<ul><li>Podium tertinggi All England sempat beberapa kali diisi oleh atlet non-unggulan.</li><li>Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri menjadi salah satu non-unggulan yang berhasil juara.</li><li>Selain Bagas/Fikri, Tine Rassmussen&nbsp;juga pernah dua kali menjuarai turnamen BWF Super 1000 dengan status non-unggulan.</li></ul>SKOR.id - Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri merupakan satu dari empat non-unggulan yang berhasil juara di ajang All England era BWF Super Series.Menjadi jawara di ajang sebesar All England bukanlah visi yang mudah bagi setiap pesertanya, terlebih pada era BWF Super Series. Munculnya tangga unggulan seakan menjadi "clue" untuk menebak siapa yang nantinya akan menjadi juara.Beberapa atlet sempat mendominasi ajang ini, seperti Lee Chong Wei yang masuk dalam lima final berturut-turut, atau Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang juara pada tiga edisi All England secara beruntun.&nbsp;Namun, All England tak hanya milik para unggulan. Beberapa pemain non-unggulan pun berhasil meraih gelar juara.Skor Indonesia merangkum kisah para non-unggulan merengkuh gelar juara All England sepanjang era BWF Super Series.All England 2008 dan 2010: Tine Baun (Tunggal Putri, Denmark)Tine Baun menjadi non-unggulan yang berhasil menjuarai All England. Tak hanya sekali, pemain yang juga dikenal dengan sebutan Tine Rassmussen ini dua kali menyabet gelar juara meski tak masuk daftar unggulan.Pada All England 2008, Tine Baun sebenarnya menduduki peringkat 1 dunia BWF, namun ia tak masuk dalam daftar unggulan kompetisi.Tine Baun mengatasi unggulan keempat, Zhu Lin (Cina), dan unggulan ketujuh Pi Hongyan (Prancis) pada putaran kedua dan ketiga.Di Final, Tine Baun menghadapi unggulan ketiga asal Cina, Lu Lan. Bermain apik, dominasi Tina gagal dipatahkan Lu Lan, dan laga berakhir dengan skor 21–11, 18–21, 22–20.Perjuangan Tine Baun makin berat pada edisi All England 2010. Tak masuk unggulan meski berstatus tunggal putri nomor 4 dunia, Tine disorot oleh para tunggal Cina, setidaknya bagi Lu Lan dan Wang Yihan.Akan tetapi, Tine Baun seakan tak terbendung pada edisi All England tersebut. Dominasi Tine Baun berlanjut hingga final, mengalahkan Wang Yihan lewat rubber, 21-14, 18-21, 21-19.All England 2016: Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (Ganda Putra, Rusia)Bercokol sebagai ganda peringkat 13 dunia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov berhasil menyabet gelar juara All England 2016 dengan cukup mengejutkan.Pasalnya, gelar diraih dengan mengalahkan beberapa pesaing besar, sebut saja Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding pada putaran kedua, Liu Xiaolong/Qiu Zihan pada perempat final, dan unggulan pertama Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong pada semifinal.Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov menghadapi Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa pada babak final. Laga puncak berlangsung dalam rubber game, dan pasangan Rusia menang dengan skor 21-23, 21-18, dan 21-16.Gelar ini menjadi gelar tertinggi bagi Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov &nbsp;di level BWF Super Series hingga saat ini.All England 2018: Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Ganda Campuran, Jepang)<img class="image_resized" style="width:98.07%;" src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Arisa_Higashino_Jepang_ketika_menjuarai_All_England_2022_0c9d0aa83b.PNG" alt="Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) ketika menjuarai All England 2022">Prestasi terbaik Yuta Watanabe/Arisa Higashino&nbsp;hingga saat ini adalah peringkat 1 dunia BWF, namun keduanya pernah tampil mengejutkan saat meraih gelar All England pertamanya pada 2018.Muncul sebagai ganda peringkat 48 dunia, Yuta/Arisa tampil di All England 2018 dengan cukup "mudah" pada babak-babak awal. Ganda Jepang ini tak kesulitan menghadapi Tang Chun-Man/Tse Ying Suet (Hong Kong) dan Jacco Arends/Selena Piek (Belanda) pada dua putaran awal.Ujian pertama Yuta/Arisa adalah perempat final melawan Chris Adcock/Gabrielle Adcock. Kedua pasangan bermain rubber, dan wakil Jepang berhasil menang 18-21, 21-15, 21-15.Yuta/Arisa lalu melangkahi Zhang Nan/Li Yinhui pada semifinal All England 2018 dengan kemenangan 21-14, 21-18. Lalu meraih gelar juara usai mengalahkan Zheng Siwei/Huang Yaqiong di final dengan laga rubber game, 15-21, 22-20, 21-16.Ini adalah gelar pertama Yuta Watanabe dari empat gelar All England yang sudah ia koleksi. Yuta/Arisa kembali juara pada All England 2021, ditambah dua gelar tambahan Yuta saat berpasangan dengan Hiroyuki Endo pada All England 2020 dan 2021.All England 2022: Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri (Ganda Putra, Indonesia)<img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/2023_192448b867.jpg" alt="Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri di babak 32 besar All England 2023, Selasa (14/3/2023).jpg">Gelar juara Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri pada All England 2022 merupakan capaian yang berada di luar perkiraan.Sebelum menjadi juara All England, prestasi terbaik Bagas/Fikri adalah juara seri BWF Super 100, Hyderabad Open 2019.Menuju final, Bagas/Fikri mengawali perjalanan dengan mengalahkan kompatriot, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yacob Rambitan. Lalu, keduanya berhasil melewati adangan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (24-22, 13-21, 21-17), Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (16-21, 21-16, 22-20), dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (22-20, 13-21, 21-16).Pada partai final, Bagas/Fikri mengalahkan seniornya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dalam straight game, 21-19 dan 21-13.Pada akhir lagam Bagas Maulana mengaku tak menyangka bisa meraih gelar prestisius BWF Super 1000, All England 2022."Yang tentu bangga sekali bisa langsung juara, yang pasti tidak menyangka sama sekali," ujar Bagas dikutip dari PBSI.Fitur All England Lainnya:<a href="https://www.skor.id/post/hock-khoon-juara-all-england-pertama-dari-asia-tenggara">Hock/Khoon, Juara All England Pertama dari Asia Tenggara</a><a href="https://www.skor.id/post/kiprah-rudy-hartono-di-all-england-10-kali-tembus-final-bawa-pulang-8-gelar">Kiprah Rudy Hartono di All England: 10 Kali Tembus Final, Bawa Pulang 8 Gelar</a><figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/dHvER0zQ8Wc"></oembed></figure>

Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri merupakan satu dari empat non-unggulan yang berhasil juara di ajang All England era BWF Super Series.

Badminton

4 Atlet Non-Unggulan yang Jadi Juara di All England

<ul><li>Wakil Asia Tenggara belum pernah absen menempatkan juara pada tujuh edisi All England terakhir.</li><li>Namun, awal prestasi wakil Asia Tenggara di All England muncul pada edisi 1949.</li><li>Ganda putra Malaya (Malaysia), Ooi Teik Hock/Teoh Seng Khoon, menjadi wakil pertama Asia yang menjuarai All England.</li></ul>SKOR.id - &nbsp;Dominasi wakil Asia Tenggara di All England dibuka melalui kemenangan ganda putra Malaysia, Ooi Teik Hock/Teoh Seng Khoon, di partai final tahun 1949.All England merupakan turnamen bulu tangkis tertua yang masih terselenggara hingga saat ini. Edisi pertama turnamen All England digelar pada tahun 1899.Pada awalnya, All England diikuti oleh para atlet Inggris dan negara persemakmuran Kerajaan Inggris Raya. Kontestan dari Asia pertama kali muncul pada 1920, yakni K. S. Tann yang mewakili Cina. Tiga tahun setelahnya, muncul sosok Hassan Ali Fyzee yang mewakili India.Lantas, kapan wakil Asia Tenggara mulai muncul pada turnamen All England?Tahun 1935, wakil Asia Tenggara baru muncul di ajang ini. Saat itu, sosok Ong Hock Sim menjadi partisipsan, mewakili Malaya (Malaysia).Sayang, Ong Hock Sim langsung kalah pada putaran pertama. Legenda bulu tangkis Inggris dan juara bertahan All England, Ralph Cyril Fulford Nichols, masih terlalu dominan untuk Hock Sim dengan menang 15-11, 15-11.Setelahnya, beberapa nama atlet Malaya mewakili Asia Tenggara. Selain Hock Sim, terdapat sosok A. S. Samuel yang menjadi partisipan. Hanya saja, gelar juara belum didapat oleh Asia Tenggara hingga gelaran All England tak teselenggara pada 1940-1947 karena Perang Dunia Kedua.Gelar juara pada 1949Asia Tenggara akhirnya meraih gelar juara pada tahun 1949. Gelar juara disabet oleh ganda putra, Ooi Teik Hock/Teoh Seng Khoon.Sosok Ooi Teik Hock bermain dobel di sektor ganda dan tunggal. Namun, "rezeki" sang legenda diraih ketika bermain di sektor ganda.Mendiang Teik Hock saat itu bermain impresif pada sektor tunggal. Ia menembus final dan berhadapan dengan atlet Amerika Serikat, Dave Freeman. Namun, wakil Malaya tersebut harus mengakui keunggulan lawan dengan skor akhir 1-15, 6-15.Ooi Teik Hock lalu berpasangan dengan Teoh Seng Khoon di sektor ganda putra. Ia berkesempatan untuk membalaskan kekalahan pada Dave Freeman saat bertemu di final ganda putra. Saat itu, Freeman berpasangan dengan Wynn Rogers.Hasilnya, wakil Malaya berhasil meraih kemenangan di final dengan skor akhir 15–5, 15–6.Pasangan Ooi Teik Hock/Teoh Seng Khoon bukan ganda sembarangan. Keduanya masuk dalam juga tim Thomas Cup 1949 dan meraih juara.Terkhusus pada Ooi Teik Hock, sang legenda punya segudang prestasi di bulu tangkis. Selain juara All England 1949, sang legenda juga juarai All England 1954, US Open 1954, dan Malaysia Open 1955. Di level tim, Ooi Teik Hock membawa Malaysia juara Thomas Cup 1949, 1952, dan 1955.<img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Cover_artikel_All_England_e9e5d4afe3.jpeg" alt="Cover artikel All England">Dominasi Asia Tenggara berlanjutSetelah era Ooi Teik Hock dan Teoh Seng Khoon, dominasi Asia Tenggara di All England pun berlanjut.Beberapa bukti dominasi yang terekam sejarah dibawa oleh nama-nama seperti Rudy Hartono, Lee Chong Wei, Tan Boo Heong/Koo Kiat Kien, Lee Zii Jia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, hingga Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.Para penggemar bulu tangkis dunia pasti tahu soal besarnya nama Rudy Hartono di sejarah All England. Sosok pebulu tangkis Indonesia ini meraih delapan gelar juara, yang tujuh di antaranya didapat secara beruntun pada tahun 1968 hingga 1974.Lee Chong Wei juga menjadi sosok yang diperhitungkan. Ia masuk sebagai finalis All England pada lima edisi beruntun, pada 2009 hingga 2013, dan memenangkan tiga di antaranya.Tan Boo Heong/Koo Kiat Kien diingat dengan aksi heroiknya pada All England 2007. Keduanya berhasil memangkas dominasi Cina saat itu dengan mengalahkan Fu Haifeng/Cai Yun di final.Kesan yang sama didapat oleh Lee Zii Jia yang juga menjatuhkan dominasi Viktor Axelsen pada All England 2021.Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga menjadi sorotan. Owi/Butet berhasil muncul sebagai salah satu ganda campuran tersukses yang berhasil juara di tiga edisi beruntun All England. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir adalah satu dari lima ganda campuran yang berhasil mencapai tiga gelar berturut dalam sejarah All England.Terbaru adalah gelar juara yang diraih Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri pada All England 2022. Bagas/Fikri menjadi salah satu anomali yang jarang terjadi, di mana non-unggulan berhasil menyabet juara All England.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/dHvER0zQ8Wc"></oembed></figure>

