SKOR.id – Problem Charles Leclerc pada balapan kandangnya Formula 1 Grand Prix Monako terus berlanjut setelah pembalap Tim Scuderia Ferrari itu mendapat penalti tiga grid karena sengaja menghalangi Lando Norris (McLaren) pada kualifikasi, Sabtu (27/5/2023).Pada akhir kualifikasi ketiga (Q3), Leclerc hanya kalah cepat dari juara dunia bertahan Max Verstappen (Oracle Red Bull Racing) dan Fernando Alonso (Aston Martin Aramco Cognizant F1).&nbsp;Namun, penalti membuat posisi start Leclerc akan turun ke grid keenam, sekaligus membuat Esteban Ocon (BWT Alpine), Carlos Sainz (Ferrari), dan Lewis Hamilton &nbsp;(Mercedes-AMG Petronas F1) naik ke posisi ketiga sampai kelima.Dalam investigasi seusai kualifikasi yang mencakup diskusi dengan kedua pembalap yang terlibat, tinjauan menyeluruh terhadap data, rekaman video, dan pesan radio, para steward&nbsp;(pengawas lomba) memutuskan bahwa Leclerc telah menghalangi Norris selama fase akhir Q3.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">STARTING GRID 🇲🇨 The grid is set for lights out in Monaco 🔥<a href="https://twitter.com/hashtag/MonacoGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#MonacoGP</a> <a href="https://twitter.com/hashtag/F1?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#F1</a> <a href="https://t.co/dNmW8W7ZZP">pic.twitter.com/dNmW8W7ZZP</a>— Formula 1 (@F1) <a href="https://twitter.com/F1/status/1662537655605686272?ref_src=twsrc%5Etfw">May 27, 2023</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>“Leclerc telah menyelesaikan lap terakhirnya di Q3 dan berada di komplek Tikungan 4 hingga Tikungan 10. Norris sedang melakukan fast lap dan mendapati Leclerc di tengah terowongan dan jelas terhalang,” demikian hasil laporan steward.“Kedua pembalap sepakat bahwa hanya sedikit yang bisa dilakukan Leclerc dengan aman di terowongan untuk menghindar agar tidak menghalangi Norris, mengingat sulitnya penglihatan karena cahaya masuk dan di dalam terowongan dan perubahan jalur dari satu sisi terowongan ke sisi lainnya.&nbsp;“Faktanya, para steward mengamati bahwa Leclerc bereaksi dengan cara yang masuk akal terhadap blue flag yang dikibarkan oleh para marshal, tetapi saat itu ia sudah terlambat. Namun begitu, steward meninjau radio tim, dan tim Leclerc gagal memberinya peringatan tentang mendekatnya Norris sampai akhirnya berada tepat di belakangnya.&nbsp;“Selanjutnya, diskusi selama bagian trek sebelumnya sepenuhnya tentang pembalap yang bersaing, bukan lalu lintas di belakang, yang merupakan tugas penting di trek ini.&nbsp;“Para steward percaya banyak hal yang bisa dilakukan Leclerc sebelum terowongan untuk menghindari hambatan, jika dia menerima peringatan dari tim pada waktu yang tepat. Terutama mengingat mendekatnya Norris sudah jelas pada sistem pengaturan.“Dengan demikian, para steward menganggap bahwa halangan itu bisa diantisipasi dan seharusnya tidak perlu terjadi. Para steward sudah meninjau semua hukuman soal menghambat yang tidak perlu, dalam beberapa tahun terakhir.&nbsp;“Dalam setiap kasus, ada tindakan, atau kelambanan tim dalam melakukan peringatan untuk menghindari hambatan yang tidak perlu. Dengan demikian, steward memberlakukan penalti biasa berupa penurunan tiga grid.”<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/Am4_FNSRQiY"></oembed></figure>

Charles Leclerc akan start dari grid keenam lomba F1 GP Monako 2023, Minggu (28/5/2023). 

