- Fina Phillipe adalah presenter olahraga yang sangat menyukai olahraga bela diri.
- Tinju, muay thai, dan jiu-jitsu Brasil telah dicoba oleh Fina Phillipe. Namun, Fina akhirnya memilih jiu-jitsu.
- Bahkan, Fina Phillipe telah menjadi juara dalam turnamen Jakarta Brazilian Jiu-jitsu Open 2019 dan dia pun mengaku sangat menyukai olahraga bela diri dari Brasil ini.
SKOR.id - Nama Fina Phillipe sudah sangat akrab bagi para penggemar olahraga. Ya, perempuan ramah ini adalah salah satu presenter olahraga tenar Indonesia.
Selain piawai menjadi presenter olahraga, Fina Phillipe ternyata juga sangat gemar berolahraga.
Bahkan, Fina Phillipe yang kini berusia 30 tahun itu mengaku sudah jatuh hati dengan salah satu olahraga bela diri, brazilian jiu-jitsu atau jiu-jitsu Brasil.
Fina Phillipe pun sudah mengikuti kompetisi dan menjadi juara dalam turnamen jiu-jitsu bertajuk Jakarta Brazilian Jiu-jitsu Open 2019 pada Desember 2019.
Bagaimana Fina bisa jatuh hati dengan cabang ini dan apa harapannya dalam jiu-jitsu?
Simak penuturan Fina Phillipe kepada Skor.id dalam wawancara melalui sambungan telepon, Rabu (22/7/2020).
Bagaimana awalnya memilih jiu-jitsu sebagai olahraga bela diri yang digeluti?
Awalnya, saya menjajal muay thai dan tinju sekitar tiga tahun. Saya juga sudah ikut kompetisi untuk keduanya. Saat saya mengikutinya, muay thai belum setenar sekarang.
Banyak sekali hal positif yang bisa saya bagikan dengan teman-teman dan para pengikut saya ketika saya menjajal bela diri. Khususnya untuk teman-teman perempuan karena bela diri bisa sebagai sarana untuk menjaga diri.
Apalagi, mohon maaf, ketika terjadi perkosaan, seandainya kita di bawah dan laki-laki berada di atas. Dalam bela diri, dipelajari untuk bisa lepas dari kuncian.
Hal inilah yang memicu untuk saya belajar bela diri di ground (menggunakan matras -- muay thai dan tinju adalah bela diri yang mengharuskan atletnya berdiri, bukan di matras).
Akhirnya, saya mencoba jiu-jitsu. Bagi saya, jiu-jitsu itu seperti yoga karena ini seperti (stress) relieve. Jadi, seperti saya yang sudah tahu enaknya jiu-jitsu, pasti menganggapnya seperti itu.
Apa kelebihan jiu-jitsu?
(Otot) motorik, otak, memori otot, semua dipakai di sini. Jiu-jitsu lebih dinamis dan banyak sekali materinya.
Setelah menjajal jiu-jitsu, saya juga lebih percaya diri. Apalagi, lingkungan kerja saya lebih banyak dengan lawan jenis. Jadi, ketika saya berjalan sendiri, saya lebih merasa pe-de.
Tentu saja, saya menjadi sehat dan saya bisa self-defense.
Kapan pertama kali belajar jiu-jitsu?
Saya mencoba pada akhir 2008, tapi saat itu masih belum rutin karena terkendala pekerjaan saya. Akhirnya, saya menekuninya pada pada akhir 2019, sekitar Agustus atau September. Saya bergabung dengan Caio Terra Brazilian Jiu Jitsu Academy Indonesia.
Meraih emas pada Desember 2019 di kelas 51 kg. Bagaimana persiapan saat itu?
Saya ditawari pelatih untuk ikut turnamen. Dari berat saat itu sekitar 61-62 kg, saya harus menurunkan hingga 51 kg. Pelatih yakin bahwa saya bisa. Tentu saya terus berkonsultasi dengan pelatih.
Saat itu, dia yakin, tapi saya yang merasa khawatir. Meski merasa bimbang, akhirnya saya memutuskan untuk menurunkan berat badan.
Menurunkan berat sekitar 10-11 kg. Bagaimana program kala itu?
Menurunkan berat badan dengan menerapkan clean eating dan olahraga. Saya makan sehari sekali, latihan dua kali.
Siang bertinju untuk kardio, siang-sore latihan conditioning, sore jam 17:00-22:00 malam latihan roll (ground grapling, clinchwork, dan lain-lain di matras).
Berapa lama proses itu dijalani sebelum turnamen?
Selama empat bulan, setiap hari demi menurunkan berat badan. Saya juga menambah waktu latihan agar daya tahan (endurance) kuat.