Dominasi wakil Asia Tenggara di All England dibuka melalui kemenangan ganda putra Malaysia, Ooi Teik Hock/Teoh Seng Khoon, di partai final tahun 1949.

Hock/Khoon, Juara All England Pertama dari Asia Tenggara 

<ul><li>Rudy Hartono adalah salah satu maestro bulu tangkis Indonesia yang punya catatan apik dalam ajang bergengsi All England.</li><li>Rudy Hartono selalu menembus final 10 All England yang diikuti dan mampu menyabet delapan gelar juara tunggal putra.&nbsp;</li><li>Sepanjang keikutsertaan Rudy Hartono di All England, hanya Svend Andersen (Denmark) dan Lim Swie King (Indonesia) yang mampu mengalahkannya.</li></ul>SKOR.id - Turnamen bulu tangkis tertua di dunia, All England, bakal menggelar edisi terbarunya pada pekan ini (14-19 Maret 2023) di Arena Birmingham, Inggris.Bicara soal All England tentu tak bisa dilepaskan dengan sosok pebulu tangkis legendaris Indonesia, Rudy Hartono.Rudy Hartono hingga saat ini tercatat sebagai tunggal putra tersukses sepanjang sejarah All England dengan torehan delapan gelar.Menariknya, tujuh dari delapan gelar tersebut diraih Rudy Hartono secara beruntun pada edisi 1968 sampai dengan 1974.Rekor impresif milik pebulu tangkis kelahiran Surabaya tersebut pun belum mampu diimbangi maupun dilampaui oleh pemain lainnya di All England.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Sejarah mencatat Indonesia memiliki pebulutangkis handal, Rudy Hartono menjuarai tunggal putra All England 7 kali secara berturut-turut <a href="https://t.co/H6PW9mq30e">pic.twitter.com/H6PW9mq30e</a>— KEMENPORA RI (@KEMENPORA_RI) <a href="https://twitter.com/KEMENPORA_RI/status/840976825543143424?ref_src=twsrc%5Etfw">March 12, 2017</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Rudy Hartono mengawali rekor impresif tersebut dengan menang 15-5, 15-7 atas Paul Whetnall (Inggris) pada babak pertama All England 1968.Sejak saat itu, Rudy Hartono tak lagi tersentuh kekalahan di Wembley Arena, London, Inggris dan bertahan hingga edisi 1974.Dalam meraih tujuh gelar All England, pemilik tanda kehormatan Bintang Jasa Utama itu juga membukukan catatan impresif berupa 35 kemenangan.Rentetan kemenangan beruntun Rudy Hartono itu bahkan berlanjut hingga empat pertandingan All England 1975.Sayang, langkah Rudy Hartono untuk meraih gelar kedelapan secara beruntun harus gagal di tangan Svend Andersen (Denmark) di partai final.Rudy Hartono saat itu kalah 11-15, 14-17 di tangan Svend Andersen yang berhak jadi kampiun All England 1975 sekaligus memutus rekor impresif sang juara bertahan.Setelah rekor impresifnya terputus, Rudy Hartono mengusung misi revans di All England 1976.Ia pun akhirnya kembali jadi juara usai mengalahkan Liem Swie King dengan skor identik 15-7, 15-7 di partai final.Setelah meraih gelar kedelapannya di All England, Rudy Hartono absen pada edisi 1977 sebelum kembali ambil bagian dalam 1978.Dalam All England terakhirnya itu, Rudy Hartono kembali sukses menembus partai final tetapi harus kalah di tangan Lim Swie King dengan skor 10-15, 3-15.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Cover_artikel_All_England_e9e5d4afe3.jpeg" alt="Cover artikel All England"><figcaption>Turnamen bulu tangkis tertua di dunia, All England, pernah jadi saksi bisu kehebatan seorang Rudy Hartono. (Grafis: Hendy AS/Skor.id)</figcaption></figure>Berikut rangkuman hasil laga Rudy Hartono selama mengikuti 10 edisi All England:All England 1968Babak 1 - vs Paul Whetnall (Inggris): 15-5, 15-7 Babak 2 - vs Henning Borch (Denmark): 15-5, 15-4 8 Besar - vs Sture Johnsson (Swedia): 15-8, 15-8 Semifinal - vs Sven Andersen (Denmark): 15-9, 12-15, 15-9 Final - vs Tan Aik Huang (Malaysia): 15-12, 15-9All England 1969Babak 1 - vs Ray Sharp (Inggris): 15-7, 15-10 Babak 2 - vs Elo Hansen (Denmark): 15-9, 15-1 8 Besar - vs Ippei Kojima (Jepang): 15-9, 15-1 Semifinal - vs Oon Chong Hau (Malaysia): 15-7, 15-1 Final - vs Darmadi (Indonesia): 15-1, 15-3All England 1970Babak 1 - vs Paul Whetnall (Inggris): 15-2, 15-6 Babak 2 - vs Torsten Winter (Jerman): 15-0, 15-2 8 Besar - vs Tom Bacher (Denmark): 15-8, 15-8 Semifinal - vs Ippei Kojima (Jepang): 18-17, 17-14 Final - vs Svend Andersen (Denmark): 15-7, 15-1All England 1971Babak 1 - vs David Hunt (Inggris): 15-3, 15-3 Babak 2 - vs Bendt Rose (Denmark): 15-0, 15-4 8 Besar - vs Svend Andersen (Denmark): 15-3, 15-10 Semifinal - vs Klaus Kaagaard (Denmark): 15-1, 15-4 Final - vs Muljadi (Indonesia): 15-1, 15-5All England 1972Babak 1 - vs David Eddy (Inggris): 15-3, 15-4 Babak 2 - vs Lee Kok Pheng (Malaysia): 15-8, 15-1 8 Besar - vs Wolfgang Bochow (Jerman): 15-7, 15-9 Semifinal - vs Sutre Johnsson (Swedia): 15-3, 15-6 Final - vs Svend Andersen (Denmark): 15-9, 15-4All England 1973Babak 1 - vs Victor Jaramillo Luque (Meksiko): 15-3, 15-2 Babak 2 - vs Kurt Johnsson (Swedia): 15-1, 15-6 8 Besar - vs Elo Hansen (Denmark): 15-2, 18-17 Semifinal - vs Tjun Tjun (Indonesia) 15-7, 15-1 Final - Christian Hadinata (Indonesia): 15-6, 15-2All England 1974Babak 1 - vs Ray Stevens (Inggris): 15-7, 15-7 Babak 2 - vs Thomas Kihlstrom (Swedia): 15-10, 15-3 8 Besar - vs Elo Hansen (Demnark): 15-11, 13-15, 15-3 Semifinal - vs Sture Johnsson (Swedia): 11-15, 18-16, 15-6 Final - vs Punch Gunalan (Malaysia): 8-15, 15-9, 15-10All England 1975Babak 1 - vs Jamie McKee (Kanada): 15-6, 15-1 Babak 2 - vs Ricardo Jaramillo Luque (Meksiko): 15-2, 15-3 8 Besar - vs Ippei Kojima (Jepang): 15-10, 15-6 Semifinal - Flemming Delfs (Denmark): 15-8, 15-6 Final - vs Svend Andersen (Denmark): 11-15, 17-14All England 1976Babak 1 - vs Kurt Johnsson (Swedia): 15-5, 15-3 Babak 2 - vs David Hunt (Inggris): 15-5, 15-4 8 Besar - vs Paul Whetnall (Inggris): 15-5, 15-5 Semifinal - vs Flemming Delfs (Denmark): 15-10, 7-15, 18-15 Final - Lim Swie King (Indonesia): 15-7, 15-7All England 1978Babak 1 - vs Brian White (Inggris): 15-9, 15- Babak 2 - vs Sture Johnsson (Swedia): 15-9, 10-15, 18-17 8 Besar - vs Morten Frost Hansen (Denmark): 15-8, 15-7 Semifinal - vs Flemming Delfs (Denmark) 15-7, 15-12 Final - vs Lim Swie King (Indonesia): 10-15, 3-15<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/0C6I0F0n2rQ"></oembed></figure>

