SKOR.id - Golden Boot atau nama resminya adalah European Golden Shoe salah satu penghargaan individu yang bergengsi bagi pemain sepak bola.Gelar yang juga menjadi impian sebagian besar para pencetak gol, termasuk Kylian Mbappe.Penyerang asal Prancis ini selalu ada di podium, namun karena satu dan sejumlah alasan, Kylian Mbappe selalu gagal meraih trofi Sepatu Emas tersebut, tidak terkecuali musim ini.Meski musim 2024-2025 ini masih panjang, namun mengharapkan Kylian Mbappe berada di posisi teratas peringkat Golden Shoe 2024-2025 tampaknya nyaris mustahil.Semua itu karena hingga saat ini, Sabtu (7/12/2024), penyerang Real Madrid ini baru mengoleksi 8 gol di La Liga 2024-2025.Dengan pencapaian tersebut, Kylian Mbappe masih di peringkat ke-51 dalam daftar rangking European Golden Shoe 2024-2025 ini.Robert Lewandowski masih memimpin daftar penghargaan di tahun 2024-2025 ini setelah penyerang Barcelona tersebut mengoleksi 15 gol di La Liga 2024-2025.Di bawahnya ada Harry Kane yang mengoleksi 14 gol bersama Bayern Munchen. Dari 10 peringat teratas, ada sejumlah bintang dari lima liga top Eropa.Mohamed Salah contohnya yang ada di posisi ke-5 setelah mengoleksi 13 gol untuk Liverpool. Lalu Omar Marmoush, bintang Eintrahct Frankfurt yang juga mengoleksi 13 gol di Bundesliga.Sedangkan penyerang Manchester City, Erling Haaland, di peringkat ke-8 dengan koleksi 12 gol yang diciptakannya di Liga Inggris 2024-2025 ini.Jumlah yang sama juga diciptakan penyerang Atalanta, Mateo Retegui, yang berada di posisi ke-9 klasemen sementara European Golden Shoe hingga hari ini.Penghargaan ini akan diberikan setelah musim ini berakhir, &nbsp;karena itu masih ada waktu bagi Kylian Mbappe untuk memperbaiki posisinya.Untuk melihat nama Kylian Mbappe dalam peringkat tersebut, baru ditemui di posisi ke-51. Dia ditemani rekan setimnya di Real Madrid, Vinicius Junior, yang mengoleksi 8 gol di La Liga musim ini dan berada di posisi ke-49.Padahal, di awal musim ini, Kylian Mbappe salah satu nama yang juga diprediksi berpeluang untuk meraih Sepatu Emas Eropa setelah dirinya bergabung ke Real Madrid.Namun, kemungkinan tersebut tampaknya tidak akan terjadi, kecuali Kylian Mbappe berhasil mencapai perubahan drastis terkait situasinya saat ini di Real Madrid.Mantan pemain Paris Saint-Germain tersebut ternyata kesulitan setelah bergabung ke Real Madrid. Situasi ini bukan karena Kylian Mbappe kurang mendapatkan menit bermain melainkan karena ada momen yang membuatnya kesulitan mencetak gol.Kegagalan mencetak gol dari titik penalti ketika menghadapi Athletic Bilbao salah satu yang membuat Kylian Mbappe tertinggal jauh.Kalau saja bintang 25 tahun ini mampu mencetak gol dari penalti saat lawan Athletic Bilbao, posisinya tentu akan ada di peringkat ke-20 dalam kelompok pemain yang telah mengoleksi 9 gol.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Kylian_Mbappe_penyerang_Real_Madrid_9613681483.jpeg" alt="Penyerang Real Madrid, Kylian Mbappe. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)."><figcaption>Penyerang Real Madrid, Kylian Mbappe, sulit mendapatkan trofi European Golden Shoe 2024-2025. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).</figcaption></figure>Masuk Tiga BesarMalam ini, Kylian Mbappe dapat menambah jumlah golnya dan memperbaiki posisinya di daftar peringkat Golden Shoe 2024-2025.Real Madrid akan tandang menghadapi Girona dalam lanjutan La Liga 2024-2025 malam ini atau Minggu (8/12/2024) pukul 03.00 WIB.Fans Real Madrid menginginkan melihat penyerang mereka masuk dalam persaingan gelar Golden Shoe 2024-2025 ini.Laga menghadapi Girona menjadi tantangan bagi Kyian Mbappe. Pemain yang juga pernah memperkuat Monaco ini selalu berhasil berada di tiga besar European Golden Shoe.Pada 2021-2022 contohnya, Kylian Mbappe mengakhiri musim itu di posisi kedua daftar Golden Shoe, di bawah Robert Lewandowski yang ketika itu mencetak 35 gol.Sedangkan di musim 2022-2023, Kylian Mbappe di posisi ketiga setelah mengoleksi 29 gol. Kylian Mbappe kalah bersaing dengan Erling Haaland mengoleksi 36 gol.Sedangkan di musim 2023-2024, Kylian Mbappe di posisi ketiga setelah mengoleksi 27 gol.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/6zChQDfNZCE?si=D5Y6YYaVci1b7k3O" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Setelah selalu berada di podium dalam tiga musim terakhir, Kylian Mbappe kini tampaknya harus melupakan trofi European Golden Shoe 2024-2025.

World

Persaingan Sepatu Emas Eropa 2024-2025: Kylian Mbappe di Posisi Ke-51

SKOR.id - Real Madrid akan tandang ke Stadion Montilivi, menghadapi Girona dalam laga pekan ke-16 La Liga 2024-2025.Berikut ini prediksi dan link live streaming Girona vs Real Madrid di La Liga 2024-2025. Laga Girona vs Real Madrid akan digelar malam ini atau Minggu (8/12/2024) pukul 03.00 WIB.Live streaming Girona vs Real Madrid di La Liga 2024-2025 dapat disaksikan di Vidio.com dan RCTI Plus. Link live streaming Girona vs Real Madrid ada di akhir tulisan ini.Real Madrid berharap kembali ke trek kemenangan setelah di laga sebelumnya mereka takluk 1-2 dari tuan rumah Athletic Bilbao.Kekalahan tersebut membuat Los Blancos kini tetap di bawah Barcelona, di peringkat kedua klasemen sementara La Liga 2024-2025 dengan jarak empat poin dari pemimpin klasemen sementara, Barcelona.Sedangkan Girona jelang laga ini ada di peringkat kedelapan klasemen sementara. Girona asuhan Michel dapat mencuri poin dalam laga nanti.Girona telah meraih 10 poin dari empat laga terakhir La Liga, dengan meraih 3 kemenangan dan 1 kali imbang, yang membuat mereka berhasil ke peringkat delapan saat ini.Laga ini akan menempatkan Kylian Mbappe kembali dalam sorotan. Kekalahan dari Athletic Bilbao tidak terlepas dari kegagalan Kylian Mbappe dalam memanfaatkan kesempatan mencetak gol dari penalti.Kylian Mbappe telah menyampaikan permintaan maaf melalui media sosial, namun tentu saja itu belum membuatnya terhindar dari kritik yang dilontarkan fans Real Madrid."Penalti salah satu isu yang menarik perhatian, untuk saat ini, terkadang Anda termotivasi dan pada momen lainnya tidak," kata pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti."Dia (Kylian Mbappe) harus melihat kembali semuanya, dia harus berjuang, berkorban, karena cepat atau lambat masalah penalti itu akan berakhir," Carlo Ancelotti menambahkan.Namun demikian, menurut Carlo Ancelotti, dalam dua laga terakhir, performa Kylian Mbappe justru lebih baik terlepas dari kegagalan penalti tersebut.Kekalahan dari Athletic Bilbao merupakan kekalahan kedua yang dialami Real Madrid di La Liga pada musim ini.Tim asuhan Carlo Ancelotti kini ada di posisi kedua klasemen sementara dengan mengoleksi 33 poin dari 15 pertandingan sejauh ini. Mereka berjarak empat poin dari Barcelona.Karena itu, laga menghadapi Girona memberikan tekanan bagi Real Madrid untuk kembali meraih tiga poin. Bagi Kylian Mbappe, bintang asal Prancis ini harus memperlihatkan performa yang lebih baik lagi dalam meraih kemenangan tersebut.Kondisi Terkini Kedua TimGirona: Viktor Tsyhankov dan Yangel Herrera tidak dapat tampil di laga ini karena kondisi keduanya yang masih proses penyembuhan cedera.Yaser Asprilla juga diragukan meski ada kemungkinan sang pemain dapat tampil. Miguel dan Ladislav Krejci hanya cedera ringan.Real Madrid: David Alaba, Dani Carvajal, Eder Militao, dan Eduardo Camavinga dipastikan tidak dapat tampil karena masih cedera.Kondisi yang sama juga terjadi dengan penyerang andalan Real Madrid, Vinicius Junior, yang kemungkinan baru bisa tampil di laga lawan Atalanta di ajang Liga Champions.Perkiraan Susunan PemainGirona (3-5-2): Paulo Gazzaniga; Ladislav Krejci, David Lopez, Daley Blind; Donny van de Beek, Arnau Martinez, Ivan Martin, Oriol Romeu, Miguel Gutierrez; Bojan Miovski, Bryan GilPelatih: MichelReal Madrid (4-3-1-2): Thibaut Courtois; Lucas Vazquez, Raul Asencio, Antonio Rudiger, Ferland Mendy; Federico Valverde, Aurelien Tchouameni, Luka Modric; Jude Bellingham; Rodrygo Goes, Kylian MbappePelatih: Carlo AncelottiHead to head 10 Laga 3 Girona menang 6 Real Madrid menang 1 ImbangLima Pertemuan Terakhir 10/02/2024 Real Madrid 4-0 Girona - La Liga 30/09/2023 Girona 0-3 Real Madrid - La Liga 25/04/2023 Girona 4-2 Real Madrid - La Liga 30/10/2022 Real Madrid 1-1 Girona - La Liga 17/02/2019 Real Madrid 1-2 Girona - La LigaPrediksi Skor.id:Girona 1-2 Real MadridBerikut Ini Link Live Streaming Girona vs Real Madrid di La Liga 2024-2025:<a href="https://www.vidio.com/live/6317-bein-3?schedule_id=3903221">Link Live Streaming Girona vs Real Madrid</a><a href="https://www.rctiplus.com/videoplus/livetv?channel=124">Link Live Streaming Girona vs Real Madrid</a><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/6zChQDfNZCE?si=D5Y6YYaVci1b7k3O" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Prediksi dan link live streaming Girona vs Real Madrid di La Liga 2024-2025 yang akan digelar pada Minggu (8/12/2024) pukul 03.00 WIB.

