SKOR.id - Marco Bezzecchi mengakui menjalin persahabatan dengan sesama pembalap MotoGP, termasuk Francesco Bagnaia, adalah hal yang sangat sulit.Marco Bezzecchi dan Francesco Bagnaia tercatat memiliki hubungan yang cukup dekat di luar lintasan balap MotoGP.Sebagai sesama lulusan Academy VR46 milik Valentino Rossi, kedua pembalap tak jarang menghabiskan waktu bersama.Misalnya saja ketika latihan bersama Valentino Rossi dan para rider Academy RV46 lainnya di Galliano Park, Roma, Italia, beberapa waktu lalu."Ya kondisi luarnya memang demikian. Sama saja. Pada akhirnya kami tetap banyak menghabiskan waktu bersama di rumah maupun lintasan," kata Bez kepada Crash.net."Ketika balapan, dia sering menghampiri saya sekadar menyapa dan mengobrol sebentar. Kami sangat bersahabat, teman akrab. Akan tetapi, sulit untuk tetap berteman di lintasan."Meski demikian, Marco Bezzecchi menegaskan bahwa persahabatannya dengan Francesco Bagnaia terkadang sulit terjaga ketika memasuki lintasan balap.Apalagi keduanya saat ini tengah memperebutkan posisi teratas daftar klasemen sementara MotoGP 2023 yang tengah berjalan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Milestone_GP_ke_1_000_jpg_Dede_Mauladi_Skor_id_0e03ca775c.jpg" alt="Milestone GP ke-1.000.jpg"><figcaption>Marco Bezzecchi menjadi pemenang kelas MotoGP pada Grand Prix ke-1.000 di Sirkuit Bugatti, Le Mans, GP Prancis, Minggu (14/5/2023). (Dede Mauladi/Skor.id)</figcaption></figure>Marco Bezzecchi yang memperkuat Mooney VR46 Racing Team tercatat mengoleksi 93 poin dan menduduki peringkat kedua klasemen sementara MotoGP 2023.Sementara Francesco Bagnaia sebagai rider Ducati Lenovo tengah memimpin klasemen sementara MotoGP 2023 dengan keunggulan satu poin saja atas Marco Bezzecchi.Menurut Bez, menjalin persahabatan di tengah kompetisi MotoGP yang sangat sengit amatlah sulit.Bagnaia yang telah dianggap sebagai sahabat pun kerap berubah menjadi rival terberat bagi Bez jiga berhubungan dengan persaingan di MotoGP."Saya ingin terus mencoba dan melanjutkan situasi seperti ini (menjalin pertemanan) tetapi sulit. Rivalitas di MotoGP sangat tinggi. Kompetisinya sangat tinggi," katanya."Keberadaan dia (Bagnaia) dan para pembalap lain dari akademi membuat saya sedikit lebih baik. Saya berharap bisa terus seperti ini dengannya."MotoGP 2023 saat ini memasuki jeda menuju seri keenam bertajuk GP Mugello di Sirkuit Mugello, Italia, pada 9-11 Juni mendatang.Para pembalap Italia seperti Marco Bezzecchi dan Francesco Bagnaia tentu mengincar kemenangan di kandang sendiri.&nbsp;Apalagi bagi Bez yang baru saja memenangi GP Prancis 2023 dua pekan lalu sekaligus memangkas jarak dari Pecco.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/kfPd3AzcAqE"></oembed></figure>

Menurut Marco Bezzecchi, persahabatannya dengan Francesco Bagnaia pun kadang merenggang ketika memasuki lintasan balap MotoGP.

MotoGP

Marco Bezzecchi Curhat Susah Menjalin Pertemanan di MotoGP

SKOR.id – Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing) rasanya tidak pernah menduga mampu mencetak karier mengesankan seperti yang dilakukannya saat memenangi kelas MotoGP pada Grand Prix Prancis 2023, Minggu (14/5/2023) sore waktu setempat.&nbsp;Torehan itu memang baru menjadi kemenangan keduanya di kelas premier. Namun, ia melakukannya bukan di Grand Prix biasa melainkan di GP ke-1.000 sejak Kejuaraan Dunia Balap Motor dimulai pada 1949.&nbsp;“Sebenarnya, pagi ini saya tidak menyangka akan ada balapan seperti ini. Kemarin saya merasa baik dan tahu harus start dengan baik, tetapi saya tidak mengharapkan kemenangan,” kata Bezzecchi seusai balapan.&nbsp;Turun dengan ban depan-belakang yang sama-sama berkompon lunak (soft), Bezzecchi yang start dari grid&nbsp;ketujuh, hanya naik satu tingkat seusai lap pertama.&nbsp;Posisi Bezzecchi mulai naik pada lap 5, dengan berada di P4, seusai empat pembalap di depannya mengalami kecelakaan dalam dua kejadian, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dengan Maverick Vinales (Aprilia Racing) serta Luca Marini (Mooney VR46 Racing) dan Alex Marquez (LCR Honda Castrol).&nbsp;Perlahan tapi pasti, Bezzecchi mulai menembus tiga besar mulai lap 6, dengan merangsek ke P3. Ia lantas merebut P2 pada lap 10 untuk kemudian P1 pada lap 11.&nbsp;Setelah menempati P1, Marco Bezzecchi langsung berusaha memperlebar jarak dengan para pembalap terdekat di belakangnya: Marc Marquez (Repsol Honda) dan duet Prima Pramac Racing, Jorge Martin dan Johann Zarco.Hasilnya, Bezzecchi menyelesaikan balapan berdurasi 27 lap tersebut dengan unggul hingga 4,256 detik atas Martin di posisi kedua.&nbsp;“Saya sedikit berhati-hati karena dengan ban lunak (soft), saya agak terbatasi. Tetapi ketika mulai memimpin, saya merasa sangat nyaman dan bisa lolos lap demi lap. Akhirnya, saya mampu merebut kemenangan di trek kering,” ucap Bezzecchi.&nbsp;Pembalap asal Italia berusia 24 tahun itu mencetak kemenangan pertama di kelas MotoGP saat digelarnya Grand Prix Argentina, putaran kedua musim ini, pada 2 April lalu.&nbsp;Namun, saat itu aspal Sirkuit Termas de Rio Hondo dalam kondisi basah. Itulah mengapa tak sedikit yang menilai kemenangan Bezzecchi di GP Argentina berbau keberuntungan.Sukses di Sirkuit Bugatti, Le Mans, disambut sangat gembira oleh Bezzecchi dan seluruh kru Mooney VR46 Racing karena nilai kemenangannya dianggap lebih (karena terjadi saat trek dalam kondisi normal alias kering).&nbsp;Kemenangan Marco Bezzecchi dan hasil tanpa poin Bagnaia di Le Mans membuat posisinya kini hanya dipisahkan satu poin dari sang juara dunia bertahan yang masih berada di puncak.&nbsp;“Sejujurnya, saya tidak memikirkan kejuaraan. Di akhir pekan yang sama kami memiliki sprint dan balapan di hari Minggu dan di satu akhir pekan sangat mudah kehilangan segalanya. Saya hanya memikirkan setiap GP, bukan kejuaraan,” ucap Bezzecchi.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/xwDoEHX0pHk"></oembed></figure>