Rudy Hartono tercatat 10 kali mengikuti All England sepanjang kariernya dan berbuah delapan gelar juara.

Kiprah Rudy Hartono di All England: 10 Kali Tembus Final, Bawa Pulang 8 Gelar

<ul><li>All England 2023 bakal digelar di Utilita Arena Birmingham, Inggris, 14-19 Maret 2023.</li><li>Ada 15 wakil Indonesia untuk kejuaraan berstatus Super Series Premier tersebut.</li><li>Menarik untuk mengintip gaya busana para pebulu tangkis Indonesia menjelang All England 2023. Simak dalam artikel di bawah ini.</li></ul>SKOR.id - Kejuaraan bulu tangkis papan atas dunia, All England 2023, bakal digelar di Utilita Arena Birmingham, Inggris, 14-19 Maret 2023. Para pebulu tangkis yang mewakili Indonesia pun sudah dirilis oleh PBSI.Tercatat, ada 15 wakil Indonesia pada kejuaraan berhadiah total 1.250.000 dollar AS tersebut. Rinciannya, empat dari tunggal putra, lima ganda putra, satu tunggal putri, satu ganda putri, serta empat ganda campuran.Menjelang All England 2023, menarik untuk mengintip gaya busana apa yang dipakai para pebulu tangkis Indonesia jelang turnamen yang berstatus Super Series Premier itu.Pertama ada andalan tunggal putra, Jonatan Christie. Dalam unggahannya di instagram pribadinya, Sabtu (11/3/2023), pebulu tangkis yang akrab disapa Jojo itu mengenakan kaos oversize berhoodie warna hitam merek Li Ning, yang didobel dengan kaos putih lengan panjang. Dipadankan dengan celana sweatpants hitam. Untuk sepatu, Jojo mengenakan sneaker putih New Balance 550 Mens - Sea Salt. Harga sneaker pebulu tangkis tunggal putra nomor 1 dunia tersebut dibanderol Rp2.299.000.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CpnNrR9Pgkg"></oembed></figure>Beralih ke ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Fajar mengunggah kebersamaannya dengan Rian saat berada di bandara. Fajar mengenakan kaos pink, dengan mengalungkan headphone berwarna abu-abu. Sedangkan Rian memakai kaos hitam polos.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CpnFBMpPtTE"></oembed></figure>Salah satu ganda campuran andalan Indonesia, Melati Daeva Oktavianti, juga tampil simpel saat berfoto di bandara jelang keberangkatannya untuk tur Eropa.&nbsp;Ya, pasangan dari Praveen Jordan itu hanya mengenakan hoodie hitam bergambar anak kecil yang sedang menguap, serta celana training hitam. Sneaker putih dikenakan oleh Melati dengan tas berwarna pink.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CpVHdnmSqCr"></oembed></figure>Sementara itu, tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung, mengunggah foto kebersamaannya dengan para pebulu tangkis putri lainnya dalam insta story pribadinya. Dari situ terlihat, mereka kompak mengenakan jaket tebal dengan celana panjang berwarna hitam.Itulah gaya fashion nan simpel yang digunakan oleh para pebulu tangkis Indonesia menjelang All England 2023. Bisa jadi referensi bagi kalian yang ingin bepergian tapi enggak mau ribet.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/0C6I0F0n2rQ"></oembed></figure>

