- Roger Federer Tanggapi Kritik soal udara buruk yang mengganggu Australia Open 2020.
- Bintang tenis asal Swiss itu mengatakan bahwa dirinya peduli dengan kesehatan peserta.
- Rafael Nadal juga sempat berbicara soal ini dengan Direktur Australia Open, Craig Tiley.
SKOR.id - Bencana kebakaran hutan yang melanda Australia turut berpengaruh terhadap rangkaian pertandingan Australia Open 2020. Tak sedikit pemain yang melancarkan protes.
Mereka menganggap penyelenggara memaksakan jadwal pertandingan. Padahal, kualitas udara di negara tersebut tidak dalam batas ambang yang baik.
Baca Juga: John McEnroe Berharap Ada Kejutan di Australia Open Tahun Ini
Kini, kritik diarahkan kepada bintang tenis dunia yang dianggap minim aksi. Salah satu yang menjadi sasaran adalah Roger Federer, yang menghuni ranking tiga dunia.
Menanggapi hal itu, Roger Federer angkat bicara. Petenis asal Swiss itu menolak jika disebut tidak berkontribusi terhadap penanganan yang dilakukan ruan rumah.
Roger Federer mengungkapkan telah memberikan bantuan, utamanya dalam menjaga kesehatan para peserta Australia Open 2020.
"Saya sudah melakukan sesuatu. Kami (petenis dunia), peduli satu sama lain. Tapi, saya bilang bahwa komunikasi adalah kunci untuk kita semua," katanya.
"Kami memang berpikir, seharusnya bisa melakukan tindakan lebih. Namun, saya pribadi merasa tak mendapat informasi yang cukup," ia menambahkan.
Tak hanya Roger Federer, sederet petenis top dunia juga menyumbang dana. Baik itu dilakukan secara pribadi seperti Rafael Nadal dan Novak Djokovic.
Belum lama ini, Nick Kyrgios menggagas sebuah laga amal untuk membantu penanganan kebakaran hutan di negaranya. Beberapa bintang turut dilibatkan.
Baca Juga: Jadwal Proliga 2020
Direktur Turnamen Australia Open 2020, Craig Tiley, berbicara kepada Rafael Nadal soal antisipasi kondisi terburuk saat pertandingan berlangsung.
Menurutnya, pemain akan dibawa keluar Melbourne Park, lokasi pertandingan Australia Open 2020 jika kualitas udara mulai mengganggu pernapasan.
Kebakaran hutan yang melanda Australia terjadi sejak September 2019. Akibatnya tak hanya kualitas udara yang memburuk, melainkan rusaknya ribuan rumah.
Koala, hewan khas Australia tersebut juga dilaporkan hampir punah, menyusul kebakaran hutan tersebut. Ya, tak terhitung jumlah koala yang mati akibat kejadian ini.