- Pusarla V. Sindhu mengungkap dua sosok penting dalam karier bulu tangkisnya.
- Ayah adalah orang yang mendukung Pusarla Sindhu membuka jalan sebagai atlet.
- Sedangkan ibu adalah fan di dalam dan luar lapangan yang paling setia bagi Pusarla Sindhu.
SKOR.id - Sebagai seorang superstar bulu tangkis India, prestasi Pusarla Venkata Sindhu di bidang olahraga tepok bulu tentu sangatlah banyak.
Selain meraih medali perak Olimpiade Rio 2016, Pusarla Sindhu juga tercatat sebagai pemilik titel juara dunia tunggal putri 2019 serta kampiun di berbagai tur internasional BWF.
Pusarla Sindhu pun mengungkap dua sosok penting yang sangat berjasa dalam mengasah bakatnya sehingga kini ia bergelimang prestasi.
Baca Juga: Pusarla Sindhu Menikmati Status Superstar Bulu Tangkis India
Sosok pertama tentu saja adalah sang ayah, PV Ramana, yang merupakan mantan atlet voli nasional India era 1980an.
PV Ramana menjadi sosok yang menempa tekad Sindhu untuk menjadi atlet profesional berkelas dunia.
"Orang tua adalah sosok paling penting dalam kesuksesan seorang atlet. Mereka paham kondisi anak sejak kecil lebih dari siapapun," kata Sindhu dilansir dari Olympic Channel.
PV Ramana adalah sosok ayah yang rela mengantar-jemput putrinya untuk latihan dua kali sehari, meski harus menempuh jarak 30 kilometer dari rumah menuju tempat latihan.
Ayah Sindhu tidak ingin anaknya ketinggalan satu pun kelas latihan bulu tangkis setiap harinya.
"Saya menghabiskan banyak waktu bersama ayah dengan menonton berbagai laga saya sendiri. Kami menganalisis dan menyusun strategi untuk melawan para rival," ucapnya.
Tidak sampai di situ saja, Ramana selalu mendampingi Sindhu di berbagai turnamen bulu tangkis elite dunia hingga saat ini.
Ramana menjadi saksi ketika perkembangan seorang Pusarla Sindhu dari pemain junior hingga menjadi juara dunia tunggal putri 2019.
Baca Juga: BWF Resmi Membatalkan Swiss Open dan Kejuaraan Eropa 2020
Selain sang ayah, pengorbanan dan restu sang ibu, Vijaya, juga menjadi bekal penting dalam karier bulu tangkis Sindhu.
Vijaya rela pensiun dini sebagai atlet voli sejak menikah dengan Ramana, tepatnya seusai Asian Games 1986, agar bisa lebih fokus mendidik anaknya.
Menurut Sindhu, sang ibu adalah pendukung setia di dalam maupun luar lapangan yang bahkan tidak mempedulikan omongan tetangga demi cita-cita putri tercinta.
"Mendapatkan izin menjadi seorang atlet bukanlah perkara mudah. Para tetangga akan berkata, 'mengapa dia pergi bertanding daripada belajar?'," kata Sindhu.
"Peran ibu saya tidak terukur besarnya. Mudahnya, tanpa beliau maka saya tidak mungkin mencapai karier seperti sekarang."
Pengorbanan dua sosok pentiing dalam hidup Pusarla Sindu itu berbuah manis dengan berbagai gelar dan penghargaan yang didapatnya.
Kini, Pusarla Sindhu tengah menyongsong impian terbesarnya, yaitu membawa pulang medali emas Olimpiade Tokyo 2020 tahun depan.
Sementara itu, Pusarla Sindhu bakal kembali bertanding mulai September 2020 seiring dengan dimulainya kembali tur BWF yang sempat tertunda sejak Maret karena Covid-19.
Baca Juga: PBSI Puas dengan Klarifikasi BWF soal Poin Gratis untuk Cina dan Hong Kong