La Liga

Prediksi dan Link Live Streaming Girona vs Real Madrid di La Liga 2024-2025

SKOR.id – Kylian Mbappe, transfer musim panas yang paling banyak dibicarakan menjelang&nbsp;bergulirnya&nbsp;musim 2024-2025, sedang menjalani hari-hari&nbsp;tidak baiknya sebagai pemain Real Madrid CF.&nbsp;Setelah gagal mengeksekusi penalti krusial melawan Liverpool&nbsp;FC&nbsp;pada pertandingan Liga Champions, pekan lalu,&nbsp;Mbappe mengulangi kesalahan tersebut saat melawan Athletic Club Bilbao di pertandingan ke-16 La&nbsp;Liga&nbsp;pada&nbsp;Rabu&nbsp;(4/12/2024) malam lalu.Kekalahan dari Liverpool (0-2) dan Bilbao (1-2) mungkin saja tidak terjadi jika Mbappe mampu menuntaskan tugasnya sebagai ekskutor penalti.Kegagalan dua penalti itu menjadi catatan tersendiri bagi Mbappe. Statistik mencatat Mbappe telah gagal mengeksekusi empat penalti tahun ini—dua bersama klub sebelumnya Paris Saint-Germain (PSG) dan sekarang dua bersama Madrid. Ini menandai pertama kalinya dalam karir profesionalnya dia gagal melakukan empat penalti dalam satu tahun kalender dan pertama kali gagal mengeksekusi dua penalti dalam minggu yang sama.Statistik mencatat bahwa Mbappe telah gagal mengeksekusi dua dari lima penalti untuk Real Madrid di semua kompetisi, termasuk Piala Super UEFA, La Liga, dan Liga Champions. Ini menjadikan Mbappe sebagai pemain La Liga yang paling banyak menyia-nyiakan upaya penalti sejauh musim ini berjalan.&nbsp;Di La Liga, Mbappe baru mencetak delapan gol dari 14 kali dimainkan dan selalu starter. Ia baru mampu mencetak gol pada pekan kempat. Namun sejak absen karena cedera otot saat Los Blancos ditahan Atletico Madrid 1-1, Mbappe tak mampu konsisten mencetak gol.Di Liga Champions, Mbappe baru mencetak satu gol, sama dengan yang dibuatnya saat Madrid menang 2-0 atas Atalanta BC di Piala Super Eropa. Total, Mbappe mencetak 10 gol (dan dua assist) dari 20 pertandingan semua ajang bersama Madrid musim ini.&nbsp;Mengapa Mbappe terlihat kesulitan pada awal musim perdananya di Madrid? Apa yang membuat dirinya tidak mampu lebih konsisten mencetak gol?&nbsp;Skor.id akan coba membahasnya secara detail dalam Skor Special edisi kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).&nbsp;Sejumlah faktor diyakini membuat Mbappe belum mampu mengeluarkan performa terbaiknya bersama Real Madrid hingga saat ini.Tekanan yang Begitu BesarKylian Mbappe adalah salah satu marquee player—pemain papan atas—Real Madrid. Tidak mengherankan bila sejak kedatangannya ke Santiago Bernabeu, menjelang musim 2025-2025, ekspektasi sangat tinggi sudah ada di hadapannya.Kedatangan Mbappe di Madrid digembar-gemborkan sebagai penandatanganan impian, menyatukan salah satu talenta muda paling menarik di dunia dengan salah satu klub paling terkenal dalam sejarah sepak bola.&nbsp;Namun, seiring berjalannya musim, masih banyak pertanyaan mengenai pengaruh superstar Prancis itu di lapangan. Sementara rekan satu timnya secara konsisten memuji kemampuannya dalam latihan, penampilan pertandingannya agak tidak konsisten, membuat para penggemar dan pakar merenungkan alasan di balik perbedaan ini.Di tempat latihan, Mbappe dilaporkan mendapat pencerahan. Kecepatan, keterampilan, dan ketajamannya dalam mencetak gol terlihat jelas bagi semua orang yang menyaksikan sesinya.&nbsp;Rekan setimnya memuji kemampuannya dalam membuat penampilan luar biasa menjadi biasa saja, dan chemistry-nya dengan sesama penyerang telah menunjukkan tanda-tanda berkembang. Namun, ketika keadaan bersinar paling terang dan pertaruhannya paling tinggi, Mbappe sering kali gagal memberikan tingkat performa yang sama.Salah satu kemungkinan penjelasan atas perbedaan ini terletak pada tekanan dan ekspektasi yang menyertai kepindahan ke klub seperti Real Madrid.&nbsp;Beban sejarah—Madrid adalah klub terbaik Eropa dengan 15 trofi Liga Champions, termasuk lima yang direbut dalam 10 tahun terakhir, tuntutan basis penggemar, dan pengawasan terus-menerus dari media dapat membuat kewalahan bahkan bagi pemain paling berpengalaman sekalipun.&nbsp;Mbappe, meskipun memiliki bakat yang luar biasa, masih merupakan pemain yang relatif muda—baru 25 tahun—dan mungkin kesulitan untuk mengatasi tekanan yang sangat besar. Meskipun ia sudah pernah menjadi pilar Timnas Prancis saat merebut Piala Dunia 2018.Laporan dari sejumlah media juga menyatakan bahwa pemain yang dibesarkan AS Monaco itu mengalami tekanan emosional dan masalah psikologis yang pada gilirannya memengaruhi kinerjanya di lapangan. &nbsp;Pada Kamis (5/12/2024) pagi, sehari setelah kegagalan penaltinya melawan Athletic Bilbao, klip wawancara Cristiano Ronaldo dengan Rio Ferdinand muncul kembali.&nbsp;Mantan bintang Madrid ini berbicara tentang kedatangan Mbappe di Los Blancos, dan mencatat bahwa menghadapi tekanan di Bernabeu adalah prospek yang sangat berbeda dibanding di tempat lain.“Mari lihat apakah mereka masih mampu berpikir jernih dan bagus dalam menghadapi tekanan karena Real Madrid bukanlah PSG,” tutur pencetak gol terbanyak sepanjang masa Madrid tersebut.“Mbappe kini pergi ke sana. Akankah Madrid menjadi lebih baik atau buruk, tidak ada yang tahu. Saya kira Madrid akan tetap kuat. Namun, apakah mereka akan lebih baik dibanding tahun lalu? Saya tidak tahu, hanya Tuhan yang tahu. Tetapi mereka memiliki tim yang fantastis, sederet pemain yang fantastis.” &nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">The clip that is doing the rounds in Spain this morning. <a href="https://twitter.com/hashtag/Mbappe?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#Mbappe</a> <a href="https://twitter.com/hashtag/CR7?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#CR7</a> <a href="https://twitter.com/hashtag/RealMadrid?