- Pengadil Liga 1 didominasi dari Jawa Barat, 40 persen di antaranya berasal dari wilayah tersebut.
- Menurut wasit senior, Oki Dwi Putra, menilai pembinaan wasit dari Jawa Barat yang baik menjadi penyebabnya.
- Penghentian Liga 1 karena pandemi Covid-19 membuat wasit turut terdampak nasibnya.
SKOR.id – Ternyata dunia perwasitan yang berkiprah di sepak bola nasional selama ini didominasi oleh wasit-wasit asal Jawa Barat, khususnya Kota Bandung.
Terutama di Liga 1, mereka yang bertugas dalam memimpin pertandingan dari mulai wasit tengah sampai asisten 40 persen di antaranya berasal dari Jawa Barat. Tentunya wasit yang bertugas memiliki lisensi FIFA dan AFC.
Bahkan, gelar wasit terbaik beberapa pernah kali diraih wasit asal Bandung, Jawa Barat, seperti Oki Dwi Putra, Thoriq Alkatiri, dan Yudi Nurcahya.
Selain itu ada dua nama wasit lain yang berlisensi FIFA dan kerap ditugaskan untuk laga penting lainnya seperti Nendi Rohendi dan Anas Apriliandi.
Oki Dwi Putra sebagai wasit senior asal Jawa Barat menyebutkan, kiprah para wasit asal Jawa Barat tak lepas dari pembinaan yang dilakukan komite wasit baik Askot PSSI Bandung maupun Asprov PSSI Jawa Barat.
"Dengan kondisi ini sering membuat iri wasit dari daerah lain, namun mereka pun memujinya karena lahirnya para wasit asal Jabar di tingkat nasional tidak lepas dari pembinaan yang dilakukan Askot/Askab maupun Asprov di Jawa Barat," Oki menjelaskan.
Menurut Oki, Jabar memang memegang rekor terbanyak dalam mengirimkan wasit untuk sepak bola nasional terutama dalam memimpin pertandingan pada kompetisi Liga 1 dan 2.
"40 persen di Liga 1 dan 2 adalah wasit asal Jabar. Ini rekor yang sangat membanggakan, semua wasit terutama yang senior memuji kami yang begitu banyak mengirimkan wasit untuk kompetisi," tuturnya.
"Kami pun menjelaskan kepada daerah lain bahwa keberhasilan ini karena lembaganya yang tidak pernah meninggalkan pembinaan wasit, terutama para senior turut menyuport kami sebagai junior," Oki memaparkan.
Selama masa pandemi Covid -19 berlangsung, para wasit pun ikut terkena imbasnya. Tiga bulan tak ada kompetisi, fasilitas untuk menjaga kebugaran dan melatih fisik, membuat para wasit asal Jabar ini memilih berlatih di rumahya masing-masing.
"Selama pandemi mau menjaga kebugaran di mana, fasilitasnya saja kan ditutup semuanya. Akhirnya informasi dari teman-teman, mereka berlatih sendiri di rumah," ucap dia.
"Sama dengan pemain, jika kami lama tidak aktif, kondisi pasti menurun, apalagi kami biasa berlatih fisik di lapangan yang ada track, tapi di Bandung semua diututup, tentu saja hasilnya akan lain," kata Oki lagi.
Namun untungnya para wasit asal Jabar itu memiliki pekerjaan tetap dan mayoritas mereka adalah staf pengajar alias guru.
"Jadi, ketika kompetisi tidak ada, mereka fokus kepada pekerjaan asalnya, yakni pengajar, hampir semua wasit Jabar memang memiliki pekerjaan tetap," Oki menambahkan.
Komunitas wasit asal Jabar ini tengah bersiap untuk menyambut lanjutan Liga 1 yang akan digelar Oktober mendatang.
"Namun, kami masih menunggu kabar pastinya, kalau dari kami para wasit tetap siap," katanya menegaskan.
Berita Liga 1 Lainnya:
Masih Berharap Main di Aceh, Persiraja Tunggu Kepastian Lokasi Liga 1 2020
Umuh Muchtar Sebut Banyak Keuntungan dari Pemusatan Liga 1 2020
Para Pelatih Liga 1 2020 Menunggu Sosialisasi Format Kompetisi
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.