All England 2023 bakal digelar di Utilita Arena Birmingham, 14-19 Maret 2023.

Fashion

Mengintip Gaya Busana Pebulu Tangkis Indonesia Jelang All England 2023

<ul><li>Vita Marissa mengevaluasi permainan Dejan/Gloria yang terhalang cuaca di German Open 2023.</li><li>Menurut Vita Marissa, Praveen/Melati belum menemukan performa terbaik.</li><li>Dejan/Gloria dan Praveen/Melati akan saling berhadapan di babak pertama All England 2023.</li></ul>SKOR.id - Vita Marissa mengantisipasi derbi PB Djarum antara Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di babak pertama All England 2023.Vita sebagai pelatih ganda campuran PB Djarum melihat bahwa penampilan anak didiknya masih belum stabil selama di Eropa, terutama di German Open 2023 pekan kemarin.Apalagi Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti sama-sama terhenti di babak kedua German Open 2023.Menurut Vita, Dejan dan Gloria masih berkutat dengan cuaca dingin Eropa yang memang menjadi tantangan besar bagi pemain dari negara tropis."Kemarin di Jerman, Gloria dalam kondisi yang tidak baik," kata Vita mengenai kondisi Dejan/Gloria seperti dilansir dalam rilis PB Djarum."Dia batuk dan flu berat saat tiba di Jerman karena perubahan cuaca. Hal ini nggak bisa dijadikan alasan, tapi bisa dijadikan pelajaran untuk lebih menjaga kondisi."<img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Gloria_Emanuelle_Widjaja_efa939cfb1.jpeg" alt="Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja at Indonesia Masters 2023.">"Kemarin saat harusnya Dejan bisa meng-cover Glo. Tapi sayang Dejan kurang tenang. Poin kritis banyak membuang bola sendiri.""Tapi saya tetap bangga dengan Glo karena dia mau maksa di lapangan dan nggak mau menyerah dengan keadaan. Mereka tetap main dan fight, ini jadi pelajaran yang berharga."Sementara itu, bagi Praveen/Melati yang pernah menempati peringkat lima besar negara belum kunjung menemukan ritme permainan mereka."Di babak dua kemarin mereka masih belum menemukan tempo permainan mereka lagi. Semua serba ragu-ragu," ujar Vita menjelaskan."Game kedua sudah mulai ketemu polanya, tapi saat finishing Melati ragu-ragu lagi. Sayang sekali, karena itu poin-poin kritis."Terkait persiapan menuju All England 2023, Vita menyebut bahwa dua anak didiknya telah melakukan persiapan dengan baik."Dua-duanya saat ini terus melakukan persiapan. Nantinya yang terbaik di lapangan, mereka yang akan menang. Siapa pun punya peluang. Menang kalah sama-sama Indonesia," tutur Vita menegaskan.Sebagai informasi, All England 2023 dijadwalkan berlangsung di Birmingham Arena, Inggris pada 14-19 Maret mendatang.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/0C6I0F0n2rQ"></oembed></figure>

Menurut Vita, Dejan/Gloria dan Praveen/Melati siap saling berhadapan di babak pertama All England 2023.