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#RealMadrid</a> <a href="https://t.co/P249NN41VG">pic.twitter.com/P249NN41VG</a>— Football España (@footballespana_) <a href="https://twitter.com/footballespana_/status/1864609582728757496?ref_src=twsrc%5Etfw">December 5, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Sistem Taktis dan Formasi dari Pelatih&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Faktor lain yang mungkin berkontribusi terhadap ketidakkonsistenan Mbappe adalah sistem taktis yang digunakan oleh pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti.&nbsp;Meskipun Ancelotti adalah pelatih yang sangat berpengalaman dengan rekam jejak yang terbukti—salah satunya pelatih dengan gelar Liga Champions terbanyak, lima (tiga besama Madrid), taktik dari pria asal Italia itu mungkin tidak cocok dengan gaya bermain Mbappe.&nbsp;Ada kemungkinan Mbappe diminta memainkan peran yang tidak memungkinkannya mengekspresikan dirinya sepenuhnya. Hal tersebut bisa dilihat dari formasi yang dipakai Ancelotti.&nbsp;Sejak Mbappe datang, jika lini depan tidak bermasalah dengan cedera, Ancelotti sangat gemar memainkan formasi 4-3-3 dengan Mbappe sebagai striker didampingi Vinicius Junior di kiri dan Rodrygo di kanan. Namun ketika salah satu atau kedua winger asal Brasil itu absen, Mbappe terlihat kesulitan sebagai pemain nomor 9 dengan formasi 4-3-3.&nbsp;Saat Vinicius Jr absen di tiga pertandingan terakhir Madrid (melawan Liverpool, Getafe CF, dan Bilbao) misalnya. Saat melawan Liverpool, Ancelotti memakai formasi 4-4-2 double&nbsp;6 dengan menduetkan Mbappe dan Brahim Diaz di lini depan, dan terbukti kurang efektif.Melawan Getafe, Ancelotti memakai formasi 4-2-3-1 dengan Mbappe digeser ke sayap kiri mendampingi Jude Bellingham dan Diaz di kanan sedangkan Rodrygo sebagai ujung tombak. Hasilnya, Mbappe mampu mencetak satu gol dalam kemenangan 2-0 Madrid (satu gol lainnya dari Bellingham).&nbsp;Saat menghadapi Bilbao, Mbappe kembali menjadi striker bersama Rodrygo dalam skema 4-4-2. Namun, lagi-lagi hasilnya kurang optimal.Yang menarik, sejauh ini Mbappe terlihat lebih mudah mencetak gol saat dimainkan di sayap kiri dalam formasi 4-2-3-1 dengan Bellingham di tengah bergerak bebas, siapa pun di sayap kanan dan striker.&nbsp;Selama membela Madrid, Mbappe baru dua kali dimainkan sebagai left winger&nbsp;dan selalu mencetak gol (melawan CD Leganes dan Getafe di La Liga).<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/boks_Skor_Special_Kylian_Mbappe_M_Yusuf_Skor_id_70f19fa2a1.jpg" alt="boks Skor Special Kylian Mbappe - M. Yusuf Skor.id.jpg"><figcaption>Persentase gol Kylian Mbappe paling besar saat dirinya bermain di sayap kiri, meskipun tak jauh berbeda dengan ketika ia turun sebagai striker. (M. Yusuf/Skor.id).</figcaption></figure>Tuntutan FisikSelain sistem taktis dan formasi, tuntutan fisik untuk bermain di La Liga dan Liga Champions bisa sangat melelahkan. Mbappe mungkin memerlukan waktu untuk beradaptasi sepenuhnya dengan kerasnya sepak bola Spanyol. Cedera juga berperan, mengganggu ritme permainannya dan mencegahnya membangun momentum.Terlepas dari tantangan tersebut, tidak ada keraguan bahwa Mbappe memiliki potensi untuk menjadi pemain kelas dunia di Real Madrid. Bakatnya tidak dapat disangkal. Dengan waktu dan kesabaran, dia dapat mengatasi kendala yang dia hadapi saat ini.&nbsp;Manajemen klub dan staf pelatih harus memberinya dukungan dan bimbingan yang dia butuhkan untuk mencapai potensi penuhnya.&nbsp;Masa PenyesuaianSalah satu aspek yang menarik dari situasi Mbappe adalah perbandingannya dengan transfer pemain terkenal lainnya. Ketika pemain sekalibernya pindah ke klub baru, seringkali ada masa penyesuaian.&nbsp;Namun, beberapa pemain tampaknya beradaptasi lebih lancar dibandingkan yang lain. Faktor-faktor seperti gaya bermain, chemistry tim, dan tuntutan spesifik dari liga baru semuanya dapat memengaruhi kemampuan pemain untuk mulai bekerja.Bobot EkspektasiSelain itu, bobot ekspektasi dapat menjadi faktor penting. Mbappe dibawa ke Real Madrid untuk menjadi wajah dari franchise tersebut dan memimpin tim menuju kejayaan di masa depan. Harapan seperti itu dapat memotivasi sekaligus melumpuhkan.&nbsp;Ketakutan akan kegagalan terkadang dapat menghambat kinerja seorang pemain, menyebabkan mereka bermain secara tentatif dibandingkan dengan kebebasan dan kepercayaan diri yang mereka tunjukkan di klub sebelumnya.Nuansa Taktis Permainan dan Dinamika Ruang GantiPenjelasan potensial lainnya atas ketidakkonsistenan Mbappé terletak pada nuansa taktis permainannya. Meskipun ia mungkin unggul dalam aspek-aspek tertentu dalam permainan, seperti kecepatan dan dribel, ia mungkin kurang dalam aspek-aspek lain, seperti kesadaran posisi hingga kontribusi defensif.&nbsp;Tuntutan sepak bola modern sering kali mengharuskan pemainnya serba bisa dan mudah beradaptasi, dan Mbappe mungkin perlu mengembangkan permainannya lebih jauh untuk menjadi penyerang yang benar-benar lengkap.Selain itu, dinamika di ruang ganti Real Madrid juga bisa berperan. Meskipun Mbappe tidak diragukan lagi adalah pemain bertalenta, kini dia bergabung dengan tim yang sudah penuh bintang. Menetapkan dirinya sebagai pemimpin tim yang tak terbantahkan mungkin membutuhkan waktu, dan dia mungkin perlu menemukan cara untuk menyeimbangkan ambisinya dengan kebutuhan kolektif.Kesimpulannya, masa Kylian Mbappe di Real Madrid ditandai dengan suka dan duka. Meskipun bakatnya tidak dapat disangkal, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan penampilannya tidak konsisten. Seiring berjalannya musim, akan menarik untuk melihat bagaimana Mbappé beradaptasi dengan lingkungan barunya dan apakah dia dapat memenuhi potensi besar yang telah dia tunjukkan sekilas.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ufl2LojeSQw?si=ZAgto-6rXbxXuBJc" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Performa Kylian Mbappe belum benar-benar konsisten bersama Real Madrid.

Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage situs Skor.id.

