- Pusarla Venkata Sindhu sempat trauma dengan predikat ''Silver Sindhu'' yang disandangnya sejak Olimpiade 2016.
- Tunggal putri India tersebut tertekan dengan julukan yang seolah membuatnya memiliki fobia akan laga final.
- Namun, cibiran tersebut malah jadi motivasi tunggal putri India itu untuk menang.
SKOR.id - Bekali-kali kalah di final sebuah turnamen ternyata sempat meninggalkan trauma bagi pebulu tangkis India, Pusarla Venkata Sindhu.
Bahkan, tunggal putri andalan India tersebut sempat mendapat julukan ''Silver Sindhu'' setelah kalah di final Olimpiade dan Kejuaraan Dunia dalam tiga tahun beruntun.
Pada final Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, Pusarla Sindhu kalah dari tunggal putri Spanyol, Carolina Marin.
Baca Juga: BWF Perkenalkan 8 Ambasador Anyar, Tidak Ada Wakil Indonesia
Alhasil medali perak Olimpiade 2016 pun menjadi raihan tertinggi Pusarla Sindhu pada ajang multiolahraga empat tahunan tersebut.
Pada BWF World Championship 2017 dan 2018, perempuan 24 tahun ini kembali meraih medali perak.
Julukan Silver Sindhu makin melekat setelah ia gagal menuntaskan laga final Asian Games 2018 di Jakarta dengan kemenangan.
Belakangan, Pusarla Sindhu mengakui jika predikat tersebut sempat membuatnya tak bisa tampil bebas.
"Meski saya bilang tak masalah, tetapi saya cukup tertekan. Namun saya kembali fokus ke turnamen dan memberi yang terbaik untuk menang," ujar Sindhu dilansir dari Firstpost.com.
"Setelah Olimpiade 2016, saya meraih tujuh medali perak selama 2017. Orang mulai berkata 'Kamu memiliki fobia final dan akan kalah di final'."
"Bukan perkara mudah menembus semifinal dan final, tetapi mereka tak tahu itu. Padahal menang dan kalah adalah bagian dari hidup," Sindhu bercerita.
Akan tetapi, cibiran tersebut justru memacu semangat Sindhu untuk membuktikan bahwa fobia final maupun julukan Silver Sindhu bisa dipatahkan.
"BWF World Championship tahun lalu (2019) adalah final ketiga saya. Saya berpikir saya harus menang apa pun yang terjadi," kata Sindhu.
"Saya benar-benar ingin menang. Saya tidak ingin orang terus menyebut saya akan kalah di final lagi," tunggal putri peringkat tujuh dunia ini menambahkan.
Baca Juga: BWF Perkenalkan 8 Ambasador Anyar, Tidak Ada Wakil Indonesia
Sindhu pun menjalani final Kejuaraan Dunia saat itu dengan tekad membuktikan 'Silver Sindhu' hanya stigma.
"Jangan sampai kritik tersebut mengganggu. Bagi saya tidak masalah karena saya akan melaluinya 'Ayo comeback, perbaiki kesalahan, dan lakukan lebih baik'."
Tekad tersebut disambut semesta dengan kemenangan atas Nozomi Okuhara (Jepang) pada partai perebutan gelar juara dunia 2019.
Kemenangan itu sekaligus membalaskan dendam kekalahan pahit Sindhu dari Okuhara pada final turnamen yang sama untuk edisi 2017.
Kini target Sindhu selanjutnya adalah menghilangkan stigma "Silver Sindhu" pada ajang Olimpiade 2020 tahun depan di Tokyo, Jepang.
"Saya harus memberikan yang terbaik dan melangkah ke sana (Olimpiade) dengan pemikiran seperti itu," Pusarla Sindhu menuturkan.
Sementara itu, Olimpiade 2020 terpaksa mundur setahun karena pandemi Covid-19 yang melanda hampir di seluruh dunia.
Kejuaraan empat tahunan tersebut kini dijadwalkan berlangsung pada 23 Juli-8 Agustus 2021 di Tokyo, Jepang.