Berita terkini balap mobil, pemain dan update terkini

Formula 1

Kualifikasi F1 GP Monako 2023: Charles Leclerc Dipenalti Tiga Grid

SKOR.id – Akhir pekan ini (26-28/5/2023), Kejuaraan Dunia Formula 1 2023 akan menggelar putaran keenam dengan bergulirnya F1 Grand Prix Monako. Digelar di sirkuit Monako yang merupakan sirkuit jalan raya, sorotan pun tertuju pada satu nama.&nbsp;Sergio “Checo” Perez sudah menancapkan status sebagai Raja Sirkuit Jalan Raya (King of the Streets). Hal itu wajar jika melihat empat dari lima kemenangannya sepanjang berkarier di Formula 1 dibuatnya di trek jalan raya.Terkait julukan tersebut, pembalap asal Meksiko itu memiliki teori mengapa dirinya selalu bagus di trek-trek jalan raya ini.&nbsp;“Saya selalu menikmatinya dan trek-trek itu juga ‘baik’ terhadap saya,” tutur Perez di depan wartawan di sela-sela sesi latihan bebas (free practice/FP) GP Monako.&nbsp;“Di sirkuit-sirkuit ini, Anda harus mampu sangat kuat saat balapan. Juga sangat kuat secara mental dan harus mampu mengatas tekanan (yang besar).”&nbsp;Pertanyaannya, mengapa Checo mampu sukses di trek jalan raya? Sergio Perez pun menjelaskan bila dirinya piawai menaklukkan sirkuit-sirkuit jalan raya karena fakta dirinya selalu mampu mengeluarkan kemampuan melampaui batas dibanding para rivalnya.&nbsp;“Di sini (sirkuit jalan raya) Anda tidak bisa membuat kesalahan. Di sirkuit normal, Anda masih ditoleransi bila membuat kesalahan kecil dan bisa langsung melupakannya, namun tidak di trek jalan raya. Mungkin, saya lebih percaya diri dibanding pembalap lainnya saat balapan di trek jalan raya,” tutur Perez.&nbsp;Sergio Perez lalu mencontohkan GP Azerbaijan, tempatnya merebut dua kemenangan (2021 dan 2023) dengan mengorbankan rekan setimnya Max Verstappen, yang mengungkapkan rasa frustrasinya karena tidak bisa mengejarnya.“Cara saya menang di Baku adalah dengan kecepatan murni, terlepas dari apakah itu sirkuit jalanan atau sirkuit permanen. Jadi, jika saya bisa melakukannya di Baku, saya bisa melakukannya di mana saja,” tutur Perez.&nbsp;Musim ini, ada tujuh Grand Prix yang digelar di sirkuit jalan raya, yakni Arab Saudi (Jeddah Corniche), Australia (Melbourne), Azerbaijan (Baku), Miami, Monako, Singapura (Marina Bay), dan balapan anyar Las Vegas. &nbsp;Selain dua kali menang di Baku, Sergio Perez juga sudah pernah menaklukkan sirkuit jalan raya Monako (2022) dan Marina Bay (2022). Satu-satunya kemenangan Perez di sirkuit normal dibukukan di GP Sakhir 2020 saat masih membela Tim Racing Point (kini menjadi Aston Martin).&nbsp;Untuk GP Monako tahun ini, Sergio Perez mengaku akan berusaha mengulang sukses tahun lalu. Praktis, ia akan mencoba memaksimalkan sasis Red Bull RB19.&nbsp;“Saya merasa bisa bermain lebih banyak dengan mobil di sirkuit jalan raya untuk membuat perbedaan,” kata Checo.&nbsp;“Jadi, alasan saya mampu kuat di trek seperti ini adalah karena saya bisa bermain dengan mobil lebih daripada biasanya.”Sergio Perez tidak hanya menjadi King of Streets namun dirinya juga ingin bersinar di sirkuit-sirkuit yang memiliki ruang untuk kesalahan lebih banyak.&nbsp;“Setiap akhir pekan adalah sebuah tantangan. Jadi, sulit untuk mengetahui apakah layak bagi saya untuk melampaui batas atau tidak. Dari situlah mengapa penting untuk mengetahui mobil,” katanya.&nbsp;“Saat ini, saya merasa mampu memahami diri saya dengan sangat baik dengan mobil, jadi saya bisa menjadi kuat di mana saja,” ujar Sergio Perez yang kini berada di P2 klasemen pembalap itu.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/25GwBpBXU40"></oembed></figure>

Pembalap asal Meksiko itu menjelaskan gaya mengemudi dan tujuan kesuksesannya.