SKOR SPECIAL

Mengapa Kylian Mbappe Belum Konsisten di Real Madrid

SKOR.id&nbsp;– Carlo Ancelotti, salah satu manajer sepak bola paling berprestasi, mendapati dirinya menjalani salah satu masa terberatnya sebagai pelatih kepala Real Madrid.&nbsp;Kekalahan terkini ini di Anfield dari tuan rumah Liverpool FC (0-2) di Liga Champions telah memperkuat kritik terhadap tim dan menimbulkan pertanyaan tentang integrasi pemain bintang Kylian Mbappe ke dalam skuad.&nbsp;Meskipun banyak keraguan, pelatih asal Italia ini telah menyampaikan pesan mengejutkan dan berani yang menggarisbawahi keyakinannya yang tak tergoyahkan terhadap potensi klub, yang sudah dua periode dilatihnya (2013-2015 dan 2021-sekarang) itu.Di Liga Champions yang memakai format liga mulai musim 2024-2025 ini, Madrid mengawalinya dengan buruk. Madrid, juara Liga Champions terbanyak (15), hanya dua kali menang masing-masing atas VfB Stuttgart (3-1) dan Borussia Dortmund (5-2). Selebihnya, Los Blancos dihantam LOSC Lille (0-1), AC Milan (1-3), dan Liverpool (0-2).&nbsp;Alhasil, dari lima pertandingan, Madrid hanya berada di peringkat ke-24 dari 36 tim atau batas akhir fase play-off knockout.&nbsp;Sebenarnya, apa saja yang menjadi masalah bagi Madrid hingga terpuruk, karena di La Liga mereka juga cukup kerepotan mengejar rival abadi, FC Barcelona, yang berada di puncak klasemen. Apakah adaptasi Mbappe menjadi salah satu penyebab? Mengapa Ancelotti masih yakin dengan peluang Madrid di Liga Champions?&nbsp;Skor.id akan coba membahasnya secara detail dalam Skor Special edisi kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).&nbsp;Mbappe: Teka-teki Hebat&nbsp;Tantangan utamanya adalah adaptasi Mbappe, pemain besar yang dipandang sebagai pusat masa depan Madrid, yang baru didatangkan dari Paris Saint-Germain (PSG) pada musim ini.Awalnya ditempatkan sebagai striker sentral untuk mengakomodasi dominasi Vinicius Jr. di sayap kiri, Mbappe kesulitan beradaptasi.&nbsp;Bahkan ketika cedera Vinicius membuat bintang Timnas Prancis itu mendapatkan kembali posisi pilihannya di sayap kiri untuk melawan Liverpool, Mbappe menampilkan salah satu permainan yang paling mengecewakan dalam beberapa waktu terakhir sehingga menuai kritik keras.Tantangan besar bagi Ancelotti musim ini adalah mencari cara untuk memaksimalkan pengaruh Mbappe. Ia datang sebagai permata mahkota strategi transfer Madrid, namun penampilannya belum memenuhi ekspektasi.&nbsp;Kurangnya sinergi antara Mbappe dan Vinícius semakin memperumit masalah, membuat tim tidak mampu mengeluarkan potensi serangannya secara maksimal.Perjuangan Mbappe terlihat jelas di Anfield, saat ia gagal memberikan pengaruh sehingga menimbulkan rasa frustrasi dari para penggemar dan analis. Namun, Ancelotti tetap yakin bahwa bakat luar biasa Mbappe pada akhirnya akan bersinar, sebuah elemen penting jika Madrid ingin mencapai tujuan utamanya.Musim perdana Mbappe di Madrid sebenarnya tidak bisa dibilang semua buruk. Di Liga Champions, ia memang baru mencetak satu gol dan satu assist&nbsp;dari lima kali dimainkan.&nbsp;Tetapi di La Liga Spanyol, Mbappe sudah membuat delapan gol dan satu assist&nbsp;dari 13 kali diturunkan. Satu gol dicetaknya saat Madrid membungkam tamunya Getafe CF, 2-0, pada Minggu (1/12/2024) sore waktu setempat.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/boks_skor_special_carlo_ancelotti_real_madrid_Jovi_Arnanda_Skor_id_12415fd2a1.jpg" alt="boks skor special carlo ancelotti real madrid - Jovi Arnanda Skor.id.jpg"><figcaption>Statistik dan pencapaian Carlo Ancelotti sebagai pelatih Real Madrid memang impresif. (Jovi Arnanda/Skor.id)</figcaption></figure>Penyebab Krisis di Madrid Bukan Hanya Mbappe&nbsp;Lantas, apakah belum adaptifnya Mbappe menjadi satu-satunya penyebab kemunduran Madrid saat ini? Ternyata tidak.&nbsp;Sederet pemain penting Madrid mengalami cedera beruntun dan para penggantinya belum mampu menyamai performa para bintang Los Blancos itu.&nbsp;Bek-bek kawakan sekelas David Alaba, Eder Militao, dan Dani Carvajal, gelandang berpengaruh, yakni Aurelien Tchouameni dan Eduardo Camavinga, serta Vinicius Jr dan Rodrygo di barisan depan, sempat mengalami cedera.&nbsp;Beruntung, Rodrygo sudah bisa kembali ke lapangan saat Madrid menang atas Getafe, 2-0, di La Liga. “Tchouameni akan kembali pada laga berikutnya sedangkan Camavinga akan segera kembali,” ujar Ancelotti lewat situs resmi Madrid.&nbsp;Permainan Madrid juga belum seimbang benar saat menghadapi situasi bertahan maupun menyerang atau sebaliknya. Hal itu bukan hanya karena absennya sejumlah bintang.&nbsp;Di belakang, perginya Nacho yang selama ini mampu menutup posisi manapun di barisan bek, ternyata baru terasa saat ini.&nbsp;Di tengah, Federico Valverde yang diplot untuk menggantikan Toni Kroos yang pensiun, belum mampu menjalankan perannya dengan baik. Luka Modric tidak mampu bermain maksimal selama 90 menit karena faktor usia (kini 39 tahun). Tchouameni dan Camavinga juga sama-sama belum begitu matang memerankan gelandang jangkar dengan baik.&nbsp;Belum maksimalnya posisi para gelandang Madrid sedikit banyak juga dipengaruhi Jude Bellingham yang musim ini bermain lebih ke dalam. Musim lalu, ia dibebaskan bergerak di belakang dua penyerang sehingga mampu sangat produktif mencetak gol.&nbsp;Kini, ia lebih banyak bermain sebagai gelandang kanan dan salah satu tugas utamanya adalah menghentikan awal serangan lawan, begitu tekanan Madrid mampu dinetralisasi.Pernyataan Percaya Diri Ancelotti yang Menakjubkan&nbsp;Meski tekanan semakin memuncak, Ancelotti menunjukkan kepercayaan diri yang tak tergoyahkan terhadap timnya. Menurut Alberto Cerruti, jurnalis La Gazzetta dello Sport dan teman dekat sang manajer, Ancelotti mengiriminya pesan yang sangat optimistis ketika ditanya tentang situasi Madrid.&nbsp;“Beri tahu mereka apa saja. Tetapi, yang paling penting adalah Real Madrid akan lolos ke final Liga Champions di Munchen,” kata Ancelotti terkait final Liga Champions 2024-2025 yang akan dimainkan pada 31 Mei 2025 di Allianz Arena, Munchen, Jerman, tersebut.Cerruti membagikan komentarnya di program radio El Larguero, yang memicu diskusi luas. Pernyataan tersebut mencerminkan pola pikir tangguh dari seorang manajer yang percaya pada kemampuan skuadnya untuk meniru keajaiban masa lalu, ketika kesulitan membuka jalan menuju kemenangan.Sejarah Berpihak ke MadridSejarah Real Madrid di Liga Champions memberikan banyak alasan bagi siapa pun, termasuk Ancelotti, untuk tetap optimistis. Berkali-kali, klub ini melewati kemunduran di awal kompetisi hanya untuk muncul sebagai kekuatan dominan di babak sistem gugur.&nbsp;Kemampuan untuk berkembang di bawah tekanan menjadi salah satu alasan kepercayaan diri Ancelotti untuk mencapai final tetap tidak tergoyahkan.Statistik Madrid di Liga Champions memang impresif. Lihat saja 20 tahun ke belakang, misalnya. Los Blancos hanya tiga kali (2009-2010, 2018-2019, 2019-2020) terhenti di 16 besar.&nbsp;Selebihnya, mereka minimal terhenti di semifinal. Jika mampu menembus final, Madrid pasti memenanginya (2013-2014, 2015-2016, 2016-2017, 2017-2018, 2021-2022, 2023-2024).Keajaiban Los Blancos Lainnya di Cakrawala?Meskipun performa dan statistik saat ini mungkin tidak menguntungkan Real Madrid, sejarah klub dan mentalitas juara menunjukkan bahwa klaim berani Ancelotti tidak sepenuhnya dibuat-buat.&nbsp;Jalan menuju final Munchen tentu akan penuh tantangan. Namun, manajer sarat pengalaman berusia 65 tahun tersebut nampaknya bertekad untuk melakukan perubahan besar lainnya.&nbsp;Hanya waktu yang akan membuktikan apakah Ancelotti dapat mengubah awal yang penuh gejolak menjadi babak lain kejayaan Los Blancos di Liga Champions. Untuk saat ini, pesannya jelas: Real Madrid tidak pernah menyerah.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/w0cSFhTHulM?si=Rfc1M3wDeBHCmCMW" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Seorang jurnalis Italia mengungkapkan pernyataan pelatih Carlo Ancelotti soal kans Real Madrid di Liga Champions usai dibekap Liverpool.

