- Legenda bulu tangkis Malaysia, Rashid Sidek, mengomentari penampilan tunggal putra andalan Negeri Jiran, Lee Zii Jia.
- Sidek menyebut rivalitas antara Lee dengan Viktor Axelsen mengingatkannya pada Lee Chong Wei dan Lin Dan.
- Ia pun optimis Lee mampu merebut ranking pertama dari Axelsen suatu hari nanti.
SKOR.id - Lee Zii Jia mendapat suntikan motivasi jelang laga perdananya di French Open 2022, Rabu (26/10/2022) hari ini.
Namanya kini bertengger di peringkat kedua ranking BWF dengan torehan 92.528 poin, terpaut 30.000-an poin dari Viktor Axelsen di urutan pertama.
Lee naik satu peringkat dibanding pekan lalu, menggeser Anders Antonsen yang cedera dan mundur dari semua turnamen hingga akhir tahun.
Selain itu, keberhasilan Lee mencapai final turnamen Super 750, Denmark Open 2022, turut membuat peringkatnya meroket.
Mantan pebulu tangkis Malaysia, Rashid Sidek, melihat situasi ini sebagai masa transisi rivalitas antara Axelsen-Kento Momota menjadi Axelsen-Lee Zii Jia.
Ia pun membandingkan rivalitas Axelsen-Lee Zii Jia dengan Lee Chong Wei-Lin Dan yang sempat mendominasi tunggal putra dunia beberapa tahun lalu.
"Lee Chong Wei pernah sangat lama menduduki peringkat teratas. Sebelumnya, dia juga menjadi pemian nomor dua setelah Lin Dan," ujar Sidek, dikutip dari The Star.
"Sekarang, kami memiliki seorang pemain Malaysia di ranking dua dunia lagi setelah sekian lama."
"Ini langkah yang bagus bagi Lee. Tak akan mudah untuk menggeser Viktor, tapi itu harus menjadi targetnya," ia menambahkan.
Sidek pun optimistis pada saatnya nanti Lee mampu menggeser Axelsen dan menjadi pemain nomor satu.
"Perbedaan poin antara mereka berdua saat ini memang sangat jauh," Sidek melanjutkan.
"Tapi kalau Lee bisa lebih konsisten, ada kemungkinan memangkas jarak dan akhirnya, suatu saat nanti, menjadi nomor satu," tuturnya.
Tak lupa, Sidek turut mengomentari mantan raja bulu tangkis dunia, Kento Momota, yang kini terpuruk di ranking 9 BWF.
"Sangat menyedihkan melihatnya bermain saat ini. Dia tampak tak menikmati permainan dan kehilangan kepercayaan diri," tuturnya.
"Kecuali dia mengubah gaya dan pola pikirnya, sulit untuk comeback. Permainannya saat ini terlalu mudah ditebak," pungkasnya.
Berita bulu tangkis lainnya:
Terinspirasi Final Denmark Open 2022, Pramudya Kusumawardana Ambisi Samai Level Para Senior
Hasil French Open 2022: Jonatan dan Ana/Tiwi Kompak Rebut Tiket ke 16 Besar
Hasil French Open 2022: Kejutan, The Daddies Tersingkir di Babak Pertama