Ini Teori Mengapa Sergio Perez Sangat Kuat di Trek Jalan Raya

SKOR.id – Hampir setiap akhir pekan Grand Prix Formula 1, ada saja sesuatu yang baru dari pembalap. Utamanya saat balapan spesial seperti GP Monako, putaran keenam Kejuaraan Dunia Formula 2023 yang akan digelar pada akhir pekan ini (26-28/5/2023).&nbsp;Lihat saja salah satu persiapan yang dilakukan Valtteri Bottas. Pembalap Alfa Romeo F1 Team Stake itu akan melibas sirkuit di jalan-jalan raya Monte Carlo dengan helm berdesain spesial yang terinspirasi Pac-Man.Video gim terkenal dan ikonik yang diciptakan di Jepang pada awal era 1980-an tersebut menginspirasi pembalap asal Finlandia itu dan partnernya Tiffany Cromwell, yang mendesain helm itu.&nbsp;Valtteri Bottas sendiri sudah siap menuliskan Bot-Man pada helmnya nanti, lengkap dengan warna-warna dan mahkota simbol Kerajaan Monako (biasa disebut Principality).<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">BOT•MAN Helmet for Monaco 👑 Design <a href="https://twitter.com/tiffanycromwell?ref_src=twsrc%5Etfw">@tiffanycromwell</a> 🎨<a href="https://twitter.com/hashtag/VB77?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#VB77</a> <a href="https://twitter.com/hashtag/F1?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#F1</a> <a href="https://twitter.com/hashtag/MonacoGP?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#MonacoGP</a> 🎥 <a href="https://twitter.com/ThomasMaheux?ref_src=twsrc%5Etfw">@ThomasMaheux</a> <a href="https://t.co/7dsFJJo5Fo">pic.twitter.com/7dsFJJo5Fo</a>— Valtteri Bottas (@ValtteriBottas) <a href="https://twitter.com/ValtteriBottas/status/1661753392107241472?ref_src=twsrc%5Etfw">May 25, 2023</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Dengan dominasi warna hitam kombinasi merah, sasis Alfa Romeo C43 yang bermesin Ferrari 066/10 diyakini mampu bicara banyak saat melibas area-area menantang di Sirkuit Monako seperti Casino, Sainte Devote, Rascasse, Piscine, dan terowongan.&nbsp;Seluruh anggota Tim Alfa Romeo tentu berharap helm berdesain Pac-Man ini bisa membawa keberuntungan bagi Valtteri Bottas saat turun di F1 GP Monako.&nbsp;Valttri Bottas tahun ini menjalani musim penuh ke-11 di Formula 1. Saat empat musim membela Tim Williams Racing (2013-2016), hasil terbaik Bottas di GP Monako adalah finis P12 pada 2013 dan 2016.&nbsp;Torehan bagus di Monako baru diraih Bottas saat memperkuat Mercedes-AMG Petronas F1 antara 2017-2021, finis P5 pada 2018 dan naik podium ketiga pada 2019. Pada 2020, GP Monako ditiadakan karena pandemi Covid-19. Sedangkan pada 2021, Bottas terpaksa retired di Monte Carlo.&nbsp;Pemenang 10 Grand Prix, 67 podium, dan 20 pole position itu lantas pindah ke Alfa Romeo mulai F1 musim 2022. Torehan Bottas saat kali pertama turun di Monako bersama Alfa Romeo juga tidak terlalu buruk, merebut satu poin usai finis P9 meskipun start dari grid&nbsp;ke-12.&nbsp;Kini, Valtteri Bottas menempati peringkat ke-13 klasemen pembalap dengan baru mengoleksi 4 poin. Runner-up&nbsp;F1 2019 dan 2020 itu tentu berharap helm Bot-Man bisa membuatnya seperti Pac-Man yang mampu “memakan” siapa saja yang menghalanginya.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/2LD6ppCB4SA"></oembed></figure>

Valtteri Bottas akan turun di F1 GP Monako dengan helm spesial dari tokoh gim terkenal itu. 

