- Annabel Croft sebut Novak Djokovic jangan sepenuhnya disalahkan soal tragedi Adria Tour 2020.
- Annabel Croft, mantan petenis putri nomor satu Inggris, tersebut mengatakan bahwa PM Serbia sudah bertanggung jawab atas tragedi itu.
- Novak Djokovic mengadakan Adria Tour 2020 hanya untuk menghibur warga negaranya di tengah pandemi Covid-19.
SKOR.id - Turnamen Adria Tour 2020 sudah dihentikan sejak 21 Juni karena kasus Covid-19 menyebar dalam ajang tenis yang diselenggarakan oleh Novak Djokovic Foundation tersebut.
Adria Tour 2020 awalnya direncanakan akan berlangsung pada 13 Juni hingga 4 Juli di empat negara, yakni Serbia, Kroasia, Montenegro, dan Bosnia-Herzegovina.
Namun, turnamen baru setengah jalan, Grigor Dimitrov mengumumkan terinfeksi Covid-19 pada Minggu (21/6/2020).
Alhasil, final di Kroasia dihentikan begitu juga seluruh laga selanjutnya.
Sejak saat itu, kritik terus ditujukan kepada sang penyelenggara yakni, Novak Djokovic yang dianggap ceroboh karena enggan menerapkan protokol kesehatan selama turnamen.
Novak Djokovic, petenis tunggal putra nomor satu dunia saat ini, pun mengaku meminta maaf dan bertanggung jawab atas kekacauan selama Adria Tour 2020.
Namun, mantan petenis putri terbaik Inggris Annabel Croft mengatakan bahwa kesalahan penyelenggaraan Adria Tour 2020 tidak sepenuhnya harus ditanggung oleh Novak Djokovic.
"Saya tidak begitu tahu detail apa yang diberikan kepada mereka (Adria Tour) sehingga turnamen bisa digelar," kata Annabel Croft kepada Tennis 365.
"Namun, Perdana Menteri Serbia Ana Brnabic sudah bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Anda semua harusnya mendengar dan menerima penjelasan darinya," ujar Annabel Croft.
Menurut perempuan yang kini berkarier sebagai analis program olahraga tersebut, Novak Djokovic awalnya memiliki niat baik.
Petenis Serbia tersebut hanya ingin memberikan hiburan di tengah pandemi Covid-19 yang saat itu mulai mereda di negaranya.
"Saya yakin, dia (Novak Djokovic) telah melakukan yang terbaik dengan harapan untuk membangkitkan kembali senyum warga di negaranya," kata Annabel Croft.
"Selain itu, dia juga ingin memberikan pendapatan untuk semua orang setelah ATP Tour dihentikan sementara."
Namun, siapa sangka bahwa niat baik tersebut pada akhirnya malah berubah menjadi tragedi.
Croft mengatakan bahwa tindakan yang sebaiknya dilakukan untuk saat ini adalah mendoakan kesembuhan bagi yang terdampak ketimbang saling menyalahkan.
Menurutnya, Djokovic saat ini tengah merasa sangat bersalah atas berbagai kejadian di Adria Tour 2020.
"Pada akhirnya, situasi justru berubah menjadi sangat buruk dan kita semua hanya bisa berharap bahwa mereka yang terinfeksi di ajang tersebut bisa segera sembuh," kata Croft.
"Ini juga menjadi pembelajaran agar kita selalu mempertimbangkan kurva (Covid-19) dan jangan lengah terlalu dini."
Tragedi Adria Tour 2020 juga menjadi pembelajaran untuk French Open yang akan bergulir pada 27 September hingga 11 Oktober mendatang.
Panitia French Open 2020 mengaku akan fleksibel sekaligus berhati-hati dalam menyelenggarakan acara.
"Kami ingin mempertegas kembali ke semua orang bahwa keberadaan orang sakit akan menyulitkan kami. Oleh karena itu, marilah (bersama-sama) berhati-hati dan waspada," ucap Guy Forget, direktur turnamen French Open.
Novak Djokovic pun tak lepas dari dampak Adria Tour 2020.
Novak Djokovic dan istrinya juga positif terinfeksi virus corona setelah tampil dalam Adria Tour 2020.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga:
Panitia French Open 2020 Belajar dari Adria Tour Buatan Novak Djokovic