Marco Bezzecchi memenangi balapan bersejarah di Grand Prix Prancis. 

Marco Bezzecchi Lega Mampu Menangi MotoGP di Trek Kering

SKOR.id - Valentino Rossi meyakini bahwa rider tim miliknya, Mooney VR46 Racing Team, berpotensi besar menjadi juara dunia MotoGP.Mooney VR46 Racing Team tercatat baru dua tahun debut sebagai bagian dari ajang balap MotoGP.Di tahun kedua, MotoGP 2023, mereka menunjukkan progres positif sejak awal musim.Duo Marco Bezzecchi dan Luca Marini masing-masing telah mencicipi podium hanya dalam tiga seri balapan pembuka MotoGP 2023.Marco Bezzecchi bahkan sukses memenangi seri GP Argentina 2023 di Autodromo Termas de Rio Hondo dan kini memimpin klasemen sementara MotoGP 2023.Hasil tersebut menjadikan Valentino Rossi sebagai pendiri tim Mooney VR46 Racing Team yakin bahwa timnya akan segera mencetak juara dunia MotoGP.Menurutnya, Marco Bezzecchi memiliki kans yang sangat besar untuk merebut titel juara dunia MotoGP 2023."Kami melakukan tugas yang luar biasa melalui akademi balap. Saya tidak menduga meraih hasil sebagus ini dalam waktu yang relatif singkat," kata Valentino Rossi dilansir dari Speedweek."Jika Anda mengamati bagaimana tim kami bekerja dan bagaimana kinerja motor kami maka Bez berpotensi untuk bertarung memperebutkan gelar juara dunia.""Rahasianya adalah tim kami dibentuk oleh orang-orang kami sendiri. Yakni sekumpulan teman yang bekerja sama di masa lalu."<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Marco_Bezzecchi_Valentino_Rossi_dan_Luca_Marini_733209c073.jpg" alt="Marco Bezzecchi, Valentino Rossi, dan Luca Marini."><figcaption>Marco Bezzecchi, Valentino Rossi, dan Luca Marini. (Facebook: Mooney VR46 Racing Team)</figcaption></figure>The Doctor pun memuji motor pabrikan Ducati yang menelurkan Desmosedici GP22 untuk Mooney VR46 Racing Team.Meskipun motor generasi lama, Valentino Rossi melihat bahwa performa motor Ducati adalah yang terbaik di ajang balap MotoGP 2023."Ini adalah sepeda motor yang sangat mengesankan dan banyak membuat perubahan. Mereka (Ducati) adalah motor terbaik di grid saat ini," kata Rossi memuji pabrikan tim Ducati."Kami masih memiliki kontrak dengan Ducati hingga musim 2024 nanti," lanjutnya.Sebagai informasi, Marco Bezzecchi memimpin klasemen sementara MotoGP 2023 yang baru berjalan tiga seri dengan total 64 poin.Disusul dengan juara bertahan Francesco Bagnaia (Lenovo Ducati), yang juga anak didik Valentino Rossi, dengan 53 poin di posisi kedua.Sementara itu, Luca Marini yang finis kedua di GP Americas 2023 berada di peringkat ke-6 dengan 38 poin.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/pPQeJuYGIqE"></oembed></figure>

Menurut Valentino Rossi, Marco Bezzecchi dan Mooney VR46 Racing Team memiliki grafik positif di MotoGP 2023.

