Wonderkid: Eric Garcia, Remaja Karismatik yang Tua Sebelum Waktunya

Xaveria Yunita

Editor:

  • Perkembangan pesat Eric Garcia Martret membuat Barcelona menyesal melepasnya ke Manchester City pada 2017.
  • Bek tersebut sedikit goyah ketika mendengar ketertarikan La Blaugrana karena ia seorang Barcelonista. 
  • Sejak kecil, Eric Garcia selalu menjadi pemimpin dalam timnya meski ia harus bermain dengan pesepak bola yang usianya lebih tua. 

SKOR.id - Nama Eric Garcia Martret terseret dalam pusaran bursa transfer. Barcelona ingin memulangkan bek sentral tersebut setelah melepasnya pada 2017 ke Manchester City. Ini salah satu bukti salah urus manajemen klub Katalan tersebut.

Direktur Olahraga Barca, Ramon Planes, mengakui ketertarikan klubnya merekrut pesepak bola 19 tahun itu.

Penyesalan muncul setelah menyaksikan kiprah Eric Garcia sebagai kapten tim U-18 dan U-19 Manchester City dan memperkuat The Citizens utama dalam 20 laga. Akibat prestasi mentereng itu, ia  dipanggil tim nasional Spanyol untuk UEFA Nations League.

Klub Liga Inggris tentu tak mau melepas pemain masa depannya dengan harga kurang dari 30 juta euro (sekitar Rp526,9 miliar). Banderol itu membuat Barcelona berpikir dua kali untuk memboyong bek didikan La Masia.

Pilar pertahanan itu sempat goyah dan menolak memperpanjang kontrak dengan Manchester City yang jatuh tempo 30 Juni 2021. Hingga ikatan kerjanya berakhir, ia bertekad untuk loyal dan selalu tampil maksimal.

 

Penolakan tersebut tentu membuat petinggi City ketar-ketir. Pasalnya, Eric Garcia kerap jadi acuan untuk rekan-rekannya di lini belakang meski usianya tergolong muda.

“Dia tampil seperti pemain berusia 24 atau 25 tahun dan dia masih 17 tahun. Dia mampu memimpin semua pertahanan. Dia sangat pintar,” pelatih Pep Guardiola memuji usia mendebutkannya di Piala Liga lawan Leicester City, dua musim lalu.

Pengidola Carles Puyol, Javier Mascherano dan Gerard Pique itu tergolong tahan banting. Ia sangat matang dibanding rekan-rekan seumurannya. Tuntutan besar sang pelatih menjadi panduannya dan bisa mengelola tekanan yang menghampiri. 

Dia berjiwa kepemimpinan, sanggup berlari cepat, penghasil variasi operan akurat, jeli membaca permainan sehingga dapat mengambil keputusan cepat.

Yang terpenting, membentuk barikade kuat bersama Aymeric Laporte. Dalam 13 penampilan di Liga Premier, Eric Garcia berkontribusi pada 8 clean sheet.

Jika ia pergi, maka akan jadi sebuah kehilangan besar bagi klub yang bermarkas di Stadion Etihad. Selain bakat yang masih bisa dikembangkan Pep Guardiola, pesepak bola berpostur 1,83 meter itu juga sangat mengenal kultur tim.

Barcelonista Sejati

Eric Garcia lahir di Martorell, yang merupakan salah satu zona di Barcelona. Keluarga besarnya pun merupakan penggemar La Blaugrana.

Faktor lingkungan yang membuatnya bermimpi menjadi bagian dari klub raksasa Eropa tersebut. Orang tua bocah yang akrab disapa Erico itu lantas memasukkannya ke FCB Escola di usia tujuh tahun.

Belum lama mengasah kemampuan di akademi yang berafiliasi dengan Barca, La Masia mengadakan audisi. Kakak Alicia tersebut harus bersaing dengan 1.200 anak yang datang dari seantero Spanyol.