Mengapa Carlo Ancelotti Optimistis soal Kans Real Madrid di Liga Champions

SKOR.id - Berikut ini hasil pertandingan anatra Real Madrid vs Getafe di La Liga (Liga Spanyol) 2024-2025.Pertandingan antara Real Madrid vs Getafe kali ini dilangsungkan di Estadio Santiago Bernabeu, Minggu (1/12/2024) pukul 22.15 WIB.Real Madrid tampil positif dan berhasil meraih kemenangan 2-0 atas Getafe pada pertandingan ini.Gol Real Madrid pada laga ini diciptakan Jude Bellingham (30'-pen) dan Kylian Mbappe (38').Hasil ini membuat Los Blancos naik ke posisi kedua dengan perolehan 33 poin dari 14 pertandingan di La liga 2024-2025.Masalah cedera pemain membuat Carlo Ancelotti tak bisa memainkan beberapa pemain andalan Real Madrid.Pada laga ini, trio lini depan diisi oleh Rodrygo Goes, Kylian Mbappe, dan Brahim Diaz, sementara Vinicius Junior masih menepi karena cedera.Lini tengah Los Blancos diisi oleh Jude Bellingham, Dani Ceballos, dan Federico Valverde.Sementara Lucas Vazquez, Raul Asencio, Antonio Rudiger, dan Fran Garcia, mengawal Thibaut Courtois di sektor belakang.Real Madrid coba langsung menekan pertahanan Getafe sejak awal pertandingan, salah satunya melalui pergerakan Fran Garcia.Rodrygo sempat terjatuh di kotak penalti pada menit kesembilan, tetapi wasit tak melihat ada pelanggaran.Menit ke-18, kerja sama Kylian Mbappe dan Lucas Vazquez masih gagal menemui sasaran, setelah melenceng dari gawang Getafe.Getafe mencatatkan tembakan terarah pertama mereka pada menit ke-23 melalui akse Juan Iglesias yang dapat diamankan Thibaut Courtois.Real Madrid mendapatkan kesempatan mencetak gol melalui eksekusi penalti, setelah Antonio Rudiger dijatuhkan di kotak terlarang.Jude Bellingham yang menjadi eksekutor berhasil menceploskan bola ke gawang Getafe yang dijaga David Soria.Keunggulan Los Blancos bertambah pada menit ke-38, setelah Kylian Mbappe berhasil meneruskan umpan Jude Bellingham.Skor 2-0 untuk keunggulan Real Madrid atas Getafe, bertahan hingga babak pertama berakhir.Pada babak kedua, Real Madrid masih menunjukkan dominasi mereka, meski Getafe sesekali mencoba menekan.Real Madrid sempat mendapat hadiah penalti di menit ke-50, tetapi wasit yang melihat VAR membatalkan keputusan tersebut.Getafe coba menekan, pada menit ke-56 tendangan Christiantus Uche mementur tiang gawang Los Blancos.Rodrygo memperoleh peluang apik pada menit ke-63, tetapi tendangannya masih bisa diblok.Tim tuan rumah mendapat peluang lain dari sepakan keras Federico Valverde di menit ke-72, tapi David Soria masih sigap menepis bola.Kylian Mbappe berkesempatan menambah torehan golnya di menit ke-77, tetapi sepakannya masih bisa diantisipasi.Getafe belum beruntung, peluang dari pemain mereka kembali membentur tiang Real Madrid di menit ke-85.Menit ke-90, Kylian Mbappe kembal mendapat peluang apik, tapi David Soria berhasil menepisnya.Tambahan lima menit tak dapat dimanfaatkan kedua tim, Real Madrid mengunci kemenangan 2-0 atas Getafe dan mendapat tambahan tiga poin penting.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ufl2LojeSQw?si=XZCFyv4kc0qTqyuf" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Hasil pertandingan Real Madrid vs Getafe pada lanjutan La Liga (Liga Spanyol) 2024-2025.

Hasil Real Madrid vs Getafe: Gol Kylian Mbappe Bantu Los Blancos Amankan 3 Poin

SKOR.id - Real Madrid berhasil meraih tiga poin setelah mengalahkan tuan rumah Leganes, 3-0, dalam pertandingan pekan ke-14 La Liga, Senin (25/11/2024) dini hari WIB.Tiga gol Real Madrid dalam pertandingan ini diciptakan Kylian Mbappe pada menit ke-43, lalu gol kedua ditorehkan Federico Valverde di menit ke-66.Sedangkan gol ketiga dari aksi Jude Bellingham pada menit ke-85 yang membuat Los Blancos pulang dengan membawa tiga poin.Kemenangan ini membuat Real Madrid berhasil memangkas jarak dengan Barcelona menjadi hanya empat poin.Barcelona di posisi pertama klasemen sementara dengan 34 poin sedangkan Real Madrid di peringkat kedua dengan 30 poin.Meski demikian, Real Madrid masih memiliki satu laga lebih banyak karena di laga ini mereka baru memainkan pertandingan ke-13 sedangkan Barcelona sudah tampil di 14 pertandingan.Kemenangan ini juga membuat Los Blancos berhasil mempertahankan trek kemenangan setelah di laga sebelumnya, sebelum jeda internasional, Real Madrid juga menang atas Osasuna.Dua kemenangan tersebut membbuat Real Madrid menjaga peluang mereka dalam persaingan gelar La Liga 2024-2025 ini.Di sisi lain, pertandingan ini juga memperlihatkan kembali terjadinya koneksi yang bagus antara Kylian Mbappe dan Vinicius Junior.Gol yang diciptakan Kylian Mbappe di laga ini memang tercipta setelah memanfaatkan assist Vinicius Junior.Gol tersebut juga merupakan gol ke-7 Kylian Mbappe di La Liga. Bintang asal Prancis ni mengakhiri kebuntuannya setelah tidak pernah mencetak gol di tiga laga sebelumnya.Gol di laga ini juga gol keempat antara Kylian Mbappe dan Vinicius Junior dari 17 pertandingan keduanya tampil bersama sejauh ini.Dari 4 gol tersebut, 3 gol Kylian Mbappe merupakan umpan Vinicius Junior sedangkan 1 gol Vinicius merupakan umpan dari Kylian Mbappe.Selama ini, keduanya memang disorot karena dinilai sama-sama sebagai pemain yang lebih bagus jika bermain di sayap kiri.Kylian Mbappe yang harus menjadi penyerang sedangkan Vinicius Junior tetap di posisinya sebagai sayap kiri.Namun demikian, di laga lawan Leganes ini, Carlo Ancelotti menurunkan pola 4-4-2 dengan menduetkan Vinicius Junior dan Kylian Mbappe.Hasilnya tampak lebih baik karena Kylian Mbappe kini memiliki duet yang akan membantunya mencetak gol.Hasil Pertandingan dan Susunan PemainLeganes 0-3 Real MadridGol: 0-1 (Kylian Mbappe, 43), 0-2 (Federico Valverde, 66), 0-3 (Jude Bellingham, 85)Leganes (4-2-3-1): Marko Dmitrovic; Andria Altimira, Sergio Gonzalez, Matija Nastasic, Javi Hernandez; Renato Tapia, Yvan Neyou; Juan Cruz, Darko Brasanac, Munir El Haddadi; Miguel de la FuentePelatih: Borja JimenezReal Madrid (4-4-2): Thibaut Courtois; Federico Valverde, Raul Asensio, Antonio Rudiger, Fran Garcia; Arda Guler, Eduardo Camavinga, Dani Ceballos, Jude Bellingham; Kylian Mbappe, Vinicius JuniorPelatih: Carlo AncelottiKartu kuning: Kartu merah: Wasit: Javier Alberola Stadion: Butargue Penonton: 12.338<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/r3f8pRVb1bo?si=qRKPCR-W0d881pNs" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Real Madrid menang 3-0 atas tuan rumah Leganes dalam laga La Liga 2024-2025 yang digelar Senin (25/11/2024) dini hari WIB.