Valentino Rossi: Marco Bezzecchi Potensi Juara Dunia MotoGP

SKOR.id – Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing Team) masih bertahan di puncak klasemen pembalap di Kejuaraan Dunia MotoGP 2023 usai berakhirnya putaran ketiga, Grand Prix Americas, Minggu (16/4/2023) sore.&nbsp;Hal itu tidak lepas dari hasil finis P6 (10 poin) yang direbut Bezzecchi pada balapan utama GP Americas dan terjatuhnya juara dunia Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), sang rival terdekat.&nbsp;Alhasil, Bezzecchi yang sebelum balapan Grand Prix berdurasi 20 lap di Circuit of The Americas (COTA), Austin, Texas, Amerika Serikat, hanya unggul 1 poin atas Bagnaia, kini bisa sedikit nyaman dengan keunggulan 11 angka.Tidak ada yang mengira sebelumnya jika Mooney VR46 Racing mampu langsung merangsek papan atas pada awal MotoGP musim ini. Bezzecchi sudah mengoleksi dua podium (P3 di Portugal dan menang di Amerika).&nbsp;Adapun rekan setimnya Luca Marini untuk kali pertama naik podium kelas MotoGP usai finis P2 di Austin.&nbsp;Namun yang terpenting, tim milik Valentino Rossi itu kini boleh berbangga karena Bezzecchi mampu memimpin klasemen pembalap MotoGP dengan cukup nyaman. Ada faktor plus dan minus yang harus diperhatikan Bezzecchi dan timnya usai GP Americas.&nbsp;Manajemen Ban Harus Ditingkatkan&nbsp;“Saya senang dengan akhir pekan di Austin. Pada Jumat, kami memiliki banyak masalah dan feeling&nbsp;saya tidak bagus,” ucap Bezzecchi.&nbsp;“Walaupun begitu, pada Sabtu kami membuat lompatan besar dan saat balapan seperti sprint race sangat mudah pembalap membuat kesalahan dan kehilangan segalanya,” tutur pembalap kelahiran Rimini, Italia, pada 1998 itu.&nbsp;Start dari grid&nbsp;kelima, Bezzecchi mengaku kesulitan karena bermasalah dengan tire management alias mengatur tingkat keausan ban.&nbsp;“Kecepatan tidak buruk tetapi mungkin saya mengawali balapan terlalu cepat. Saya terlalu menekan sehingga kehabisan ban depan. Di tujuh lap akhir saya sudah kelelahan sehingga harus melambat dan kehilangan P4. Mungkin itu satu-satunya yang harus disesali,” ucapnya.Semangat Tim“Saya mampu mempertahankan posisi pertama di klasemen MotoGP. Mungkin, masih terlalu dini untuk berkomentar,” ucap pembalap yang menggeber Ducati Desmosedici GP22 itu.“Namun memimpin klasemen selalu menyenangkan. Selamat buat Luca, ia pantas mendapatkannya, dan juga seluruh tim. Grup ini sudah melakukan sesuatu yang fantastis,” kata Bezzecchi mengomentari hasil finis podium kedua rekan setimnya.&nbsp;Kontinuitas PerformaSetelah tiga Grand Prix musim ini, Marco Bezzecchi masih menjadi satu-satunya rider&nbsp;di MotoGP yang mampu finis di enam besar. Kontinuitas performa yang impresif ini menjadi salah satu kunci dirinya berada di posisi teratas klasemen saat ini.&nbsp;Di sprint race, Marco Bezzecchi juga terbilang konsisten. Ia hanya tak mampu merebut poin di Portimao namun menuai banyak di Argentina (P2, 9 poin) dan Austin (P6, 4 poin).&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/npFt1fUPp1Y"></oembed></figure>

Finis P6 di MotoGP Americas membuat Marco Bezzecchi kini unggul 11 poin atas juara dunia Francesco Bagnaia.

Marco Bezzecchi Nikmati P1 Klasemen MotoGP 2023

SKOR.id –&nbsp;Pembalap penguji MotoGP, Sylvain Guintoli, menyatakan keberadaan Marco Bezzecchi di puncak klasemen MotoGP 2023 bukanlah kebetulan semata.&nbsp;Bahkan, murid dari Valentino Rossi itu diyakini bisa menjadi salah satu kandidat juara dunia MotoGP 2023 yang perlu diwaspadai para rival.Marco Bezzecchi saat ini memuncaki klasemen MotoGP 2023 menyusul kemenangan yang dibukukannya di balapan utama GP Argentina dua pekan lalu.Rider Mooney VR46 Racing Team itu mengantongi 50 poin dari dua seri atau unggul sembilan angka dari sang juara bertahan, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).Sylvain Guintoli pun coba membedah kekuatan yang dimiliki Marco Bezzecchi hingga akhirnya bisa menggebrak pada awal musim kompetisi MotoGP 2023.“Momen Bezzecchi bisa membuat perbedaan adalah di awal balapan. Dia bisa mencatat waktu lap-nya dan tak ada yang bisa mengikutinya,” ujar Sylvain Guintoli kepada BT Sport.“Dia hebat di awal. Dia turun ke bisnis begitu cepat, tidak ada siapa pun yang bisa mengikutinya. Hal itu memberinya kemampuan untuk mengendalikan balapan nanti.”<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CqkBhFnO4fJ"></oembed></figure>Guintoli pun menilai Bezzecchi merupakan rider yang sangat baik di tiap kondisi. Selain punya kemampuan memumpuni, Bezzecchi juga terbantu dengan performa motor.“Hal terbesar dalam kondisi basah adalah mengaktifkan gaya Anda dengan sangat cepat. Itu membuat semua perbedaan," kata Guintoli.&nbsp;"Anda harus mengambil risiko tetapi mudah untuk tergelincir dari puncak ke bawah, terutama (jika mengalami kendala) di lap pertama.”“Sejak sesi latihan pertama, dia mampu tampil baik di setiap kondisi. Kuat dalam kondisi kering, basah, cepat dalam sprint.""Dia terlihat sangat lengkap dan dia memiliki motor yang sangat bagus,” mantan pembalap penguji tim Suzuki tersebut menambahkan.Ketika ditanya apakah Bezzecchi dapat mempertahankan start awal musimnya yang luar biasa untuk memperjuang gelar juara, Guintoli mengamini hal tersebut“Saya 100 persen yakin. Ada banyak penanda di sana. Pekerjaan yang dia lakukan, cara dia berperilaku. Kemenangan pertama itu bisa membuka kesempatan,” katanya.Keyakinan Sylvain Guintoli didukung oleh mantan pembalap asal Irlandia, Michael Laverty, yang sebelumnya juga memiliki pendapat bernada sama terkait kualitas Bezzecchi.“Dia melewatkan kemenangan pada hari Sabtu tetapi dia memenangkan hari Minggu, podium di Argentina. Dia adalah kandidat juara , Anda harus mengatakannya,” kata Michael Laverty.“Dia baru saja menemukan klik dengan motornya. Selama musim dingin, dia memiliki motor yang satu langkah lebih rendah dari semua orang pada tahun lalu.”“Ducati sekarang telah memberi semua orang alat yang sama, cukup banyak. Mereka memberinya sepeda balap yang layak,” Michael Laverty menuturkan.<figure class="media"><oembed url="https://www.youtube.com/watch?v=aS5_2Q7_fcI"></oembed></figure>

