- Arthur Irawan menjadi andalan PSS Sleman pada Liga 1 2020, terbukti tiga pekan awal selalu jadi starter.
- Meski kompetisi sementara berhenti, Arthur Irawan tetap siap kerja keras untuk PSS Sleman dalam latihan.
- Eks-pemain Waasland-Beveren mengakui, fan PSS Sleman dan tinggal di Kabupaten Sleman membuatnya sangat nyaman.
SKOR.id - Peran Arthur Irawan sebagai bek kanan tak terlihat bersama PSS Sleman pada tiga pekan awal Liga 1 2020.
Namun, pemuda ramah berusia 27 tahun ini tak pernah absen sebagai starter skuad Elang Jawa. Lantas, apa yang dijalankan selama menjadi pemain inti?
Ternyata, Arthur Irawan berganti posisi sebagai bek kiri, bukan posisi naturalnya. Kenyataan itu tak mudah, tetapi Arthur enjoy menjalaninya.
Baca Juga: PSS Sleman Bukukan Start Terburuk sejak Era Baru Liga 1
Skor.id melakukan wawancara eksklusif dengan Arthur Irawan dan berikut ini interview dengan sang pemain pada Rabu (18/3/2020) sore:
Halo Arthur, bagaimana kabar dan sekarang posisi di mana?
Saya baik dan sedang di Jakarta. Tetapi besok (Kamis, 19 Maret 2020), saya sudah kembali ke Sleman karena PSS kembali latihan.
Baca Juga: Efek Corona, Ini Larangan Keras Operator Liga Malaysia ke Pemain Asing dan Klubnya
PSS Sleman libur latihan dua hari. Kami akan kembali latihan, walau keadaan masih belum menentu terkait virus Corona ini.
Namun, saya memahami semua keputusan klub. Mereka juga pasti memiliki pertimbangan matang dan baik untuk semua. Kami pun siap menjaga diri, itu yang terpenting.
Langsung saja Arthur, Anda menjadi pilihan utama pelatih Dejan Antonic pada tiga pekan awal Liga 1 2020...
Amin, saya bersyukur atas kepercayaan pelatih kepada saya sejauh ini. Saya rasa, ini bagian dari kerja keras yang dijalani dan itu juga dilakukan semua pemain.
Saya rasa pelatih adalah orang yang paling punya wewenang menentukan komposisi tim. Kami pemain tinggal latihan dengan disiplin saja.
Baca Juga: Persita Tangerang Bakal Perpanjang Libur Jika Sudah Ada Instruksi
Kami melihat Anda sangat menikmati bermain bersama PSS Sleman, apakah hal itu juga Anda rasakan?
Benar. Saya merasakan sangat nyaman bersama PSS Sleman. Tanpa mengecilkan arti klub-klub saya pada Liga Indonesia sebelumnya, kali ini saya sangat menikmati.
Tim ini memiliki suasana yang bagus, bahkan itu saya rasakan sejak pra-musim, terlepas ada pergantian pelatih. Baik saat era Edu (Eduardo Perez) maupun coach Dejan (Antonic), saya merasakan sangat nyaman.
Apakah kenyamanan ini yang membuat Anda berhasil membuat pelatih selalu memilih Anda sebagai starter?
Saya rasa, saya melaksanakan kewajiban latihan dengan disiplin dan kerja keras. Hal itu makin menyenangkan ketika saya menjalaninya juga dengan nyaman.
Soal posisi starter itu pelatih yang punya wewenang. Tetapi yang paling penting, saat ini saya juga tak merasakan ekspektasi besar pada diri saya dari berbagai pihak.
Baca Juga: Sahabat Valentino Rossi Ungkap Kondisi The Doctor terkait Gagal Balapan di Qatar
Apa maksud dari ekspektasi besar itu?
Begini, saya saat kembali ke Indonesia setelah main di Liga Belgia dalam keadaan pemulihan cedera. Saya juga menjalani operasi, artinya secara fisik dan mental sangat tak bagus.
Saya absen latihan hampir sembilan bulan pasca-menjalani operasi. Keadaan tersebut butuh penyesuaian yang tak mudah dan itu tak hanya soal pemulihan secara fisik, tetapi juga mengenai psikis.
