- FIFA membuat wacana menggelar Piala Dunia dua tahun sekali.
- Ide untuk mereformasi Piala Dunia datang dari usulan Federasi Sepak Bola Arab Saudi saat kongres FIFA, Mei lalu.
- Mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, menjelaskan secara rinci alasan adanya wacana Piala Dunia dua tahun sekali.
SKOR.id - Berikut ini adalah penjelasan detail soal wacana FIFA menggelar Piala Dunia setiap dua tahun sekali.
Meski belum dibicarakan secara resmi, gagasan reformasi Piala Dunia telah menimbulkan kontroversi besar.
Alih-alih siklus empat tahun seperti biasanya, FIFA ingin menyelenggarakan Piala Dunia dua tahun sekali.
Ide untuk mereformasi Piala Dunia datang dari usulan Federasi Sepak Bola Arab Saudi saat kongres FIFA, Mei lalu.
Gagasan itu kemudian dikembangkan oleh Arsene Wenger selaku Direktur Pengembangan Sepak Bola Global FIFA.
Saat ini, FIFA sedang mengkaji untuk mengubah jadwal sepak bola dunia dan menganggap ini sebagai batu loncatan untuk mereformasi Piala Dunia FIFA.
Arsene Wenger melalu L'Equipe menjelaskan secara detail soal wacana pengembangan Piala Dunia 2 tahun sekali. Berikut ini adalah kutipan wawancaranya:
Mengapa FIFA ingin menggelar Piala Dunia dua tahun sekali?
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas sepak bola dengan menaikan frekuensi kompetisi, bersamaan dengan pengembangan aturan pertandingan.
Kalender internasional akan tetap stabil hingga 2024, sampai semuanya sudah siap. Tetapi, setelah 2024, ada peluang untuk mengubahnya.
Tujuannya apa?
Saya ingin meningkatkan frekuensi dari kompetisi, dengan cara yang lebih sederhana, jadwal yang jelas, dan keinginan untuk menyelenggarakan benar-benar nyata, sehinggga bisa meningkatkan level sepak bola.
Ini untuk membuatnya lebih mudah bagi klub dan agar ada lebih sedikit masalah yang dialami tim nasional.
Idenya adalah untuk mengurangi jumlah pertandingan kualifikasi, mengelompokkannya, dan kemudian pada akhir musim ada Piala Dunia dan kejuaraan untuk setiap konfederasi setiap dua tahun.
Bagaimana dengan sejumlah pertandingan uji coba (persahabatan) dan kualifikasi Piala Dunia?
Pertandingan persahabatan semakin tidak penting bagi penonton dan kualifikasi mulai kurang peminat dibanding 15-20 tahun yang lalu.
Yang diinginkan orang adalah kompetisi dengan intensitas tinggi, yang mudah dipahami. Itu sebabnya itu harus dilakukan, untuk penonton dan untuk meningkatkan sepak bola.
Bagaimana pengaruh untuk pemain dengan digelarnya Piala Dunia 2 tahun sekali?
Akan ada jumlah pertandingan yang sama seperti sebelumnya, dan pemain akan lebih jarang melakukan tugas internasional.
Idenya adalah benar-benar untuk meningkatkan level permainan dan kompetisi, tidak ada insentif finansial di baliknya, terutama karena FIFA mendistribusikan kembali uang kepada semua.
Untuk para pemain akan ada waktu istirahat wajib setelah kompetisi internasional – setidaknya 25 hari.
Apakah sudah ada respons dari mereka?
Umumnya para pemain mendukung. Ronaldo, Kaka, Javier Mascherano, Gary Lineker semuanya mendukung.
Ini adalah ide yang menggugah, tetapi setelah kami menjelaskannya, orang-orang pulang dengan berpikir: pada akhirnya, Piala Dunia dua tahun sekali bukan ide yang buruk.
Bagaimana Anda melihat ide tentang adanya turnamen baru, apakah akan memengaruhi ajang utama atau yang lebih besar?
Saya tidak khawatir tentang masa depan turnamen besar. Tapi ada sesuatu yang lainnya agar sepak bola internasional bertahan.
Sepak bola menyatukan setiap negara. Kita harus menjaga persaudaraan ini tetap hidup dengan segala cara.
Kita seharusnya tidak memperkenalkan kompetisi baru, tetapi lebih fokus pada kompetisi besar yang memiliki makna.
Bukankah sudah menjadi tradisi bahwa turnamen Piala Dunia itu empat tahun sekali....
Saya sepenuhnya memahaminya karena saya sendiri tumbuh di dalamnya (Piala Dunia empat tahun sekali), tetapi kita harus menyadari bahwa masyarakat menuntut semakin banyak pertandingan dengan intensitas tinggi dan emosi tinggi, dan lebih sering.
Bahkan Euro, yang berlangsung dua bulan lalu, terasa sudah lama bagi kita. Saya tidak berpikir dunia sepak bola ingin kualifikasi berlangsung satu setengah tahun lagi.
Pada akhirnya, gagasan yang kami miliki hanya akan benar-benar mulai berlaku mulai tahun 2028, karena Piala Dunia 2026 telah ditetapkan.
Artinya, tujuh tahun telah berlalu, di mana mentalitas akan terus berubah ke arah ini. Kita harus mengantisipasi masa depan.
Bagaimana cara meyakinkan klub?
Klub-klub akan memiliki pemain mereka sendiri selama minimal tujuh bulan! Ini adalah win-win solution bagi mereka.
Mereka akan memiliki pemain mereka terus-menerus bersama mereka pada periode ketika mereka paling membutuhkannya.
Secara pribadi, saya lebih suka memiliki seluruh Oktober untuk tim nasional dan tidak ada di bulan Maret. Penting untuk dicatat bahwa ini adalah proyek global, untuk sepak bola pria tetapi juga sepak bola wanita dan turnamen pemuda.
Pada akhirnya, ini adalah rencana yang menjawab penilaian yang saya miliki sepanjang hidup saya: Saya selalu lebih bahagia untuk bangun di pagi hari ketika saya tahu saya akan menonton pertandingan hebat di malam hari.
Dan saya saya selalu mengatakan bahwa itulah tujuan sebenarnya dari seorang manajer: memberi para pendukung harapan akan sesuatu yang indah.
Gelandang Bayer Leverkusen Undang Pengungsi Afghanistan Tonton Laga Jerman vs Armenia https://t.co/HZXHtXH3fe— SKOR.id (@skorindonesia) September 8, 2021
Berita FIFA lainnya:
FIFA Minta Liga Inggris dan Liga Spanyol Bersedia Lepas Pemain ke Laga Internasional
Thomas Tuchel Terpilih sebagai Pelatih Terbaik UEFA 2020-2021