- Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Somantri, menerangkan bahwa proses pencarian sekretaris jenderal (Sekjen) baru harus melewati prosedur yang berlaku.
- Cucu menegaskan, proses penentuan Sekjen PSSI tak bisa dilakukan secara instan dan sepihak.
- Sebab, sekjen merupakan sosok yang penting dalam roda organisasi PSSI.
SKOR.id - Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Somantri, menanggapi bursa calon pengganti Ratu Tisha Destria yang baru saja mundur dari jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen).
Keputusan itu diumumkan Ratu Tisha lewat akun Instagram pribadinya pada Senin, (13/4/2020).
Kini, tanda tanya mengenai sosok yang bakal mengisi kursi yang ditinggalkan Tisha mulai mencuat ke permukaan.
Baca Juga: Rekam Jejak Ratu Tisha Hingga Jadi Sekjen Wanita Pertama dan Termuda PSSI
Cucu Somantri menyebut, proses penentuan Sekjen PSSI tidak bisa dilakukan secara instan dan sepihak.
Sebab, ada mekanisme dan prosedur yang harus dilewati oleh calon-calon sebelum pada akhirnya terpilih menjadi Sekjen PSSI.
"Ada fit and proper test yang harus diikuti oleh sang calon. Tanpa kecuali. Setelah itu, harus ada persetujuan dari Komite Eksekutif PSSI," ujar Cucu Somantri, Selasa (14/4/2020).
Serangkaian tes ini merupakan ajang penyaringan yang ketat. Sebab, jabatan Sekjen memiliki andil yang sangat penting dalam roda organisasi PSSI.
Oleh karena itu, jabatan Sekjen biasanya diisi oleh sosok yang profesional dalam bidang pengelolaan organisasi serta memahami kultur sepak bola Indonesia.
Dalam daftar tanggung jawab Sekjen PSSI berdasarkan pasal 61 poin 3 Statuta PSSI disebutkan beberapa tugas sekjen di antaranya melaksanakan keputusan yang disahkan oleh Kongres PSSI dan komite eksekutif sesuai dengan arahan dari ketua umum.
Kemudian, sekjen juga bertugas untuk mengatur penyelenggaraan Kongres PSSI dan pertemuan komite eksekutif serta badan-badan lain.
Baca Juga: Daftar Tugas Sekjen PSSI, dari Administrasi hingga Mengelola Rekening Bank PSSI
Selain itu pula, sesuai dengan yang tertuang dalam pasal 61 poin 3 Statuta PSSI, Sekjen PSSI juga diharuskan menjaga hubungan baik dengan anggota PSSI, Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, Asosiasi Kabupaten (Askab), Asosiasi Kota (Askot), komite-komite, FIFA, AFC, dan AFF.
"Sekali lagi, menilik tanggung jawab dan tugasnya yang berat, wajar jika penentuan Sekjen PSSI itu harus melalui tahapan yang panjang dan detail," katanya.