Wawancara Niharika Singh, Penasihat Cantik The Apprentice: ONE Championship Edition

Muhammad Ramdan

Editor:

  • Niharika Singh membeberkan pengalaman selama bekerja di ONE Championship. 
  • Perempuan asal India itu akan menjadi mata dan telinga bagi Chairman dan CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong. 
  • Ia pun berbagi tips untuk kontestan The Apprentice: ONE Championship Edition.

SKOR.id - Niharika Singh siap menjadi mata dan telinga bagi Chairman dan CEO ONE Championship,Chatri Sityodtong, dalam The Apprentice: ONE Championship Edition.

Niharika Singh, yang meraih gelar MBA dari Indian Institute of Management pada 2012, telah menjalani beberapa posisi kepemimpinan di McKinsey & Company dan Treebo Hotels.

Pada Juni 2019, perempuan 31 tahun ini pindah ke Singapura untuk menjalani peran sebagai Head of Product ONE Championship yang membawanya terus berkembang dalam bisnis.

Baca Juga: ONE Championship Tak Ingin Gegabah Ambil Keputusan Comeback

Niharika Singh bekerja sangat dekat dengan Chatri Sityodtong dan ia jelas sangat mengerti akan kualitas apa yang dicari sebagai calon anak didiknya.

Pengetahuan yang dipadukan dengan latar belakang bisnis yang luar biasa, menjadikan Niharika Singh penasihat yang tepat dalam The Apprentice: ONE Championship Edition.

Belum lama ini, Niharika Singh membeberkan semua hal mulai dari titik awal hingga membuatnya terpilih sebagai panasihat Chatri Sityodtong.

Bagaimana Anda menemukan jalan menuju ONE Championship, dan apa yang menarik dari perusahaan ini?

Saya menemukan ONE Championship secara tidak sengaja. Saya diperkenalkan, dengan cara sangat kasual, oleh seorang teman dan ini adalah ‘cinta pada pandangan pertama’ bagi saya.

Faktanya, saya berpikir bahwa segala yang terjadi sangat mirip dengan yang diharapkan dari sebuah komedi romantis di Netflix, kecuali obyek perasaan saya adalah sebuah perusahaan.

Saya menyadari ini adalah perusahaan yang ingin saya masuki saat pertama kali diperkenalkan.

Sementara terdapat banyak hal yang menarik tentang ONE Championship, termasuk tim global yang penuh bintang, industri yang sangat keren, serta model bisnis yang gemilang.

Baca Juga: Para Petarung ONE Championship Turut Melawan Perundungan Siber

Bagian yang sangat menarik perhatian saya adalah visi dasar dari perusahaan ini.

Saya sangat meyakini kekuatan harapan dan mimpi. Tanpanya, kehidupan tidak akan berarti. Nilai yang diusung oleh ONE Championship benar-benar berarti, terutama ketahanan.

Apa impresi awal Anda tentang Chatri saat bertemu untuk kali pertama? 

Saya pertama kali bertemu Chatri di sebuah acara makan malam di Manila (Filipina). Ia mengundang saya menghadiri salah satu ajang ONE Championship.

Hal pertama yang tampak tentangnya adalah ia belum kehilangan hatinya. Kami berbicara berbagai hal, dari bisnis sampai travel, buku, keyakinan spiritual, sampai kisah hidup.

Menyaksikan seseorang, yang meraih kesuksesan besar dalam bisnis dan kini memimpin kerajaan korporat besar, berbicara dari hatinya sangatlah impresif dan menghangatkan hati.

Kesan lain yang menonjol bagi saya malam itu adalah ia seorang pria yang dapat, dan benar-benar, menjalani apa yang dikatakannya.

Alasan mengapa visi dan nilai-nilai perusahaan ini sangat menarik bagi saya karena semua itu diciptakan dengan ketulusan sejati, serta dijalani dan dirayakan tiap harinya.

Baca Juga: CEO ONE Championship Chatri Sityodtong Dukung Seruan Black Lives Matter

Jadi, bagaimana rasanya bekerja dekat dengan dirinya sekarang?

