- BWF berencana memakai sistem kluster dalam lanjutan kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 dan tur, tahun depan.
- Pola ini serupa dengan Asia Open, di mana beberapa turnamen digelar di lokasi sama.
- Opsi tersebut diambil karena kondisi dunia yang belum aman dari Covid-19, sedangkan turnamen harus berlangsung.
SKOR.id - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) kemungkinan menggunakan sistem kluster dalam lanjutan kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 dan kalender tur tahun depan.
BWF berencana menggelar beberapa turnamen di lokasi yang sama seperti yang akan dilakukan Thailand untuk dua seri Asia Open dan BWF World Tour Finals.
Nantinya, sistem kluster ini tak hanya digunakan untuk menggelar kualifikasi Olimpiade 2020, Januari hingga Mei 2021. Tapi, bisa jadi gambaran tur BWF sepanjang 2021.
"Kami masih mencari kemungkinan untuk sistem kluster, tahun depan. Opsi tersebut masih dalam permbahasan," ujar Sekretaris Umum BWF, Thomas Lund.
"Asia Open akan jadi semacam percobaan bagaimana kami menggelar turnamen (di tengah pendemi). Setelah itu, kami akan pikirkan kemungkinan menggelar turnamen klaster serupa."
Turnamen dengan sistem klaster, diharapkan memangkas mobilitas para pemain dan ofisial sehingga bisa meminimalisasi penyebaran Covid-19. Aktifitas mereka terpusat di satu titik.
Ketidakpastian soal kapan pandemi Covid-19 akan berakhir, plus durasi pembuatan vaksin, membuat mobilitas, apalagi lintas negara, menjadi sangat berisiko.
Untuk itu, berada di satu tempat dan melakoni beberapa turnamen sekaligus, bisa memangkas mobilitas pebulu tangkis dan ofisial secara signifikan.
"Tantangan terbesar saat ini adalah keluar dari negara masing-masing lalu ikuti karantina di negara tujuan dengan berbagai protokol yang ketat dan berbeda," kata Thomas Lund.
"Lebih baik mengumpulkan banyak orang dalam satu lokasi. Untuk itulah kami ingin menciptakan kluster di Thailand (untuk Asia Open dan BWF World Tour Finals 2020)."
Namun, di sisi lain, Thomas Lund menyadari beban finansial yang ditanggung tuan rumah akan sangat besar. Belum lagi pertimbangan sponsor turnamen yang mungkin berbeda.
"Kami merasa akan ada masalah finansial yang cukup kompleks dan itu harus kami hadapi (jika menggunakan sistem kluster)," Thomas Lund menambahkan.
Untuk itulah, BWF masih akan mengevaluasi dari proyek percontohan kluster di Thailand sebelum memutuskan skema kualifikasi Olimpiade Tokyo dan kalender 2021.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Pembalap Indonesia Mario Suryo Aji Bakal Start dari Baris Kesembilan di MotorLand Aragon https://t.co/3NnxLkpi71— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 3, 2020
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Asia Open dan BWF Finals Mundur ke Januari 2021, Ini Alasannya
BWF Akui 2021 Jadi Tahun yang Penuh Tantangan