- Legenda tenis asal AS itu ingin melihat talenta-talenta muda menghentikan Big Three.
- John McEnroe menjagokan Daniil Medvedev menjadi juara Australia Open 2020.
- Medvedev tampil mengesankan meski kalah dari Rafael Nadal dalam final US Open 2019.
SKOR.id – John McEnroe skenario berbeda terjadi di nomor tunggal putra Australia Open 2020. Ia ingin melihat sosok baru yang menjuarai gelaran perdana Grand Slam edisi ke-108 itu.
Legenda tenis asal Amerika Serikat (AS) tersebut berharap akan ada yang mampu menghentikan dominasi trinitas atau Big Three: Rafael Nadal, Novak Djokovic, dan Roger Federer.
Dalam 11 edisi sebelumnya, hanya sekali muncul juara di luar ketiga nama di atas, yakni Stanislas Wawrinka. Petenis asal Swiss itu mengalahkan Nadal dalam final 2014 lalu dengan skor 6-3, 6-2, 3-6, 6-3.
Baca Juga: Novak Djokovic Bisa Raih Gelar Grand Slam Ke-17 di Australia Open 2020
John McEnroe ingin melihat talenta-talenta muda mematahkan dominasi Big Three di Grand Slam tahun ini, termasuk Australia Open.
“Saya ingin melihat hal yang baru dan berbeda,” kata McEnroe. “Akan menjadi menarik jika salah satu dari petenis muda seperti Daniil Medvedev atau Stepanos Tsitsipas bisa mengalahkan mereka.”
Peraih tujuh gelar Grand Slam ini menjagokan Medvedev, 23 tahun, untuk bisa membuat kejutan di Melbourne Park, Australia nanti.
McEnroe terkesan dengan performa petenis asal Rusia itu di final US Open tahun lalu. Daniil Medvedev memaksa Rafael Nadal bekerja keras mengalahkannya lima set, 7-5, 6-3, 5-7, 4-6, 6-4.
Baca Juga: Nick Kyrgios dan 11 Petenis Top Dunia Kumpulkan Rp47,1 Miliar dalam Semalam
Namun John McEnroe meyakini Medvedev harus memberikan permainan spesial untuk menghentikan Big Three, terutama Novak Djokovic yang mengincar gelar Grand Slam ke-17 di Australia Open.
“Publik tentu akan menempatkan nama Djokovic, Nadal, dan Federer di atas (petenis) yang lain. Namun, bagi saya, Medvedev adalah sosok terbaik yang berpeluang menghentikan mereka,” ujar McEnroe.
“Dia telah menunjukkannya mentalitas berbeda di US Open tahun lalu. Medvedev sukses mengubah cemoohan menjadi kekaguman. Itu salah satu faktor menentukan.”