Valtteri Bottas Pakai Helm Berdesain Pac-Man di Monte Carlo

SKOR.id – Kejuaraan Dunia Grand Prix Formula 1 2023 baru akan memasuki putaran keenam saat digelarnya GP Monako pada akhir pekan depan (26-28/5/2023). Namun, duet pembalap Tim Oracle Red Bull Racing, Max Verstappen dan Sergio Perez, seolah bersaing sendiri di depan.Keduanya kini menempati posisi 1-2 di klasemen dengan hanya 14 poin yang memisahkan antara Verstappen dan Perez di peringkat kedua. Fernando Alonso (Aston Martin Aramco Cognizant F1 Team) yang berada di P3, terpaut hingga 44 poin dari Verstappen.&nbsp;Melihat dominasi Red Bull saat ini, banyak yang memprediksi hanya Verstappen dan Perez yang akan bersaing memperebutkan gelar juara dunia, dengan nama pertama diyakini akan meraih trofi ketiganya secara beruntun (setelah sukses pada 2021 dan 2022).&nbsp;Para pesaing Verstappen dari Scuderia Ferrari maupun Mercedes-AMG Petronas F1 Team hingga kini masih berkutat pada problem teknis. Charles Leclerc (Ferrari) yang bersaing ketat dengan Verstappen pada musim lalu, tidak bisa berbuat banyak.&nbsp;Sejatinya, apa yang menjadi kekuatan bagi pembalap asal Belanda itu, selain kehebatan para teknisi Red Bull dalam mendesain mobil dan mesin.Ketenangan adalah kebajikan dari yang kuat dan Verstappen mempelajarinya di lapangan. Verstappen “lama” kerap menabrak tembok, yang meskipun berbakat tetapi juga tidak dewasa dan kerap gugup.&nbsp;Seiring berjalannya waktu dan banyaknya pengalaman, Verstappen berubah menjadi pembalap yang sangat dewasa. Gelar juara dunia pertamanya memang membantu. Namun, sejatinya ia telah memulai proses ini jauh sebelum 2021.&nbsp;Sekarang, bahkan jika dia menginginkannya, tidak ada seorang atau apa pun yang dapat membuatnya gugup. Sifat pemberontaknya memang masih terlihat beberapa kali, misalnya soal masalah teknis dengan Red Bull atau setelah perselisihan dengan Perez tahun lalu.Dalam obrolan terbarunya dengan media, Verstappen menjelaskan proses pertumbuhan pribadi dan profesional yang membawanya ke puncak dunia Formula 1. Secara tidak langsung, ia menasihati mereka yang – seperti Charles Leclerc – &nbsp;sekarang memainkan peran yang sama yang dia mainkan selama bertahun-tahun.“Saya pikir saya telah belajar untuk menjadi sangat sabar selama bertahun-tahun. Butuh kesabaran untuk menang. Saya selalu percaya pada proyek karena cara saya melihat orang bekerja dan motivasi mereka untuk benar-benar kembali ke puncak,” ujar Verstappen.&nbsp;“Anda tidak dapat memaksakan situasi dan berkata: ‘Kami adalah kekuatan ketiga dan sekarang kami harus menang’. Ini semua sebuah proses. Anda mengambil beberapa orang, mungkin di posisi yang berbeda. Lalu, Anda membentuk kelompok yang baik dan pada titik tertentu, dari satu tahun ke tahun berikutnya, terjadi lompatan nyata.”&nbsp;Max Verstappen menjelaskan dirinya mempercayai proses yang dilakukan – baik pribadi maupun di tim – karena ia dan tim merasa sudah menuju ke arah yang benar. Tapi ada beberapa tahun ketika kesepakatan soal mesin lalu berantakan dan itu agak sulit.&nbsp;“Terkadang kami memiliki paket yang bagus tapi kemudian kami kekurangan kecepatan. Itu yang membuat pembalap sangat sulit untuk menunjukkan potensi yang sebenarnya,” tutur Verstappen.&nbsp;“Ketika Honda datang, ada sedikit pekerjaan yang harus dilakukan. Namun, setelah satu tahun kami sangat kompetitif. Tidak mudah untuk bersabar, tetapi kadang-kadang Anda harus melakukannya.”&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/fA9hcDld-6A"></oembed></figure>

