- Nova Widianto mengingatkan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti soal dampak mental usai gagal di Olimpiade.
- Kondisi serupa pernah dialami Nova Widianto saat masih aktif bermain.
- Nova Widianto merupakan peraih medali perak Olimpiade Beijing 2008 bersama Liliyana Natsir.
SKOR.id - Pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto, mengingatkan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti soal dampak psikologis usai gagal di Olimpiade Tokyo 2020.
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal memenuhi target medali yang dibebankan Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI).
Pasangan yang kerap disapa PraMel ini kalah 15-21, 17-21 dari unggulan pertama asal Cina, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, pada perempat final, Rabu (28/7/2021).
Nova Widianto, peraih perak Olimpiade Beijing 2008, mengatakan pemain kerap mengalami terpaan psikologis usai gagal memenuhi target di Olimpiade.
Hal serupa pernah dialami Nova Widianto saat masih aktif bermain. Salah satu alasannya karena Olimpiade digelar setiap empat tahun sekali.
Jika gagal di Olimpiade, pemain tersebut harus menunggu empat tahun lagi untuk mendapatkan kesempatan berikutnya.
"Belajar dari pengalaman saya, setelah Olimpiade hasilnya kurang memuaskan, mental dan semangat pemain bisa drop. Itu yang saya alami dulu."
"Semoga (beban psikologis) ini tidak terjadi pada mereka," ujar Nova Widianto yang meraih perak Olimpiade Beijing bersama Liliyana Natsir.
Baca Juga: LIVE UPDATE: Perolehan Medali Olimpiade Tokyo 2020
Baca Juga: LIVE: Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020
Dia pun meminta Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti untuk segera mengalihkan fokus, sekaligus melupakan kegagalan hari ini.
Hal ini karena sederet turnamen telah menanti pasangan berjulukan Honey Couple tersebut seperti Kejuaraan Dunia BWF dan Piala Sudirman.
Nova Widianto pernah gagal memenuhi ekspektasi pada Olimpiade Athena 2004. Berduet dengan Liliyana Natsir, mereka tunduk di perempat final.
Empat tahun kemudian, Nova Widianto/Liliyana Natsir juga tak mampu memenuhi harapan meraih emas di Olimpiade Beijing 2008.
Berstatus unggulan pertama, pasangan ini harus puas raih perak usai takluk dari ganda Korea Selatan, Lee Yong-dae/Lee Hyo-jung, 12-21, 17-21.
Jangan lupa untuk follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di: Instagram, Facebook, Twitter,Youtube, Linkedin, TikTok, dan Helo.
View this post on Instagram
Berita Olimpiade Lainnya:
Olimpiade Tokyo 2020: Kekalahan Praveen/Melati Tanggung Jawab Pelatih
Pertama Sejak Olimpiade 2008 Beijing, Tak Ada Wakil Indonesia di Ganda Campuran
Angkat Besi Olimpiade Tokyo 2020: Rahmat Erwin Abdullah Terbaik di Grup B, Tunggu Hasil Grup A