- Winger Napoli, Amin Younes, menilai para pemain sepak bola dibantu untuk tetap bodoh.
- Hal tersebut membuat mereka seringkali dimanfaatkan oleh para pencari keuntungan.
- Selain itu, Amin Younes tersebut merasa ada banyak pihak yang tidak memikirkan kepentingan para pemain.
SKOR.id - Winger Napoli, Amin Younes, menilai banyak pemain sepak bola dibantu untuk tetap bodoh melihat banyaknya pihak yang memanfaatkan kurangnya pengetahuan para pemain untuk meraup keuntungan finansial.
Younes adalah produk dari akademi Borussia Munchengladbach yang kemudian menembus tim senior dan menjalani debutnya di Liga Jerman pada musim 2011-2012.
Setelah dua musim sulit mendapatkan tempat di skuat utama, ia hengkang ke Ajax Amsterdam. Tiga musim bersama klub Liga Belanda tersebut, ia mencetak 17 gol dari 100 laga di berbagai ajang.
Kemudian Amin Younes pindah ke Napoli pada tahun 2018 setelah masa kontraknya bersama Ajax berakhir alias berstatus bebas transfer.
Setelah bermain di tiga negara berbeda, Younes merasa ada pihak-pihak yang memanfaatkan pemain untuk mengambil keuntungan.
Berita Napoli Lainnya: Ditawari 2 Pemain Barcelona, Napoli Menolak
Untuk itu, pemain berkebangsaan Jerman itu merasa seharusnya ada mekanisme untuk melindungi finansial para pesepak bola.
"Kami sebagai pemain dibantu untuk tetap bodoh. Hampir segala persoalan diurus orang lain. Karena itu para pemain menjadi tidak peduli lagi," ujar Younes pada t-online.de.
"Semua orang tahu cara membersihkan sepatu mereka, tetapi tidak semua orang bisa mengurus keuangan mereka. Banyak pemain yang tidak mengerti apa itu rekening tabungan."
Lebih lanjut, Amin Younes mengatakan bahwa ada pemain yang menerima gaji hanya setengah dari yang semestinya sampai sang pemain mencapai usia tertentu.
Berita Napoli Lainnya: Napoli Intai 3 Pemain Brescia untuk Proyek Juara
"Pemain muda tidak seharusnya diperas seperti lemon hanya karena talenta mereka. Mereka seharusnya dibimbing dengan berbagai cara," ucap Younes.
"Seorang pemain bisa mendapatkan bayaran hanya setengah dari yang semestinya ia terima hingga mencapai usia tertentu dan sisanya masuk ke rekening orang lain. Kemudian ia baru bisa mendapatkan haknya saat kariernya sudah berakhir."