Jika Anda bekerja dengan Chatri, Anda harus siap meningkatkan intensitas dalam hidup jauh lebih tinggi. Dan ini benar-benar tidak direkomendasikan bagi mereka yang berhati lemah!

Bekerja bersamanya menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Ini adalah semua yang pernah saya harapkan sebelumnya, bahkan lebih.

Bagi seseorang yang sangat sibuk melakukan banyak hal dan di berbagai tempat pada waktu yang sama, ia sangat serius dalam menganggap perannya sebagai mentor.

Saya mempelajari banyak hal di bawah bimbingannya. Ia juga menyadarkan saya banyak hal tentang diri saya sendiri.

Apa hal-hal terbesar yang telah Anda pelajari setelah bekerja di sisi Chatri?

Saya telah banyak belajar dari Chatri. Sangat banyak. Bekerja dekat dan melapor langsung kepadanya memberi saya peluang untuk melihat cara kerja dan bagaimana ia memimpin.

Ia telah mengajarkan saya bahwa kata-kata dapat menjadi alat kuat untuk memobilisasi massa. Juga pemikiran dan komunikasi yang jelas dapat mendefinisikan arah perusahaan.

Chatri mengajarkan saya bagaimana beroperasi di bawah tekanan sangat besar dan tetap mengambil berbagai keputusan tepat.

Jika Anda dengan tulus meyakini dan menghormati nilai-nilai perusahaan, hal itu dapat menjadi panduan sejati, bahkan saat harus mengambil keputusan bisnis tersulit sekalipun.

Baca Juga: Kala 5 Petarung Putri One Championship Tampil Memesona Dalam #dontrushchallenge

Faktanya, hal ini akan sangat terlihat ketika Anda mengambil keputusan bisnis tersulit itu.

Yang terpenting, ia mengajarkan saya bagaimana cara menghargai waktu, bahkan lebih dari yang saya lakukan sebelumnya.

Ia adalah pria yang sangat sibuk, tetapi ia tidak pernah menjadikan itu penghalang bagi eksekusi dalam bisnis.

Bekerja bersamanya telah mengizinkan saya untuk lebih menajamkan kemampuan komunikasi dan eksekusi saya.

Saya juga lebih mampu memberi seluruh informasi dan mengambil seluruh keputusan bisnis penting bahkan di saat-saat terakhir.

Saat ia pertama kali menyebut The Apprentice: ONE Championship Edition, dan meminta Anda jadi salah satu penasihatnya, apa yang kali pertama Anda pikirkan?

Sejujurnya, saya pikir ia sedang bercanda. Saya tidak terlalu senang berada di depan kamera dan waktu saya akan dihabiskan untuk menjalani posisi sebagai Head of Product.

Seluruh tawaran ini sangatlah gila! Namun, itu juga yang membuat saya memilih untuk mengejar kesempatan ini dan menjawab ‘ya’ hanya dalam beberapa detik.

Banyak yang ingin menang acara ini. Bagi Anda, Apa yang membuat seseorang menjadi anak didik yang baik dan apa yang akan dilihat dari seorang kontestan?

Pemenang akan bekerja langsung dengan Chatri dan itu adalah sebuah peluang fenomenal. Namun itu juga berarti standar yang sangat tinggi dan ekspektasi yang tidak realistis!

Anak didik ini akan wajib memiliki seluruh sifat yang kami cari saat akan menerima seorang pegawai.

Ia harus punya nilai yang tepat, faktor PHD (poor, hungry and determined – kehausan untuk belajar, tak pernah berpuas diri, serta determinasi tinggi), dan keinginan untuk menang.

Kami mencari pemimpi yang juga memiliki semangat mewujudkan mimpi mereka.

Sebagai tambahan, karena anak didik terpilih ini nantinya akan langsung bekerja bersama Chatri, akan ada penekanan pada tiga karakteristik.