Kriteria seleksi tahap pertama adalah pengetahuan soal aturan pertandingan, koordinasi yang baik, kualitas teknik dan menempatkan diri dalam posisi yang tepat di lapangan.

Hanya 15 persen peserta yang bisa melaju di tahap berikutnya dan salah satunya adalah Erico yang mempertontonkan talenta menonjol, padahal usianya paling muda.

Dengan tekun, ia mengikuti latihan dan berbagai aktivitas luar lapangan yang dibuat para pelatih.

“Saya selalu mengorganisir kunjungan ke museum dan tempat-tempat bersejarah sehingga mereka bisa belajar sesuatu di luar sepak bola. Eric merupakan satu dari para pemain yang tak mau diam,” kata Alex Gomez, pelatih tim junior C Barcelona, Alex Gomez.

Melihat karakternya, penggemar Javier Mascherano tersebut didapuk sebagai bek sentral. Karisma luar biasa terpancar dari diri pemain bertahan itu sejak muda. Tak heran ia selalu ditunjuk sebagai kapten di setiap level meski rekannya banyak yang lebih tua.

“Ia tumbuh dengan pemain hebat seperti Take Kubo, Ansu Fati atau Arnau Tenas. Ia mendapat respek tanpa memaksa atau berteriak. Itu kenapa dia menjadi kapten. Lingkungan keluarganya luar biasa. Orang tuanya sangat baik dan kakeknya selalu menemani di setiap pertandingan,” ujarnya.

Eric Garcia mengisahkan perjalanannya tidak semulus yang dibayangkan. Promosi cepat ke kelompok umur di atasnya, dia dipaksa bertarung

“Saya ingat, tiga tahun awal di Barca sangat rumit karena kami hampir selalu melawan tim-tim dengan para pemain yang lebih besar dari kami. Kami tidak memenangi banyak pertandingan tapi bagi sebagian anak-anak…Anda tahu,” ia menuturkan.

Cukup menonton aksi Garcia selama satu menit, eks kapten Barcelona, Carles Puyol, langsung menyodorkan tawaran untuk masuk agensinya, beberapa hari sebelum bek remaja itu berulang tahun ke-16.

Puyol pula yang mengirimkannya ke mancanegara untuk meniti karier bersama Manchester City pada 2017.  Proses adaptasi sulit kembali dialami.

“Saya tinggal di mess yang terletak di komplek olahraga klub bersama 11 orang. Hanya sedikit orang Spanyol, seperti Adria Bernabe, Nabil Touaizi atau Alpha Diounkou. Semua baik-baik saja, sedikit rumit di musim dingin karena pukul 15.00 sudah gelap,” keluh Garcia.

Buah dari kesabaran dan kegigihannya bisa dipetik musim lalu di mana pelatih Pep Guardiolan mempercayakan pos di jantung pertahanan.

Biodata 

Nama                                    : Eric Garcia Martret

Tempat tanggal lahir               : Barcelona, 9 Januari 2001

Posisi                                     : Bek

Karier

Musim                     Tim                         Penampilan/Gol

2018 – sekarang   Manchester City           23/0

 

Ikuti juga InstagramFacebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Eric Garcia Lainnya:

Memphis Depay dan Eric Garcia, 2 Target Utama Barcelona

Eric Garcia: Belum Ada Obrolan Lionel Messi ke Manchester City

Source: Dari berbagai sumber

RELATED STORIES

Barcelona Ajukan Tawaran Terakhir untuk Eric Garcia

Barcelona Ajukan Tawaran Terakhir untuk Eric Garcia

Barcelona bakalan mengajukan tawaran pamungkas untuk bek Manchester City, Eric Garcia.

Wonderkid: Marcos Antonio, Berlian Mentah Baru Brasil yang Sedang Diasah Shakhtar

Wonderkid: Marcos Antonio, Berlian Mentah Baru Brasil yang Sedang Diasah Shakhtar

Sukses Shakhtar Donetsk melaju ke semifinal Liga Europa 2019-2020 mencuatkan beberapa pemain, salah satunya adalah Marcos Alonso.

