- Ade Resky Dwicahyo, tunggal putra asal Indonesia yang berkarier di Azerbaijan, makin bersinar di level internasional.
- Atlet 21 tahun itu menargetkan tampil dalam Olimpiade 2020 dan Kejuaraan Eropa.
- Ade Resky Dwicahyo ingin lebih sering berjumpa dengan banyak pemain top seperti Kento Momota dan Chen Long.
SKOR.id - Jalan terjal harus dilalui oleh banyak atlet dunia, demi meraih cita-cita. Termasuk meninggalkan Tanah Air seperti Ade Resky Dwicahyo.
Pebulu tangkis asal Azerbaijan berdarah Indonesia itu menempuh ribuan kilometer untuk mewujudkan mimpi sebagai pemain dunia.
Baca Juga: Marcus Ellis Bertekad Tampil Rangkap pada Olimpiade 2020
Ade Resky Dwicahyo lahir dan besar di Indonesia. Namun, ia memutuskan naturalisasi menjadi warga Azerbaijan untuk mewujudkan cita-cita.
Dalam wawancara dengan Badminton Europe, Ade Resky Dwicahyo bersyukur lahir di Indonesia karena punya kekuatan di cabor bulu tangkis.
Tunggal putra 22 tahun itu mengatakan, keputusan pindah kewarganegaraan karena Azerbaijan memberi kesempatan lebih besar untuk tampil dalam Olimpiade.
"Saya berasal dari Indonesia, negara dengan basis bulu tangkis terkuat di dunia," kata Ade Resky Dwicahyo, membuka percakapan.
"Ketika menerima proposal dari Azerbaijan, saya merasa punya peluang lebih besar untuk berkarier di level dunia dan tampil di Olimpiade."
Saat ini, Ade Resky Dwicahyo menempati peringkat ke-71 dunia. Tapi, peluangnya ke Olimpiade, besar, bersama Federasi Bulu Tangkis Azerbaijan (ABF).
"Dalam tiga tahun terakhir, saya mewakili ABF di turnamen internasional. Selama itu pula saya menyaksikan berapa besar pengorbanan federasi demi bulu tangkis (Azerbaijan)."
"Saya pun jadi bagian dari program perkembangan ini. Aktivitas positif dan sistematis yang diterapkan federasi menjadi salah satu kunci kesuksesan saya."
Sepanjang 2019, Ade Resky tercatat sebagai kampiun di berbagai turnamen seperti Egypt dan Cameroon Internationals. Kini, ia mengincar yang lebih tinggi.
"Tujuan utama saya dalam waktu dekat adalah tampil di Kejuaraan Eropa di Kyiv (tahun depan) yang tertunda karena Covid-19, serta Olimpiade Tokyo 2020."
Ade Resky berharap lebih banyak kesempatan untuknya menghadapi para pebulu tangkis elite seperti Chen Long (Cina) dan Kento Momota (Jepang) di masa depan.
"Saya ingin menampilkan seluruh kemampuan yang saya miliki, untuk kesenangan diri sendiri maupun penggemar," atlet 21 tahun itu menuturkan.
"Bertarung melawan Kento Momota dan Chen Long, serta para pebulu tangkis hebat lainnya adalah pengalaman yang luar biasa untuk saya."
Baca Juga: Pusarla Sindhu Sebut 2 Sosok Penting dalam Karier Bulu Tangkisnya
Di tengah pandemi Covid-19, Ade Resky mengaku lebih fokus melakukan evaluasi terkait penampilannya di lapangan dengan sang pelatih, Morteza Validarvi.
"Saya berusaha mengobservasi berbagai aturan yang berlaku. Kalau tidak benar-benar ada kepentingan, saya tidak akan meninggalkan rumah," ucapnya.
"Tapi, saya tetap latihan di bawah pengawasan Morteza Validarvi. Saya berharap kondisi (dunia) segera aman dan saya bisa kembali mengikuti turnamen."