- Milos Raonic untuk kali pertama dalam empat tahun terakhir lolos ke final tenis turnamen level masters.
- Selain Indian Wells 2016, Milos Raonic juga jadi runner-up di Rogers Cup 2013 dan Paris Masters 2014.
- Petenis asal Kanada itu akan bertemu dengan Novak Djokovic dalam final Cincinnati Masters 2020.
SKOR.id - Petenis Milos Raonic memastikan diri melaju ke final ATP Masters 1.000 Cincinnati (Western & Southern Open) 2020.
Atlet asal Kanada itu menyingkirkan unggulan empat asal Yunani, Stefanos Tsitsipas, di USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York, Amerika Serikat (AS).
Dalam pertandingan semifinal tunggal putra yang berlangsung pada Sabtu (29/8/2020) dini hari WIB tersebut, Milos Raonic menang dengan skor 7-6(5), 6-3.
Hasil ini mengantarkan Milos Raonic ke partai puncak ATP Masters 1.000 untuk kali pertama dalam empat tahun terakhir. "Saya bermain bagus," ujar Raonic usai pertandingan.
Kali terakhir Milos Raonic tampil di final turnamen level masters terjadi di BNP Paribas Open (Indian Wells Masters) 2016.
Ketika itu, Raonic menyudahi turnamen dengan menjadi runner-up setelah kalah dari Novak Djokovic dengan skor 2-6, 0-6.
"Saya bergerak jauh lebih baik dibandingkan beberapa tahun terakhir dan itu menempatkan saya pada posisi yang lebih baik sehingga bisa lebih efektif, agresif lebih awal dan bermain lebih banyak," Raonic mengungkapkan.
Sepanjang karier profesionalnya, Milos Raonic memang belum pernah meraih gelar dalam turnamen tenis level masters.
Pencapaian terbaik petenis 29 tahun itu di ajang yang berada satu grade di bawah grand slam ini adalah tiga kali menjejak final.
Motor MotoGP sangat ringan, kokoh, dan dibuat dari bahan-bahan yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Material-material ini didesain sedemikian rupa sehingga berat kosong motor (tanpa BBM dan cairan) hanya 157 kg dan menjadi motor tercepat di dunia.#MotoGP pic.twitter.com/lIteFUxFw8— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 29, 2020
Selain Indian Wells 2016, Raonic juga sebelumnya menjadi runner-up masing-masing di Rogers Cup 2013 dan Paris Masters 2014.
Adapun di Cincinnati Masters, pencapaian terbaik Raonic sebelumnya adalah menembus semifinal pada 2014 dan 2016.
Dan tahun ini, ia ingin meraih milestone (tonggak pencapaian penting) dalam kariernya lewat Cincinnati Masters.
"Ini akan menjadi luar biasa (memenangi gelar ATP Masters 1.000). Secara umum, itu adalah bagian dari impian karier saya," ia menuturkan.
Ambisi petenis kelahiran 27 Desember 1990 itu memang besar.
Maklum, sejak mencapai peringkat tertingginya di posisi tiga pada 21 November 2016, Raonic terus berjuang melawan cedera.
Tahun lalu, ia harus menarik diri dari 10 turnamen karena masalah tersebut.
Tetapi setelah turnamen sempat berhenti sementara karena pandemi Covid-19, Raonic telah kembali menemukan sentuhan terbaiknya.
"Saya senang dengan cara bermain saya. Saya meluangkan waktu untuk berlatih, mencoba hal-hal yang benar dan membawa diri saya ke tahap yang belum pernah saya alami sebelumnya dengan tenis dan kesehatan saya," ujar Raonic.
Kini Raonic tinggal selangkah lagi untuk meraih gelar juara. Namun ia menyadari pertandingan terakhir tidak mudah.
Sebab, ia akan berhadapan dengan unggulan pertama asal Serbia, Novak Djokovic.
Nole, sapaan akrab Novak Djokovic melaju ke final setelah mengalahkan wakil Spanyol, Roberto Bautista Agut, dengan skor 4-6, 6-4, 7-6.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Tenis Lainnya: