- PBSI telah tiga kali melakukan tes rapid maupun swab untuk atlet penghuni Pelatnas Cipayung.
- Pekan lalu, pengurus, atlet, dan tim pendukung menjalani swab test melalui Mobile Combat PCR Covid-19 di Loby Pusat palatnas Cipayung, Jakarta Timur.
- Kemenpora juga terus mendukung langkah yang dilakukan PBSI dalam menjaga keamanan dan keselamatan atlet selama pandemi Covid-19.
SKOR.id - Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) rutin melakukan rapid test maupun swab test (tes usap) untuk seluruh penghuni pelatnas.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti, mengatakan hal ini perlu dilakukan demi menjamin keamanan dan keselamatan atlet selama pandemi Covid-19.
PBSI memang terus menerapkan disiplin protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Pekan lalu, mereka kembali menggelar swab test untuk 229 personel.
Pengurus, atlet,hingga tim pendukung, mengikuti tes melalui Mobile Combat PCR Covid-19 (Fast Lab Formasi), di Loby Pusat palatnas Cipayung, Jakarta Timur.
"Betul, PBSI mengikuti protokol kesehatan dari awal untuk menjaga kesehatan atlet dan ingin semua aman," ujar Susy Susanti.
"Swab test adalah salah satu untuk meyakinkan karena kami rutin berinteraksi dan untuk menjaga semuanya kami rutin tes rapid dan usap. Ini yang ketiga, sebelumnya juga rapid."
Meski pemain Indonesia dipastikan tak akan mengikuti kompetisi bulu tangkis yang digelar BWF hingga tahun 2020 berakhir, PBSI menilai langkah ini tetap penting dilakukan.
Lagi pula, pemain penghuni Pelatnas juga masih terus mempersiapkan diri dengan berlatih secara terpusat di Cipayung.
Meski begitu, Susy Susanti tak memungkiri jika target dan rencana kerja yang sudah disiapkan PBSI untuk atlet pada musim kompetisi 2020 menjadi berantakan.
"Tentang target, pandemi ini pasti mengganggu karena banyak sekali try out dan rencana yang dibatalkan atau dimundurkan. Namun, Pelatnas tetap berjalan," kata Susy.
"Sekarang yang penting menjaga kesehatan, keselamatan, dan konsistensi serta kondisi fisik saja," peraih emas tunggal putri Olimpiade Barcelona 1992 itu menambahkan.
Susy Susanti juga menambahkan bahwa PBSI ingin tetap meneruskan medali emas dari cabor bulu tangkis saat Olimpiade Tokyo digelar tahun depan.
Ia pun juga ingin target lain yang telah ditetapkan PBSI dapat dipenuhi oleh skuad Merah Putih, walau agenda 2021 dipastikan bakal padat merayap.
"SEA Games akan digelar berurutan dengan kejuaraan dunia. Ada pula Thomas dan Uber Cup serta ajang lainnya," katanya.
"Semua sudah memiliki target-target, makanya Pelatnas akan tetap berjalan sepanjang tahun," ia menambahkan.
Sementara itu, pebulu tangkis tunggal putra Jonatan Christie juga mengatakan hal senada terkait situasi yang dihadapi di dalam Pelatnas.
"Semua berjalan baik seperti tidak ada Covid-19. Kami stay di sini (Cipayung) dan tetap dapat makan, vitamin, segala macam," Jonatan Christie mengungkapkan.
"Yang membedakan intensitas latihan saja karena harus jaga imun dan seminimal mungkin untuk tidak keluar. Swab test ini yang ketiga, rapid test juga sudah tiga kali."
Sementara itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan dukungan kepada seluruh cabang olahraga (cabor) yang menjalankan protokol kesehatan di Pelatnas.
Melakukan tes rapid dan usap secara rutin untuk atlet sudah menjadi seperti kewajiban selama masa pandemi Covid-19 belum berakhir.
Deputi Peningkatan Prestasi Kemenpora, Chandra Bhakti, menekankan bawha jaminan terhadap kesehatan atlet sangat penting.
Maka dari itu, Kemenpora sangat mendukung semua cabor untuk secara rutin menjaga kondisi atlet dengan melakukan rapid dan swab test.
"Menjaga kondisi kesehatan atlet jadi bagian fasilitasi bantuan yang berikan Kemenpora RI, karena mereka semua juga dipersiapkan menuju Olimpiade Tokyo tahun depan."
"Tes rapid dan usap merupakan bagian dari perlindungan terhadap atlet pelatnas," kata Chandra Bhakti.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Thailand Telah Siapkan Skema untuk Asia Open dan BWF World Tour Finals
Terkait Promosi dan Degradasi Atlet Pelatnas, PBSI Belum Ambil Keputusan