- Dominic Thiem mengeluhkan aturan pembatasan jumlah kru untuk tampil di US Open 2020.
- Dominic Thiem yang merupakan petenis Austria tersebut berharap setidaknya ada tiga atau empat kru termasuk pelatih dan fisioterapis sebagai bagian kru pendukungnya.
- Kemungkinan Dominic Thiem lebih memilih French Open 2020 daripada US Open 2002.
SKOR.id - Dominic Thiem meragukan kehadiran para petenis elite dunia dalam ajang US Open 2020, akhir Agustus mendatang.
Menurut petenis Austria tersebut, aturan yang diterapkan oleh panitia terlalu ketat apalagi terkait jumlah kru yang boleh ikut menyertai pemain.
Yakni, panitia US Open 2020 hanya memperbolehkan satu orang pelatih untuk mendampingi pemain.
Pihak USTA selaku panitia beranggapan bahwa pembatasan jumlah kru pemain akan memperkecil peluang penyebaran Covid-19 ketika kompetisi berlangsung.
"Saya tidak yakin. Seharusnya tiga atau empat orang diizinkan," kata petenis peringkat ke-3 dunia tersebut dalam wawancara dengan Kronen Zeitung yang dilansir Tennis 365.
"Akan sangat berisiko bagi petenis jika bertanding tanpa fisioterapis. Anda juga perlu pelatih ketika kompetisi," ujar Dominic Thiem.
Menurut Dominic Thiem, kondisi turnamen tenis dunia akan kembali normal ketika ATP Tour 2020 kembali bergulir setelah hiatus akibat pandemi.
Namun, kondisi tersebut tidak serta merta akan membuat kehidupan di luar lapangan berjalan seperti sedia kala.
"Ketika ATP Tour kembali maka turnamen akan berjalan normal. Kami sangat merindukan turnamen yang sudah kami kenal sejak lama," kata Dominic Thiem.
"Biasanya di New York, Paris, atau Melbourne ada 60.000-70.000 orang per hari selama turnamen. Namun, sepertinya kondisi tersebut bisa kembali terjadi atau malah tidak sama sekali," ujar Dominic Thiem.
Dominic Thiem lebih memilih untuk mengikuti turnamen di wilayah Eropa yang cenderung memiliki kasus Covid-19 lebih rendah daripada Amerika Serikat.
Bulan lalu, Thiem sempat menjajal putaran pertama Adria Tour 2020 di Serbia lalu terbang ke Nice, Prancis, untuk mengikuti Ultimate Tennis Showdown.
Jika harus memilih turnamen grand slam untuk tahun ini, Thiem cenderung memihak French Open ketimbang US Open di masa pandemi.
"Rasanya akan keren jika French Open bisa bergulir. Entah itu di bulan Mei maupun Oktober," kata DominicThiem beberapa waktu lalu.
"Yang menjadi masalah adalah, hanya ada jeda dua pekan antara US Open dan French Open. Rasanya hampir tidak mungkin untuk melakukan keduanya. Jika saya tampil di US Open maka saya akan kesulitan di French Open. Saya harus mengorbankan satu di antaranya."
US Open 2020 akan berlangsung pada 31 Agustus-13 September 2020 di Flushing Meadows, New York.
French Open 2020 digelar pada 21 September hingga 11 Oktober di Rolland Garros Stade, Paris, Prancis.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Mesut Ozil Tabuh Genderang Perang, Sebut Arsenal "Mengarang"https://t.co/lZlmsHGNyh— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 15, 2020
Baca Juga Berita Tenis Lainnya:
Sempat Tampil di Adria Tour, Dominic Thiem Kaget dan Merasa Bersalah