Hasil Leganes vs Real Madrid: Los Blancos Menang 3-0, Kylian Mbappe Kembali Cetak Gol

SKOR.id - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengubah formasi, posisi, atau peran antara dua bintang andalannya, Vinicius Junior dan Kylian Mbappe.Dalam konferensi pers malam ini jelang laga Real Madrid vs Osasuna dalam lanjutan La Liga 2024-2025 pada Sabtu (9/11/2024) malam WIB, Carletto menegaskan persoalan timnya saat ini bukan di lini depan.Pelatih asal Italia ini menjawab pertanyaan mengapa dirinya tidak mengubah posisi lini depan timnya.Dalam ini ini, membuat Vinicius Junior menjadi penyerang dan memberikan posisi sayap kiri kepada Kylian Mbappe."Karena saya tidak ingin mengubah posisi pemain yang dapat memberikan perbedaan, juga karena Kylian Mbappe memiliki karakteristik sebagai seorang striker," kata Carlo Ancelotti, menjawab pertanyaan tersebut.Menurut Carlo Ancelotti, ketika pertandingan berjalan, ada momen di mana keduanya bertukar posisi."Namun, saya tidak ingin mengubah mereka. Seperti yang saya katakan, masalah kami bukan soal serangan, melainkan bagaimana kami saat bertahan," dia menambahkan.Sejak kehadiran Kylian Mbappe, isu tentang posisi penyerang sayap kiri sudah menjadi perdebatan. Awalnya dengan pertanyaan, apakah Vinicius Junior akan tetap di posisi aslinya meski Kylian Mbappe sudah bergabung?Seperti diketahui, Kylian Mbappe merupakan pemain yang memiliki kekuatan lebih bagus karena posisi aslinya di sayap kiri.Namun, peran tersebut sudah menjadi milik Vinicius Junior sejak di musim-musim sebelumnya.Hingga kemudian, setelah musim ini telah bergulir terlihat bahwa Vinicius Junior tetap di posisinya, yaitu sebagai pemain sayap kiri sedangkan Kylian Mbappe yang harus beradaptasi sebagai penyerang.Perdebatan ini menjadi isu yang dikaitkan dengan hasil buruk Real Madrid belakangan ini.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Kylian_Mbappe_Vinicius_Junior_ca1b9bbad5.jpg" alt="Kylian Mbappe dan Vinicius Junior duet maut Real Madrid. (Yusuf/Skor.id)."><figcaption>Kylian Mbappe (kiri) dan Vinicius Junior, penyerang Real Madrid di 2024-2025. (Yusuf/Skor.id).</figcaption></figure>Kekalahan telak dari Barcelona di El Clasico dalam ajang La Liga, 0-4, lalu kemudian dipukul AC Milan di ajang Liga Champions dengan skor 2-5.Deretan hasil buruk tersebut membuat muncul penilaian ada yang salah di Los Blancos. Dan, kesalahan tersebut adalah sikap Carlo Ancelotti yang tetap dengan keputusannya untuk membuat Kylian Mbappe bermain sebagai penyerang tengah.Jika melihat produktivitas gol, Real Madrid memang tetap tim yang produktif setelah tim ini mencatat 21 gol di La Liga dari 11 pertandingan.Namun, dari aspek pertahanan, gawang Real Madrid telah kemasukan 11 gol di La Liga sejauh ini. Dari rapor pemain, Vinicius Junior telah mengoleksi 9 gol di semua ajang, sedangkan Kylian Mbappe mencatat 8 gol.Karena itu, jika Carlo Ancelotti menilai persoalan timnya bukanlah di lini depan melainkan pertahanan, tentu saja dia memiliki alasan kuat dengan statistik yang diraih barisan depan timnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/AcAj3ySSKnY?si=y1QFYdvOhShPbp1O" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Jelang lawan Osasuna, Carlo Ancelotti menyatakan bahwa persoalan timnya bukan dari aspek serangan melainkan dari kemampuan timnya bertahan.

Carlo Ancelotti Tegaskan Tidak Akan Ubah Posisi Vinicius Junior dan Kylian Mbappe

SKOR.id - Didier Deschamps kembali meninggalkan Kylian Mbappe dari skuad Timnas Prancis yang akan tampil di ajang UEFA Nations League.UEFA Nations League 2024-2025 akan mulai memasuki pertandingan kelima dan keenam pekan depan, Prancis akan berhadapan dengan Israel dan Italia.Dilansir dari Sky Italia, Kylian Mbappe akan melewatkan dua laga terakhir di fase grup UEFA Nations League bersama Prancis.Sebelumnya pada bulan Oktober 2024, penyerang Real Madrid itu juga tidak masuk skuad Prancis.Kala itu Les Bleus tampil dua kali di UEFA Nations League, mereka mengalahkan Israel 4-1 dan Belgia 2-1.Pelatih Prancis, Didier Deschamps, menjelaskan situasi yang kini sedang dialami oleh Kylian Mbappe.Didier Deschamps telah mengajak berbicara pemain berposisi penyerang itu.Deschamps juga mengatakan tidak ada masalah di luar lapangan yang membuatnya mencoret Mbappe dari skuad Timnas Prancis.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Cover_Skor_Special_Didier_Deschamps_Hendy_AS_Skor_id_ad02572379.jfif" alt="Dengan reputasi, pengalaman, dan kemampuannya, Didier Deschamps masih sangat pantas menjadi pelatih Timnas Prancis. (Hendy AS/Skor.id)"><figcaption>Didier Deschamps, pelatih Timnas Prancis. (Hendy AS/Skor.id)</figcaption></figure>"Saya berbicara dengannya dan saya membuat keputusan ini karena saya pikir lebih baik seperti ini, begitulah kata-katanya," ujar Deschamps."Saya tidak punya niat untuk membahasnya, tapi saya bisa memberi tahu Anda dua hal: yang pertama adalah Kylian ingin datang," ujarnya."Yang kedua, tidak ada masalah di luar olahraga yang terkait dengan keputusan ini, praduga tak bersalah ada dan harus ada," ujar Deschamps menambahkan.Sebelumnya Mbappe sempat dikabarkan oleh media Swedia, sedang menjalani pemeriksaan kepolisian.Pemain berusia 25 tahun itu mendapat tuduhan pemerkosaan dan penyerangan seksual.Namun, tuduhan tersebut telah dibantah, Mbappe juga mengatakan bahwa itu adalah berita bohong.Beberapa waktu ini Mbappe memang sedang menjadi sorotan, penampilannya bersama Real Madrid pun dinilai kurang memuaskan.Eks pemain Paris Saint-Germain (PSG) itu disebut tidak cocok memerankan posisi nomor sembilan, dan terlalu malas menjemput bola.Pada kesempatan jeda internasional sebelumnya ia sempat dikabarkan mengalami cedera kecil.Sebelum dikabarkan pergi ke tempat hiburan malam, hingga muncul berita pelecehan seksual tersebut.Mbappe juga tampil kurang maksimal di laga El Classico melawan Barcelona, saat Real Madrid kalah 0-4.Ia beberapa kali terperangkap jebakan offside, yang membuatnya gagal bersinar di laga El Clasico.Terakhir kali ia tampil membela Prancis adalah pada laga melawan Belgia di laga kedua UEFA Nations League 2024-2025.Seusai pertandingan ia sempat dikabarkan terlibat dalam situasi panas bersama Mike Maignan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/VkuIRX7HHWg?si=1GzoBDfrA54qkFaA" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Didier Deschamps tak memanggil Kylian Mbappe dalam persiapan Prancis untuk laga UEFA Nations League 2024-2025.

