- Masa edar Yoshikatsu Kawaguchi sebagai pesepak bola level atas dari Jepang cukup panjang.
- Sejak memulai karier senior di J.League per 1994, Yoshikatsu Kawaguchi baru pensiun pada 2018.
- Yoshikatsu Kawaguchi adalah kiper dengan caps lebih dari 100 bersama timnas Jepang.
SKOR.id - Yoshikatsu Kawaguchi adalah salah satu kiper kebanggaan J.League yang pembuat timnas Jepang minim kebobolan pada debut mereka di Piala Dunia 1998.
Namun dua tahun sebelum itu, kegemilangan Yoshikatsu Kawaguchi dimulai saat tampil di Olimpiade 1994 Atalanta.
Kala itu, Jepang menang 1-0 atas Brasil dan Yoshikatsu Kawaguchi salah satu pemain yang tampil cemerlang. Walau selanjutnya, Jepang tak lolos fase penyisihan.
Pada Piala Dunia 1998, timnas Jepang mengakhiri turnamen sebagai juru kunci fase grup dan tak pernah menang. Tetapi, mereka hanya kemasukan empat kali dari tiga laga.
Timnas Jepang hanya kebobolan sekali saat bersua Argentina dan Kroasia. Seperti diketahui, dua negara itu pada Piala Dunia 1998 adalah tim dengan lini serang mumpuni.
Laga pamungkas Grup H, timnas Jepang kalah dari Jamaika dan gawang Yoshikatsu Kawaguchi kemasukan dua kali.
Namun jika dibandingkan Jamaika yang mengalahkan mereka, tim tersebut sebelumnya kebobolan delapan kali, tiga oleh Kroasia dan lima dari Argentina.
Yoshikatsu Kawaguchi juga menjadi aktor penting timnas Jepang saat menjadi runner-up Piala Konfederasi 2001.
Hanya saja, perjalanan karier Yoshikatsu Kawaguchi cukup memukau sebagai penjaga gawang.
Lulus sekolah menengah atas, dia lalu gabung Yokohama Marinos dan juga masih membela klub itu saat berganti nama menjadi Yokohama F.Marinos.
Bersama klub itu, dia sukses menjadi bagian skuad juara J1 League musim 1995 dan 2000. Bahkan pada 1995, Yoshikatsu Kawaguchi dinobatkan sebagai Rookie of the Year.
Mendapat penghargaan sebagai pendatang muda terbaik, karena Yoshikatsu Kawaguchi memainkan 41 laga di kasta teratas Liga Jepang musim 1995 dan Yokohama Marinos jadi juara.
Konsistensinya di JLeague dan timnas Jepang pada akhir 1990-an sampai awal 2000-an membuat Yoshikatsu Kawaguchi jadi incaran klub Eropa.
Portsmouth pun merekrutnya dan dia jadi bagian The Pompey saat promosi ke kasta teratas Liga Inggris atau Premier League musim 2001-2002.
Tak maksimal di Inggris, Nordsjælland dari Liga Denmark lalu menampungnya dan hal sama juga dialaminya. Yoshikatsu Kawaguchi minim main juga untuk klub barunya ini.
Meski di dua negara Eropa itu kariernya biasa-biasa saja, Yoshikatsu Kawaguchi tetap dipercaya membela timnas Jepang sebagai kiper utama.
Dua trofi juara beruntun Piala Asia edisi 2000 dan 2004 milik timnas Jepang juga ada kontribusi Yoshikatsu Kawaguchi.
Selain edisi 1998, Yoshikatsu Kawaguchi juga terpilih masuk pengisi skuad timnas Jepang untuk tiga Piala Dunia lain yaitu 2002, 2006, dan 2010.
Dua momen penting bagi Kawaguchi yang membuatnya jadi penjaga gawang yang terkenal, saat melakukan dua penyelamatan dalam adu penalti.
Pertama, dia melakukan saat timnas Jepang menghadapi Yordania di perempat final Piala Asia 2004.
Kedua, dia menyelamatkan bola dari sepakan pemain Kroasia, Darijo Srna di Piala Dunia 2006.
Mulai musim 2006, Yoshikatsu Kawaguchi terpilih sebagai kapten skuad Samurai Biru.
Nasib berbeda 2 pemain Thailand di J.League pekan pertama: Chanathip berhasil cetak gol dan berpesta, Theerathon harus...Dikirim oleh Skor Indonesia pada Minggu, 28 Februari 2021
Setahun sebelum jadi kapten timnas Jepang, Yoshikatsu Kawaguchi pulang kampung dari Eropa dan gabung Jubilo Iwata dari J1 League dan bertahan sampai 2013.
Jika sebelumnya dia membela Yokohama Marinos maupun Yokohama F.Marinos selama delapan musim, Jubilo Iwata memakai jasa Yoshikatsu Kawaguchi selama sembilan tahun.
Musim 2014 dan 2015, Yoshikatsu Kawaguchi gabung klub J2 League FC Gifu dan pada tahun pertama saat hampir kepala empat masih jadi andalan.
Tiga tahun sebelum memutuskan pensiun per 2018, Yoshikatsu Kawaguchi rela turun kasta sampai J3 League dengan membela SC Sagamihara.
Pertengahan November 2018, Yoshikatsu Kawaguchi memutuskan gantung sepatu dengan mengucapkan janji akan melatih kiper-kiper muda Jepang dengan "sempurna".
Yoshikatsu Kawaguchi juga mengatakan, dia merasa tidak menyesal atas keputusannya untuk pensiun pada usia 43 tahun.
Sebab, dia berencana membantu para pelatih untuk menghasilkan pemain dengan penampilan yang "sempurna" di panggung internasional.
"Saya memutuskan untuk pensiun setelah saya merasa kuat bahwa saya ingin memberikan kontribusi dengan cara yang berbeda ke pemain muda," kata Yoshikatsu Kawaguchi.
"Cita-cita saya ingin membuat kualitas pemain lebih meningkat begitu juga sepak bola Jepang," tutur Yoshikatsu Kawaguchi pada konferensi pers di Sagamihara, dekat Tokyo, Rabu (14/11/2018).
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Selamat datang di J.League 2021!
Jelang dimulainya gelaran J1 League 2021, mari kita mengenal lebih jauh klub-klub yang akan berlaga musim ini.
Pertama, ada klub promosi Avispa Fukuoka yang punya julukan "Hachi".
https://t.co/Mz2zy2CGcx— SKOR Indonesia (@skorindonesia) February 14, 2021
Berita J.League Lainnya:
Sejarah Pemain Indonesia yang Pernah Bermain di J.League, dari Ricky Yacobi sampai Irfan Bachdim