- Indonesia dipastikan tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih di Piala Thomas tahun ini.
- Sebagai gantinya Indonesia akan menggunakan bendera berlogo Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang bakal dikibarkan di Piala Thomas nanti.
- Namun, event bulu tangkis internasional di Bali nanti, Indonesia tetap akan menggunakan bendera Merah Putih.
SKOR.id - Indonesia harus menerima kenyataan yang pahit bahwa di Piala Thomas kali ini dipastikan tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih.
Hal itu dikabarkan langsung oleh Kabid Humas dan Media PBSI, Broto Happy saat dihubungi Skor.id melalui pesan Whatshapp.
Broto Happy mengatakan mendapat kabar bahwa Indonesia tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih dari Kabid Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto.
"Info yang saya dapatkan dari Kabid Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto, infonya memang seperti itu. Jadi tidak ada bendera Merah Putih tetapi diganti logo PBSI," ujar Broto.
Sebagai ganti bendera Merah Putih, Indonesia akan menggunakan bendera berlogo Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang bakal dikibarkan nanti.
Dalam ajang Piala Thomas, empat negara semifinalis bakal menghadiri upacara penutupan dan masing-masing bendera negara bakal dikibarkan.
Indonesia sudah sukses masuk ke semifinal Piala Thomas yang artinya Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan bakal hadir hingga upacara penutupan.
Sementara itu, terkait persoalan ancaman sanksi dari World Anti Doping Agency (WADA) terhadap Indonesia, tidak akan menghentikan tiga turnamen bulu tangkis Internasional pada akhir tahun nanti di Bali.
Tiga turnamen internasional tersebut adalah Indonesia Masters (16-21 November), Indonesia Open (23-28 November), dan BWF World Tour Finals (1-5 Desember).
Terkait hal ini, Broto mengatakan untuk event internasional di Bali nanti, Indonesia tetap akan menggunakan bendera Merah Putih.
"Untuk Bali tidak ada perubahan (tetap memakai bendera Merah Putih). Ini untuk kasus di Thomas Uber Cup saja," katanya.
Larangan pengibaran bendera Merah Putih ini terkait permasalahan dengan WADA. Mereka menyebut Indonesia tak patuh dalam program uji tes doping.
Pada 15 September lalu WADA mengirim surat pada Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) terkait ketidakpatuhan program uji doping.
Indonesia tak bisa memenuhi test doping plan (TDP) tahun 2020 dan juga belum memenuhi TDP untuk tahun 2021.
Sebelumnya sejumlah negara dikirimi surat oleh WADA dan punya waktu 21 hari untuk memberikan klarifikasi.
Kemudian, Indonesia tidak memberikan klarifikasi, seperti halnya Thailand dan Korea Utara. WADA lalu melayangkan surat ancaman sanksi pada 7 Oktober.
Terkait masalah dengan WADA ini juga direspon langsung oleh Menpora Zainudin Amali, tetapi ia mengaku baru mengetahui kasus ini pada 8 Oktober.
Zainudin Amali menyebut perubahan struktur kepengurusan LADI menjadi salah satu alasan Indonesia telat memberikan klarifikasi.
"Kalau ke WADA kami sudah kirim surat. Jadi kita berusaha ini akan kita lakukan dengan baik. Mudah-mudahan dengan penjelasan dari kami bisa ada pembicaraan lebih lanjut," ucap Zainudin pada 8 Oktober lalu.
Hasil Perempat Final Thomas Cup 2020: Tumbangkan Malaysia, Indonesia Melaju ke Semifinal https://t.co/lKdNjrkDXe— SKOR.id (@skorindonesia) October 15, 2021
Berita Thomas dan Uber Cup 2020 Lainnya:
Hasil Perempat Final Thomas Cup 2020: Tumbangkan Malaysia, Indonesia Melaju ke Semifinal