- Greysia Polii menghabiskan masa pandemi Covid-19 untuk memperbaiki diri dengan belajar musik, bahasa Mandarin, hingga menjadi gamer.
- Ganda putri Indonesia itu juga menemukan ketenangan batin dengan mendekatkan diri dengan Tuhan.
- Kini, misi Gresia Polii adalah meraih emas Olimpiade 2020 dan bersiap menyambut pensiun.
SKOR.id - Jeda kompetisi akibat pandemi Covid-19 diisi pebulu tangkis Indonesia, Greysia Polii, dengan belajar bahasa asing Mandarin dan menjadi gamer.
Greysia Polii, ganda putri andalan Merah Putih ini, memanfatkan rehat tiga bulan terakhir untuk memperbaiki diri secara karakter, spiritual, maupun kemampuan di luar bulu tangkis.
Dalam wawancara dengan BWF Badminton, Greysia Polii menghabiskan sebagian besar waktunya di pelatnas Cipayung dengan belajar berbagai hal.
Mulai bermain musik hingga belajar menjadi seorang gamer.
Terungkap, Mengapa PlayStation 5 Punya Ukuran yang Besarhttps://t.co/WtQk7FxOVx— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 16, 2020
"Saya punya banyak waktu luang, terutama setelah pulang dari All England," kata atlet 32 tahun ini.
"Saya menghabiskan sebagian besar waktu saya untuk refleksi apa yang harus saya lakukan. Untuk mengisi waktu saya bermain musik, baca buku pengembangan diri, belajar bahasa asing serta mempelajari cara menjadi seorang gamer," katanya menambahkan.
Greysia mengaku sangat tertarik mempelajari bahasa Mandarin dan Korea. Untuk mengasah kemampuan berbahasa asing tersebut, Greysia tak segan untuk mempraktikannya di pelatnas.
Selain menambah pengetahuan, Greysia juga mengisi waktu dengan memperbaiki diri, baik karakter maupun pemikiran.
Mendekatkan diri kepada Tuhan adalah salah satu cara yang dipilih Greysia untuk memperoleh ketenangan batin.
"Saya juga memiliki banyak waktu untuk beribadah dan mendekatkan diri dengan Tuhan. Pada periode sekarang meskipun bukan saya yang mengontrol situasi, saya yakin harus terus mengembangkan diri," teman duet Apriyani Rahayu ini menjelaskan.
"Saya harus memikirkan bulu tangkis dengan baik. Saya harus terus memperbaiki kelemahan serta meningkatkan kekuatan, mendengarkan nasihat pelatih. Masih ada banyak hal yang perlu saya lakukan untuk meningkatkan kekuatan. Masih cukup waktu untuk memperbaiknya."
Tak lupa, Greysia juga membocorkan kegiatan sehari-harinya yang dihabiskan sepenuhnya bersama teman-teman pelatnas dan jauh dari keluarga.
"Saya 24 jam dalam seminggu bersama pemain pelatnas. Rasanya beda dengan saat turnamen bersama. Sekarang Anda hidup bersama para junior," kata Greysia sambil tertawa.
"Program latihan pun berubah karena selama dua bulan kami fokus kebugaran fisik. Dua minggu sudah kami latihan dengan porsi ketat untuk mengembalikan stamina ke level maksimal. Rasanya cukup melelahkan."
Cukup lama jauh dari atmosfer kompetisi, sejak All England Open 2020 berakhir pada 15 Maret, membuat Greysia kangen bertanding kembali.
Impian tampil dan membawa pulang medali di Olimpiade Tokyo 2020 tahun depan menjadi misi Greysia saat ini.
"Saya rindu kembali bertanding. Saya kangen berkumpul dengan keluarga serta pergi jalan-jalan. Di samping itu semua saya tetap fokus ke Olimpiade. Pikiran saya hanya tertuju ke sana," katanya.
Greysia pun mulai memikirkan masa depannya bersama sang kekasih Felix Djimin setelah dilamar pada Juli 2018.
"Di sisi lain, saya juga mulai memikirkan masa depan setelah pensiun nanti. Saya telah mempersiapkannya mulai sekarang.
"Jadi, saya menyiapkan diri untuk menikah, membangun keluarga dan melakukan aktivitas selain bulu tangkis, mungkin menjadi pengusaha," kata Greysia Polii.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Belum Juga Dibuka, Training Camp di Boyolali Sudah Full Bookedhttps://t.co/OXUtrtHSEJ— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 16, 2020
Berita Greysia Polii Lainnya:
Usia Greysia Polii Bakal Jadi Problem Saat Olimpiade Tokyo Digelar
Rutinitas Greysia Polii Berubah 180 Derajat Selama Masa Pandemi