SKOR.id – White Mountaineering karya Yosuke Aizawa telah menjadi identik dengan lemari pakaian Jepang modern, yang menciptakan busana pria berteknologi maju yang mewakili dirinya sendiri. Merek ikonik ini kembali hadir di Paris Fashion Week, belum lama ini, sekaligus menutup hari kelima dengan koleksi musim gugur-dingin (fall-winter, FW) 2024.
Aizawa melakukan perjalanan waktu melintasi 45 penampilan yang merinci emosi manusia yang mentah, mencerminkan perasaannya saat melakukan tur melalui pedesaan Jepang dengan kendaraan bermotor.
White Mountaineering selalu memperhatikan pergerakan manusia yang autentik, mengumpulkan semuanya sebagai inspirasi desain-desainnya, utamanya untuk koleksi FW24.
Koleksi “Destination” dibuka dengan jas hujan hitam praktis dan celana panjang abu-abu yang pas bentuknya, dipadu aksesoris koper bermotif berlian yang juga berfungsi sebagai tas tangan.
Jaket motor berpanel dan jaket puffer ramping menyusul, menyaksikan Natal datang lebih awal dengan jumper yang meriah.
Blazer kotak-kotak dan atasan wol menahan angin kencang, dipadukan dengan sarung tangan kulit yang elegan untuk meningkatkan perlindungan saat beraktivitas.
White Mountaineering menjadi terobosan di universitas, menyediakan seragam dengan mereknya sendiri untuk siswa di seluruh dunia.
Jaket universitas bersulam huruf “W” dan crewneck lulusan tampil dengan penuh hormat, sementara rompi sherpa, mantel berkantong banyak, dan seragam flanel berwarna cerah menutup koleksinya.
White Mountaineering juga mempublikasikan dua kolaborasi baru di runway, mengungkapkan kemitraan Reebok dengan varian sepatu kets kulit andalannya Club C. Tiga sepatu Umbro juga tampil mengedepankan minimalis dengan desain serba hitam yang dipoles halus.
Lahir pada 1977, Yosuke Aizawa mendirikan mereknya sediri, White Mountaineering, pada 2006, sesaat usai menyelesaikan studi di Departemn Produk dan Desain Tekstil Universitas Tama Art.
Hingga saat ini Aizawa telah mendesain bermacam merek top, termasuk Moncler W, Burton Thirteen, dan Lardini by Yosuke Aizawa.
Pernah bekerja sebagai desainer di merek asal Italia, Colmar, Aizawa juga mendapatkan gelar profesor dari Universitas Tama Art dan Universitas Seni dan Desain Tohoku. Aizawa juga pernah dipercaya menjabat direktur kreatif klub sepak bola Hokkaido Consadole Sapporo.
White Mountaineering selama ini dikenal mampu menyatukan tuntutan performa dari industri luar ruangan dengan kebutuhan estetis dunia fesyen. Mereka juga secara konsisten memakai bahan-bahan kain teknis seperti Gore-Tex, polar fleece, dan corduroy.
White Mountaineering selalu memakai tiga prinsip dalam setiap produknya, yakni desain, utilitas, dan teknologi. Karenanya, tidak heran bila White Mountaineering diajak bekerja sama dengan sejumlah brand tenar seperti Uniqlo, Paul & Shark, Colmar A.G.E, Millet, dan masih banyak lagi.