All England 2023: Vita Marissa Sudah Evaluasi Hasil di Jerman

<ul><li>Indonesia mengirim lima belas wakilnya ke All England 2023.</li><li>Wakil tanah air mulai berjuang pada Selasa (14/3/2023) menuju final yang akan digelar pada Minggu (19/3/2023).</li><li>Indonesia menarget dua gelar juara pada turnamen tertua bulu tangkis ini.</li></ul>SKOR.id - Indonesia mengirimkan 15 wakil di All England 2023, turnamen BWF Super 1000 yang digelar pada Selasa (14/3/2023) hingga Minggu (19/3/2023).Wakil merah putih menempati setiap sektor yang dipertandingkan di Birmingham Arena.Sektor terbanyak yang diisi oleh wakil Indonesia adalah sektor ganda putra. Lima pasangan terbaik tanah air dikirim ke Birmingham.Kelimanya adalah &nbsp;Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yacob Rambitan, dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.Satu pasangan, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, memutuskan untuk mundur dari gelaran pada Minggu (13/3/2023).Dua sektor lain, Tunggal Putra dan Ganda Campuran, sama-sama ditempati empat wakil.Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Shesar Hiren Rhustavito, dan Chico Aura Dwi Wardoyo menjadi wakil Indonesia di sektor tunggal putra.Sedangkan empat pasangan ganda campuran yang bertanding adalah Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja.<img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Tim_bulu_tangkis_Indonesia_tiba_di_Birmingham_Inggris_aef6514f98.jpg" alt="Tim bulu tangkis Indonesia tiba di Birmingham, Inggris.">Du sektor tersisa, tunggal putri dan ganda putri, hanya diwakili satu wakil. Keduanya adalah Gregoria Mariska Tunjung dan Apriani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.Gelaran All England 2023 akan dimulai pada Selasa (14/3/2023). Laga-laga babak pertama akan digelar pada hari pertama dan keduaBabak kedua baru akan dimulai pada hari ketiga pelaksanaan atau Kamis (16/3/2023). Selanjutnya, para pemain yang lolos akan berlaga di perempat final, Jumat (17/3/2023), dan dilanjutkan babak semifinal pada Sabtu (18/3/2023).&nbsp;Partai puncak All England 2023 akan berlangsung pada Minggu (19/3/2023).Federasi Bulu Tangkis Indonesia, PBSI, mengusung target dua gelar juara dalam ajang All England 2023 ini."Semuanya pasti mau juara ya, tapi saya harapkan dapat dua medali emas dari ganda dan tunggal putra," kata Kabid Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky dikutip Antara, Jumat (3/3/2023).Jadwal All England 2023: Babak I/64 Besar: Selasa-Rabu (14-15/3/2023) Babak II/32 Besar: Kamis (16/3/2023) Perempat Final: Jumat (17/3/2023) Semifinal: Sabtu (18/3/2023) Final: Minggu (19/3/2023)Wakil Indonesia di All England 2023:Tunggal Putra: Jonatan Christie Anthony Sinisuka Ginting Shesar Hiren Rhustavito Chico Aura Dwi WardoyoGanda Putra: Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yacob Rambitan Leo Rolly Carnando/Daniel MarthinTunggal Putri: Gregoria Mariska TunjungGanda Putri: Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva RamadhantiGanda Campuran: Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/0C6I0F0n2rQ"></oembed></figure>

Indonesia mengirimkan 15 wakil di All England 2023, turnamen BWF Super 1000 yang digelar pada Selasa (14/3/2023) hingga Minggu (19/3/2023).

Indonesia di All England 2023, Daftar Pemain dan Jadwal Lengkap

<ul><li>Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo memutuskan mundur dari All England 2023.</li><li>Minions mundur lantaran kondisi Kevin yang belum seratus persen pulih pasca menderita DBD.</li><li>Kepala pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi berpesan agar Marcus/Kevin tidak putus asa dan tidak menyerah.</li></ul>SKOR.id –&nbsp;Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo memutuskan mundur dari All England 2023.Mantan ganda putra nomor satu dunia itu memilih menarik partisipasinya lantaran kondisi Kevin Sanjaya Sukamuljo yang belum seratus persen pulih pasca terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).Diketahui, Kevin menderita DBD saat 10 hari menjelang keberangkatan skuad Indonesia ke Birmingham, Inggris. Hal ini disampaikan oleh kepala pelatih ganda putra PBSI, Herry Iman Pierngadi."Sebetulnya secara persiapan Marcus/Kevin cukup baik, akan tetapi 10 hari sebelum keberangkatan, Kevin positif DBD," ucap Herry."Setelah istirahat dan diobati, hari Rabu (8/3) kemarin sudah latihan. Lalu Marcus/Kevin berdiskusi, Kevin mengatakan dia tidak bisa siap 100%.”“Akhirnya setelah konsultasi dengan saya dan Aryono, diputuskan bersama untuk tidak berangkat," imbuh Herry.Melihat kondisi Kevin, pelatih berjuluk Coach Naga Api itu berujar keputusan tersebut memang dinilai tepat agar anak asuhnya fokus untuk pemulihan kondisi fisik terlebih dahulu.&nbsp;"Saya pun melihatnya kondisinya memang belum fit. Tenaganya belum balik karena 4-5 hari tidak latihan. Lebih baik memang recovery dulu," ujarnya.Herry menegaskan tidak ada alasan lain dibalik mundurnya Marcus/Kevin di All England edisi kali ini. Alasan Minions, julukan pasangan Marcus/Kevin batal tampil memang murni karena sakit DBD yang diderita Kevin."Tidak ada alasan lain. Mereka sangat fokus untuk main. Bahkan menurut saya di sesi latihan sebelum sakit, Kevin sangat ngotot dalam latihan,” Herry menuturkan.&nbsp;“Semua program dijalankan dengan baik, tidak ada yang ditinggalkan. Ini murni karena sakit DBD yang menyerangnya," lanjut Herry.<figure class="media"><oembed url="https://twitter.com/INABadminton/status/1634860985210241024"></oembed></figure>Herry pun berpesan kepada pasangan pemilik dua kali juara All England itu untuk tidak putus asa dan tidak menyerah."Memang kemungkinan setelah absen di All England ini peringkatnya akan turun. Tapi tidak masalah nanti kita start dari Super 300 dulu," pelatih 60 tahun itu berpesan."Untuk mereka saya berpesan untuk lebih sabar lagi, jaga kondisi juga walaupun namanya penyakit kita tidak tahu kapan datangnya.”“Akan tetapi jangan pernah menyerah dan putus asa, masih ada sisa waktu untuk mengejar. Race to Olympic menuju Olimpiade juga masih bisa," imbuhnya.Dengan mundurnya Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Indonesia menyisakan lima wakil di sektor ganda putra untuk menghadapi All England 2023.&nbsp;Mereka adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.All England 2023 akan berlangsung 14-19 Maret di Utilita Arena Birmingham, Birmingham, Inggris.<figure class="media"><oembed url="https://www.youtube.com/watch?v=asIq4c1LWDY&amp;t=420s"></oembed></figure>

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo memutuskan mundur dari All England 2023.

