- BWF tanggapi kritik soal pelaksanaan All England 2020 di tengah pandemi Covid-19.
- Sekjen BWF Thomas Lund kecewa dengan pihak yang meragukan kebijakan federasi.
- Lund tak menampik pertimbangan ekonomi mengapa All England 2020 tetap terselenggara sesuai jadwal.
SKOR.id - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) buka suara perihal kritik yang mereka terima soal penyelenggaraan All England 2020 di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
All England 2020 memang telah berlalu dua pekan lalu, tetapi kecaman atas tetap digelarnya turnamen BWF World Tour 1.000 itu masih terdengar.
Para pebulu tangkis seperti Hans-Kristian Vittinghus (Denmark) serta beberapa atlet India mengkritik kebijakan BWF yang nekad melangsungkan turnamen.
Mereka dianggap tidak sensitif, egois, dan hanya peduli dengan uang. BWF dinilai meremahkan ancaman virus corona yang bisa membahayakan atlet, staf, dan penonton.
Terbukti, setelah All England 2020 berakhir pada 15 Maret lalu, salah satu rekan berlatih tim nasional Taiwan dinyatakan positif Covid-19.
Baca Juga: IOC Usahakan Olimpiade Berlangsung antara Grand Slam Tenis 2021
Kendati begitu, melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen) Thomas Lund, BWF merasa kecewa dengan pihak-pihak yang meragukan kebijakan yang diambil federasi.
"Kami kecewa mendengar para anggota bulu tangkis dunia yang meragukan ketulusan dan motif BWF di tengah krisis," ujar Lund dilansir firstpost.com.
Namun, Thomas Lund tidak menampik ada pertimbangan ekonomi mengapa All England 2020 tetap terselenggara sesuai jadwal.
"Pada satu sisi kami memahami bahwa pembatalan turnamen akan sangat berpengaruh kepada para pemain serta pelatih yang bisa jadi kehilangan penghasilan," kata Lund.
"Namun, prioritas kami adalah keamanan dan keselamatan semua pihak terlibat di dalam turnamen," pria 51 tahun itu menambahkan.
Tepat sehari setelah All England 2020 berakhir, BWF memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh turnamen bulu tangkis hingga 12 April.
Namun, karena kondisi yang tidak menentu akibat wabah Covid-19, maka BWF memutuskan untuk membatalkan semua ajang di akhir bulan April 2020.
Serta mengubah jadwal Thomas dan Uber Cup 2020 dari Mei ke Agustus. Dengan begitu, dua bulan ke depan dipastikan bulu tangkis nihil turnamen internasional.