- Pelatih Serena Williams, Patrick Mouratoglou, ragu US Open 2020 aman dari pandemi Covid-19.
- Kasus positif Covid-19 yang masih terus meningkat di New York dan sekitarnya menjadi alasan utama.
- Mouratoglou menaksir nasib US Open 2020 bisa jadi akan berubah pada detik-detik terakhir.
SKOR.id - Pelatih Serena Williams, Patrick Mouratoglou, merasa bahwa penyelenggaraan US Open 2020 akan membahayakan lebih banyak orang.
Patrick Mouratoglou yang kini tengah mengadakan turnamen eksibisi bertajuk Ultimate Tennis Showdown (UTS) di Prancis merasa bahwa Amerika Serikat (AS) masih dalam kondisi bahaya pandemi Covid-19.
Ketimbang Eropa, kasus Covid-19 di AS masih terbilang terus meningkat hingga saat ini.
Positif Covid-19, DeAndre Jordan Pastikan Tak Ikut Lanjutan NBAhttps://t.co/1Bg5nD3NAN— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 30, 2020
"Dengan kondisi AS saat ini yang jumlah kasus Covid-19 masih terus meningkat setiap hari, saya ragu (US Open) bisa digelar," ujar Patrick Mouratoglou dilansir dari Sky Sports.
Pelatih asal Prancis tersebut bahkan menyebut bahwa keputusan Walikota New York, Andrew Cuomo, cukup gila dengan memberi izin berlangsungnya US Open 2020.
"Dilihat dari luar, keputusan tersebut cukup gila. Jadi, saya tidak yakin bahwa itu adalah keputusan yang tepat. Saya tidak bisa katakan bahwa jika kondisi (di AS) lebih stabil seperti di Eropa maka situasinya berbeda," kata Mouratoglou.
"Di AS, terutama New York dan sekitarnya, kasus (Covid-19) terus meningkat tajam. Jadi, saya tidak tahu seberapa masuk akal upaya mengadakan turnamen."
Itu sebabnya Mouratoglou merasa bahwa peluang nasib US Open 2020 bisa berubah tiba-tiba akan mungkin terjadi.
"Saya tidak tahu jika pada detik-detik terakhir Walikota New York akan membatalkan (US Open) karena prioritas kesehatan," lanjut Mouratoglou.
"Sangat mungkin bahwa dua minggu sebelum acara, dia (Andrew Cuomo) akan memutuskan bahwa situasi tidak masuk akal untuk mengundang banyak orang dari berbagai belahan dunia."
Pada Selasa (16/6/2020), Andrew Cuomo selaku Walikota New York mengizinkan US Open 2020 digelar pada 31 Agustus hingga 13 September di Flushing Meadows.
Namun, Cuomo menegaskan bahwa turnamen akan berlangsung secara tertutup tanpa kedatangan penonton di venue pertandingan.
Selain itu, dasar pemberian izin kepada US Open 2020 adalah pencabutan larangan kerumunan massa di luar ruangan mulai Agustus mendatang.
"USTA akan melakukan tindakan antisipasi untuk melindungi para pemain dan staf seperti tes (Covid-19), pembersihan tambahan, ruang loker yang luas, dan menyediakan penginapan serta transportasi khusus," kata Cuomo.
Meskipun mendapat izin dari otoritas setempat, banyak petenis elite dunia yang menolak hadir di US Open 2020 seperti Rafael Nadal, Novak Djokovic, hingga Simona Halep.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Venue Pertandingan NBA 2019-2020 Akan Dihias Lukisan Black Lives Mattershttps://t.co/RrTEKjCwic— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 30, 2020
Berita US Open 2020 Lainnya: