- Whitemon mengaku dirinya bergabung dengan TSM karena ajakan dari MoonMeander selaku pelatih dari TSM.
- Awalnya TSM ingin merekrut 23savage dan dirinya untuk DPC 2023 nanti, tetapi 23savage memilih untuk bertahan di Talon Esports dan Whitemon memutuskan bergabung TSM.
- Lebih lanjut lagi Whitemon menjelaskan alasannya memilih TSM adalah ingin keluar dari zona nyamannya dan belajar lebih banyak di regional baru.
SKOR.id - Matthew "Whitemon" Filemon mencatatkan dirinya sebagai pemain Indonesia pertama yang akan bermain di DPC 2023 Amerika Utara.
Eks pemain T1 ini secara resmi telah diperkenalkan sebagai salah satu pemain baru dari TSM bersamaan dengan satu pemain baru lainnya yaitu Matthew "Ari" Walker.
TSM sendiri merupakan salah satu tim terkuat Dota 2 untuk regional Amerika Utara.
Whitemon mengaku dirinya bergabung dengan TSM karena ajakan dari MoonMeander selaku pelatih dari TSM.
Hal ini diungkapnya kepada Esports GG, dimana awalnya TSM ingin merekrut 23savage dan dirinya untuk DPC 2023 nanti.
Tetapi sayangnya 23savage gagal bergabung dengan TSM, sedangkan Whitemon memilih untuk mencoba tantangan baru dengan bergabung TSM.
"MoonMeander adalah orang yang pertama mendekatiku. Awalnya mereka ingin 23savage untuk gabung mereka, tapi mereka butuh pos 5 juga. Jadi 23savage rekomendasikan aku ke mereka karena dia mau main denganku lagi," ujar Whitemon.
"Sayangnya dia lebih memilih bertahan di Talon Esports. MoonMeander lalu tanya nih, masih mau gabung TSM tidak walaupun gak sama 23savage. Ini juga yang jadi dilema berat, soalnya aku juga dapat tawaran dari Talon. Akhirnya, aku pilih gabung TSM," sambungnya.
Lebih lanjut lagi Whitemon menjelaskan alasannya memilih TSM adalah ingin keluar dari zona nyamannya.
Selain itu Whitemon juga ingin menimba ilmu lebih jauh lagi, mengingat regional Amerika Utara dan Eropa Barat ping-nya tidak terlampau jauh,
"Ini lingkungan yang benar-benar baru bagi saya. Saya sangat ingin mencoba keluar dari zona nyaman saya," ungkap Whitemon.
"Saya juga mendengar bahwa jika Anda bermain di NA, Anda dapat queue ranked match dan scrim di Eropa tanpa ping yang terlalu tinggi," sambungnya.
"Dari TI terakhir, kita semua tahu bahwa Eropa adalah yang terkuat. Jadi, saya sangat menantikan untuk belajar dari regional itu juga," pungkasnya.
Berita Dota 2 lainnya:
Eks Roster Evil Geniuses Resmi Gabung Shopify Rebellion
Whitemon Berikan Nasihat untuk Calon Pemain Profesional Dota 2