Marco Bezzecchi diyakini jadi salah satu penantang gelar juara dunia MotoGP 2023 yang patut diwaspadai.

Marco Bezzecchi Diunggulkan Jadi Penantang Gelar Juara Dunia MotoGP 2023

SKOR.id – Marco Bezzecchi meraih hasil memuaskan dalam MotoGP Argentina 2023. Pembalap Mooney VR46 Racing Team itu keluar sebagai pemenang. Namun, kesuksesannya tak diikuti Luca Marini.Rekan setim Bezzecchi tersebut hanya mampu finis kedelapan. Marini tidak bisa melanjutkan tren positif di sprint race, di mana ia berhasil menyabet podium ketiga.&nbsp;Lantas, apa yang membuat performa adik sambung Valentino Rossi itu menurun pada balapan utama di Sirkuit Termas de Rio Hondo, akhir pekan lalu. Mengapa Luca Marini tidak sekencang Marco Bezzecchi?“Balapan yang sulit, saya tersandung (masalah) dengan traksi pada roda belakang. Awalnya, saya disalip oleh banyak pembalap, jadi saya putuskan untuk menghemat ban,” ujar Marini tentang penampilannya dalam 25 lap MotoGP Argentina dikutip dari Speedweek.“Mungkin itu akan membantu saya memperbaiki posisi jelang akhir race. Tapi meski saya melaju dengan sangat hati-hati, tidak ada yang tersisa di ban belakang. Saya lambat dan tak bisa berbuat apa-apa.”<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">There's just no stopping those <a href="https://twitter.com/VR46RacingTeam?ref_src=twsrc%5Etfw">@VR46RacingTeam</a> boys at the moment! 👊 A 1-2 for Bez and <a href="https://twitter.com/Luca_Marini_97?ref_src=twsrc%5Etfw">@Luca_Marini_97</a> in morning warm-up! 🤜🤛<a href="https://twitter.com/hashtag/ArgentinaGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#ArgentinaGP</a> 🇦🇷 <a href="https://t.co/18q9l6Ta1C">pic.twitter.com/18q9l6Ta1C</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1642512457200541699?ref_src=twsrc%5Etfw">April 2, 2023</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Pada akhirnya Luca Marini finis dengan selisih 13,7 detik di belakang Bezzecchi, yang sukses memberikan kemenangan perdana bagi VR46 Racing Team di kelas MotoGP. &nbsp;&nbsp;&nbsp;Mengenai perbedaan kecepatan mereka, Marini mengaku heran gap dengan Bezzecchi sangat signifikan, walau ia telah memberikan 100 persen di setiap lap balapan yang berlangsung dalam kondisi trek basah.“Kami perlu menganalisis data dan melihat dari dekat bagaimana mungkin Bezzecchi begitu cepat. Entah itu karena set-up, elektronik, atau gaya berkendara,” kata Marini.“Karena saya tidak mempunyai grip (daya cengekeram) di roda belakang, saya harus menggunakan ban depan lebih banyak saat mengerem. Pada akhirnya, saya berada di batas dengan kedua ban.”“Pertama, dan terutama, saya kekurangan traksi, dan (akibatnya) saat keluar tikungan saya kurang dapat berakselerasi. Namun secara keseluruhan, itu akhir pekan yang positif.” &nbsp;&nbsp;Luca Marini membawa pulang total 15 poin dari Termas de Rio Hondo. Ini jauh lebih baik dibandingkan di MotoGP Portugal, di mana rider 25 tahun tersebut gagal mendulang angka.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/0LswA2YD3F4"></oembed></figure>

Rider VR46 Racing Team Luca Marini menyebut tiga kemungkinan yang membuatnya tak secepat Marco Bezzecchi dalam balapan utama MotoGP Argentina 2023.

