- Naomi Osaka tak sabar menantikan debutnya dalam Olimpiade 2020 di Tokyo, tahun depan.
- Petenis berdarah Jepang-Haiti tersebut yakin, penampilannya nanti akan tercatat dalam sejarah.
- Naomi Osaka berharap turnamen tenis kembali bergulir agar dirinya bisa kembali ke performa terbaik.
SKOR.id - Pengalaman perdana tampil dalam Olimpiade diyakini Naomi Osaka bakal jadi momen bersejarah dalam hidupnya.
Dalam wawancara dengan Majalah TIME bertajuk TIME100 Talks: Finding Hope, Rabu (17/6/2020), Naomi Osaka mengaku tak sabar menyambut Olimpiade 2020.
Baca Juga: Alasan Naomi Osaka Enggan Tarik Dukungan atas Aksi Black Lives Matter
"Saya rasa, (Olimpiade 2020) akan sangat berkesan. Saya antusias (tampil di Olimpiade), begitu juga dengan atlet lainnya," katanya.
"Untuk saya yang belum pernah tampil di Olimpiade, kesempatan ini akan jadi momen spesial. Mungkin akan tertulis dalam sejarah."
Naomi Osaka akan tampil dalam Olimpiade 2020 mewakili Jepang. Sebagai tuan rumah sekaligus andalan, dia mengaku merasakan tekanan.
Petenis berdarah Jepang dan Haiti itu pun berharap penundaan Olimpiade 2020 menjadi tahun depan atau 2021, berdampak positif.
Bukan hanya untuknya secara pribadi, melainkan penyelenggaraan keseluruhan karena saat ini dunia berperang lawan pandemi Covid-19.
"Tokyo sudah sangat siap (jadi tuan rumah) tapi ternyata harus mundur setahun. Namun, semua demi kesehatan dan kenyamanan bersama."
Tapi, sebelum Olimpiade 2020 bergulir, juara grand slam dua kali itu ingin lebih dulu merasakan comeback usai penangguhan turnamen sejak Maret 2020.
"Menurut saya, kembali bertanding lebih seperti mengembalikan kondisi yang saya alami sebelum masa karantina (mandiri)," ucap petenis 22 tahun itu.
"Apa yang paling saya tunggu adalah kembalinya turnamen. Saya rasa, semua atlet, ketika nir kompetisi seperti ini, rasanya sangat membosankan."
Sebelum membicarakan soal Olimpiade 2020, Naomi Osaka mengungkapkan pendapatnya seputar isu rasialisme yang memanas di Amerika Serikat (AS).
Sikap vokal di media sosial, diakui mantan petenis nomor satu dunia itu sebagai bentuk kepeduliannya terhadap isu diskriminasi.
Bahkan, juara tunggal putri US Open 2018 dan Australia Open 2019 itu mengaku jengkel dengan anggapan atlet lebih baik fokus ke pertandingan.
Baca Juga: Satu dari Tiga Petenis Favorit Naomi Osaka Ternyata Penggemar Berat Komik dan Manga
Menurutnya, semua orang punya hak sama untuk menyuarakan sesuatu. Apalagi, sudah menjadi isu sosial. "Saya merasa stigma itu sangat aneh."
Selain berjibaku dengan pandemi Covid-19, AS tengah menghadapi gelombang unjuk rasa anti-rasialisme. Padahal, US Open akan berlangsung Agustus.
Namun, belum ada pernyataan resmi apakah Naomi Osaka akan turun dalam US Open 2020 yang dijadwalkan 31 Agustus hingga 13 September di Flushing Meadows, New York.