- Ketika diwawancarai Skor.id, Wolfgang Pikal mengaku sangat siap jika kembali ditunjuk sebagai asisten pelatih timnas Indonesia.
- Wolfgang Pikal juga punya keinginan melatih klub Liga 1 atau Liga 2.
- Pria kelahiran Austria itu juga mengakui kalau sangat merindukan sosok partner lamanya, Alfred Riedl.
SKOR.id - Siapa yang tidak kenal dengan Wolfgang Pikal, lelaki asal Austria yang memiliki keturunan Indonesia.
Wolfgang Pikal pernah menjadi asisten pelatih timnas Indonesia. Ia adalah sosok pendamping setia pelatih tim Garuda, Alfred Riedl.
Hampir tujuh tahun Wolfgang Pikal mendampingi Alfred Riedl sebagai asisten pelatih.
Kini Pikal memiliki kegiatan baru. Bukan melatih, tapi dia sekarang sedang sibuk menjadi YouTuber.
Pikal berbicara banyak ketika diwawancarai Skor.id. Pria 53 tahun itu mengaku siap jika ditawari untuk kembali ke timnas Indonesia.
Bukan hanya itu, Pikal juga menceritakan kalau dia sempat hampir menjadi Direktur Teknik klub Liga 1.
Selain itu, Pikal juga mengaku kalau dirinya sangat merindukan sosok Alfred Riedl.
Berikut adalah wawancara eksklusif Skor.id dengan Wolfgang Pikal:
Apa kegiatan Anda sekarang?
Kegiatan saya lagi bikin YouTube channel sepak bola Indonesia. Selain itu saya masih aktif sebagai instruktur PSSI. Sebelum lockdown saya masih keliling-keliling, pernah ke Sulawesi, Malang, waktu itu sering ada kursus. Tapi sekarang tidak ada. Terakhir saya pernah coaching clinic di Manado dan Bali. Tapi sekarang fokus ke YouTube channel.
Youtube Channel Anda berisi tentang apa?
Isinya sebetulnya ada pemain dan pelatih. Tapi untuk sekarang ini saya lagi kerjakan ada challenge kepada saya sendiri dalam bulan Agustus saya akan wawancara 30 pelatih top di Indonesia. Temanya bukan lahir di mana, bukan, tapi temanya lebih ke teknis kepelatihan.
Saya sudah jalankan dari target 30 pelatih, mungkin 18 pelatih sudah (diwawancarai). Indra Sjafri, Rahmad Darmawan, Emral Abus, Djadjang Nurdjaman, Iwan Setiawan, Widodo Cahyono Putro, Gethuk (Joko Susilo). Jadi 18 orang sudah masuk, nama channel-nya Pikal Wolfgang Coach
Apakah sudah ada tawaran untuk melatih yang datang kepada Anda?
Belum ada. Saya juga kemarin bilang ke satu orang, saya bilang saya siap dan memang saya target melatih (klub) Liga 1 atau Liga 2 tidak masalah. Yang penting saya bisa pilih pemain. Kan waktu saya sempat dua bulan di Surabaya itu, saya tidak mengambil keputusan apa-apa, semua dari manajemen sudah jadi. Dari Djadjang putaran pertama abis itu ada sedikit. Kalau situasi yang cocok saya mau, sudah cukup 20 tahun lebih jadi asisten.
Berarti belum ada tawaran sama sekali ya?
Yang terakhir itu saya punya tawaran yang konkret yang Februari 2020 ada satu klub Liga 1 sampai di datang ke Bali, saya hampir jadi Direktur Teknik satu klub Liga 1. Mereka sudah ke Bali, ngobrol di sini, berapa hari kemudian saya terbang ke Jakarta ketemu sama mereka di sana obrolan kelihatannya cocok, tapi sebelum tanda tangan kontrak, mulai pandemi. Tidak jadi deh.
Apa boleh tahu klub itu?
Tidak, itu tidak sopan. Anda bisa mimpi klub yang mana.
Tiga asisten pelatih Indonesia baru saja mundur, apa Anda bersedia jika ditunjuk untuk kembali ke timnas Indonesia?
Saya selalu siap untuk negara indonesia. Gaji saja waktu sama Alfred saya masa bodoh, tidak saya tawar, saya hormat kok. Saya selalu siap. Tapi saya lihat kalau Shin Tae-yong balik, dan saya rasa balik, dia akan bawa lagi dua orang lain (dari Korea Selatan).
Tapi pertanyaannya kenapa mereka mundur? Kan ada empat alasan biasanya. Gaji tidak lancar, belum dapat gaji, mereka takut dengan pandemi corona di Indonesia, takut dengan target atau memang ribut dengan head coach ada masalah internal yang kita tidak tahu itu. Itu biasanya empat alasan mengapa mereka tidak mau balik.
Bagaimana Anda melihat sosok Shin Tae-yong?
Indonesia punya 250 juta penduduk, 200 juta orang semua perhatikan timnas (Indonesia), semua tahu. Saya sendiri tipenya tidak terlalu bisa ngomong, karena kami tidak tahu di dalam.
Tapi dari umum, dari luar saya pikir pelatih ini pasti bagus. Sebetulnya persiapan yang dia dapat sekarang sudah hampir satu setengah tahun. Persiapan itu sudah luar biasa bagus.
Misalnya itu kita bandingkan waktu saya gabung dengan Alfred Riedl, jauh lebih bagus sekarang. Kita dapat pemain satu minggu atau dua minggu, tidak bebas memilih pemain , harus dua pemain dari satu klub. Jadi di sini di dalam timnas Indonesia itu jauh lebih bagus.
Apakah anda berpikir bisa bekerja sama dengan Shin tae-yong?
Saya tidak kenal, tapi saya pribadi tipenya sangat loyal. Saya dengan pelatih Belanda itu dengan dia hampir lima tahun. Saya dengan Alfred Riedl tujuh tahun sama dia 2010 sampai 2016.
Cuma pandangan saya begini, kadang-kadang orang asing, atau pelatih asing dia tidak percaya dengan orang Indonesia, jadi dia anggapnya baru bermain sepak bola dengan kelapa. Dia pernah ribut dengan Indra Sjafri, masalahnya ya mungkin ada gangguan dari coach Indra, tapi juga yang orang Korea Selatan pikir saya tidak tahu apa-apa atau saya harus apa-apa.
Misalkan saya orang keturunan Austria mungkin ada sedikit lebih respeknya. Dia lihat bulenya, belum tentu bule punya ilmu di Indonesia, juga banyak pelatih bule yang biasa-biasa saja. Tapi kadang-kadang persepsinya lebih "Wah ini orang Jerman mungkin bisa respect sedikit". Tapi kadang-kadang ke orang indonesia "Mereka tidak tahu apa-apa, ranking FIFA 170". Tapi saya siap kalau kembali ke timnas Indonesia.
Anda pernah lama bekerja sama dengan Alfred Riedl, rindu tidak dengan dia?
Saya rindu, saya masih kadang-kadang ya lihat foto Alfred Riedl. Tetap saya pikir saya kehilangan teman, mentor. Sedikit masih belum bisa percaya, karena Februari 2020 saya masih sama dia minum kopi di kafenya, di Vienna. Saya sempat pulang kampung, anak saya kan sekolah di Vienna, di sana beberapa minggu, pasti ketemu dengan Alfred Riedl di kafe ngobrol, minum kopi, seperti itu.
Apa yang dirindukan dari Alfred Riedl?
Soalnya Alfred sama seperti saya, dia tidak punya hobi, cuma ada keluarga dengan sepak bola, itu saja. Artinya kami ketemu, tanya apa kabar, kamu sehat, habis itu sudah mulai diskusi sepak bola, pasti. Itu rindunya bincang-bincang, lihat pemain ini, lihat strategi dari (Antonio) Conte, tidak ada yang lain bicaranya selain sepak bola.
Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, LinkedIn, TikTok, dan Helo.
View this post on Instagram
Berita Timnas Indonesia Lainnya:
Respons Nadeo Argawinata Usai Dengar Pelatih Kiper Timnas Indonesia Asal Korsel Mengundurkan Diri
Ditinggal 3 Asisten Pelatih Korea Selatan, Kini Tersisa 4 Staf Pelatih Timnas Indonesia
TC Timnas Indonesia Belum Jalan, 3 Asisten Shin Tae-yong Malah Mundur