Penyebab Luca Marini Tidak Sekencang Marco Bezzecchi 

SKOR.id – GP Argentina yang berlangsung di Sirkuit Termas de Rio Hondo, akhir pekan lalu (31 Maret-2 April 2023) memunculkan banyak drama.&nbsp;Dari kemenangan impresif Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) di sprint race meskipun start dari grid ke-15 hingga podium utama perdana Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing Team) dan timnya di kelas MotoGP di trek basah pada Minggu.Tentu saja ada sejumlah catatan penting dari dua balapan pada putaran kedua Kejuaraan Dunia MotoGP 2023 tersebut. Berikut beberapa di antaranya yang patut disorot.&nbsp; &nbsp;Konsistensi Marco Bezzecchi&nbsp;Marco Bezzecchi memang berhasil mencetak sejarah di GP Argentina dengan merebut kemenangan pertama sepanjang kariernya di MotoGP (sejak 2022) dan untuk VR46 Racing di kelas premier. Namun, ada yang jauh lebih penting daripada itu.Pembalap berusia 24 tahun asal Rimini, Italia, itu sejauh ini menunjukkan konsistensi luar biasa. Ia finis di podium ketiga pada putaran pertama di Portimao, Portugal (walau kecelakaan di sprint race) untuk kemudian menang di Argentina (P2 di sprint race).&nbsp;Hasil-hasil tersebut membuat Bezzecchi kini memimpin klasemen MotoGP 2023 dengan 50 poin. Ia unggul 9 poin atas juara dunia Francesco “Pecco” Bagnaia (Ducati Lenovo) di posisi kedua.&nbsp;“Saya ikut senang dengan hasil Bezzecchi, ia pantas memenangi balapan dan tidak terkalahkan sepanjang akhir pekan. Ia sangat kompetitif baik di sprint&nbsp;maupun Grand Prix meskipun trek basah,” ucap Bagnaia.“Kemenangan pertamanya di Moto3 juga di sini (Argentina), podium utama perdananya di MotoGP juga di sini. Jadi, Bezzecchi patut bangga akan torehannya. Saya yakin ia akan sangat kompetitif sepanjang musim ini.”Jebolan VR46 Riders Academy Siap MendominasiBezzecchi dan Bagnaia adalah dua dari empat jebolan VR46 Riders Academy yang turun di MotoGP musim ini. Dua pembalap lain jebolan akademi balap milik Valentino Rossi itu adalah Luca Marini (Mooney VR46 Racing Team) dan Franco Morbidelli (Monster Energy Yamaha MotoGP Team).&nbsp;Pada sprint race, Sabtu, Morbidelli ikut terlibat dalam duel di depan dengan Bezzecchi, Marini, dan Bagnaia. Bezzecchi, Marini, dan Morbidelli mampu finis di P2 sampai P4 sprint race.&nbsp;Pada balapan Grand Prix, Minggu, Morbidelli kembali finis P4. Jika Bagnaia tidak terjatuh dan kehilangan P2, tiga alumni VR46 Riders mungkin akan mampu menempati lima besar lomba.&nbsp;“Rasanya seperti di Ranch (sebutan akrab untuk VR46 Riders Academy), itu saja! Kami selalu berjuang sangat keras namun tetap berteman baik,” ucap Morbidelli.&nbsp;“Maksud saya, kami memiliki hubungan yang hebat. Kami tidak menahan apa pun. Kami sangat terbuka satu sama lain. Kami tidak takut untuk saling mengalahkan. Saya kira kami grup yang hebat.”Musim Masih Panjang, Balapan Masih Sangat Banyak&nbsp;Grand Prix pada Minggu menjadi kekecewaan besar bagi Pecco Bagnaia. Sang juara dunia bertahan tersingkir dari posisi podium kedua seusai terjatuh menjelang akhir balapan berdurasi 25 lap tersebut.&nbsp;Setelah hampir sempurna hingga dua putaran musim ini, apakah kesalahan pembalap tim pabrikan Ducati itu memunculkan harapan bagi beberapa rival utamanya?Juara dunia MotoGP 2021 yang juga runner-up musim lalu Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) menyebut musim ini masih panjang. Masih ada 38 balapan di depan.&nbsp;“Jika saya saat ini mulai berpikir soal kejuaraan tanpa berusaha bersaing ke lima besar, saya kira itu buruk. Jadi, pertama saya akan bekerja sekeras mungkin mencari solusi, setelah itu baru bicara soal keejuaraan,” kata rider&nbsp;asal Prancis itu.&nbsp;Quartararo saat ini berada di P10 klasemen dengan baru mengoleksi 18 poin, terpaut 3 poin dari rekan setimnya Morbidelli yang berada tepat di atasnya.&nbsp;Salah satu pembalap top Aleix Espargaro (Aprilia Racing) lebih buruk lagi. Penghuni P4 musim lalu itu kini hanya berada di posisi ke-13 dengan koleksi 12 poin. Dua balapan awal diakui Espargaro membuatnya frustrasi.&nbsp;“Di Portugal, kecepatan sangat bagus namun saya tidak bisa mendapatkan hasil solid. Di Argentina, saya juga bisa tercepat dalam satu lap saat trek kering. Namun, hujan kemudian turun,” ucap pemenang MotoGP Argentina 2022 itu.&nbsp;“Saya agak sedih dan kecewa dengan dua GP awal. Tetapi musim ini masih panjang dan saya masih yakin, maksud saya masih banyak balapan yang menanti di depan.”Yamaha Turunkan Komponen Baru di Jerez&nbsp;Quartararo saat ini sangat menantikan tes resmi MotoGP di Sirkuit Jerez, Spanyol. Ia mengungkapkan ada sejumla komponen baru yang akan dicoba pada Yamaha YZR-M1 yang diharapkannya mampu mendongkrak performa musim ini.&nbsp;“Saya selalu meminta agar ada komponen baru yang diuji pada setiap tes. Saya kira di Jerez nanti kami akan mendapatkannya. Tidak akan mengubah hidup saya, memang. Namun, kini kami memerlukan apapun yang bisa mempercepat motor 0,5 detik atau berapa pun,” katanya.&nbsp;“Mungkin kami akan mencoba knalpot baru yang tampaknya sedikit lebih baik. Beberapa peranti aerodinamika saya kira kini sangatlah penting. Saat ini kami memakai komponen-komponen lama namun harus menemukan arah yang tepat untuk mendapatkan peningkatan.”&nbsp;Honda Masih Kesulitan untuk Bersaing PodiumCederanya Marc Marquez (Repsol Honda) membuat Honda kembali kesulitan. Di GP Argentina, Alex Rins (LCR Honda Castrol) menjadi pembalap Honda dengan hasil terbaik meskipun hanya finis P9. Padahal, ia sempat berada di P5 pada balapan di Termas itu.&nbsp;Rins yang baru bergabung ke Honda musim ini setelah sebelumnya memperkuat Suzuki menyebut sekira 10-15 lap sebelum finis, dirinya mulai bermasalah dengan visor karena adanya kabut di dalam sehingga ia tidak bisa melihat apa-apa.&nbsp;“Sebelumnya saya mengendarai motor cukup baik dan mampu berada di P5 atau P6. Motor sangat baik sehigga saya bisa menikung dengan sudut maksimum,” kata Rins.&nbsp;“Dibanding motor saya sebelumnya, Honda RC213V ini memiliki traksi jauh lebih banyak. Bagian depan juga lebih baik sehingga saya bisa mengerem dengan bagus.&nbsp;“Jadi, hasil ini sangat disayangkan. Saya tidak tahu apakah mampu merbut podium atau tidak (di balapan-balapan berikutnya). Namun, lima atau enam besar saya mungkin masih mampu,” ucap pembalap asal Spanyol tersebut.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/nveVXubaEjY"></oembed></figure>&nbsp;&nbsp;

