- Ajang Thomas dan Uber Cup menjadi panggung beberapa pebulu tangkis unjuk gigi.
- Beberapa nama atlet tampil impresif, jika dibadingkan dengan event-event sebelumnya.
- Salah satu yang bersiar adalah tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani.
SKOR.id - Ajang Thomas dan Uber Cup telah selesai digelar hingga Minggu (17/10/2021). Indonesia membawa pulang Piala Thomas setelah 19 tahun, sedangkan trofi Uber direbut oleh Cina.
Namun, ajang Thomas dan Uber Cup tidak sekadar soal juara semata. Beberapa pebulu tangkis turut menjadi aktor penting dalam pertandingan.
Skor Indonesia memilih empat pemain putra dan putri yang menjadi rising star di ajang Thomas dan Uber Cup ini.
Pemilihan ini didasarkan dari performa dan perannya di dalam skuad Thomas dan Uber Cup.
1. Pornpawee Chochuwong
Absennya Ratchanok Intanon dari skuad Uber Thailand ternyata bukan menjadi halangan.
Pengganti May, sapaan Intanon, yakni Pornpawee Chochuwong turut bermain dengan penampilan terbaiknya.
Chochuwong mengalahkan Kristy Gilmour pada pertandingan pertama, 21-16 dan 21-10. Ia bermain dominan dalam laga ini.
Performa sang pemain berlanjut kala mengalahkan Clara Azurmendi (Spanyol) dengan straight game, 21-9, 21-15.
Pornpawee Chochuwong melengkapi performanya di fase grup dengan mengalahkan Malvika Bansod (India), 21-15, 21-11. Thailand pun tak terkalahkan di grup.
Di perempat final, Pornpawee Chochuwong bahkan menjadi sosok yang menjegal Indonesia. Bersua Gregoria Mariska Tunjung, sang pemain menang dengan skor 14-21, 21-10, 21-10.
Pornpawee Chochuwong lalu menjadi tunggal kedua pada laga semifinal melawan Cina. Menghadapi He Bingjiao, sang pemain menyerah 15-21 dan 16-21.
2. Putri Kusuma Wardani
Kiprah Putri Kusuma Wardani di seri junnior bulu tangkis memag tak diragukan lagi. Bahkan, Ia langsung jadi primadona sejak tampil di Sudirman Cup.
Putri KW kembali mengisi skuad utama Indonesia di ajang Uber Cup. Ia langsung tampil maksimal di laga pertama menghadapi atlet Jerman, Ann-Kathrin Spori, dan menang 21-11, 21-17.
Putri melajutkan permainan impresifnya pada laga kedua melawan Prancis. Tanpa kesulitan berarti, Putri menang mudah atas Leonice Huet, 21-9, 21-8.
Tantangan Putri muncul saat menghadapi Jepang. Turun melawan Sayaka Takahashi, Putri tampil merepotkan peringkat 15 dunia meski akhirnya kalah 14-21 dan 19-21.
Putri juga belum bisa menyumbang poin di perempat final. Sang pemain kalah telak pada gim pertama menghadapi Busanan Ongbamrungphan, 9-21. Namun, gim kedua hampir didapatkan Putri meski akhirnya kalah 21-23.
Performa ini membuat Putri diproyeksikan menjadi salah satu tunggal andalan Indonesia di masa depan.
3. Zhou Hao Dong
He Jiting memang turun rekan ganda putranya, Tan Qiang, di Thomas Cup 2020. Namun, Ia juga berpasangan dengan juniornya, Zhou Hao Dong.
Performa Zhou Hao Dong ternyata tak bisa diremehkan. Punya smash keras, He/Zhou cukup mendominasi pertandingan.
Keduanya turun saat menghadapi Belanda (Ruben Jille/Ties van der Lecq, 21-11, 21-7) dan pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (14-21, 14-21).
Zhou Hao Dong kembali diturunkan bersama He Jiting di semifinal menghadapi Thailand dan final melawan Indonesia. Ia mempersulit Fajar/Rian di partai puncak meski akhirnya kalah 12-21, 19-21.
4. Heo Kwang-hee
Selain nama Son Wan Hoo, Korea Selatan kini memiliki andalan baru di sektor tunggal, Heo Kwang-hee.
Ia berhasil mengalahkan peringkat 1 dunia tunggal putra, Kento Momota, di babak perempat final, dengan dua gim langsung, 21-19, 21-17.
Permainan Heo Kwang-hee juga cukup menyulitkan Viktor Axelsen saat keduanya bertemu di babak grup. Meskipun, Axelsen akhirnya menang 21-12, 21-14.
Leo Carnando/Daniel Marthin, Saksi Kembalinya 2 Trofi Beregu ke Pangkuan Indonesia https://t.co/xPOHYtSJHw— SKOR.id (@skorindonesia) October 18, 2021
Berita Thomas Cup 2020 Lainnya:
Leo Carnando/Daniel Marthin, Saksi Kembalinya 2 Trofi Beregu ke Pangkuan Indonesia
Sudah Juara Thomas Cup, Hendra Setiawan Bisa Pensiun dengan Tenang