Eric Garcia: Gabung Barcelona adalah Impian Saya Sejak Kecil

Bek Eric Garcia telah resmi kembali ke Barcelona usai memutuskan hengkang dari Manchester City.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Penyerang Real Madrid, Kylian Mbappe. (Foto: La Liga, Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

La Liga

Kylian Mbappe Memburu Rekor Gol Cristiano Ronaldo

Kylian Mbappe memburu rekor gol Cristiano Ronaldo di Real Madrid.

Pradipta Indra Kumara | 20 Dec, 00:04

Gelandang Timnas Indonesia, Joey Pelupessy, membela klub asal Belgia Lommel SK. (Foto: Instagram Joey Pelupessy/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Joey Pelupessy Cetak Gol Kemenangan, Kevin Diks Kalah di Liga Jerman

Joey Pelupessy mencetak gol kemenangan Lommel SK, sementara Kevin Diks kalah di Liga Jerman.

Pradipta Indra Kumara | 19 Dec, 23:57

Skuad Juventus musim ini. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga Italia

Pertarungan Rekor Juventus vs Pertahanan Apik AS Roma

Pertahanan apik AS Roma akan diuji oleh rekor milik Juventus dalam laga Liga Italia malam nanti.

Thoriq Az Zuhri | 19 Dec, 23:39

Piala Super Italia 2025. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id).

Liga Italia

Adu Penalti Bologna vs Inter Milan, Mengulang Catatan yang Terjadi 30 Tahun Lalu

Hasil adu penalti Bologna vs Inter Milan di Piala Super Italia, mengulang catatan 30 tahun lalu.

Pradipta Indra Kumara | 19 Dec, 22:59

Cover Liga TopSkor Papua

Liga TopSkor

Liga TopSkor Papua U-10 dan U-12 Selesai Digelar

Juara Liga TopSkor Papua U-10 dan U-12 musim 2026 diborong oleh SSB Nafri, di Stadion Mandala, Jayapura, Selasa (16/12/2025).

Nizar Galang | 19 Dec, 22:45

bwf wtf 2025

Badminton

Update Terkini Wakil Indonesia di BWF World Tour Finals 2025

Turnamen bulu tangkis tertinggi dunia BWF World Tour Finals 2025 sedang dihelat, berikut ini adalah update wakil Indonesia di ajang ini.

Thoriq Az Zuhri | 19 Dec, 22:09

Mobile Legends. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Daftar Roster Lengkap Semua Tim M7 World Championship

Berikut ini adalah daftar lengkap roster semua tim di gelaran turnamen Mobile Legends: Bang Bang, M7 World Championship.

Thoriq Az Zuhri | 19 Dec, 22:00

Kegiatan Charity Match bertajuk Laga Sepak Bola untuk Sumatra yang digagas APPI bersama I.League. (Dok. I.League)

National

APPI dan I.League Kumpulkan Rp265 Juta dari Laga Sepak Bola untuk Sumatra

Kegiatan charity match bertajuk Laga Sepak Bola untuk Sumatra digelar di Stadion Madya, Jakarta, pada Jumat (19/12/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 19 Dec, 17:08

Ilustrasi Panahan

Other Sports

Perkuat Piramida Pembinaan Panahan, Djarum Foundation-PB Perpani Gelar Kejurnas Antarklub

MilkLife Archery Challenge Kejurnas Panahan Antarklub 2025 jadi jenjang lanjutan setelah usia dini dan panahan junior.

Taufani Rahmanda | 19 Dec, 16:38

I.League, identitas baru dari PT Liga Indonesia Baru atau LIB sebagai operator kompetisi sepak bola di Indonesia. (Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Liga 1

Alasan Semen Padang vs Persija Tidak Pindah Stadion walau Ada Bencana di Pulau Sumatra

Direktur Operasional I.League, Asep Saputra, memastikan tak ubah jadwal kompetisi terkait adanya bencana di Pulau Sumatra.

Taufani Rahmanda | 19 Dec, 16:05

Load More Articles