Sejumlah catatan penting mewarnai hasil Grand Prix Argentina, putaran kedua Kejuaraan Dunia MotoGP 2023. 

Poin-poin Penting dari MotoGP Argentina 2023

SKOR.id – Marco Bezzecchi tampil superior di Sirkuit Termas de Rio Hondo. Ia mampu memenangi main race MotoGP Argentina dengan keunggulan lebih dari empat detik, Minggu (2/4/2023) waktu setempat.Start dari urutan kedua, pembalap Mooney VR46 Racing Team-Ducati itu segera mampu mengambil alih posisi terdepan dari peraih pole position, Alex Marquez (Gresini Racing-Ducati), di Tikugan 1.Sejak itu, Bezzecchi tidak terkejar, perlahan tapi pasti ia terus membangun gap hingga berhasil unggul hingga tujuh detik. Pada akhirnya, sang rider menyelesaikan balapan 25 lap 4,085 detik di depan Johann Zarco (Pramac Racing-Ducati). &nbsp;&nbsp;Ini kemenangan perdana Marco Bezzecchi di kelas premier sejak promosi musim lalu. Kesuksesannya di Argentina sekaligus menandai podium tertinggi perdana VR46 Racing Team di MotoGP serta Ducati di Sirkuit Termas de Rio Hondo.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">MARCO BEZZECCHI YOU BEAUTY! 🔥 He's not a rookie anymore! 🥇<a href="https://twitter.com/hashtag/ArgentinaGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#ArgentinaGP</a> 🇦🇷 | <a href="https://twitter.com/hashtag/SimplyTheBez?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#SimplyTheBez</a> 🌶️ <a href="https://t.co/FHntbZtnaY">pic.twitter.com/FHntbZtnaY</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1642585413981175809?ref_src=twsrc%5Etfw">April 2, 2023</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Sedangkan Alex Marquez, meski gagal menang, puas bisa finis ketiga. Ini adalah podium perdananya dengan Gresini dan yang pertama sejak MotoGP Aragon 2020, kala menjalani musim debut di kelas utama dengan Repsol Honda.&nbsp;Di sisi lain, hasil MotoGP Argentina 2023 terasa ironis bagi pabrikan Noale karena tim utama mereka justru gagal podium. Pasalnya, pembalap Ducati Lenovo Team Francesco Bagnaia membuat blunder.Juara dunia bertahan MotoGP tersebut jatuh di Tikungan 13 ketika balapan tinggal menyisakan delapan lap. Padahal saat itu Bagnaia menempati urutan kedua. Ia bisa melanjutkan race, namun finis ke-16 dan tampak menyesali kesalahannya.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">THE WORLD CHAMP HAS CRASHED OUT! 😱<a href="https://twitter.com/PeccoBagnaia?ref_src=twsrc%5Etfw">@PeccoBagnaia</a> has THROWN AWAY 20 points! 💥<a href="https://twitter.com/hashtag/ArgentinaGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#ArgentinaGP</a> 🇦🇷 <a href="https://t.co/XDuSEOlrQl">pic.twitter.com/XDuSEOlrQl</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1642581156787879941?ref_src=twsrc%5Etfw">April 2, 2023</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Sementara itu, juara dunia MotoGP 2021 Fabio Quartararo mampu mengakhiri lomba di posisi ketujuh. Ini terbilang hasil bagus untuk rider Monster Energy Yamaha tersebut mengingat ia start ke-10 dan kurang piawai melakoni wet race.Hasil positif juga diraih rekan setim Quartararo, Franco Morbidelli. Ia sempat bersaing di zona podium sebelum akhirnya finis P4. Setidaknya, runner-up MotoGP 2020 itu bisa kembali finis di baris depan.&nbsp;Hari buruk tidak hanya dialami Bagnaia. Duo Aprilia Racing, Aleix Espargaro dan Maverick Vinales, pun demikian. Mereka benar-benar kesulitan menemukan kecepatannya di trek basah Termas de Rio Hondo.&nbsp;Alhasil, mereka tercecer di grup belakang. Keduanya bahkan tidak mampu menembus 10 besar. Vinales berada di urutan ke-12, sementara Espargaro lebih mengecewakan lagi, finis di posisi ke-15. &nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">A new contender is born! 👏<a href="https://twitter.com/hashtag/ArgentinaGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#ArgentinaGP</a> 🇦🇷 <a href="https://t.co/g0rrq1mwkd">pic.twitter.com/g0rrq1mwkd</a>— MotoGP™🏁 (@MotoGP) <a href="https://twitter.com/MotoGP/status/1642590717401858048?ref_src=twsrc%5Etfw">April 2, 2023</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div><figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/UW15KwGQlVI"></oembed></figure>

Rider Mooney VR46 Racing Team Marco Bezzecchi sukses meraih kemenangan MotoGP perdananya secara sensasional di Argentina.