Istilah lainnya, saya harus benar-benar tak trauma selain pulih dari cedera tersebut. Mungkin, banyak orang yang tak tahu itu dan saya juga tak perlu menjelaskan.
Hanya saja, kala itu saya memang merasakan ada ekspektasi besar karena saya baru kembali dari Eropa. Nah, hal itu sudah sama sekali tak saya rasakan saat gabung PSS Selam.
Baca Juga: Mantan Gelandang AS Monaco Buat Klub Kaya Malaysia Gagal Menang
Saya pun makin nyaman, siap kerja keras, dan selalu fight saat berlatih karena itu muaranya untuk pertandingan.
Saya rasa sejauh ini itu yang sudah saya rasakan bersama PSS Sleman dan semoga makin baik lagi ke depan.
Bagaimana dengan Dejan Antonic yang baru menangani tim Anda jelang mulainya Liga 1 2020?
Dejan bisa dikatakan pelatih yang paling cocok dengan saya selama bergabung dengan klub Indonesia. Tetapi, ini bukan berarti saya menyampingkan pelatih lain.
Sebagai pelatih, Dejan memahami tim ini walau baru gabung. Saya merasakan hal itu terutama saat laga pertama PSS ketika dijamu PSM Makassar.
Saya diminta pelatih menempati posisi bek kiri, padahal itu kebalikan dari peran natural saya selama ini. Tetapi, Dejan memberikan saya pemahaman dan latihan sesuai.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Kurniawan Dwi Yulianto: Corona, Adrenalin Pelatih Kepala, dan Sabah FA
Cara Dejan memberikan saya latihan sesuai, terutama saat transisi dari bek kanan ke bek kiri, yang sangat memudahkan saya. Dia juga pelatih yang sangat fleksibel.
Saya merasakan, pelatih ini memiliki kemampuan bagus saat kami harus menjalani pergantian taktik di lapangan saat laga jalan.
Dia memiliki cara yang membuat semua pemain memahami keinginannya.
Pelatih ini memiliki visi misi yang bagus, dia menginginkan semua pemain itu kerja keras dan cara main direct yang taktis.
Baca Juga: Bos Borneo FC Ingatkan Edson Tavares agar Tak Hanya Jago Kandang
Apakah Dejan salah satu yang membuat Anda bangkit dari cedera yang sempat menganggu performa pasca-operasi?
Salah satunya. Dejan yang selalu menginginkan pekerja keras untuk timnya, itu yang membuat saya tertantang.
Apalagi, saya sejak pra-musim sudah bersiap maksimal khususnya dalam memperbaiki kualitas fisik. Saat ini, saya merasakan kondisi yang sangat bagus dan fit baik secara fisik maupun psikis.
Adakah orang terdekat yang juga memiliki peran besar atas performa Anda yang semakin bagus?
Orang tua. Mereka selalu mendukung karier saya. Orang tua yang pertama mengkritik saya jika saya tak maksimal.
Mereka juga yang pertama jika saya sedang dalam keadaan butuh dukungan seperti saat cedera parah.
Baca Juga: Chelsea dan Inter Milan Berebut Penjaga Gawang Udinese
Selain itu, saya juga dekat dengan Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo. Mereka dekat dengan saya dan sering bertukar pengalaman.
Soal kedekatan dengan Greg dan Victor, sedekat apa hubungan kalian?
Mereka adalah sahabat yang selalu ada dalam keadaan apapun untuk saya. Mereka teman diskusi dan sering memberi saya banyak saran dalam hal apapun, utamanya di sepak bola.
Apakah ada momen tertentu yang membuat Anda bangkit, terutama terkait psikis setelah mengalami cedera parah dan harus operasi?
Saya itu orang yang cukup relijius. Sebagai pemeluk Kristen, berdoa di gereja salah satu yang membangkitkan semangat saya.
Namun, saya juga memiliki hubungan baik dengan semua teman yang beda agama. Mereka itu yang selama ini juga mendukung saya untuk bangkit dan saya pun merasakan hal itu.
Baca Juga: Rahmad Darmawan Puas dengan Penampilan Emmanuel Oti meski Belum Maksimal
Lantas, bagaimana dengan suporter, terutama daya kritis tinggi dari Sleman Fans?