Max Verstappen jelaskan proses pertumbuhan pribadi dan profesionalnya di Formula 1.  

Max Verstappen: Butuh Kesabaran untuk Menang

SKOR.id – Berbicara tentang Monako, pasti sulit untuk tidak menyebut salah satu olahraga paling terkenal di dunia? Penggemar mobil sudah bisa menebaknya, ya Formula 1 Grand Prix Monako.&nbsp;Sejumlah pembalap menancapkan reputasinya di GP Monako, dengan menjadi pemenang maupun peraih podium terbanyak pada balapan di sirkuit jalan raya Monte Carlo yang terkenal sangat sempit dan hampir tidak bisa melakukan overtaking.Nama-nama pembalap legendaris Formula 1 seperti Ayrton Senna (6 kali menang), Graham Hill (5), Michael Schumacher (5), hingga Alain Prost (4) menorehkan tinta emas di F1 GP Monako.&nbsp;Di antara pilot-pilot terkenal yang menandai sejarah Formula 1, beberapa memiliki patungnya sendiri di Monako. Inilah tiga patung Formula 1 yang tenar di Monako.&nbsp;Juan Manuel Fangio, Juara Dunia Formula 1The Principality (sebutan tenar untuk Kerajaan Monako) memberikan penghormatan kepada salah satu pembalap terhebat F1 sepanjang masa, Juan Manuel Fangio, berupa sebuah patung perunggu yang didirikan di dekat Port Hercule untuk menghormatinya.Pembalap asal Argentina itu tidak berdiri sendiri melainkan bersama salah satu mobil terhebatnya, Mercedes Benz W196. Dengan mobil inilah ia memenangi salah satu dari lima gelar juara dunianya di Grand Prix Monaco.&nbsp;Patung ini diresmikan pada tahun 2003 dan letaknya di ujung lain lapangan terbuka. Patung ini merupakan karya pematung Catalan, Spanyol, Joaquim Ros Sabate.Juan Manuel Fangio yang dijuluki “El Chueco” karena bentuk kaki busurnya, merebut lima gelar juara dunia F1 pada 1951, 1954, 1955, 1956, dan 1957.William Grover, Selamanya PertamaJika melewati Quartier de Monte-Carlo, tepat sebelum berjalan di sepanjang esplanade Port Hercule, kemungkinan besar Anda akan berpapasan dengan patung mobil dari perunggu lainnya.&nbsp;Diresmikan pada Mei 2001 oleh Pangeran Rainier III, patung ini dirancang oleh seniman asal Prancis Francois Chevallier.&nbsp;Pemenang pertama Grand Prix Monako, pada April 1929, diwakili di sana. Ya, itulah patung William Grover-Williams, pembalap asal Inggris.&nbsp;Menariknya, patung tersebut dibuat dengan posisi Grover sedang mengendarai Bugatti Type 35B yang dipakainya untuk memenangi edisi pertama GP Monako, jauh sebelum masuk kalender F1 (baru resmi digelar pada 1950).Sukses yang tidak terlupakan ini tentunya merupakan kemenangan terbesar dalam karier balap Williams, yang meninggal dunia sekira Maret 1945 di depan regu tembak Nazi karena menjadi agen Special Operations Executive pada Perang Dunia II.&nbsp;Patung Mobil F1&nbsp;Patung mobil F1 ini terletak di dekat bundaran Portier, tidak jauh dari Taman Jepang. Diyakini sebagai salah satu sasis McLaren, patung ini merupakan salah satu mobil balap yang digunakan di Grand Prix Monako di era modern.Dibuat oleh Christian Maas, seniman asal Prancis, patung itu dipajang di tikungan yang merupakan bagian dari sirkuit Grand Prix Monako.&nbsp;Terlepas dari inovasi teknologi yang mungkin dimiliki oleh setiap model mobil balap baru, sebagian besar mobil F1 modern terlihat seperti pahatan ini. Single-seater, posisi pembalap low seat, down nose, dan lain-lain.Adanya patung ini membuat orang yang lewat dapat melihat evolusi mobil balap sejak abad ke-20, seperti yang dikendarai oleh Fangio atau Williams, hingga sekarang.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/fA9hcDld-6A"></oembed></figure>