Hasil MotoGP Argentina 2023: Marco Bezzecchi Kuasai Wet Race, Francesco Bagnaia Blunder

<ul><li>Marco Bezzecchi merindukan kehadiran Valentino Rossi di paddock MotoGP.</li><li>Menurutnya, Valentino Rossi masih sering memantau perkembangan anak didiknya.</li><li>Sampai sekarang, Marco Bezzecchi mengaku belum bisa mengalahkan kecepatan Valentino Rossi.</li></ul>SKOR.id - Marco Bezzecchi mengakui bahwa Valentino Rossi masih memiliki kecepatan layaknya rider aktif MotoGP.The Doctor memutuskan pensiun sebagai rider MotoGP pada akhir musim 2021 dan di tahun selanjutnya comeback dengan memboyong tim bernama Mooney VR46 Racing Team.Sang adik Luca Marini dan anak didik di Academy VR46, Marco Bezzecchi, menjadi pembalap perdana tim satelit Ducati tersebut.Marco Bezzecchi pun sukses merebut titel Rookie of the Year dengan finis podium di GP Belanda 2022 dan pole position di Thailand.Seiring dengan suksesnya Mooney VR46 Racing Team, Rossi pun menjajal karier baru sebagai pembalap roda empat di ajang GT Racing.Sebagai anak didik Rossi, Bezzecchi mengakui bahwa dia merindukan keberadaan sang maestro di paddock MotoGP."Saya sangat merindukan kehadirannya di paddock. Akan tetapi, sekarang dia sudah memiliki karier di balap mobil dan saya turut bahagia," kata Bezzecchi dilansir dari Speedweek.Rider yang akrab disapa Bez tersebut mengatakan bahwa Rossi tidak serta merta meninggalkan anak didiknya di MotoGP.Hanya saja, Rossi yang kini telah memiliki seorang putri tidak setiap saat memiliki waktu untuk mengawasi anak didiknya.<img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Marco_Bezzecchi_Valentino_Rossi_dan_Luca_Marini_733209c073.jpg" alt="Marco Bezzecchi, Valentino Rossi, dan Luca Marini.">"Vale (Rossi) selalu bersama kami. Meskipun dia tidak lagi ada saat latihan bersama tetapi dia masih terus mengikuti aktivitas kami," ujar Bez."Ketika dia berada di rumah, dia pun menyempatkan diri latihan bersama kami," lanjutnya."Percayalah, meskipun dia tidak lagi ada di sini (MotoGP), dia selalu ada untuk mendukung kami."Salah satu agenda yang baru saja dilakukan Rossi dan para rider Academy VR46 adalah latihan bersama di Portugal dan Misano sebelum tes uji coba di Sepang bergulir.Pada momen tersebut, Bez mengakui bahwa Rossi yang telah berusia 44 tahun masih memiliki kecepatan layaknya rider aktif MotoGP saat ini."Sayangnya, iya. Dia masih sangat cepat," kata Bez mengagumi kemampuan sang guru."Terakhir kali kami latihan bersama di Misano, dia mengalahkan saya. Akan tetapi, lain kali giliran saya yang mengalahkannya."<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/Ll7hk3PFEgM"></oembed></figure>

Marco Bezzecchi mengaku masih kalah cepat dari Valentino Rossi dalam latihan di Misano sebelum uji coba MotoGP 2023 di Sepang.

