SKOR.id - Pemain Maroko mendominasi di dalam daftar Best XI fase grup Piala Afrika 2023, yang sebentar lagi telah memasuki babak 16 besar.Empat pemain Maroko masuk ke dalam Best XI Piala Afrika di fase grup, mereka adalah Achraf Hakimi, Nayef Aguerd, Azzedine Ounahi, dan Sofyan Amrabat.Tampil tak terkalahkan di fase grup Piala Afrika 2023, Maroko berhasil membukukan dua kemenangan dan sekali imbang, sekaligus menjadi juara Grup F dengan koleksi tujuh poin.Pada babak 16 besar, semifinalis Piala Dunia 2022 itu akan berhadapan dengan juara Piala Afrika edisi 1996, Afrika Selatan.Selain Maroko, Senegal juga tampil brilian setelah menyapu bersih tiga pertandingan dengan kemenangan, sekaligus menjadi pemuncak klasemen Grup C.Juara Piala Afrika 2021 itu meraih sembilan poin, mencetak delapan gol, dan hanya sekali kebobolan saat menghadapi Kamerun.Tiga pemain Senegal juga berhasil masuk ke dalam Best XI Piala Afrika di fase grup, mereka adalah Kalidou Koulibaly, Lamine Camara, dan Ismaila Sarr.Dilansir dari laman resmi Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) berikut ini Best XI Fase Grup Piala Afrika 2023:KiperJesus Owono (Guinea Khatulistiwa)Jesus Owono menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan Guinea Khatulistiwa lolos ke babak 16 besar, mereka menjadi pemuncak klasemen Grup A dengan koleksi tujuh poin, setara dengan Nigeria.Sepanjang fase grup, gawang Jesus Owono jebol tiga kali, salah satunya dari gol bunuh diri Esteban Orozco.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">🇲🇦 X4 🇸🇳 X3 🇬🇶 X2 🇨🇩 X1 🇦🇴 X1 Ladies &amp; gentlemen, here your best XI from the <a href="https://twitter.com/hashtag/TotalEnergiesAFCON2023?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#TotalEnergiesAFCON2023</a> group stages! 🔝 <a href="https://t.co/RDqTmTGZgQ">pic.twitter.com/RDqTmTGZgQ</a>— CAF (@CAF_Online) <a href="https://twitter.com/CAF_Online/status/1750617340386136320?ref_src=twsrc%5Etfw">January 25, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>BelakangAchraf Hakimi (Maroko), Kalidou Koulibaly (Senegal), Nayef Aguerd (Maroko), Arthur Masuaku (RD Kongo)Peran Achraf Hakimi dan Nayef Aguerd sangat penting di lini belakang Maroko sepanjang turnamen ini yang membuat tim mereka kebobolan sekali.Sementara itu Kalidou Koulibaly masih menjadi tembok kokoh di pertahanan Senegal, dan Arthur Masuaku selalu menjadi andalan Republik Demokratik Kongo di sektor bek kiri.TengahAzzedine Ounahi (Maroko), Sofyan Amrabat (Maroko), Lamine Camara (Senegal)Duo gelandang Maroko terpilih masuk ke dalam Best XI fase grup Piala Afrika 2023, aksi mereka di lini tengah dinilai menjadi faktor penting performa tim.Sementara itu, Lamine Camara menjadi andalan di lini tengah Senegal, ia mencetak dua gol dalam dua pertandingan di fase grup.DepanGelson Dala (Angola), Emilio Nsue (Guinea Khatulistiwa), Ismaila Sarr (Senegal)Emilio Nsue menjadi top skorer sementara Piala Afrika dengan torehan lima gol, yang membantu Guinea Khatulistiwa lolos ke babak 16 besar.Sementara itu Gelson Dala menjadi andalan Angola yang juga menjadi pemuncak Grup D, sedangkan Ismaila Sarr mencetak satu gol dan dua assist untuk Senegal.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/SrkviJIiOdk?si=-Z2EC5mDc9DJQHbZ" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Berikut ini adalah Best XI fase grup Piala Afrika 2023, pemain Maroko mendominasi.