Yang pertama adalah ketahanan. Tidak mudah bekerja untuk Chatri, saya dapat memastikan ini, maka Anda sebaiknya telah mendapatkan latihan ketahanan mental sebelum ini.

Yang kedua adalah tidak memiliki rasa takut. Chatri tidak ingin berada di sekitar mereka yang hanya dapat setuju dengannya. Anda harus dapat mempertahankan kebenaran.

Terakhir, karakteristik yang hampir mustahil, yaitu memiliki bagian otak kiri dan kanan yang berfungsi secara luar biasa, serta proporsi yang baik akan IQ dan EQ.

Baca Juga: 5 Bintang ONE Championships Tak Sabar Tunggu Liga Sepak Bola Dunia

ONE Championship sangat mementingkan kesetaraan gender, tetapi itu belum dipraktikkan di seluruh dunia. Apa ini akan menjadi panggung yang baik untuk itu?

ONE Championship tidak hanya menjadi pendukung terbesar dari kesetaraan gender, tetapi juga kesetaraan bagi seluruh umat manusia.

Kami meyakini kekuatan dari keragaman dan Anda akan menyaksikan bukti nyata dari hal itu saat melihat ke arah para karyawan ONE. Kami tidak mempraktikkan diskriminasi. Titik.

Kami berdiri tegak melawan segala jenis diskriminasi. Satu-satunya hal yang berarti bagi kami adalah kekuatan dari pikiran, jiwa, dan tubuh.

Bagi The Apprentice: ONE Championship Edition, kami mencari pemikir terkuat, tubuh terbugar, dan semangat yang tak terhancurkan.

Warna kulit, ras, agama, gender, orientasi seksual, atau hal eksternal tak pernah berdampak bagi kami sebagai sebuah perusahaan. Itu juga tidak akan berdampak dalam acara ini.

Hal ini mungkin akan mendorong profil Anda secara internasional. Pesan apa yang akan Anda promosikan kepada banyak orang yang mungkin akan melihat acara ini?

Pesan yang ingin saya sampaikan kepada para calon kontestan dan penggemar adalah kita sebagai sekelompok individual selalu memiliki pilihan.

Bahkan saat keadaan tampak berada di luar kendali, kita masih akan memiliki pilihan untuk merespons seluruh situasi tersebut.

Kita mengambil ribuan keputusan setiap hari dan tiap keputusan itu juga berasal dari pilihan kecil. Saya kira kesadaran bahwa kita memiliki pilihan dapat benar-benar menguatkan.

Pikiran, hati, dan perasaan kita adalah tiga hal yang paling efektif. Terkadang menjadi satu-satunya perangkat yang kita miliki untuk membantu dalam pengambilan keputusan.

Maka, hargai dan pelihara semua itu. Namun yang terpenting adalah,percaya penuh pada semua itu.

Baca Juga: ONE Championship dan Petarung Terbaik Dunia Bersatu Serukan #BlackoutTuesday

Akhirnya, Apakah ada hal-hal lain yang dapat anda bagikan tentang The Apprentice: ONE Championship Edition?

Kami saat ini berada pada tahap penyaringan kandidat. Kualitas dari para kandidat ini juga mengatakan bahwa acara ini akan mematahkan seluruh rekor yang ada!

Chatri akan terlibat langsung dalam penyaringan. Jadi, tips bagi para kandidat, pastikan Anda melihat formulir pendaftaran setidaknya 10 kali karena tiap detail akan berpengaruh!

Jangan lupa melatih pikiran dan tubuh Anda. Saya berharap dapat mengatakan sebaliknya, tetapi kompetisi ini akan menjadi cukup brutal dan akan menguji batasan-batasan Anda.