Marco Bezzecchi: Valentino Rossi Masih Sangat Cepat

<ul><li>Mooney VR46 Racing Team resmi memperkenalkan Luca Marini dan Marco Bezzecchi untuk Kejuaraan Dunia MotoGP 2023 paada Senin (6/3/2022).</li><li>Ini menjadi musim kedua VR46 Racing turun penuh sebagai tim di MotoGP.&nbsp;</li><li>Valentino Rossi pun memberikan targetnya untuk Marini dan Bezzecchi pada MotoGP 2023.</li></ul>SKOR.id – Didirikan oleh legenda hidup balap motor dunia Valentino Rossi pada 2014, tahun ini skuad VR46 Racing Team akan menjalani musim ke-10 di Kejuaraan Dunia Balap Motor.&nbsp;Di kelas-kelas bawah, Moto3 dan Moto2, VR46 Racing bisa dibilang sudah merebut segalanya. Total 28 kemenangan race (9 di Moto3 dan 19 Moto2) sudah dikantongi.&nbsp;Bahkan, gelar juara dunia pembalap sudah pernah dirasakan VR46 Racing lewat Francesco “Pecco” Bagnaia (kini andalan Ducati Lenovo Team di MotoGP) di Moto2 pada 2018 dan satu gelar tim (Moto2 2020).&nbsp;Pada musim pertamanya di MotoGP sebagai tim penuh, musim 2022, skuad asal Tavuilla, Italia, itu juga tidak buruk.&nbsp;Tak kurang 231 poin dipersembahkan Luca Marini dan Marco Bezzecchi untuk VR46 Racing pada MotoGP 2022 lalu. Sejumlah finis 10 besar, satu podium, satu pole position, dan gelar Rookie of The Year diberikan oleh Bezzecchi.&nbsp;Dengan komposisi tim yang solid: pembalap muda berbakat sekelas Luca Marini dan Marco Bezzecchi, pengawasan penuh dari Valentino Rossi selaku pemilik, dimpimpin oleh Alessio “Uccio” Salucci sebagai team director serta Pablo Nieto sebagai team manager, wajar jika VR46 Racing mematok target tinggi di MotoGP 2023.&nbsp;Paket teknologi asli Italia buatan Ducati, motor jawara MotoGP 2022, kian menambah kepercayaan diri VR46 Racing. Meskipun, Marini dan Bezzecchi nanti akan menggeber Ducati Desmosedici GP22, motor Ducati musim lalu.&nbsp;<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/VR_46_Racing_Team_Marco_Bezzecchi_dan_Luca_Marini_e8b751b372.jpg" alt="VR46 Racing Team Marco Bezzecchi dan Luca Marini"><figcaption>Dua pembalap Mooney VR46 Racing Team, Marco Bezzecchi (foto kiri) dan Luca Marini saat perkenalan tim. (Facebook: Mooney VR46 Racing Team)</figcaption></figure>Luca Marini yang pada 2023 akan menjalani musim ketiganya di MotoGP, terlihat sangat optimistis saat perkenalan tim yang dilakukan secara daring lewat video tersebut. Hal it tak lepas dari hasil-hasil bagus saat tes di Valencia pada November 2022 dan Sepang pada Februari lalu.&nbsp;“Motor ini tidak hanya indah dari sisi livery namun juga sangat cepat pada rangkaian tes lalu. Saya sudah merasa nyaman sejak awal dengan motor ini. Namun, kami masih harus menunggu (sampai balapan sebenarnya),” kata adik tiri Valentino Rossi tersebut.&nbsp;“Kami memang tidak banyak melakukan tes. Tetapi kecepatan motor ini sangat bagus. Kami yakin mampu bersaing untuk merebut lima besar di setiap balapan nanti.&nbsp;“Para pembalap tim pabrikan mungkin harus menyesuaikan diri dahulu pada balapan-balapan awal. Saat itulah kami akan mencoba mengeksploitasi segalanya.”Mengacu torehan Enea Bastianini (musim ini mulai turun untuk Ducati Lenovo Team) yang tahun lalu mampu memenangi empat balapan hingga finis P3 klasemen akhir di atas Ducati Desmosedici GP22, rasanya ambisi Marini da Bezzecchi tahun ini tidak akan terlalu muluk.“Untuk warna dan livery, saya sangat menyukainya. Aura motor balapnya sangat kuat. Warna hitam juga bagus, tampak agresif,” ucap Bezzecchi.&nbsp;Marco Bezzecchi yang musim lalu memakai Ducati GP21, juga menyambut baik kesempatan untuk turun dengan Ducati GP22.&nbsp;<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Marco_Bezzecchi_Valentino_Rossi_dan_Luca_Marini_733209c073.jpg" alt="Marco Bezzecchi, Valentino Rossi, dan Luca Marini."><figcaption>Marco Bezzecchi, Valentino Rossi, dan Luca Marini. (Facebook: Mooney VR46 Racing Team)</figcaption></figure>“Saat tes lalu, saya sudah merasakan perbedaannya. Motor ini (GP22) lebih baik daripada motor tahun lalu. Koneksi dengan gas langsung responsif dan paket aerodinamikanya juga impresif,” ucap Bezzecchi yang bersama Marini jebolan VR46 Riders Academy itu.&nbsp;“Saya ingin memenangkan balapan pertama di MotoGP, itulah tujuan saya. Kami mulai dengan paket teknis yang sudah disiapkan, kompetitif, dan cepat. Kami sudah siap, mungkin lebih daripada pembalap resmi (tim pabrikan).”&nbsp;Valentino Rossi selaku pemilik tim mengharapkan MotoGP 2023 menjadi tahun yang luar biasa bagi Mooney VR46 Racing Team.&nbsp;“Tahun lalu kami melakukan debut di MotoGP setelah bertahun-tahun di Moto3 dan Moto2. Kami cepat, meskipun timnya baru. Kami memiliki dua pembalap yang sangat cepat,” kata juara dunia sembilan kali (125cc 1997, 250cc 1999, 500cc 2001, dan MotoGP 2002-2005, 2008, 2009) itu.&nbsp;“Saya berharap mereka dapat membuat langkah maju untuk meraih kemenangan pertama dan merebut podium sebanyak mungkin pada MotoGP musim ini.&nbsp;“Luca Marini akan menjalani musim ketiganya di MotoGP dan saya berharap banyak darinya. Dia telah membuat langkah besar, berkembang pesat, dan beberapa kali mendekati podium: dia pantas mendapatkannya. Saat tes ia juga sangat cepat dan kompetitif.&nbsp;“Marco Bezzecchi juga melakukannya dengan baik. Pada musim rookie di MotoGP yang seharusnya sulit bagi semua orang, dia mampu sangat bagus.&nbsp;“Dia merebut podium di Assen dan melakukan banyak balapan dengan pembalap tercepat hingga akhir. Dia harus terus seperti ini dan bisa meningkat menjadi lebih cepat lagi di tahun keduanya di kelas atas.”&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/asIq4c1LWDY"></oembed></figure>&nbsp;

Valentino Rossi ingin timnya segera merebut kemenangan pertama di MotoGP, musim ini. 

Latest Articles - Mooney VR46 Racing Team