- Pelatih ganda campuran, Nova Widianto, menyebut kekalahan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti sebagai tanggung jawabnya.
- Nova Widianto mengatakan salah satu faktor kekalahan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti karena mudah terbaca lawan.
- Evaluasi segera dilakukan tim pelatih untuk memperbaiki pola permainan ganda campuran Indonesia tersebut.
SKOR.id - Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, tersingkir lebih awal dari Olimpiade Tokyo 2020.
Peringkat kelima dunia itu terhenti di perempat final usai kalah dari wakil Cina, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, 17-21, 15-21, Rabu (28/7/2021).
Pelatih ganda campuran, Nova Widianto, mengatakan jika hasil buruk yang diterima oleh anak didiknya itu adalah kesalahannya.
Mantan atlet nasional itu menilai Praveen/Melati sebenarnya bermain lebih baik dibanding saat fase grup tapi lawan yang dihadapi adalah unggulan pertama.
"Kalau dari segi permainan dan gregetnya, sudah bagus dibanding di fase grup. Sampai terakhir mereka juga tidak menyerah."
"Tapi, kita harus akui lawan hari ini bermain lebih bagus. Kami kalah cepat terutama di permainan (bola-bola) depan," kata Nova Widianto.
Kekalahan ini memupus harapan Indonesia untuk mempertahankan medali emas Olimpiade yang diraih ganda campuran di Rio de Janeiro, Brasil, 2016.
Kala itu, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih medali emas usai mengalahkan wakil Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, 21-14 21-12.
"Kecewa, pasti, karena mereka ditarget meraih medali. Tapi, saya melihat mereka sudah maksimal hari ini," ujar Nova Widianto dilansir dari laman PBSI.
"Apapun hasilnya, saya berterima kasih karena mereka sudah berjuang. Ini jadi tanggung jawab saya sebagai pelatih, introspeksi untuk saya dan tim pelatih."
Nova Widianto mengatakan setelah Olimpiade Tokyo 2020, pasangan berjulukan Honey Couple itu rencananya mengikuti banyak turnamen.
"Setelah ini, Jordan/Melati kami fokuksan untuk turnamen-turnamen. Masih banyak turnamen hingga akhir tahun. Saya rasa mereka bisa fokus ke sana."
"Tapi, kekalahan akan jadi tantangan mereka. Mental dan semangat pemain bisa drop. Itu yang dulu saya alami. Semoga ini tak terjadi pada mereka," ucapnya.
Nova Widianto pun memastikan akan ada pembenahan di sektor ganda campuran, berkaca dari hasil yang diraih Praveen/Melati di Olimpiade Tokyo 2020.
"Kendala mereka itu inkonsistensi yang berasal dari faktor teknis. Mereka hanya punya satu pola permainan dan itu sudah terbaca lawan-lawannya."
"Ketika (pola) mainnya tidak jalan, maka tidak punya alternatif lain. Harus diakui, pemain putri kita sekarang agak lemah terutama di defense."
"Boleh dibilang, peran pemain putra sangat besar, 80:20. Ke depan akan kita coba benahi, bukan hanya untuk Praveen/Melati tapi semua," katanya.
Jangan lupa untuk follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di: Instagram, Facebook, Twitter,Youtube, Linkedin, TikTok, dan Helo.
View this post on Instagram
Berita Olimpiade Lainnya:
Pertama Sejak Olimpiade 2008 Beijing, Tak Ada Wakil Indonesia di Ganda Campuran
Angkat Besi Olimpiade Tokyo 2020: Rahmat Erwin Abdullah Terbaik di Grup B, Tunggu Hasil Grup A
Angkat Besi Olimpiade Tokyo 2020: Lifter Rahmat Erwin Abdullah Hanya Ditarget Tembus 8 Besar