Didier Deschamps Kembali Tak Panggil Kylian Mbappe ke Skuad Timnas Prancis

SKOR.id - Banyak Galacticos Real Madrid, tapi hanya satu yang mampu mencetak gol dalam debut di El Clasico.Pemain tersebut adalah Ronaldo Nazario. Momen tersebut terjadi pada 19 April 2003 di ajang La Liga yang dalam laga El Clasico yang berakhir 1-1.Selain Ronaldo Nazario, tidak ada Galacticos Real Madrid yang memiliki catatan bagus dalam debut di El Clasico dari aspek gol maupun assist.Luis Figo, David Beckham, Zinedine Zidane, Karim Benzema, Gareth Bale, atau bahkan Cristiano Ronaldo, tidak mendapatkan momen debut El Clasico sesuai dengan ekspektasi fans Los Blancos.Bahkan, di antara mereka ada yang mengalami kekalahan dalam debut di El Clasico, termasuk Cristiano Ronaldo. Bintang Los Blancos ketika itu tampil dalam debutnya di El Clasico menghadapi Barcelona pada 29 Novenber 2009.Cristiano Ronaldo bahkan harus digantikan dalam laga tersebut, memberikan tempat kepada Karim Benzema.Malam ini atau Minggu (27/10/2024), El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona bagi fans Real Madrid memiliki ekspektasi yang sama terhadap Kylian Mbappe.Apakah Kylian Mbappe dapat mengikuti jejak Ronaldo Nazario atau dia akan sama seperti Galacticos lainnya yang tidak memenuhi ekspektasi dalam debut di El Clasico menghadapi Barcelona.Era Galacticos di Real Madrid memang sudah berlalu. Namun demikian, kehadiran Kylian Mbappe dapat ditempatkan sebagai pemain bintang yang memiliki karakteristik tersebut.Bagi Kylian Mbappe, laga malam nanti bagai "reuni" dengan lawan favoritnya. Barcelona merupakan tim yang sudah dihadapn Kylian Mbappe ketika dirinya masih di Paris Saint-Germain (PSG).Bahkan, ada di antara laga tersebut di mana dirinya memainkan peran penting bagi Les Parisiens.Bagi Kylian Mbappe, impiannya dalam debut El Clasico adalah membawa Real Madrid meraih kemenangan.Namun demikian, dia juga berharap dapat menjadi pemain yang memberikan perbedaan dari kemenangan yang diharapkan tersebut.Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, sudah menyatakan bahwa Kylian Mbappe akan tampil dalam El Clasico malam ini.Pelatih asal Italia ini juga menekankan secara khusus bahwa ini adalah El Clasico pertamanya meski sang pemain sebelumnya sudah pernah menghadapi Barcelona.Faktanya, Carlo Ancelotti memberikan pesan bahwa Kylian Mbappe sejauh ini menjalani karier musim pertamanya di Real Madrid dengna baik.Termasuk soal gol, karena pemain Timnas Prancis tersebut sejauh ini telah memgoleksi 8 gol untuk Real Madrid di musim yang berjalan ini.Meski demikian, baik Carlo Ancelotti dan staf pelatih lainnya juga setuju bahwa Kylian Mbappe masih dalam proses dan dia membutuhkan waktu untuk memberikan kontribusi lebih banyak lagi bagi tim."Sedikit demi sedikit, dia tengah mencari kemampuan terbaiknya, kami semua tidak tergesa-gesar, baik saya maupun tim, dan dia juga tidak demikian," kata Carlo Ancelotti."Saya kira, kami semua sudah puas dengan apa yang tengah dilakukannya, tapi tentu saja dia akan memberikan yang lebih baik lagi karena dia memiliki kualitas untuk membuat performa yang terbaik," dia menambahkan.Kylian Mbappe tentu termotivasi menyongsong debut El Clasico ini karena dia memahami bahwa Barcelona adalah rival terbesar Real Madrid.Kylian Mbappe juga memiliki kenangan yang bagus menghadapi Barcelona. Empat kali menghadapi Barcelona ketika masih di Paris Saint-Germain dan dia telah mengoyak gawang klub Katalunya itu dengan 6 gol.Bahkan, jelang dirinya yang berencana ke Real Madrid, Kylian Mbappe menandai dengan mencetak dua gol dlaam semifinal Liga Champions musim lalu 2023-2024.Dua gol yang diciptakannya pada 16 April 2024 lalu, membawa Paris Saint-Germain menang 4-1.Jude Bellingham Contoh TerbaikJika ada pemain terkini yang dapat menjadi contoh terkait sukses dalam debut di El Clasico, Jude Bellingham adalah pemain tersebut.Jude Bellimgham yang bergabung pada musim lalu (2023-2024), menandai debut El Clasico sebagai pemain Real Madrid dengan mencetak dua gol.Momen tersebut terjadi pada pekan ke-11 La Liga dalam kemenangan 2-1.Jude Bellingham menjadi bintang karena sebelum dua gol yang diciptakannya, Real Madrid tertinggal 0-1 karena gol Iklay Gundogan di menit ke-6.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Ob2NzSG8Ge0?si=vPx9ExNavgMUgU2F" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Dari sejumlah Galacticos Real Madrid, hanya Ronaldo Nazario yang mampu mencetak gol dalam debut El Clasico lawan Barcelona.

