- Upaya antisipasi untuk mengatasi kejenuhan akibat penangguhan kompetisi dilakukan bulu tangkis Denmark.
- Kepala pelatih tim nasional (timnas) Denmark, Kenneth Jonassen ingin mengadakan turnamen internal.
- Namun, jeda panjang akibat pandemi Covid-19 membuat komunikasi di antara pemain dan pelatih, makin kuat.
SKOR.id - Dua bulan sudah penangguhan seluruh turnamen internasional akibat pandemi virus corona (Covid-19) dilakukan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Kemungkinan besar, kondisi nir kompetisi ini berlangsung hingga beberapa bulan ke depan karena BWF tak kunjung menentukan tanggal comeback.
Kepala pelatih timnas Denmark, Kenneth Jonassen, melihat jeda kompetisi yang terlalu lama bak pisau bermata dua untuk skuadnya.
Berita Bulu Tangkis Lainnya: Viktor Axelsen Sarankan Kompetisi Bulu Tangkis 2020 Dihentikan
"Secara umum, kami bisa memanfaatkan sisi lain pandemi global. Namun, ini kondisi yang baru karena para pelatih pun belum pernah dalam situasi ini, apalagi pemain."
"Biasanya mereka memiliki lima hingga enam pekan untuk persiapan, baik ke Kejuaraan Dunia maupun Olimpiade," Kenneth Jonassen menambahkan.
Namun, sudah lebih dari dua bulan, para pebulu tangkis dunia tak melakoni pertandingan. Dan, setiap harinya berlalu begitu saja karena ada pembatasan aktivitas.
"Ini begitu monoton. Mungkin, sekarang masih menyenangkan tapi bagaimana dengan sebulan ke depan dengan aktivitas yang sama tiap minggu."
Jeda kompetisi yang panjang membuat motivasi atlet untuk bertanding, terus menurun akibat rutinitas yang monoton selama pandemi Covid-19.
Untuk mencegah terjadinya hal itu, Kenneth Jonassen berencana mengadakan turnamen internal untuk membangkitkan kembali atmosfer kompetitif.
"Tanpa kompetisi selama empat bulan, membuat kami berharap ada kejuaraan di pemusatan latihan selama musim panas. Saling lawan satu sama lain," katanya.
"Memang, itu tidak akan bisa menggantikan suasana kompetisi sebenarnya. Tapi, kami akan melakukan yang terbaik untuk turnamen internal ini," ujar Jonassen.
Namun, di balik sisi negatif itu, mantan pebulu tangkis nasional Denmark itu melihat jeda kompetisi sebagai waktu yang tepat untuk refleksi dan menyusun strategi baru.
Berita Bulu Tangkis Lainnya: Malaysia Siapkan Strategi Khusus demi Thomas dan Uber Cup 2020
"Dalam membangun pola pikir, mungkin ini bagus karena ketika ada banyak turnamen, atlet dan pelatih akan sangat jarang mencoba hal baru."
"Jadi, sekali lagi, ini adalah peluang yang bagus untuk pemain dan pelatih membangun berbagai hal agar ikatan di antara mereka makin kuat."
Thomas dan Uber Cup 2020, 3-11 Oktober, menjadi agenda terbesar timnas bulu tangkis Denmark. Namun, mereka tak bisa leluasa latihan karena pembatasan aktivitas.