- Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi menyatakan mempertahankan dominasi di ganda putra merupakan misi sulit.
- Pasalnya, sudah sembilan bulan anak didiknya tidak turun dalam turnamen bulu tangkis internasional.
- "Libur panjang" membuat peta kekuatan ganda putra berpotensi berubah.
SKOR.id - Sebelum turnamen bulu tangkis dunia dihentikan per Maret 2020 lalu akibat pandemi Covid-19, Indonesia sangat mendominasi nomor ganda putra.
Tercatat ada tiga ganda putra Indonesia yang berhasil menembus 10 besar dalam ranking BWF. Bahkan, dua posisi teratas juga dikuasai wakil Merah Putih.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan masing-masing menempati peringkat satu dan dua dunia.
Sedangkan satu pasangan lainnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, menduduki peringkat keenam dunia.
Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, pun menyatakan jika mempertahankan dominasi di ganda putra dunia pascajeda Covid-19 tentu tidak mudah.
Sebab, peta kekuatan ganda putra berpotensi berubah. Sosok yang akrab disapa Herry IP tersebut belum tahu gerakan apa yang dilakukan negara lain selama jeda berlangsung.
"Jadi setelah Covid-19 ini belum tahu juga bagaimana peta kekuatan di ganda putra. Ada kemungkinan berubah. Hal ini tentu bukan hal yang mudah"
"Yang jelas kami tetap konsisten mempersiapkan ganda putra Indonesia dengan baik," ucap Herry IP saat ditemui di acara SIWO Golden Award, Rabu (16/12/2020) malam.
Pada awal 2021, akan ada tiga turnamen yang bakal dihelat di Thailand. Herry IP menyatakan bahwa tak mungkin anak asuhnya memforsir tenaga di semua turnamen.
Tentu saja, para pemain ganda putra akan dibagi fokusnya. Ada yang fokus ke turnamen pertama, kedua, dan ketiga.
"Ini baru kali pertama ada tiga turnamen sekaligus di satu negara. Kami harus pintar-pintar pasang strategi," ucap Herry IP.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Bulu Tankis Lainnya:
Cerita Sabotase Tak Terbukti, Mimpi Kate Foo Kune Tampil di Olimpiade Tokyo Pupus
BWF Tetapkan Denda Super Besar untuk Atlet Pelanggar Protokol Covid-19 di Tur Asia