Source: ONE Championship

RELATED STORIES

ONE Championship: Upaya Zebaztian Kadestam Kembali Meraih Gelar Juara Dunia

ONE Championship: Upaya Zebaztian Kadestam Kembali Meraih Gelar Juara Dunia

Zebaztian Kadestam siap memulai kembali perjalanan untuk kembali menyandang gelar juara dunia ONE Championship di kelas welter.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Cristiano Ronaldo bangga terhadap anaknya yang debut bersama Timnas U-15 Portugal. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

World

Pesan Haru Cristiano Ronaldo untuk Anaknya yang Debut di Timnas U-15 Portugal

Cristiano Ronaldo Jr menjalani debutnya saat Timnas U-15 Portugal menghadapi Jepang, Selasa (13/5/2025).

Rais Adnan | 14 May, 08:10

Ruben Amorim sudah resmi sebagai pelatih Manchester United pada 1 November 2024 lalu. (Jovi Arnanda/Skor.id).

World

Ruben Amorim Biayai 30 Staf Manchester United dan Keluarga Mereka Hadiri Final Liga Europa 2024-2025

Ruben Amorim turun tangan untuk membiayai tiket perjalanan staf pelatih dan keluarga mereka untuk hadiri final Liga Europa 2024-2025.

Rais Adnan | 14 May, 07:56

cover headwear atau topi pada olahraga dan fashion. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Fashion

59Fifty Day 2025, New Era Luncurkan 156 Koleksi Topi Baru Klub MLB hingga NBA

New Era merayakan 71 tahun siluet topi olahraganya, 59Fifty, dengan meluncurkam koleksi spesial yakni series Eksklusif dan Styles.

Taufani Rahmanda | 14 May, 07:47

Liga TopSkor U-17 Greater Jakarta 2025.

Liga TopSkor

Penyerang Timnas U-17 Indonesia Asah Ketajaman Gol di Liga TopSkor U-17 Greater Jakarta

Mierza Firjatullah mengaku kompetisi Liga TopSkor Greater Jakarta 2025 sangat membantu dirinya untuk meningkatkan performa.

Nizar Galang | 14 May, 07:17

Timnas MLBB Putri Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

Bermain Game sebagai Pro Player Kini Sudah Jadi Cita-cita Anak Muda

Sejumlah pencapaian mendorong anak-anak muda untuk bercita-cita menjadi pro player dan memiliki karier yang gemilang di scene esports.

Gangga Basudewa | 14 May, 07:06

ONIC Kayess dalam balutan jaket varcity koleksi fashion ONIC Esports

Esports

Fenomena Pro Player Jadi Public Figure dan Idola Baru Anak Muda

Keberhasilan ONIC, RRQ, dan EVOS mengukir prestasi di ajang nasional dan internasional menjadikan pemainnya sebagai figur publik baru.

Gangga Basudewa | 14 May, 07:05

Free Fire. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

2025 Saatnya Free Fire Indonesia Kembali Berjaya di Internasional

Indonesia telah lama menjadi salah satu kekuatan utama yang diperhitungkan di dunia esports Free Fire.

Gangga Basudewa | 14 May, 06:53

Indonesia Kings Laga Spring 2025 atau IKL Spring 2025. (Honor of Kings)

Esports

Rekap Pekan Kelima IKL Spring 2025, Tiga Tim Pastikan Tiket Playoff

Sementara itu ONIC memiliki kans untuk melangkah ke babak playoff setelah menyudahi hasil buruk.

Gangga Basudewa | 14 May, 06:43

Pelatih Timnas futsal putri Indonesia, Luis Estrela didampingi asistennya, Citra Adisti. (Foto: FFI/Grafis: Hendy Andika/Skor.id)

Futsal

Gagal ke Semifinal, Pelatih Timnas Futsal Putri Indonesia Sebut Timnya Kehilangan Momentum

Pelatih Timnas Futsal Putri Indonesia, Luis Estrela, tetap mengapresiasi para pemainnya meski kalah dari Cina.

Rais Adnan | 14 May, 04:07

Share akun game online. (Istimewa)

Esports

Game Corner: Risiko Berbagi Akun Game Online

Hanya 5 persen pemain yang menganggap akun game mereka memerlukan perlindungan kata sandi yang kuat.

Gangga Basudewa | 14 May, 03:33

Load More Articles