- Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto mengatakan akan menghormati apapun keputusan yang akan dikeluarkan oleh BWF dan panitia Thomas dan Uber Cup 2020.
- Keamanan dan keselamatan atlet, ofisial, serta panitia penyelenggara adalah yang utama.
- BWF, Federasi Bulu Tangkis Denmark, panitia, pemerintah Aarhus (kota penyelenggara di Denmark), hingga pemerintah pusat saat ini tengah berusaha keras untuk mencari jalan keluar terbaik.
SKOR.id - Tanda tanya seputar pelaksanaan Thomas dan Uber Cup 2020 mulai mengusik Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Semua bermula dari perintah perdana menteri Denmark, Mette Frederiksen, yang melarang segala jenis kerumuman massa hingga akhir Agustus 2020 pada Senin (30/3/2020).
Baca Juga: Thomas dan Uber Cup 2020 Berpotensi Ganti Jadwal Lagi
Alhasil, Thomas dan Uber Cup 2020 yang direncanakan berlangsung pada 15-23 Agustus 2020 di Aarhus, Denmark, terancam pelaksanaannya atas kehadiran peraturan tersebut.
BWF dan Bulu Tangkis Denmark tengah berdiskusi dengan pemerintah pusat mengenai aturan kerumunan massal yang masuk dalam larangan tersebut.
Dengan kondisi tersebut, Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto mengatakan akan menghormati apapun keputusan yang akan dikeluarkan oleh BWF dan panitia Thomas dan Uber Cup 2020.
"Kami harus bisa memaklumi apapun keputusan BWF. Karena kalau memang harus dilakukan penundaan lagi, semua pasti karena menyesuaikan dengan kondisi di dunia," ujar Achmad Budiharto.
"Keselamatan menjadi yang paling penting saat ini," ucap Achmad Budiharto dilansir dari badmintonindonesia.org.
Achmad Budiharto menambahkan jika turnamen sekelas Thomas dan Uber Cup 2020 membutuhkan persiapan yang sangat matang.
Walaupun ada beberapa opsi untuk tetap menyelenggarakan turnamen, keamanan dan keselamatan atlet, ofisial, serta panitia penyelenggara adalah yang utama.
"Untuk menuju event besar, banyak aspek yang mesti dipersiapkan. Atlet kalau mau tanding di turnamen besar juga tak gampang, tahapan persiapan yang dilalui cukup panjang," kata Achmad Budiharto.
"Dari segi kepanitiaan pun begitu, persiapan Piala Thomas dan Uber pasti butuh waktu yang tidak sebentar. Jadi memang sangat gegabah kalau event sebesar Piala Thomas-Uber tetap dipaksakan tanpa persiapan yang cukup hanya mengikuti jadwal yang ada."
Menurut rencana, AGM (Annual General Meeting) 2020 dan BWF Member's Forum juga akan berlangsung di Aarhus, Denmark, di tanggal yang sama dengan perhelatan Thomas dan Uber Cup 2020.
Jika skenario terburuk terjadi, yaitu batalnya turnamen maka otomatis dua agenda BWF tersebut juga akan ditangguhkan.
Baca Juga: Hasil Rapat FAT dan Klub Thailand, Liga Bergulir September dan Potong Gaji 50 Persen
Jadwal Thomas dan Uber Cup 2020 sendiri sebelumnya telah mengalami perubahan dari awalnya 16-24 Mei 2020 menjadi 15-23 Agustus 2020.
BWF, Bulu Tangkis Denmark, panitia, pemerintah Aarhus, hingga pemerintah pusat saat ini tengah berusaha keras untuk mencari jalan keluar terbaik untuk turnamen beregu putra dan putri dua tahun tersebut.