- Resa Aditya mengaku senang mendapat kesempatan berlatih di Spanyol.
- Pemain asal Sragen, Jawa Tengah, itu merasakan bahwa dirinya semakin percaya diri usai mengikuti pemusatan latihan bersama akademi Deportivo Alaves.
- Gelandang timnas Indonesia U-16 itu sempat bertemu Aleix Vidal dan Lucas Perez.
SKOR.id – Pemain muda Persija Jakarta, Resa Aditya Nugraha, berbagai pengalaman setelah menimba ilmu di Spanyol bersama Deportivo Alaves.
Persija Jakarta mempunyai program inovatif yang menarik dengan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Spanyol.
Program inovatif ini berupa kerja sama pengembangan teknik dengan Deportivo Alaves, klub Liga Spanyol.
Baca Juga: Daftar 5 Kiper Paling Sibuk di Liga 1 2020
Klub dengan julukan Macan Kemayoran ini mengirimkan tiga pelatih dan dua pemain muda ke Negeri Matador.
Salah satu pemain yang dikirimkan adalah gelandang timnas Indonesia U-16, Resa Aditya Nugraha.
Pemain yang mengidolakan Xavi Hernandez itu mengaku banyak pelajaran dan pengalaman berharga yang didapat saat mengikuti pemusatan latihan bersama akademi Deportivo Alaves.
"Banyak poin penting yang saya dapat mulai dari diajarkan kedisiplinan, hidup bersih, dan diajarkan mandiri," katanya.
Dalam perbincangan melalui sambungan telepon selama 14 menit itu Resa Aditya mengungkapkan pengalaman dan isi hatinya selama berlatih di Spanyol.
Berikut adalah obrolan Skor.id dengan Resa Aditya:
Perbedaan latihan di Indonesia dan di Spanyol?
Saya latihan di Spanyol itu setiap hari. Perbedaan yang cukup mencolok sih dari intensitas latihan dan semangat pemainnya.
Di sana (Spanyol) itu latihan selalu kenceng, selalu temponya tinggi. Bahkan awal saya latihan ketika menjalani gim, saya tidak bisa pegang bola. Semua pemain selalu bermain menekan.
Berapa lama latihan bersama Deportivo Alaves?
Di Spanyol itu biasanya latihan hanya satu setengah jam saja, biasanya kan di sini (Indonesia) sampai dua jam.
Sepanjang latihan itu selalu dengan intensitas yang tinggi, tidak pernah pelatih menurunkan tempo.
Dengan latihan yang seperti itu apakah sempat kesulitan?
Iya saya sempat sulit untuk mengimbangi permainan. Ditambah lagi cuaca di Spanyol sangat dingin, berbeda dengan Indonesia.
Napas terasa pendek juga karena belum terbiasa. Akhirnya saya sampai memutuskan untuk jogging setiap pagi hari untuk penyesuaian.
Kurang lebih dalam waktu seminggu di Spanyol saya baru bisa beradaptasi dengan baik.
Bagaimana respons pemain dan pelatih di Deportivo Alaves dengan kedatangan Anda?
Semua baik dan saya juga di sana merasa bukan orang asing. Hanya memang kalau pelatih rata-rata bahasa Inggris-nya kurang bisa dimengerti.
Jadi terkadang saya sulit untuk menerka keinginan atau instruksi pelatih pada saat latihan.
Untungnya pemain di sana kebanyakan bisa bahasa Inggris, jadi sharing-nya sama pemain di sana kalau ingin menjalankan instruksi pelatih.
Untuk permainan Anda sendiri setelah berlatih di Spanyol manfaat apa yang didapat?
Saya semakin percaya diri saat menguasai bola, lalu visi dalam bermain juga semakin terasah lagi. Mungkin juga kalau nanti di sini dilatih fisik dengan intensitas tinggi, saya sudah tidak kaget lagi.
Pengalaman menarik saat jalani latihan?
Di sana itu entah kenapa pemainnya banyak yang lebay (berlebihan) padahal secara postur badannya bagus, tetapi kalau disenggol sedikit langsung teriak-teriak sambil jatuh.
Saya kadang berpikir, ini apakah permainan di Indonesia terlalu keras berbeda dengan di sini atau bagaimana (sambil tertawa).
Bertemu dengan pemain bintang di Spanyol?
Iya ada, dua pemain senior di Deportivo Alaves, Aleix Vidal dan Lucas Perez. Mereka sempat datang untuk nonton latihan pemain muda di sana.
Sayangnya saya tidak sempat sharing banyak hal, hanya mengabadikan foto saja.
Selain jalani latihan sepak bola, jalani aktivitas apa saja di Spanyol?
Saya di sana sempat diajak untuk nonton pertandingan basket, terus diajak ke museum klub, diberi informasi tentang sejarah klub. Saya juga diajak ke latihan Deportivo Alaves U-16 dan U-17 yang ikut liga di sana.
Kejadian unik yang akan dikenang selama di Spanyol?
Saya baru pertama kali merasakan hujan salju. Rasanya senang sekali orang kampung bisa merasakan salju. Sempat saya cicipin juga ternyata rasanya sama seperti es yang diserut gitu hahahaha…