Kondisi Belum Pulih, Marcus/Kevin Mundur dari All England 2023

<ul><li>Tim bulu tangkis Indonesia telah tiba di Birmingham, Inggris, pada Sabtu (11/3/2023).</li><li>Mereka akan berlaga dalam All England 2023 yang mulai digelar pada 14-19 Maret mendatang.</li><li>Para pemain merasa lelah setelah menempuh perjalan 16 jam dari Jakarta ke Birmingham.</li></ul>SKOR.id - Tim bulu tangkis Indonesia yang akan berlaga dalam All England 2023 telah tiba di Birmingham, Inggris pada Sabtu (11/3/2023).Kedatangan Jonatan Christie dan kawan-kawan disambut langsung Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya bersama puluhan masyarakat Indonesia yang berada di Birmingham.Sambutan makin terasa hangat karena mereka membawa bendera Merah Putih dan spanduk bertuliskan “Selamat Berjuang Tim All England Indonesia” yang mampu menambah motivasi untuk para pemain.&nbsp;Hal ini pun disampaikan Kabid Binpres Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sekaligus manajer tim, Rionny Mainaky."Terima kasih kepada Pak Desra yang sudah menyambut kami di Birmingham. Ini meningkatkan moril dan menambah semangat anak-anak untuk berlaga di All England nanti," ujar Rionny.Menempuh perjalanan selama kurang lebih 16 jam dari Jakarta ke Birmingham tentu rasa lelah tak bisa dihindari oleh para pemain.Oleh karena itu, Rionny Mainaky menginstruksikan seluruh pemain fokus beristirahat terlebih dahulu untuk memulihkan kondisi badan sesampainya di Birmingham.<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Tim 🇮🇩 tiba di Birmingham! Disambut langsung Duta Besar Bapak <a href="https://twitter.com/desrapercaya09?ref_src=twsrc%5Etfw">@desrapercaya09</a> dan teman-teman <a href="https://twitter.com/KBRILondon?ref_src=twsrc%5Etfw">@KBRILondon</a>.<a href="https://twitter.com/hashtag/AllEngland2023?src=hash&amp;ref_src=twsrc%5Etfw">#AllEngland2023</a> <a href="https://t.co/i914rGx7ur">pic.twitter.com/i914rGx7ur</a>— BADMINTON INDONESIA (@INABadminton) <a href="https://twitter.com/INABadminton/status/1634557710263021569?ref_src=twsrc%5Etfw">March 11, 2023</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>"Setelah ini, kami akan langsung menuju hotel untuk beristirahat. Anak-anak saya instruksikan untuk fokus memulihkan kondisi badan setelah perjalanan panjang,” kata Rionny.“Latihan baru akan dimulai besok Saya berharap besok, stamina dan kondisi tubuh mereka sudah bugar kembali," tambahnya.Pemain spesialis ganda campuran Pitha Haningtyas Mentari juga mengaku cukup kelelahan setelah perjalanan panjang, ditambah lagi kondisi cuaca yang dingin.&nbsp;"Memang cukup melelahkan perjalanannya. Sudah kurang lebih 16 jam dalam posisi duduk, sekarang mau meluruskan badan dulu, rebahan,” katanya.“Mencari air hangat juga karena cuacanya dingin, lalu mencari makan untuk memenuhi asupan. Itu sih biasanya yang saya lakukan untuk mengembalikan kondisi," Pitha menambahkan.Tak berbeda jauh dengan Pitha, Muhammad Shohibul Fikri juga merasakan kelelahan yang sama."Pastinya lelah tapi alhamdulillah kondisi saya baik-baik saja. Maksudnya tidak sakit atau ada keluhan. Hanya memang cuaca di luar cukup dingin, ini lebih dingin dari tahun lalu,” kata Fikri yang tahun lalu sukses menjadi kampiun All England 2022 bersama pasangannya Bagas Maulana.“Semoga saya bisa segera menyesuaikan diri. Sekarang mau istirahat dulu agar besok bisa fit saat latihan perdana,” Fikri berharap.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.youtube.com/watch?v=asIq4c1LWDY&amp;t=420s"></oembed></figure>

Tim bulu tangkis Indonesia yang akan berlaga di All England 2023 telah tiba di Birmingham, Inggris pada Sabtu (11/3/2023).