Real Madrid vs Barcelona: Debut El Clasico Kylian Mbappe

SKOR.id&nbsp;– Anda tidak perlu menjadi pakar matematika untuk mengetahui disparitas angka-angka yang ditorehkan Jude Bellingham di Real Madrid pada awal musim 2024-2025 ini.Pada fase yang sama di tahun pertamanya berseragam Los Blancos, musim 2023-2024 lalu, Bellingham mampu mencetak 10 gol dari 11 laga pertamanya. Awal musim ini, gelandang serang asal Inggris itu belum mencetak satu gol pun dari sembilan pertandingan.&nbsp;Adakah sesuatu yang tidak beres pada Bellingham? Apa yang membuatnya belum juga mencetak gol dan tidak seproduktif di fase yang sama musim lalu?&nbsp;Skor.id akan coba membahasnya Skor Special edisi kali ini.&nbsp;(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).Para jurnalis Spanyol dengan cepat mengalihkan perhatian dari pemain berusia 21 tahun itu. Bellingham telah “benar-benar dibayangi” oleh rekan satu timnya sehingga tampaknya “menurun”.&nbsp;Sementara itu, pelatih Madrid Carlo Ancelotti melindungi salah satu bintangnya itu dengan mengatakan bahwa Bellingham menjadi “lebih penting” dibanding tahun lalu dan dia “sangat puas” dengan pemain yang mulai meniti karier di klub Inggris Birmingham City itu.Pada Selasa malam lalu, Real Madrid menjamu Borussia Dortmund, musuh lawan yang mereka hantam di final Liga Champions musim lalu.&nbsp;Madrid mampu bangkit usai tertinggal 0-2 menjadi menang dengan skor meyakinkan, 5-2. Namun, melawan klub yang melambungkan reputasinya itu, Bellingham kembali kesulitan untuk mencetak gol. Jadi, apa yang sesungguhnya terjadi?Perubahan Posisi Seiring Datangnya Kylian MbappeKenyataannya adalah peran Bellingham telah berubah, dan dia tidak lagi menjadi titik fokus dari banyaknya bintang yang bertabur bintang ini.Di musim panas, Madrid menarik Kylian Mbappe dengan biaya penandatanganan sebesar 85,6 juta poundsterling dan gaji bersih 12,8 juta poundsterling per tahun. Itu merupakan gaji bersih tertinggi di Madrid klub, kendati lebih rendah daripada gajinya di PSG.Selain hak citra dari kesepakatan komersial, pendapatan Mbappe tidak akan jauh dari pendapatan tahunan Madrid yang diperoleh dari pra-renovasi Stadion Santiago Bernabeu, kandang mereka.Ketika sebuah klub berinvestasi besar-besaran pada seorang pemain, lanskap di lapangan akan berubah. Jadi Anda mendapatkan susunan pemain seperti yang ada di final Piala Super UEFA melawan Atalanta BC, yang menampilkan Mbappe di depan diapit oleh Vinicius Jr dan Rodrygo.Bellingham, yang musim lalu diturunkan Ancelotti sebagai pemain dengan posisi nomor 10, kini harus puas bermain di posisi kiri dari formasi tiga gelandang. Bermain sebagai sayap kiri dalam tiga atau empat pemain, Bellingham praktis berada di bawah bayang-bayang Mbappe dan Vini plus harus melakukan “pekerjaan kotor”.Kekesalan Bellingham terkait posisi barunya sudah terlihat pada laga pertama Madrid di La Liga di kandang RCD Mallorca yang berkesudahan 1-1. “Selesaikan serangannya karena berlari ke belakang sangat sulit,” kata Bellingham kepada trisula pemain depan Madrid.&nbsp;Rasa frustrasi itu terus berlanjut. Dalam kemenangan 2-1 di kandang Celta Vigo, Sabtu (19/10/2024) pekan lalu, Bellingham terlihat marah dan menendang rumput setelah Vinicius Jr memilih untuk menembak daripada mengoper bola untuknya. Mencium mulai adanya keretakan, Ancelotti pun harus meredam rumor tersebut.&nbsp;Musim lalu, Bellingham memang kadang-kadang beroperasi di sayap. Tetapi, ia memiliki lebih banyak kebebasan untuk berkeliaran di sepertiga akhir lapangan, dibandingkan hanya berdiam diri dan menunggu respons lawan terhadap ancaman.Lebih Menjadi Penekan di Lini Tengah seperti Saat Masih di Borussia Dortmund&nbsp;Madrid kini lebih rentan terhadap serangan balik lawan karena mereka menambahkan Mbappe, yang naluri serta pendekatannya dalam bertahan lemah. Itulah yang membuat pelatih PSG Luis Enrique kesal dan frustrasi.&nbsp;“Ketika tidak bisa menyerang, Anda harus menjadi pemain bertahan terhebat sepanjang masa. Itulah seorang pemimpin. Itu dilakukan Michael Jordan (legenda bola basket NBA dan dunia),” kata Enrique kepada Mbappe, yang menjelang kepergiannya dipercaya sebagai kapten tim.Di Madrid saat ini, Bellingham memang mendapat bantuan di lini tengah dari Luka Modric dan Fede Valverde, atau Eduardo Camavinga dan Aurelien Tchouameni. Namun, ia kini kerap menjadi lini pertahanan pertama jika serangan Madrid terputus.&nbsp;Ini bukan tentang Bellingham yang belari ke kotak penalti untuk ikut menyerang namun tentang mengantisipasi masalah. Bellingham harus memadamkan api (ancaman balik lawan) sebelum menjadi menyala lebih besar.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Boks_Skor_Special_komparasi_performa_Jude_Bellingham_Dede_S_Mauladi_Skor_id_5176b850ca.jfif" alt="Boks Skor Special komparasi performa Jude Bellingham - Dede S. Mauladi Skor.id.jfif"><figcaption>Statistik menunjukkan gelandang Real Madrid Jude Bellingham musim ini lebih berperan sebagai pemain bertahan. (Dede S. Mauladi/Skor.id)</figcaption></figure>Musim ini, dari sembilan laga yang sudah dijalani, rata-rata tekel yang dilakukan Bellingham per pertandingan meningkat drastis menjadi 3 dari 1,74. Intersepnya (memotong operan lawan) meningkat menjadi 1,22 dari 0,70.&nbsp;Sejauh ini, Bellingham telah berhasil melakukan 32 tekel dan 13 intersepsi. Bandingkan dengan 19 dan 16 yang dibuat Declan Rice (Arsenal FC), atau 21 dan 16 dari Moises Caicedo (Chelsea FC). Jadi, publik kini melihat bagaimana peran Bellingham lebih sebagai penekan lini tengah, seperti eranya di Dortmund (Juli 2020 – Juli 2023).“Bellingham bekerja sangat keras. Ia berkompetisi, bertarung, mengorbankan dirinya sendiri. Faktanya, dia memang belum mencetak gol sebanyak tahun lalu,” kata Ancelotti.&nbsp;“Tahun lalu dia mencetak banyak gol, hal yang tidak diduga oleh siapa pun. Kini, dia masih banyak membantu. Masalah tahun ini bukan kurangnya gol Bellingham. Kami selalu mencetak gol dan akan selalu mencetak gol, karena kami memiliki banyak talenta di lini depan. Bagi kami, saat ini, pekerjaan yang dia lakukan jauh lebih penting.”Ketika melawan Celta, Ancelotti bahkan memindahkan Bellingham ke sisi kanan karena merasa lebih terekspos dalam beberapa waktu terakhir. Prioritasnya telah berubah.&nbsp;Ancelotti tidak terlalu menginginkan Bellingham berada di dalam kotak penalti. Dia rata-rata hanya melakukan 3,67 sentuhan di area lawan per pertandingan musim ini, penurunan yang cukup besar dibanding 5,26 musim lalu.&nbsp;Peralihan ini telah berlangsung selama beberapa waktu. Jumlah serangan Bellingham telah menurun sejak Januari dan dia mengakui pada bulan April bahwa perannya telah berubah.“Saya rasa saya telah berbuat lebih banyak untuk tim, dan saya tidak keberatan melakukannya. Tetapi mungkin saya akan kehilangan sedikit pengaruhnya. Pasti akan ada kritik. Namun saya akan menerimanya dan mencoba membuktikan diri,” ucap Bellingham.Pun begitu, semua analisis soal area pergerakan dan statistik Bellingham musim ini tidak menyentuh akar permasalahan. Bellingham memang masih memiliki peluang untuk masuk ke dalam kotak penalti. Bellingham masih mencatatkan 1,53 tembakan per laga. Tidak sebanyak musim lalu memang tetapi harus diakui cukup menurun.Masalahnya adalah Bellingham, karena posisi barunya, kini lebih sering melakukan upaya dari jarak yang sangat jauh. Jarak tembakan rata-ratanya musim ini adalah 19,8 yard (sekira 18 meter), alias di luar kotak penalti.&nbsp;Bellingham mencetak beberapa gol jarak jauh yang luar biasa pada musim lalu, termasuk golnya melawan FC Barcelona. Namun, tanpa posisi dan taktik seperti musim lalu, kontribusi Bellingham harus diakui akan menurun. &nbsp;Ada juga faktor kebugaran yang dihadapi Bellingham musim ini. Ia mengalami dislokasi bahu pada November lalu sehingga Madrid mengimpor orthosis, alat pelindung, dari Amerika Serikat.&nbsp;Namun seperti dikutip The Athletic, Bellingham meminta untuk berhenti menggunakannya karena merasa alat itu membatasi pernapasan dan mobilitasnya. Untuk memperbaiki bahunya sepenuhnya, Bellingham memerlukan operasi. Tetapi konsekuensinya, menurut sumber The Athletic, ia akan absen selama dua hingga tiga bulan.Sabtu (26/10/2024) akhir pekan ini, Madrid akan menjalani El Clasico di pekan ke-11 dengan menjamu FC Barcelona di Bernabeu. Laga bergengsi ini mungkin bisa menjadi kesempatan bagi Bellingham untuk membuktikan dirinya belum habis untuk urusan mencetak gol.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ounBkf6J1lE?si=n9MN-niSsjUvC2L6" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;

Kemampuan Jude Bellingham mencetak gol di Real Madrid menurun drastis dibanding musim lalu. Skor.id coba jelaskan penyebabnya. 

Latest Articles - Kylian Mbappe