- Gelar Liga Champions bersama Chelsea di musim lalu adalah penghargaan terbaik Thomas Tuchel sebagai pelatih.
- Ia berharap dapat menjaga momentum tersebut kala berhadapan dengan Zenit St. Petersburg, Rabu (15/9/2021) dini hari WIB.
- Arsitek asal Jerman ini mengajak para pemain mempertahankan rasa lapar gelar.
SKOR.id - Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, menyebut meraih gelar Liga Champions musim lalu adalah pencapaian terbesarnya sebagai pelatih, namun ia menantang the Blues untuk terus memiliki rasa lapar gelar.
Kai Havertz mencetak gol semata wayang saat Chelsea dinobatkan sebagai kampiun Eropa untuk kedua kalinya dengan mengalahkan Manchester City 1-0 di final yang digelar di Porto, Mei lalu.
Ini menjadi pencapaian besar bagi Thomas Tuchel, yang menggantikan Frank Lampard di Stamford Bridge, pada Januari lalu.
"Berbicara soal trofi, itu adalah titel terbesar yang saya menangkan sejauh ini. Malam yang indah dan pengalaman luar biasa. Tapi jujur rasanya seperti sudah lama. Dan penting untuk merasa seperti ini," kata Tuchel dalam sesi konferensi pers sebelum pertandingan.
"Sekarang kami fokus ke laga besok, pertandingan paling penting di Liga Champions karena ini laga perdana di penyisihan grup."
Chelsea akan menghadapi Zenit St Petersburg, juara Liga Rusia dua kali beruntun, di Stamford Bridge, Rabu (15/9/2021) dini hari WIB. Thomas Tuchel menegaskan kemenangan di Porto musim panas lalu justru meningkatkan rasa lapar gelar di tim.
"Hal terpenting adalah mempertahankan rasa lapar karena perasaan itu menciptakan rasa lapar yang lebih, membuat ketagihan," imbuhnya.
"Ini soal kemenangan. karena kemenangan mengubah perasaan Anda, atmosfer Anda, ini mengubah semuanya dan memberikan Anda kepercayaan diri."
Skorer dapat menyimak konferensi pers Thoma Tuchel sebelum pertandingan melawan Zenit St Petersburg melalui video berikut ini:
Efek Cristiano Ronaldo: Paul Pogba Bakal Perpanjang Kontrak di Manchester United https://t.co/c43GhLg8tC— SKOR.id (@skorindonesia) September 13, 2021
Berita Chelsea lainnya
Prediksi Chelsea vs Zenit St.Peterseburg: Ujian Pertama Sang Juara Bertahan