- Indonesia terakhir kali jadi tuan rumah turnamen bulu tangkis Thomas & Uber Cup pada 2008.
- Sejak saat itu, Indonesia tak pernah lagi jadi tuan rumah dan dipastikan berlangsung hingga dua windu.
- Indonesia baru bisa kembali jadi tuan rumah minimal pada Thomas & Uber Cup 2026 asal bisa memenangi proses bidding.
SKOR.id - Sejak Thomas Cup pertama kali digelar pada 1949 dan Uber Cup pada 1957, Indonesia sudah beberapa kali dapat kesempatan menjadi tuan rumah.
Indonesia pernah delapan kali menyelenggarakan Thomas Cup, yakni pada 1961, 1967, 1973, 1979, 1986, 1994, 2004, dan 2008.
Sedangkan untuk Uber Cup, Indonesia jadi tuan rumah untuk tahun penyelenggaraan 1975, 1986, 1994, 2004, dan 2008.
Berdasar data di atas dapat diketahui bahwa Indonesia sudah 14 tahun tak lagi jadi tuan rumah dua turnamen bulu tangkis beregu tersebut.
Penantian dipastikan bakal berlangsung lebih lama karena pihak BWF sudah menunjuk Cina sebagai tuan rumah Thomas & Uber Cup 2024.
Cina ditunjuk melalui proses bidding "massal" pada akhir 2018. Kala itu, BWF menggelar bidding untuk beberapa major event sekaligus selama periode 2019-2025.
Major event yang dimaksud adalah Kejuaraan Dunia (termasuk junior dan veteran), Kejuaraan Dunia Junior Beregu, Thomas Cup & Uber Cup, dan Piala Sudirman.
Sayang, Indonesia saat itu memutuskan tak mengikuti proses bidding karena merasa keberatan dengan kebijakan komersial 80-20 yang diberlakukan BWF.
Dalam kebijakan tersebut, BWF berhak atas 80 persen dari total pendapatan sponsor sementara sisanya jadi hak negara penyelenggara.
"PBSI memang mengajukan keberatan kepada BWF tentang hal ini," kata Achmad Budiharto saat masih menjabat sebagai Sekjen PBSI, dikutip dari Jawa Pos (29/11/2018).
"Ini memberatkan kami sebagai negara penyelenggara. Kami berharap BWF bisa mengubah konsep pembagian komersial ini menjadi 60-40, 60 untuk negara penyelenggara."
Dengan situasi yang sudah disebutkan di atas, Indonesia baru punya peluang untuk kembali menyelenggarakan Thomas & Uber Cup pada 2026.
Itu pun belum pasti terjadi karena Indonesia harus lebih dulu memenangi proses bidding yang bakal diselenggarakan BWF.
Selain itu, sikap PBSI terkait kebijakan hak komersial juga bakal memengaruhi waktu kapan Indonesia kembali jadi tuan rumah Thomas & Uber Cup.
Jika tercapai win-win solution, bisa jadi Indonesia bersedia mengajukan diri menjadi tuan rumah Thomas & Uber Cup maupun major event lain.
Tiga major event terakhir yang digelar di Indonesia adalah Kejuaraan Dunia 2015 di Jakarta serta Kejuaraan Dunia Junior 2017 dan Kejuaraan Dunia Junior Beregu 2017 di Jogja.
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Jadwal Thomas & Uber Cup 2022 untuk Tim Indonesia
Kiprah Indonesia di Thomas dan Uber Cup, Prestasi Jomplang Tim Putra dan Putri