Misalnya, satu ronde tiga menit, saya akan berlatih lebih dari itu. Hasilnya, saya tak kehabisan napas ketika bertarung dan endurance saya baik.
Bagaimana dengan clean eating?
Saya hanya makan sekali sehari. Saya mengurangi karbohidrat, tapi tetap menggunakan garam. Saya tak bisa tanpa garam (Fina tertawa). Jadi, lebih baik saya pakai garam agar saya bisa tetap menjaga fokus ketika berlatih.
Apakah ada cheating day dalam proses clean eating?
Saya sama sekali enggak cheating. Badan saya benar-benar bersih, jadi sekalian detoks.
Seandainya diminta untuk mengulangi program ini apakah masih mau?
Tetap masih mau mengulangi.
Bagaimana dengan turnamen selanjutnya?
Seharusnya ada tiga turnamen yang akan saya ikuti, tapi tak jadi karena pandemi virus corona.
Seharusnya Februari ada Malaysia Open, tapi batal. Jadi, lebih baik tanpa turnamen dulu tahun ini, daripada tak bisa latihan selamanya.
Apa turnamen terakhir?
Jakarta Brazilian Jiu-jitsu Open 2019 pada Desember tahun lalu.
Apakah selalu latihan jiu-jitsu?
Selalu latihan, kecuali lagi ada (jadwal) shooting.
Apa tips untuk menjaga kesehatan?
Yang terpenting adalah tidur yang cukup dan mau olahraga serta minum vitamin. Jus kaya vitamin C juga saya konsumsi.
Bagaimana olahraga di masa pandemi?
Saya sempat naik 5 kg. Efeknya, saya jadinya lemas.
Akhirnya, saya berolahraga di rumah dan mengikuti program yang ada di aplikasi. Saya juga latihan di Caio Terra dengan membuat janji terlebih dahulu dan mengikuti protokol kesehatan.
Siapa atlet jiu-jitsu favorit?
Eddie Bravo dan Gezary Matuda. Rata-rata saya suka semua atlet jiu-jitsu, tapi biasanya atlet yang saya jadikan panutan ketika dia menciptakan gerakan apa.
Apakah berminat untuk membuka sasana jiu-jitsu? Atau ingin menjadi trainer jiu-jitsu?
Mau sekali punya sasana jiu-jitsu dan gym sendiri. Kalau memang di situ jalannya, pasti dimudahkan. Kalau ingin membuat, harus ada asoasianya. Kita lihat nanti setelah (pandemi) corona. Kalau untuk jadi trainer, ingin, tapi nanti.
Apakah melakukan olahraga lain, selain jiu-jitsu?
Tinju, muay thai, tapi (sebenarnya) jiu-jitsu itu sudah banyak sekali challenge-nya. Harus ingat banyak gerakan kuncian dan gerakannya banyak sekali. Ini penting agar game plan lebih kreatif.
Jiu-jitsu banyak sekali geraka dinamis. Tipe badan anda termasuk yang lentur atau kaku?
Saya kaku. Jadi, saya di sini dipaksa untuk bisa lentur sehingga kaki bisa menahan (saat melakukan gerakan).
Seharusnya kelenturan bisa dilatih dengan yoga, tapi saya tak cocok dengan yoga karena saya pasti mengantuk. Saya mengakali latihan kelenturan dengan streching setiap hari.
Saya harus selalu melakukan streching setiap hari. Jika sehari tak streching, saya akan kembali kaku.
Apakah ingin menjadi petarung profesional? Misalnya ke UFC atau ONE Championship.
Menjadi petarung UFC harus panjang sabar. Saya juga tahu diri. (Seandainya) bisa tampil di ONE Championship pun sudah keren sekali.
Seperti yang dilakukan oleh Priscilla Hertati yang tampil di ONE Championship, dia keren sekali.
Bagaimana reaksi orang tua ketika akhirnya anda memilih ikut turnamen jiu-jitsu?
Orang tua sempat tak mengizinkan. Untungnya, saya menang ketika berkompetisi. Kalau tidak, saya pasti diomeli. Apalagi, saya anak tunggal kan.
Lebih memilih jiu-jitsu atau muay thai?
Jiu-jitsu.
Lebih memilih disebut cantik atau pintar?
Pintar.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
IBL 2020 Lanjut 13-27 Oktober, Tim Dituntut Patuhi Protokol Kesehatanhttps://t.co/UTJzmNxDR6— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 24, 2020
Berita Entertainment Lainnya:
Jiu-jitsu Brasil Bikin Charlie Hunnam Bugar dan Fokus
5 Tips Olahraga ala Halle Berry yang Tetap Awet Muda dalam Usia 53 Tahun