waktu.Tapi itu tidak berakhir di situ. Pada usia 20-an tahun, saya mulai bermain lagi dan hingga saat ini saya masih bermain hampir setiap hari ketika saya di rumah.&nbsp;Namun, hal tersebut tidak selalu mudah dilakukan. Dengan adanya si kecil di rumah dan berlatih setiap hari, itu sulit.&nbsp;Selain itu, seperti yang dapat Anda bayangkan, Anda memerlukan banyak keheningan agar tidak kehilangan fokus.&nbsp;Terlepas dari semua itu, meski hanya sebentar, meski hanya 20 menit, saya mencoba bermain piano hampir setiap hari, kebanyakan di malam hari sebelum tidur.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/Cgw0A3Fq4NB"></oembed></figure>Mengenai pengaruh, saya dapat menyebutkan banyak hal.&nbsp;Yang terlintas di benak saya adalah seorang komposer bernama Ludovico Einaudi.&nbsp;Saya memainkan empat lagunya, dan saya sangat menyukainya.&nbsp;Secara umum, saya memainkan berbagai jenis lagu yang berbeda-beda, bermacam-macam.&nbsp;Saya tidak terlalu menyukai satu gaya musik secara spesifik, tetapi pianis yang saya referensikan ini benar-benar favorit.Ingat, itu hanyalah hobi. Saya tidak akan mengadakan konser piano di depan penonton, meskipun penontonnya hanya istri saya.&nbsp;Sebenarnya saya tidak tahu apakah saya bisa bermain untuk tim saya.Saat Anda memainkan alat musik dan merasa gugup, reaksi pertama tubuh Anda adalah tangan Anda mulai gemetar.&nbsp;Sama seperti Anda membutuhkan keheningan dan lingkungan yang tenang, Anda juga membutuhkan ketelitian yang ekstrem untuk bermain piano.&nbsp;Jika Anda gugup dan mulai gemetar, Anda akan melakukan kesalahan dan harus berhenti bermain.&nbsp;Hal ini pernah terjadi pada saya sebelumnya, dan sejujurnya, hal ini sangat umum terjadi dalam dunia piano khususnya, dan dunia musik pada umumnya.&nbsp;Bagaimanapun, seperti yang sudah saya katakan, piano selalu menjadi minat saya, dan akan selalu begitu.Jadi begitulah. Semua yang terbaik untuk semua orang. Terima kasih atas dukungan Anda! Sampai jumpa lagi di blog&nbsp;Box Repsol mendatang.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/uw30swviXEU?si=HNOOPErWlOBT9Rpc" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Latest Articles - Pol Espargaro

Marc Marquez Hanya Mungkin Lewati Rekor Gelar Valentino Rossi dengan Ducati

Pol Espargaro Sempatkan Diri Main Piano Tiap Hari Meski Hanya 20 Menit