- Denmark Open 2019 menjadi momen paling berkesan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti selama berpasangan.
- Bagi Praveen Jordan, Denmark Open 2019 adalah pembuktian setelah mendapat SP2 dari PBSI.
- Selain itu, Denmark Open 2019 juga dipenuhi berbagai drama mulai dari Melati Daeva Oktavianti yang sakit hingga comeback manis yang terjadi.
SKOR.id - Berstatus ganda campuran andalan Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, mengalami pasang surut sejak dipasangkan sekitar tiga tahun lalu.
Tahun 2019 menjadi musim yang paling tidak bisa dilupakan bagi pasangan yang saat ini bertengger di peringkat keempat dunia tersebut.
Pasalnya, di tahun tersebut keduanya sempat terpuruk karena empat kali masuk final tetapi selalu berakhir runner up.
Pasangan berjuluk Honey Couple itu finis kedua pada kejuaraan India Open, New Zealand Open, Australian Open, dan Japan Open 2019.
Namun, pada tahun itu juga keduanya merasakan comeback yang sangat manis di ajang Denmark Open, French Open, SEA Games 2019, dan berlanjut hingga All England 2020.
Dari semua gelar yang diraih pada 2019 hingga 2020, Denmark Open 2019 menjadi momen paling bersejarah bagi Praveen Jordan.
Pasalnya, kemenangan di Denmark Open 2019 seakan menjadi bukti kebangkitan Praveen setelah mendapat "surat cinta" dari PBSI karena telah melanggar peraturan Pelatnas.
Hal itu diungkapkan oleh pria 27 tahun tersebut dalam bincang-bincang dengan Liliyana Natsir di kanal YouTube PB Djarum.
"Kalau pertandingan yang paling berkesan adalah Denmark (Denmark Open 2019). Karena sebelum berangkat, tahu sendiri, saya dapat SP2. 'Surat cinta' dari PBSI," kata Praveen .
Seperti halnya Praveen, Melati juga menyebut kemenangan Denmark Open 2019 sebagai sebuah drama dengan kisah yang berakhir bahagia.
View this post on Instagram
Praveen pun menjelaskan kronologi drama yang dialami Melati sebelum menjalani laga penting di Denmark Open 2019 dan dinyatakan sebagai kampiun.
"Ketika sampai Denmark, Melati sakit. Tenggorokan gatel, flu, dan kepala pusing," ucap Praveen.
"Kami main sore, siangnya saya datang ke kamarnya buat jenguk. Belahan jiwa kan lagi sakit. Buset, sekamar bau minyak kayu putih."
"Saya tanya, 'Mel, kamu bisa main enggak?'. Padahal beberapa jam lagi main. Akhirnya main saja sampai jadi juara. Bahkan di Paris (France Open 2019) dia masih flu," ia bercerita.
Kini, di tengah pandemi Covid-19, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tengah mempersiapkan diri untuk tampil di Olimpiade Tokyo 2020 (23 Juli-8 Agustus 2021).
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti bakal jadi satu-satunya ganda campuran wakil Indonesia pada ajang itu karena Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja diproyeksi gagal lolos.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Bersua Chelsea di Final Piala FA, Bintang Leicester City Ingin Catatkan Sejarah di Wembley https://t.co/1nhGKpaN7b— SKOR.id (@skorindonesia) May 15, 2021
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Pelatih: Kans Pusarla Sindhu Raih Medali Olimpiade Tokyo Sulit Diprediksi
Sejarah Terburuk Bulu Tangkis Korea Selatan di Olimpiade Terjadi di Tokyo