Jelang All England 2023, Tim Bulu Tangkis Indonesia Tiba di Birmingham Kelelahan

<ul><li>Gregoria Mariska Tunjung menyambut baik kedatangan Indra Widjaja sebagai kepala pelatih tim tunggal putri Indonesia.</li><li>Sejauh ini, Gregoria Mariska Tunjung belum menemui kesulitan terkait proses adaptasi dengan metode berlatih bulu tangkis Indra Widjaja.</li><li>Gregoria Mariska Tinjung kini tengah dalam persiapan untuk menghadapi All England 2023 dan dua tur Eropa lainnya.</li></ul>SKOR.id&nbsp;– Pebulu tangkis Gregoria Mariska Tunjung mengaku senang dengan kehadiran kepala pelatih baru untuk tim tunggal putri Indonesia, Indra Widjaja.Sebelum Indra Widjaja hadir di Pelatnas PBSI Cipayung, tim tunggal putri utama Indonesia hanya ditangani oleh satu pelatih, yakni Herli Djaenudin.&nbsp;Kedatangan Indra Widjaja pun menimbulkan antusiasme tersendiri, terlebih Herli Djaenudin tak lagi "sendirian" memoles Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan.Apalagi Indra Widjaja bukan pelatih sembarangan dan punya pengalaman memoles pemain di luar negeri.“Jadi saat dengar (kedatangan pelatih baru), ‘Oh kak Herli sudah engak sendiri lagi’, karena kasian juga ngelihat ka Herli megang delapan atlet,” ujar Gregoria.“Senang saja sih sekarang sudah ada yang bantuin. Koh Indra juga pelatih yang bagus juga kan.”Terkait proses adaptasi dengan pola kepelatihan Indra, Gregoria mengaku untuk saat ini belum menemui kesulitan.&nbsp;Pasalnya, Indra masih mengikuti program latihan lama karena belum berani memulai program miliknya sendiri terkait keterbatasan waktu.<img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Gregoria_Mariska_Tunjung_dan_Indra_Widjaja_jpg_a320aac8f0.jpeg" alt="Gregoria Mariska Tunjung dan Indra Widjaja.jpg">“Koh Indra sih yang adaptasi dengan kami, maksudnya dia belum berani ngasih program dia karena ini udah mepet banget (dengan tur Eropa),” Gregoria menjelaskan.“Sejauh ini mungkin dari saya dan koh Indra dan anak-anak lainnya pasti harus adaptasi karena biasanya beda pelatih beda style (cara melatih)."Tunggal putri peringkat 14 dunia itu juga cukup yakin bahwa tak akan butuh waktu lama bagi Indra untuk membangun kedekatan dan menyatukan chemistry&nbsp;para pemain.“Mungkin koh Indra atau kami sudah sering ganti pelatih, jadi harusnya oke saja. Koh Indra juga profesional kan sebagai pelatih, jadi engak harus lama soal bonding ya."Sementara itu, Gregoria kini tengah dalam persiapan untuk menghadapi All England 2023 yang bergulir mulai 14-19 Maret di Birmingham Arena, Inggris.Nama atlet kelahiran Wonogiri itu juga tercatat akan berpartisipasi dalam dua tur Eropa setelahnya, yakni Swiss Open 2023 dan Spanish Masters 2023.Tak muluk-muluk soal target, Gregoria hanya berharap bisa tampil maksimal di tiap turnamen sehingga bisa mendapatkan hasil yang terbaik.“Main bagus dulu kali ya, apalagi tur ini panjang buat aku. Pengin (main maksimal), karena koh Indra datang (mulai melatih)," katanya.&nbsp;"Maksudnya bukan karena koh Indra datang doang sih, maksudnya pengin lihat mereka (tim pelatih) senang dengan hasil saya."<figure class="media"><oembed url="https://www.youtube.com/watch?v=asIq4c1LWDY&amp;t=420s"></oembed></figure>

Sejauh ini, Gregoria belum menemui kesulitan terkait proses adaptasi dengan cara berlatih Indra Widjaja.

Gregoria Mariska Tunjung Belum Temui Kesulitan Adaptasi dengan Kehadiran Indra Widjaja

<ul><li>Fajar Alfian menjadikan evaluasi penampilan di BAMTC 2023 sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan non-teknis.</li><li>Selanjutnya, turnamen terdekat yang akan dihadapi Fajar Alfian bersama Muhammad Rian Ardianto adalah All England 2023.</li><li>Fajar Alfian mengaku siap turun tetapi belum secara gamblang menargetkan gelar juara.</li></ul>SKOR.id -&nbsp;Fajar Alfian menjadikan kekalahan tim Indonesia di Badminton Asia Mixed Team Championship (BAMTC 2023) sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan non-teknis.Berkaca dari penampilannya di BAMTC 2023, Fajar Alfian menyadari masih banyak kekurangan dari segi non-teknis yang mesti diperbaiki.&nbsp;Hal ini disampaikan pebulu tangkis kelahiran Bandung itu saat ditemui Skor.id di Pelatnas PBSI Cipayung pada Selasa (8/3/2023).“Kekalahan di BAMTC 2023, bisa jadi introspeksi juga buat saya dan partner (Muhammad Rian Ardianto). Banyak kekurangan baik dari segi tenaga dan stamina” kata Fajar Alfian.“Lalu, bagaimana cara mengantisipasi bola berat seperti apa, lapangan yang agak licin seperti apa, kami harus tahu adaptasinya seperti apa dan kami terus belajar."Fajar Alfian yang berpasangan dengan Muhammad Rian Ardianto gagal menyumbangkan poin untuk Indonesia saat bersua Korea Selatan di perempat final BAMTC 2023.Pasangan ganda putra nomor satu dunia itu dikalahkan Kim Won Ho/Na Sung Seung dengan skor 21-16, 13-21, 16-21.Akhirnya Fajar/Rian dan kawan-kawan harus angkat koper setelah pertandingan berakhir dengan skor akhir 1-3 untuk kemenangan Korea Selatan.&nbsp;<img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Rian_ce34206245.jpeg" alt="Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto at QF BAMTC 2023.">Evaluasi dari penampilan di BAMTC 2023 juga sangat dibutuhkan Fajar yang sebentar lagi akan menghadapi tur Eropa mulai dari All England 2023.&nbsp;Edisi terbaru dari turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu dijadwalkan berlangsung pada 14-19 Maret 2023 di Birmingham, Inggris.Adapun Fajar terus mematangkan persiapannya yang saat ini telah memasuki pekan terakhir dan berusaha berhati-hati agar terhindar dari cedera.“Persiapannya lumayan baik dari segi fisik maupun teknik. Tinggal sekarang dijaga kesehatan maupun stamina karena ini minggu-minggu rawan. Jangan sampai sakit atau cedera.”Terkait target, Fajar mengaku hanya ingin fokus ke tiap pertandingan terlebih dahulu agar tidak terbebani target juara.“Saya pribadi fokus dulu dari setiap pertandingan. Semua pemain ingin jadi yang terbaik ingin jadi juara tetapi bagaimana kami mempersiapkannya,” tutur Fajar.<figure class="media"><oembed url="https://www.youtube.com/watch?v=asIq4c1LWDY&amp;t=420s"></oembed></figure>

Fajar Alfian menjadikan evaluasi penampilan di BAMTC 2023 sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan non-teknis.

Latest Articles - All England