Monako bisa dibilang menjadi “kiblat” balap mobil Formula 1 hingga kini. 

3 Patung Formula 1 Paling Terkenal di Monako 

<img src="https://assets.skor.id/crop/53x115:1896x1151/x/photo/2022/05/09/2936478874.jpg" width="100%" data-crop="53x115:1843x1036" data-caption="Max Verstappen (Red Bull Racing) sukses memenangi F1 GP Miami 2022 yang berlangsung di Miami International Autodrome pada Minggu (9/5/2022) dini hari WIB." data-author="twitter.com/redbullracing" data-source="twitter.com/redbullracing" data-credit="twitter.com/redbullracing" data-watermark="0" />
<ul>
<li>Ayah Max Verstappen, Jos Verstappen, kecewa terhadap Red Bull.</li>
<li>Kemarahan ini disebabkan hasil F1 GP Monaco 2022, di mana Max Verstappen finis ketiga.</li>
<li>Jos Verstappen menilai Red Bull lebih mendukung Sergio Perez untuk menang ketimbang anaknya.</li>
</ul>
SKOR.id -&nbsp;Max Verstappen gagal meraih kemenangan&nbsp;pada F1 GP Monaco 2022, Minggu (29/5/2022). Podium teratas ditempati rekan setimnya, Sergio Perez.&nbsp;
Pembalap asal Belanda&nbsp;tersebut finis ketiga di sirkuit jalan raya Monaco atau di belakang Carlos Sainz Jr dari Scuderia Ferrari, akhir pekan lalu.&nbsp;
Gagal menang di Monaco, setelah menguasai tiga seri terakhir F1 2022,&nbsp;membuat Jos Verstappen, ayah Max Verstappen, meradang kepada Red Bull Racing.&nbsp;
Jos Verstappen yang merupakan pembalap F1 era Michael Schumacher, menyebut Red Bull memang lebih mendukung Sergio Perez untuk menang di Monaco.
Penyebabnya, Sergio Perez sudah dipanggil masuk pit untuk mengganti ban menjadi intermediate pada lap 16 atau lebih awal dua putaran dari Charles Leclerc.
Sedangkan sang putra, lebih lambat lagi. Jos Verstappen&nbsp;juga menilai Red Bull gagal memberikan mobil yang sesuai dengan gaya balap Max Verstappen.
"Sebagai seorang ayah, saya kecewa dengan balapan tersebut. Tempat ketiga yang sangat mengecewakan untuk Max (Verstappen)," ujar pria 50 tahun itu.
"Kita semua melihat, betapa itu menjadi akhir pekan yang sangat sulit bagi Max. Dan itu dimulai dari mobil yang belum tentu pas dengan gaya balapnya."
"Max memiliki grip yang terlalu kecil di as roda depan. Terutama di Monaco. Dengan semua tikungan pendek itu, Anda butuh mobil yang berbelok dengan cepat."
Jos Verstappen mengakui GP Monaco memang bagus untuk Red Bull. Namun, untuk Max Verstappen, bisa mempengaruhi upayanya meraih gelar juara F1 2022.
"Finis ketiga Max (verstappen) juga dipengaruhi oleh kesalahan Ferrari pada pitstop kedua Charles Leclerc," tutur mantan pembalap Minardi itu.
"(Hasil) ini mengecewakan bagi saya dan saya ingin ada yang berbeda untuk Max (pada seri balapan berikutnya)," imbuh Jos Verstappen.
Berita Olahraga Lainnya:
<a href="https://www.skor.id/bola-internasional/sk-01420974/betah-di-liga-korea-pemain-yokohama-f-marinos-ingin-pindah-permanen">Betah di Liga Korea, Pemain Yokohama F. Marinos Ingin Pindah Permanen</a>
<a href="https://www.skor.id/basket/sk-01420981/bursa-peraih-mvp-final-nba-2021-2022-stephen-curry-teratas">Bursa Peraih MVP Final NBA 2021-2022, Stephen Curry Teratas</a>
<a href="https://www.skor.id/bola-nasional/sk-01420979/shayne-pattynama-tiba-di-indonesia-di-tengah-kesibukan-berkompetisi">Shayne Pattynama Tiba di Indonesia di Tengah Kesibukan Berkompetisi</a>
<a href="https://www.skor.id/apps" target="_blank" rel="noopener noreferrer"><img src="https://assets.skor.id/crop/0x0:0x0/x/photo/2021/10/23/1377675231.jpeg" width="100%" data-crop="" data-caption="Klik gambar untuk mengunggah app Skor.id." data-author="" data-source="" data-credit="" data-watermark="0" /></a>
<a href="https://skor.bio.link/"><img src="https://assets.skor.id/crop/0x0:0x0/x/photo/2021/08/24/965109171.jpeg" width="100%" data-crop="" data-caption="Klik gambar untuk mengunjungi aset digital kami." data-author="" data-source="" data-credit="" data-watermark="0" /></a>
<iframe src="https://www.youtube.com/embed/mUOJaV9YNQw" width="560" height="315" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen" data-type="video" data-title="Pratama Arhan Siap Gabung Timnas Indonesia" data-description="#skorupdate #pratamaarhan #shintaeyong