World

Best XI Fase Grup Piala Afrika 2023: Maroko Dominan

SKOR.id – Banyak laga sepak bola terbaik di dunia sedang dimainkan dalam ajang Piala Afrika 2023 di Pantai Gading, 13 Januari-11 Februari 2024.&nbsp;Namun, di luar benua Afrika, hanya sedikit orang yang menaruh perhatian. Termasuk di benua Eropa, tempat di mana banyak pemain Afrika berkompetisi.Pertandingan Piala Afrika sebagian besar tidak dapat diakses secara bebas untuk disaksikan oleh para penggemar di Eropa.Berita mengenai turnamen dua tahunan yang menampilkan 24 tim nasional terbaik benua tersebut sering kali dibayangi oleh berita mengenai kompetisi di Eropa sendiri.Hal itu lantaran edisi Piala Afrika kali ini dimainkan bersamaan dengan liga-liga “lima besar” Eropa yakni Inggris, Spanyol, Italia, Prancis, dan Jerman.&nbsp;Alhasil, Piala Afrika hanya dipandang sebelah mata. Padahal tim-tim Afrika diperkuat nama-nama bintang seperti Sadio Mane, Mohamed Salah, Victor Osimhen, hingga Riyad Mahrez.Tidak hanya itu, para suporter pun antusias menari di tribune, sehingga pemain tampil penuh semangat di lapangan yang juga dipicu oleh persaingan lama.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C2dkkz7IZYx"></oembed></figure>Pertandingan berlangsung menarik, bahkan spektakuler. Tidak satu pun dari 24 pertandingan grup yang dimainkan hingga Senin (22/1/2024) berakhir dengan hasil tanpa gol.Tapi tetap saja, Piala Afrika tidak mendapatkan perhatian yang sama seperti Piala Dunia atau Piala Eropa.&nbsp;Para pemain dan pelatih di turnamen tersebut berpendapat bahwa kondisi tersebut tidak menunjukkan rasa hormat yang layak mereka terima.Pelatih Gambia, Tom Saintfiet, dikutip dari The Associated Press, Rabu (24/1/2024), termasuk pelatih yang melontarkan pendapat itu.“Ini adalah turnamen yang fantastis, diselenggarakan dengan baik di negara yang indah, dengan infrastruktur terbaik dan dengan semua pemain top,” kata Saintfiet."Ketika main di klub, orang-orang pergi ke stadion di Manchester atau Liverpool untuk melihat para pemain Afrika ini bermain.”&nbsp;“Tapi mengapa mereka tidak menayangkan Piala Afrika secara langsung di seluruh Eropa melalui televisi? Saya pikir di situlah rasa hormat dimulai," ia menambahkan.Pelatih dan klub di liga-liga top Eropa diketahui memberikan tekanan kepada pemain dari Afrika agar tidak bermain untuk tim nasional mereka atau melewatkan turnamen Piala Afrika.Pelatih Bayern Munchen, Thomas Tuchel, meminta Maroko tidak memainkan Noussair Mazraoui hingga pertandingan grup terakhirnya karena kekhawatiran cedera.Penjaga gawang Kamerun Andre Onana terlambat bergabung dengan tim karena dia bermain untuk Manchester United sehari sebelum pertandingan pembukaan Kamerun melawan Guinea.&nbsp;Onana akhirnya terpaksa melewatkan pertandingan tersebut meskipun dia sudah terburu-buru untuk segera ke Pantai Gading.Presiden Federasi Tanjung Verde, Mario Semedo, mengkritik klub Portugal, Portimonense, karena diduga menekan pemainnya Helio Varela untuk melewatkan turnamen tersebut.&nbsp;Seharusnya itu menjadi ajang yang bagus bagi penyerang berusia 21 tahun itu. Apalagi Tanjung Verde menjadi tim pertama yang memastikan tempat di babak 16 besar.“Para pelatih Eropa tidak tahu apa-apa tentang sepak bola Afrika,” kata Saintfiet. "Mereka masih berpikir kami bermain di – maaf atas kata-kata saya – di lapangan (sumpah serapah) di stadion (sumpah serapah).”&nbsp;“Tapi Afrika sudah maju, Afrika berada di puncak. Kamerun (Piala Afrika terakhir) fantastis. Ini fantastis. Eropa harus membuka matanya.”&nbsp;“Tapi televisi juga harus membuka matanya. Ini adalah turnamen besar yang patut dihormati, tidak hanya dari klub atau pelatih, tapi juga dari media," Saintfiet menegaskan.Para pemain Piala Afrika telah berulang kali mengungkapkan hasrat mereka bermain untuk negaranya di turnamen tersebut.Semua itu tentang kebanggaan yang mereka rasakan saat mengenakan seragam tim nasional.Kiper Ghana, Richard Ofori, menyebut tidak masalah apa yang orang lain pikirkan tentang turnamen ini jika masyarakat Afrika sendiri merasa bangga terhadapnya.“Kami sebagai orang Afrika harus mendukung ajang ini, dan kemudian kami meningkatkan permainan, lalu memastikan turnamen jadi sukses dan indah,” kata Ofori kepada AP.&nbsp;"Itu hal yang paling penting. Apa yang dipikirkan negara Eropa atau apa pun yang mereka tunjukkan atau lakukan atau apa pun, itu bukan masalah kami.”&nbsp;“Masalah bagi negara-negara Afrika adalah kami harus fokus pada permainan," Ofori menuturkan.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C2TP1e-IZgR"></oembed></figure>Bintang Senegal, Sadio Mane, mengatakan bahwa fokus media barat condong ke liga-liga besar di Eropa.&nbsp;Sebagai akibatnya, para penggemar kehilangan kesempatan melihat aksinya di Piala Afrika 2023 ini.“Bagi kami, jika tidak bermain di Eropa, itu tidak masalah. Saya juga tidak masalah sebagai pemain sepak bola,” kata Mane, yang bermain di klub sepak bola Arab Saudi, Al-Nassr.Kapten Senegal, Kalidou Koulibaly, mengatakan bermain untuk suatu negara adalah “sesuatu yang sangat istimewa.”&nbsp;Menurut Koulibaly, para pemain harus berbicara lebih banyak tentang pentingnya bermain di Piala Afrika.“Saya tidak mengerti mengapa beberapa orang dan beberapa pemain lebih menghormati klub dibanding negaranya. Tapi tahukah Anda, Eropa tidak sama,” kata Koulibaly.&nbsp;"Kadang saya mungkin mendapatkan pelatih yang tidak ingin saya datang ke Piala Afrika tapi saya selalu menentang mereka.”“Ini pilihan saya. Pilihan saya adalah bermain untuk negara saya,” Koulibaly menegaskan.&nbsp;“Jika mereka tidak senang, saya akan mencari klub lain yang menghormati negara saya dan menghormati semua pekerjaan yang saya lakukan," ujarnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/qF5-ydHsJBk?si=1b27Mrna1egdFj9_" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Bintang Senegal, Sadio Mane, menilai fokus media barat lebih condong ke liga-liga besar Eropa.

Latest Articles - Kalidou Koulibaly

Best XI Fase Grup Piala Afrika 2023: Maroko Dominan

Para Pemain dan Pelatih Tuding Eropa Tidak Menghormati Piala Afrika