Mereka salah satu alasan saya gabung klub ini. Soal kritik dan pujian, itu bagian dari kehidupan terutama pada karier di sepak bola.
Jika Anda mau besar, semua yang diungkapkan fan termasuk di medis sosial, itu adalah hal baik untuk kita. Kalau saya dikritik mereka, saya rasa itu karena saya masih kurang.
Artinya, saya harus menambah porsi latihan dan memperbaiki kekurangan. Kalau saya dapat pujian, itu adalah support mereka ke saya, yang merupakan bagian klub yang mereka banggakan.
Saya bukan anak 18 tahun lagi, saya pun memiliki banyak pertimbangan tentang banyak hal termasuk soal hubungan dengan suporter.
Mereka juga memberi kritik atau pujian, karena mereka mencintai klubnya. Semua itu harus disikapi dengan positif. Sebab, saya selalu respek dengan suporter dimana pun saya bermain.
Baca Juga: Gelandang Timnas Filipina Ingatkan Persib Bandung agar Tak Cepat Puas
Jadi, apakah suporter PSS Sleman salah satu alasan Anda menerima tawaran klub ini?
Benar. Saya mendapat kontak klub ini pada Januari 2020. Saat itu, sejumlah klub baik Liga 1 maupun Liga 2 juga melakukan kontak.
Namun, kontak dari PSS Sleman yang membuat saya langsung menindaklanjuti.
Saya rasa saya tak mungkin menolak mereka, apalagi klub ini ada di Jawa. Kebetulan, saya kan domisili di Jawa.
Kini pun, fan dari PSS Sleman menjadi salah satu alasan saya kerasan, nyaman, dan selalu kerja keras untuk menghasilkan yang terbaik bagi klub ini.
Baca Juga: Barcelona Ingin Aubameyang, Arsenal Minta Rp917 Miliar
Selain itu, Sleman adalah salah satu wilayah di Indonesia yang sejak dari dulu saya sukai.
Sebelum gabung PSS, saya sering ke Sleman untuk tur dengan klub sebelumnya maupun pemusatan latihan dan saya kerasan.
Siapa pemain yang paling dekat dengan Anda dari PSS Sleman?
Semua. Jika tur saya selalu sekamar dengan Aaron Evans, kami adalah room mate. Namun kalau dekat dengan siapa, semua pemain baik asing maupun lokal sangat dekat.
Misal Irfan (Bachdim), saya juga dekat dengan dia. Pemain lokal, Derry Nur Rachman dan juga Jefri Kurniawan. Apalagi sebelumnya, Jefri dan saya juga satu klub.
Anda memiliki akademi sepak bola usia dini dan kerja sana dengan La Liga, punya keinginan kerja sama dengan PSS Sleman?
Saya sudah bicara dengan Marco (Gracia Paulo, CEO PSS Sleman), kalau kami siap kerja sama dengan PSS utamanya terkait pengembangan pemain muda.
Akademi PSS sekarang dipegang coach Guntur (Cahyo Utomo) dan cukup bagus. Tetapi, jika kami bisa kerja sama maka itu akan tambah baik lagi.
Baca Juga: Euro 2020 Ditunda, 6 Pemain Ini Diuntungkan
(EDF La Liga adalah akademi usia muda di Jakarta yang dikelola Arthur Irawan dan berafiliasi langsung dengan Liga Spanyol).
Saat ini, PSS Sleman belum pernah menang dalam tiga laga pekan pertama Liga 1 2020. Apa harapan Anda?
Kami terus berkembang dan suasana tim yang sangat kondusif, itu artinya PSS Sleman memiliki optimisme serta hal baik ke depan.
PSS Sleman sempat menahan PSM Makassar di kandang lawan, itu gambaran kalau kami punya performa bagus. Lawan kami setelah itu juga bukan tim biasa, ada Tira Persikabo dan Persib.
Namun intinya, kerja keras semua anggota tim akan menghasilkan catatan bagus buat PSS Sleman. Sekarang, kami main bagus hanya saja hasil yang belum baik.
Baca Juga: 3 Turnamen UEFA Tertunda karena Perubahan Jadwal Euro 2020
Itu tak membuat kami panik, karena kami punya komitmen sama untuk PSS Sleman. Semoga, kami segera meraih kemenangan dan itu tentu dipersembahkan untuk Sleman Fans.