Jangan lupa Subscribe, like, share and comments yaaa...

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong mendapat kabar baik. Pasalnya Pratama Arhan dipastikan dapat memperkuat timnas di Klualifikasi Piala Asia 2023.

Melalui laman resminya, Tokyo Verdy mengumumkan jika Pratama Arhan bisa memperkuat timnas Indonesia.

Tonton konten menarik lainnya di YouTube Channel:
Skor Indonesia https://www.youtube.com/channel/UCaL4...
Skor TV https://www.youtube.com/channel/UCrKP...
Topskor id https://www.youtube.com/channel/UCPvQ...
Liga TopSkor https://www.youtube.com/channel/UC8lP...


Cek berita menarik lainnya di website:
https://www.skor.id/
https://top.skor.id/
https://www.ligatopskor.com/


Dan Jangan lupa Follow kita juga:
Instagram https://skor.id/instagram
Twitter https://skor.id/twitter
Facebook https://skor.id/facebook
Youtube https://skor.id/youtube
Linkedin https://skor.id/linkedin
Tiktok https://skor.id/tiktok
Helo https://skor.id/helo" data-photo="https://i.ytimg.com/vi/mUOJaV9YNQw/hqdefault.jpg" data-mce-fragment="1"></iframe>

Jos Verstappen kecewa dengan hasil F1 GP Monaco 2022 karena Red Bull dianggap lebih mendukung Sergio Perez.

Latest Articles - F1 GP Monaco

Kualifikasi F1 GP Monako 2023: Charles Leclerc Dipenalti Tiga Grid

Ini Teori Mengapa Sergio Perez Sangat Kuat di Trek Jalan Raya

Valtteri Bottas Pakai Helm Berdesain Pac-Man di Monte Carlo

Max Verstappen: Butuh Kesabaran untuk Menang

3 Patung Formula 1 Paling Terkenal di Monako

Max Verstappen Finis Ketiga di F1 GP Monaco 2022, Sang Ayah Marah pada Red Bull