- Rionny Mainaky menyebut kepergian Nova Widianto ke Malaysia membuat ganda campuran pelatnas lebih mandiri.
- Dia mempercayakan skuad ganda campuran nasional di tangan Amon Santoso.
- Rehan/Lisa juga semakin termotivasi untuk meraih lebih banyak prestasi di tahun 2023.
SKOR.id - Ganda campuran pelatnas Indonesia semakin mandiri setelah Nova Widianto memilih hijrah ke Malaysia pada akhir tahun kemarin.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky.
Rionny menilai setiap ganda campuran nasional Indonesia saat ini memiliki kesadaran akan tanggung jawab untuk mandiri setelah Nova pergi.
"Dengan perginya Nova, ya tidak bersyukur tapi tidak khawatir juga. Anak-anak memang merasa kehilangan tapi mereka jadi mandiri."
"Ini sekarang tugas Amon (Santoso) agar membuat mereka bekerja lebih keras," kata Rionny seperti dilansir dari Antara.
Saat ini sektor ganda campuran diserahkan kepada pelatih Amon Santoso yang memiliki pengalaman melatih di Negeri Sakura.
Rionny melihat Amon yang sebelumnya berstatus sebagai asisten pelatih memang memiliki karakteristik kepelatihan yang berbeda dari Nova.
Hanya saja, Rionny yakin pengalaman Amon di Jepang akan membawa perubahan signifikan terutama dari sisi kedisiplinan.
Pria yang juga menjabat sebagai kepala pelatih tunggal putri tersebut pun telah meminta Amon untuk tidak memanjakan setiap pemain di ganda campuran.
"Dia sama seperti saya pernah di Jepang, pernah juara liga antar perusahaan di sana. Dia orangnya keras dan disiplin, kalau Nova orangnya baik," kata Rionny menjelaskan.
"Siapa pun pelatihnya sama saja, tinggal bagaimana persiapannya itu. Malam hari harus evaluasi, harus tahu arah angin, jangan tergantung dengan orang lain, tanpa pelatih pun seharusnya tetap bertanggung jawab."
Dari sisi pemain, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati mengaku tidak terlalu terpengaruh dengan perubahan komposisi pelatih di ganda campuran.
Jawara Hylo Open 2022 tersebut justru semakin termotivasi untuk latihan lebih keras setelah kepergian Nova.
Menurutnya, prestasi seorang atlet tidak serta merta dipengaruhi oleh pelatih tetapi justru datang dari motivasi internal diri sendiri.
"Kalau saya tidak terganggu. Apalagi kan kita harus profesional juga, tidak boleh pilih-pilih pelatih," kata Rehan menjelaskan.
"Siapa pun pelatihnya harus tetap bisa beradaptasi, sebagai atlet harus profesional mau dilatih siapa saja." *
Baca Juga Berita Nova Widianto Lainnya:
Nova Widianto Berencana Rombak Total Ganda Campuran Utama Malaysia
Nova Widianto Bertekad Wujudkan Misi Mustahil Bulu Tangkis Malaysia di Olimpiade Paris 2024